Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja

LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 19 Tabel 3.1. Target dan Kriteria Penilaian Indikator Sasaran Terwujudnya Kepuasan Stake Holder, RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bobot Standar Satuan Target 2015 Kriteria Penilaian Terwujudnya peningkatan kepuasan Stake Holder 1. Tingkat Kepuasan Pasien Per Tahun 0,06 ≥ 85 IKM 81,26 KP : KP ≥ 85, skor = 100 70 KP 85, skor = 75 55 KP ≤ 70, skor = 50 40 KP ≤ 55, skor = 25 KP ≤ 40, skor = 0 2. Tingkat Kesehatan BLU 0,07 100 Nilai Skor AA 82 Haper TS : Haper 95, skor = 100 80 Haper ≤ 95, skor = 90 65 Haper ≤ 80, skor = 75 50 Haper ≤ 65, skor = 60 40 Haper ≤ 50, skor = 45 30 Haper ≤ 40, skor = 30 15 Haper ≤ 30, skor = 15 Haper 15, skor = Adapun capaian dari kedua indikator untuk sasaran Terwujudnya Peningkatan Kepuasan Stake Holder tersebut pada tahun 2015, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kepuasan Stake Holder RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capai- an 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujud- nya Pening- katan Kepuasan Stake Holder 1. Tingkat Kepuasan Pasien Per Tahun 0,06 ≥ 85 IKM 81,26 79,18 75,00 4,50 2. Tingkat Kesehatan BLU 0,07 100 Nilai Skor AA 82 74,64 75,00 5,25 Jumlah Total Skor 9,75 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 20 Pada tabel 3.2. di atas dapat diketahui bahwa capaian IKU Tingkat Kepuasan Pasien Per Tahun pada tahun 2015 sebesar 79,18 dengan skor yang diperoleh 75 sehingga Total Skornya 4,5. Capaian tersebut masih di bawah target yang ditetapkan, meskipun demikian dengan mengacu pada Kepmenpan Nomor KEP25M.PAN22004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, capaian tersebut termasuk dalam Mutu Pelayanan “B”, sehingga dapat dikatakan Kinerja Unit Pelayanan di RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga pada tahun 2015 adalah BAIK. Capaian Kepuasan Pelanggan tersebut diukur pada 7 tujuh unit kerja pelayanan RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, dengan hasil rata-rata, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.3. Capaian Hasil Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Menurut Unit Pelayanan RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 No. Unit Kerja Rata 1 Instalasi Rawat Jalan 79,38 2 Instalasi Gawat Darurat 76,84 3 Instalasi Rawat Inap 81,23 4 Instalasi Radiologi 80,25 5 Instalasi Laboratorium 79,84 6 Instalasi Gizi 77,28 7 Instalasi Farmasi 79,43 Rata-rata 79,18 Pada tabel di atas, kisaran hasil pengukuran kepuasan pelanggan tersebut pada interval konversi IKM 62,51 – 81,25, sehingga dapat dikatakan setiap unit pelayanan RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga rata-rata sudah berkinerja dengan baik dalam memberikan pelayanan pelanggan. Namun kedepan perlu dijaga dan ditingkatkan Capaian Tingkat Kepuasan Pelanggan sesuai target yang ditetapkan dan dapat masuk dalam kategori yang lebih tinggi, dan pengukuran tersebut ditingkatkan ke seluruh unit kerja pelayanan yang ada di RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Selanjutnya pada capaian IKU Tingkat Kesehatan BLU sebesar 74,64 dengan skor yang diperoleh 75 sehingga Total Skornya 5,25. Capaian sebesar 74,64 tersebut menunjukkan bahwa Tingkat Kesehatan BLU RS Paru dr. Ario Wirawan masuk dalam kategori A Baik dengan mengacu pada Perdirjen Perbendaharaan Nomor 34PB2014, namun hasil tersebut masih di bawah LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 21 target yang ditetapkan dalam IKU 2015. Permasalahan yang dihadapi dalam hal ini adalah : 1. Bidang Pelayanan, sebagai berikut :  Kualitas dan kuantitas SDM masih perlu ditingkatkan, terutama untuk mematuhi standar RS Khusus Paru Kelas A;  SPO yang masih belum optimal;  Masih kurangnya peralatan Laboratorium, Radiologi dan Alkes;  Belum mempunya gedung khusus pelayanan TB MDR;  Implementasi MoU dengan RS yang lebih atas masih belum optimal;  Peraturan pelaksanaan BPJS Kesehatan yang kurang mendukung pelayanan di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, yang dengan diberlakukannya sistem rujukan berjenjang yang berdampak pada penurunan pelayanan dan rendahnya BOR rumah sakit;  Belum optimalnya pemasaran rumah sakit yang mengakibatkan rendahnya capaian pertumbuhan pelayanan di rumah sakit.;  Tidak mendapatkan belanja modal. 