78 Pelaksanaan program parenting dengan tema melatih kemandirian
anak di SPS Permata Hati meliputi kegiatan pembukaan, penampilan anak- anak SPS permata Hati, acara inti, sambutan-sambutan, pemberian
penghargaan peserta didik yang sudah mandiri, acara inti pemberian materi oleh nara sumber, pembagian doorprice dan penutup.
10. Evaluasi program parenting
Evaluasi program di SPS Permata Hati dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari program yang telah
dilaksanakan sehingga di program yang akan datang dapat belajar dari pengalaman. Senada dengan pendapat dari Mukhtar Latif dkk 2013 :167
bahwa evaluasi program mengukur sejauh mana indikator keberhasilan penyelenggaraan PAUD yang bersangkutan.
Setelah diadakannya program parenting tersebut, pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2013 diadakan evaluasi program parenting. Hal yang
dievaluasi adalah keseluruhan dari acara, dari acara dimulai hingga selesai. Pelaksanaan program parenting berjalan sesuai dengan
perencanaan, akan tetapi masih ada hal yang perlu diperbaiki dari acara parenting kemarin untuk menjadi pembelajaran di acara parenting
selanjutnya. Hal yang yang perlu dipertahankan yaitu semangat, kekompakan dan keseriusan dari seluruh pihak yang bersangkutan dalam
acara parenting tersebut. Hal yang perlu diperbaiki yaitu adanya kesiapan yang lebih matang lagi, dengan memperhitungkan waktu acara.
79
11. Penerapan hasil belajar program parenting
Peserta parenting di SPS permata Hati menerapkakan hasil belajar yang diberikan dalam acara parenting. Penerapan hasil belajar dalam
program parenting yang di maksud adalah pola asuh yang diberikan kepada orang tua setelah dilaksanakannya program parenting. Pola asuh
adalah pendidikan dan pengasuhan yang diberikan orang tua kepada anaknya. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Maimunnah Hasan
2009:21-24 bahwa pola asuh merupakan suatu sistem atau cara pendidikan dan pembinaan yang diberikan oleh seseorang kepada orang
lain. Hal nyata yang dapat peneliti lihat setelah berada 2 bulan di SPS Permata Hati yaitu :
a Pada saat anak menangis saat direbut mainannya oleh teman, si ibu
menenangkan anak dan menasehati anak untuk mengambil mainannya kembali karena mainan tersebut adalah hak si anak dan mengatakan
pada temannya apabila ingin meminjam mainannya harus minta ijin terlebih dahulu. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Akram
Misbah Utsman 2005: 109 bahwa kita harus memberikan pemahaman kepada anak-anak kita bahwa berbagai perilaku yang
dilandasi dengan kesadaran, sifat bertanggung jawab dan sesuai dengan kondisi sosial sekitarnya, merupakan kunci agar dia diterima
oleh teman-temannya. Sedangkan anak-anak yang tidak disukai oleh teman yang lain adalah yang selalu mengeluh dan mencela, selalu
berputus asa, pesimis, egois, selalu mendahulukan kepentingan