31
C. Kerangka Berfikir
Gambar 1. Kerangka Berfikir
Program parenting adalah program pendidikan yang diberikan kepada
orang tua tentang pendidikan anak dan tumbuh kembang anak. Program parenting dilaksanakan agar adanya keselarasan antara pendidikan di SPS dan
di rumah. Masih banyak SPS yang belum melaksanakan program parenting di
Kabupaten Sleman. Akan tetapi SPS Permata Hati adalah PAUD di Sleman yang rutin menyelenggarakan program parenting. Dalam pelaksanannya
hanya dilaksanakan 1 tahun sekali. Pada tahun sebelumnya, orang tua yang melaksanakan program parenting sedikit demi sedikit pulang sebelum acara
selesai. -
SPS di kabupaten Sleman banyak yang belum melaksanakan program parenting
- Prngrtahuan orang tua tentang pendidikan
dan tumbuh kembang anak masih kurang
SPS Permata Hati
−
Perencanaan
−
Pelaksanaan
−
Evaluasi Pelaksanaan program parenting
di SPS Permata Hati Yogyakarta
Hasil pembelajaran program parenting untuk orang tua di
SPS Permata Hati
Anak
32 Penelitian
dilaksanakan untuk
mengetahui tentang pelaksanaan program parenting yang ada di SPS Permata Hati. Tahapan pelaksanaan
meliputi persiapan, proses, dan evaluasi. Peneliti ingin melihat penerapan hasil belajar program parenting
belum dilaksanakan oleh orang tua terhadap anak. Penerapan hasil belajar program parenting yang dilaksanakan oleh
orang tua terhadap anak menghasilkan pola asuh yang demokratis, sehingga anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang mandiri, tegas terhadap diri
sendiri, ramah dengan teman sebayanya, dan mau bekerjasama dengan orang tua. Anak juga akan berhasil secara intelektual dan sosial, menikmati
kehidupan, dan memiliki motivasi yang kuat untuk maju.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana perencanaan program parenting untuk orang tua peserta didik
di SPS Permata Hati? 2.
Bagaimana pelaksanaan program parenting untuk orang tua peserta didik di SPS Permata Hati?
3. Bagaimana evaluasi program parenting untuk orang tua peserta didik di
SPS Permata Hati? 4.
Apakah orang tua mampu melatih anaknya mandiri dengan tidak membantu mengerjakan tugas anaknya pada saat pembelajaran?
5. Apakah orang tua mampu melarang anak tanpa harus berkata “jangan”?
6. Apakah orang tua mampu menasehati anak untuk bertanggung jawab
terhadap mainannya? 7.
Apakah orang tua mampu menasehati anak untuk tidak egois?