2. Bidang Keuangan dan Administrasi Umum  Pencairan anggaran menumpuk di bulan Desember, pengadaan obat dan alkes di akhir tahun;  Ada perubahan dari Kemkeu tentang MAK Persedian dan Barang Konsumsi;  Kantor Akuntan Publik KAP tidak yakin dengan sistem program penyusutan asset barang yang sudah ditentukan oleh Kemenkeu, sehingga mempengaruhi hasil audit laporan keuangan RS tahun 2014 WDP.  Tenaga ATEM masih kurang dan belum ada tenaga Teknik Sipil dan Administrasi;  Belum punya ijin sertifikasi arus lemah SLO dan Operasional Genset.  Belum punya DELH, ANDALALIN;  Belum punya IPLC - Ijin Pembuangan Limbah Cair dan TPS B3;  Skor Proper Masih Biru;  Taman masih kurang terawat. Beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar dapat mencapai target adalah pada Aspek Keuangan antara lain Opini Audit Eksternal, Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan, Imbalan Atas Aset Tetap, Imbalan Ekuitas, LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 22 Perputaran Persediaan, dan Subsidi Kepada Pasien. Sedangka pada Aspek Pelayanan, antara lain Pertumbuhan Produktivitas, Pembinaan Kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan Lainnya, Penyuluhan Kesehatan, Kepuasan Pelanggan dan Proper Lingkungan. 3.1.1.2. Tujuan kedua yang akan dicapai pada Prespektif Stake Holder, adalah Mewujudkan adanya Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Unggul dengan sasaran strategis Terwujudnya Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Unggul, ada 4 empat Indikator Kinerja Utama IKU untuk mengukur sasaran tersebut, yaitu : Komplain yang di TL secara tuntas, Tingkat Kepuasan Peserta Didik, Jumlah Supervisi Residen Per Tahun dan Jumlah Publikasi Penelitian Tingkat Nasional. Gambaran target dan kriteria penilaian pada keempat indikatr tersebut, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.4. Target dan Kriteria Penilaian pada Indikator Kinerja pada Sasaran Terwujudnya Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Unggul, RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bobot Stan- dar Satu- an Target 2015 Kriteria Penilaian Terwujudnya Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang unggul 1. Komplain yang di TL secara Tuntas 0,06 75 90 Hasil : 75 Hasil ≤ 100 , skor = 100 50 Hasil ≤ 75 , skor = 75 25 Hasil ≤ 50 , skor = 50 Hasil 25 , skor = 25 2. Tingkat Kepuasan Peserta Didik 0,02 ≥ 85 IKM 81,26 KP : K ≥ 85, skor = 100 70 KP 85, skor = 75 55 KP ≤ 70, skor = 50 40 KP ≤ 55, skor = 25 KP ≤ 40, skor = 0 3. Jumlah Supervisi Residen Per Tahun 0,02 100 Kali 12 kali Hasil = 100, skor = 100 85 ≤ Hasil 100, skor = 75 70 ≤ Hasil 85, skor = 50 50 ≤ Hasil 70, skor = 25 Hasil 50, skor = 0 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 23 Tabel 3.4. Lanjutan …. Sasaran Strategis No. IKU Bobot Stan- dar Satu- an Target 2015 Kriteria Penilaian 4. Jumlah Publikasi Penelitian Tingkat Nasional 0,02 100 Jum- lah 1 KP : K ≥ 85, skor = 100 70 KP 85, skor = 75 55 KP ≤ 70, skor = 50 40 KP ≤ 55, skor = 25 KP ≤ 40, skor = 0 Adapun capaian dari kedua indikator untuk sasaran Terwujudnya Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Unggul tersebut pada tahun 2015, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.5. Capaian Indikator Kinerja pada Sasaran Terwujudnya Layanan, Pendidikan dan Penelitian Yang Unggul RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capa- ian 