LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 44
e. Kontruksi Dalam Pengerjaan
Posisi Awal 1 Januari 2015 :
Rp.
Penambahan : Rp.
312.658.000 Pengurangan
: Rp. 312.658.000
Posisi Akhir 31 Desember 2015 : Rp.
Selanjutnya berdasarkan Laporan Posisi Barang Milik Negara RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga berdasarkan Neraca sampai dengan 31 Desember 2015,
tercatat sebesar Rp. 95.946.698.623,00. Nilai Persediaan, Akumulasi Penyusutan, tanpa nilai Ekstrakomtable. Adapun hambatan kendala dalam
pengelolaan BMN RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, sebagai berikut : Ijin Pemanfaatan aset belum keluar PSP - Penetapan Status Pengguna,
sehingga dalam pemanfaatan lahan belum bisa dilakukan MoU dengan Pihak Ketiga Kantin, Parkir, Tower Internet, ATM;
Penyajian laporan persediaan secara terperinci sesuai dengan ketentuan yang berlaku belum terlaksana dengan optimal ada aplikasi dari
Kementerian Keuangan; Kurang cermat dalam stock opname;
BMN belum teradministrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Masih ada bangunan gedung yang belum punya IMB.
Masih belum memanfaatkan Aplikasi Persediaan dari Kemenkeu; Persediaan, Slow Moving dan Barang obat hampir ED yang menumpuk di
Instalasi Farmasi.
3.3. Upaya Tindak Lanjut
Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam mengatasi hambatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama sebagaimana yang tertuang dalam Rencana
Kinerja Tahunan RKT Tahun Anggaran 2015 RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, sebagai berikut :
1. Pemberian kesempatan untuk meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi professional spesialis baik melalui jalur Ijin Belajar atau Tugas
Belajar; 2. Pemberian kesempatan magang atau pelaksanaan In House Training IHT;
3. Skala prioritas dalam pengadaan Alkes
LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 45
4. Pemeliharaan Alkes secara berkala maupun insidental; 5. Pelaksanaan KSO dalam peningkatan pelayanan;
6. Penggunaan anggaran BLU secara optimal dalam pemenuhan kebutuhan belanja modal;
7. Pendokumentasian komplain dari segala sumber; 8. Penyusunan maupun revisi dan sosialisasi SPO baik dalam pelayanan
maupun penyampaian komplain; 9. Pengembangan program aplikasi SIRS sampai ke tahap Back Office dengan
melibatkan user terkait; 10. Pelatihan dan supervise dalam operasinalisasi program aplikasi SIRS;
11. Penambahan bandwide internet khususnya ke pelayanan; 12. Optimalisasi Penatalaksanaan BMN melalui peningkatan pencatatan dan
pengurusan PSP Penetapan Status Penggunaan BMN, serta penghapusan barang rusak berat serta obat ED;
13. Penyusunan dokumen DELH, ANDALALIN, guna melengkapi semua persyaratan perijinan yang berlaku;
14. Seleksi Penerimaan Tenaga BLU secara bertahap sesuai kemampuan rumah sakit;
15. Dilakukan sosialiasi dan koordinasi tentang tatacara pembuatan usulan anggaran.