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujudnya Layanan, Pendidikan dan Penelitian Yang Unggul 1. Komplain yang di TL secara Tuntas 0,06 75 90 100 100,00 6,00 2. Tingkat Kepuasan Peserta Didik 0,02 ≥ 85 IKM 81,26 84,10 75,00 1,50 3. Jumlah Supervisi Residen Per Tahun 0,02 100 Kali 12 kali 91,67 75,00 1,50 4. Jumlah Publikasi Penelitian Tingkat Nasional 0,02 100 Jum- lah 1 0,00 0,00 Jumlah Total Skor 9,00 Pada tabel 3.5. di atas dari 4 empat indikator sasaran sasaran Terwujudnya Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Unggul, masih terdapat 1 satu indikator yang belum tercapai, yaitu Jumlah Publikasi Penelitian Tingkat Nasional, kedepan perlu didorong kepada SDM RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga untuk dapat melaksanakan penelitian dan dapat dimuat di jurnal tingkat nasional. LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 24

3.1.2. Prespektif Proses Bisnis Internal

3.1.2.1. Tujuan pertama pada perspektif Proses Bisnis Internal adalah Mewujudkan adanya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian dengan sasaran strategis Terwujudnya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian. Gambaran Indikator Kinerja Utama IKU yang digunakan untuk mengukur kedua sasaran tersebut, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.6. Target dan Kriteria Penilaian Indilator Kinerja pada Sasaran Terwujudnya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bobot Stan- dar Satu- an Target 2015 Kriteria Penilaian Terwujudnya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian 1. Tingkat Kepuasan Peserta Didik 0,02 ≥ 85 IKM 81,26 KP : K ≥ 85, skor = 100 70 KP 85, skor = 75 55 KP ≤ 70, skor = 50 40 KP ≤ 55, skor = 25 KP ≤ 40, skor = 0 2. Jumlah Supervisi Residen Per Tahun 0,02 100 Kali 12 kali Hasil = 100, skor = 100 85 ≤ Hasil 100, skor = 75 70 ≤ Hasil 85, skor = 50 50 ≤ Hasil 70, skor = 25 Hasil 50, skor = 0 Capaian atas indikator kinerja pada sasaran Terwujudnya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian, tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.7. Capaian Indilator Kinerja pada Sasaran Terwujudnya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capa- ian 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujudnya Integrasi Layanan, Pendidikan 1. Tingkat Kepuasan Peserta Didik 0,02 ≥ 85 IKM 81,26 84,10 75,00 1,50 dan Penelitian 2. Jumlah Supervisi Residen Per Tahun 0,02 100 Kali 12 kali 91,67 11 kali 75,00 1,50 Jumlah Total Skor 3,00 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 25 Pada tabel 3.7. di atas tampak bahwa capaian indikator kinerja Tingkat Kepuasan Peserta Didik sudah memenuhi target, namun ke depan masih perlu ditingkatkan capaiannya dengan mengacu pada IKM Indeks Kepuasan Masyarakat, sehingga dapat mencapai tingkat “Sangat baik”. Sedangkan untuk indikator kinerja Jumlah Supervisi Residen Per Tahun mash belum mencapai target, sehingga ke depan perlu ditingkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Institusi Pendidikan dalam melaksanakan supervisi terhadap peserta didiknya di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. 3.1.2.2. Tujuan kedua pada perspektif Proses Bisnis Internal adalah Mewujudkan adanya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan. Sasaran strategis yang Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan. Gambaran indikator kinerja pada sasaran tersebut seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 3.8. Target dan Kriteria Penilaian Indilator Kinerja pada Sasaran Terwujudnya Integrasi Layanan, Pendidikan dan Penelitian RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bobot Stan- dar Satu- an Target 2015 Kriteria Penilaian Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan 3. Tingkat Kepuasan Peserta Didik 0,02 ≥ 85 IKM 81,26 KP : K ≥ 85, skor = 100 70 KP 85, skor = 75 55 KP ≤ 70, skor = 50 40 KP ≤ 55, skor = 25 KP ≤ 40, skor = 0 4. Jumlah Supervisi Residen Per Tahun 0,02 100 Kali 12 kali Hasil = 100, skor = 100 85 ≤ Hasil 100, skor = 75 70 ≤ Hasil 85, skor = 50 50 ≤ Hasil 70, skor = 25 Hasil 50, skor = 0 Capaian atas indikator kinerja pada sasaran Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan, tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 26 Tabel 3.9. Capaian Indilator Kinerja pada Sasaran Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capa- ian 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujudnya Jalinan Kemitraan dengan Institusi Pendidikan 3. Tingkat Kepuasan Peserta Didik 0,02 ≥ 85 IKM 81,26 84,10 75,00 1,50 4. Jumlah Supervisi Residen Per Tahun 0,02 100 Kali 12 kali 91,67 11 kali 75,00 1,50 Jumlah Total Skor 3,00 3.1.2.3. Tujuan ketiga pada perspektif Proses Bisnis Insternal adalah Mewujudkan adanya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB HIVAIDS, Paru dan Pernapasan, dengan sasaran strategis yang ingin dicapai adalah Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB HIVAIDS, Paru dan Pernapasan. Gambaran target indikator kinerja dan kriteria penilaian sasaran strategis tersebut seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.10. Target Indilator Kinerja dan Kriteria Penilaian pada Sasaran Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB dan HIVAIDS, Paru dan Pernapasan RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bobot Standar Satuan Target 2015 Kriteria Penilaian Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB HIVAIDS, Paru dan Pernapasan 1. Error Rate Laboratorium TB 5 0,03 ≥ 95 90 Hasil ≥ 95, skor = 100 85 ≤ Hasil 95, skor = 75 75 ≤ Hasil 85, skor = 50 65 ≤ Hasil 75, skor = 25 Hasil 65, skor = 0 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 27 Capaian atas indikator kinerja Error Rate Laboratorium TB 5, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.11. Capaian Indilator Kinerja dan Kriteria Penilaian pada Sasaran Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB dan HIVAIDS, Paru dan Pernapasan RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capai- an 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujudnya Pelayanan Spesialistik Terpadu guna Penurunan Prevalensi TB HIVAIDS, Paru dan Pernapasan 1. Error Rate Laborat- orium TB 5 0,03 ≥ 95 90 95,0 100,00 3,00 Jumlah Total Skor 3,00 Pada tabel 3.11. di atas tampak bahwa capaian Error Rate Laboratorium TB 5 mendapatkan skor 100, namun demikian data tersebut baru sampai Triwulan III, sehingga ke depan perlu ditingkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Salatiga, sehingga dapat diperoleh data sesuai jadwal yang ditentukan. 3.1.2.4. Tujuan keempat pada perspektif Proses Bisnis Insternal adalah Mewujudkan adanya Sistem Rujukan yang Terpadu. Sasaran strategis dari tujuan tersebut adalah Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu. Gambaran target indikator kinerja dan kriteria penilaian sasaran strategis tersebut seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.12. Target Indilator Kinerja dan Kriteria Penilaian pada Sasaran Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bobot Standar Satuan Target 2015 Kriteria Penilaian Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu 1. Error Rate Laboratorium TB 5 0,03 ≥ 95 90 Hasil ≥ 95, skor = 100 85 ≤ Hasil 95, skor = 75 75 ≤ Hasil 85, skor = 50 65 ≤ Hasil 75, skor = 25 Hasil 65, skor = 0 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 28 Capaian atas indikator kinerja Error Rate Laboratorium TB 5, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.13. Capaian Indilator Kinerja dan Kriteria Penilaian pada Sasaran Terwujudnya Sistem Rujukan yang Terpadu RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capai- an 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujudnya Sistem Ru- jukan yang Terpadu 1. Error Rate Laboratoriu m TB 5 0,03 ≥ 95 90 95,0 100,0 3,00 Jumlah Total Skor 3,00 3.1.2.5. Tujuan kelima pada perspektif Proses Bisnis Insternal adalah Mewujudkan adanya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien. Sasaran strategis pada tujuan tersebut adalah Terwujudnya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien. Ada 8 delapan indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur tercapainya sasaran tersebut, yaitu 1 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional, 2 Angka Kematian di IGD, 3 Angka Kejadian Phlebitis, 4 Waktu Tunggu RJ 30 menit, 5 Waktu Pengembalian RM 1x24 jam, 6 Prosentase Kasus Perdarahan Masif pada Tindakan Bronchoscopy, 7 Penanganan emergency kasus Ventiel Pneumothoraks 2 jam, dan 8 Waktu Tunggu Tindakan Elektif Bronchoscopy 24 jam. Gambaran kedelapan indikator kinerja dan kriteria penilaiannya, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.14. Target Indilator Kinerja dan Kriteria Penilaian pada Sasaran Terwujudnya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bobot Standar Satuan Target 2015 Kriteria Penilaian Terwujudnya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien 1. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional 0,04 ≥ 80 75 Hasil ≥ 80, skor = 100 70 ≤ Hasil 80, skor = 75 60 ≤ Hasil 70, skor = 50 50 ≤ Hasil 60, skor = 25 Hasil 50, skor = 0 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 29 Tabel 3.14. Lanjutan …. Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Standar Satuan Target 2015 Kriteria Penilaian 2. Angka Kematian di IGD 0,04 ≤ 2.5 ‰ 1,9 Hasil ≤ 2,5, skor = 100 2,5 Hasil ≤ 3, skor = 75 3 Hasil ≤ 3,5, skor = 50 3,5 Hasil ≤ 4, skor = 25 Hasil 4, skor = 0 3. Angka Kejadian Phlebitis 0,04 ≤ 5 1,5 Hasil ≤ 5 , skor = 100 5 Hasil ≤ 10, skor = 75 10 Hasil ≤ 15, skor = 50 15 Hasil ≤ 20, skor = 25 Hasil 20, skor = 0 4. Waktu Tunggu RJ 30 menit 0,04 80 90 Hasil : 80 Hasil ≤ 100, skor = 100 70 Hasil ≤ 80, skor = 75 60 Hasil ≤ 70, skor = 50 50 Hasil ≤ 60, skor = 25 Hasil ≤ 50, skor = 0 5. Waktu Pengembalian RM 1x24 jam 0,04 80 35 PRM : 80 PRM ≤ 100, skor = 100 70 PRM ≤ 80, skor = 75 60 PRM ≤ 70, skor = 50 50 PRM ≤ 60, skor = 25 PRM ≤ 50, skor = 0 6. Prosentase Kasus Perdarahan Masif pada Tindakan Bronchoscopy 0,04 ≤ 2 Hasil ≤ 2 , skor = 100 2 Hasil ≤ 3, skor = 75 3 Hasil ≤ 4, skor = 50 4 Hasil ≤ 5, skor = 25 Hasil 5 , skor = 0 7. Penanganan emergency kasus Ventiel Pneumotho- raks 2 jam 0,04 ≥ 90 90 PEKVP 2 Jam = hasil : 80 hasil ≤ 100, skor = 100 70 hasil ≤ 80, skor = 75 60 hasil ≤ 70, skor = 50 50 hasil ≤ 60, skor = 25 hasil ≤ 50, skor = 0 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 30 Tabel 3.14. Lanjutan …. Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Standar Satuan Target 2015 Kriteria Penilaian 8. Waktu Tunggu Tindakan Elektif Bronchoscopy 24 jam 0,04 ≥ 90 90 WTTEB 24 Jam = hasil : 80 hasil ≤ 100, skor = 100 70 hasil ≤ 80, skor = 75 60 hasil ≤ 70, skor = 50 50 hasil ≤ 60, skor = 25 hasil ≤ 50, skor = 0 Capaian atas indikator kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.15. Capaian Indilator Kinerja dan Kriteria Penilaian pada Sasaran Terwujudnya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capai- an 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujudnya Pengelolaan RS yang Bermutu, Efektif dan Efisien 1. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional 0,04 ≥ 80 75 79,14 75,00 3,00 2. Angka Kematian di IGD 0,04 ≤ 2.5 ‰ 1,9 0,10 100,00 4,00 3. Angka Kejadian Phlebitis 0,04 ≤ 5 1,5 0,83 100,00 4,00 4. Waktu Tunggu RJ 30 menit 0,04 80 90 85,75 100,00 4,00 5. Waktu Pengembali- an RM 1x24 jam 0,04 80 35 70,68 75,00 3,00 6. Prosentase Kasus Perdarahan Masif pada Tindakan Bronchos- copy 0,04 ≤ 2 0,00 100,00 4,00 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 31 Tabel 3.15. Lanjutan …. Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capai- an 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor 7. Penanganan emergency kasus Ventiel Pneumotho- raks 2 jam 0,04 ≥ 90 90 100,00 100,00 4,00 8. Waktu Tunggu Tindakan Elektif Bronchos- copy 24 jam 0,04 ≥ 90 90 100,00 100,00 4,00 Jumlah Total Skor 30 Pada tabel 3.15. di atas dari kedelapan indikator kinerja, semuanya mencapai target yang telah ditetapkan, namun masih ada 2 dua indikator yang skornya belum mencapai 100, yaitu Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional dan Waktu Pengembalian Rekam Medis 1x24 jam. Kedepan perlu ditingkatkan kedua indikator tersebut sehingga mencapai skor maksimalnya, melalui pelbagai upaya, antara lain : 1. Pengintensifan komunikasi dan koordinasi SMF dalam penggunaan obat sesuai Fornas; 2. Pengintensifan komunikasi dan koordinasi SMF pengisian rekam medis; 3. Pengintensifan Sosialisasi ICD-X dan Tim Pengendali Mutu Bersama untuk menghindari terjadinya Fraud dan percepatan proses pengembalian CM 24 jam.

3.1.3. Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi

3.1.3.1. Tujuan pertama dari Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi, adalah Mewujudkan Budaya Kerja yang baik, dengan sasaran strategisnya Terwujudnya Budaya Kerja yang baik. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur tercapainya sasaran tersebut ada 2 dua, yaitu Waktu tunggu resep obat jadi di rawat jalan 30 menit dan Karyawan Melebihi Target kinerja. LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 32 Gambaran target kinerja dan kriteria penilaian, pada sasaran strategisnya Terwujudnya Budaya Kerja yang baik tersebut, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.16. Target Indikator Kinerja dan Kriteria Penilaian Pada Sasaran Strategis Terwujudnya Budaya Kerja yang Baik RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bobot Standar Satuan Target 2015 Kriteria Penilaian Terwujudnya Budaya Kerja yang baik 21. Waktu tunggu resep obat jadi di rawat jalan 30 menit 0,04 ≥ 90 90 WTOJ 30 Mnt = hasil : 80 hasil ≤ 100, skor = 100 70 hasil ≤ 80, skor = 75 60 hasil ≤ 70, skor = 50 50 hasil ≤ 60, skor = 25 hasil ≤ 50, skor = 0 22. Karyawan Melebihi Target kinerja 0,03 ≥ 6 5 Hasil ≥ 6, skor = 100 5 ≤ Hasil 6, skor = 75 4 ≤ Hasil 5, skor = 50 3 ≤ Hasil 4, skor = 25 Hasil 3, skor = 0 Capaian atas indikator kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya Budaya Kerja yang baik, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.17. Capaian Indikator Kinerja dan Kriteria Penilaian Pada Sasaran Strategis Terwujudnya Budaya Kerja yang Baik RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capaian 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujud- nya Budaya Kerja yang baik 1. Waktu tunggu resep obat jadi di rawat jalan 30 menit 0,04 ≥ 90 90 100,00 100,00 4,00 2. Karya- wan Mele- bihi Target kinerja 0,03 ≥ 6 5 5,68 75,00 2,25 Jumlah Total Skor 6,25 Pada tabel 3.17. di atas tampak bahwa capaian kedua indikator kinerja telah memenuhi target yang ditetapkan, meskipun pada indikator kinerja LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 33 Karyawan Melebihi Target Kinerja belum mencapai skor 100. Kedepan perlu didorong dan dimotivasi agar karyawan tetap mampu berkinerja dengan baik dan mampu melebihi target yang ditentukan. 3.1.3.2. Tujuan kedua dari Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi, adalah Mewujudkan Peningkatan Kompetensi SDM, dengan sasaran strategisnya adalah Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM. Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis tersebut adalah pendidikan SDM sesuai harapan persyaratan kompetensi jabatan. Gambaran target indikator kinerja dan kriteria penilaian dari indikator sasaran strategis tersebut, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.18. Target Indikator Kinerja dan Kriteria Penilaian Pada Sasaran Strategis Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Tar- get 2015 Kriteria Penilaian Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM 1. pendidikan SDM sesuai harapan persyaratan kompetensi jabatan 0,03 ≥ 60 55 Hasil ≥ 60, skor = 100 50 ≤ Hasil 60, skor = 75 40 ≤ Hasil 50, skor = 50 30 ≤ Hasil 40, skor = 25 Hasil 30, skor = 0 Capaian atas indikator kinerja pendidikan SDM sesuai harapan persyaratan kompetensi jabatan di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga pada tahun 2015 telah melebihi target yang ditetapkan, gambaran lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.19. Capaian Indikator Kinerja pendidikan SDM sesuai harapan persyaratan kompetensi jabatan RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bobot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capaian 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM 1. pendidikan SDM sesuai harapan persyaratan kompetensi jabatan 0,03 ≥ 60 55 94,91 100,00 3,00 Jumlah Total Skor 3,00 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 34 3.1.3.3. Tujuan ketiga dari Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi, adalah Mewujudkan TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi yang Handal, dengan sasaran strategisnya adalah Terwujudnya TIK yang Handal. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis tersebut adalah Jumlah Modul Terintegrasi. Adapun target kinerja dan kriteria penilaian atas indikator kinerja tersebut, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.20. Target Indikator Kinerja dan Kriteria Penilaian Pada Sasaran Strategis Terwujudnya TIK Yang Handal RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bobot Standar Satuan Target 2015 Kriteria Penilaian Terwujudnya TIK yang handal 1. Jumlah modul terintegrasi 0,03 Siloed, Integrated, Advanced jumlah 5 Advanced, skor = 100 Integrated 2, skor = 80 Integrated 1, skor = 60 Siloed 2, skor = 40 Siloed 1, skor = 20 Target Indikator Kinerja sepert pada tabel 3.20 di atas telah tercapai yaitu pada tahun 2015, telah dikembangkan 1 satu modul aplikasi Bridging Systems secara mandiri oleh SDM RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Namun demikian untuk skor masih mendapatkan 20, karena Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, berada pada Siloed 1, hal karena infrastruktur dan sistem informasi masih terintegrasi pada front office saja. Gambaran capaian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.21. Capaian Indikator Kinerja Pada Sasaran Strategis Terwujudnya TIK Yang Handal RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capai- an 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujud- nya TIK yang handal 1. Jumlah modul terinte- grasi 0,03 Siloed, Integrat ed, Advanc ed Jum- lah 5 6 20,00 0,60 Jumlah Total Skor 0,60 3.1.3.4. Tujuan ketiga dari Perspektif Pengembangan Personil dan Organisasi, adalah Mewujudkan Peralatan Medik yang Sesuai Standar, dengan sasaran strategisnya adalah Terwujudnya Peralatan Medik yang Sesuai Standar. Ada 3 tiga indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis tersebut, LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 35 yaitu : pemenuhan peralatan medik sesuai standar, pemeliharaan peralatan medik sesuai kebutuhan, Utilisasi alat kedokteran canggih. Gambaran target yang ingin dicapai dan kriteria penilaian dari ketiga indikator tersebut, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.22. Target Indikator Kinerja dan Kriteria Penilaian Pada Sasaran Strategis Terwujudnya Peralatan Medik yang Sesuai Standar RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Kriteria Penilaian Terwujudnya Peralatan Medik yang Sesuai Standar 1. pemenuhan peralatan medik sesuai standar 0,03 ≥ 80 80 Peralatan Medis Sesuai Standar : hasil ≥ 80 à skor = 100 70 ≤ hasil 80 à skor = 75 60 ≤ hasil 70 à skor = 50 50 ≤ hasil 60 à skor = 25 hasil 50 à skor = 0 2. pemeliharaan peralatan medik sesuai kebutuhan 0,03 100 80 Hasil = 100, skor = 100 85 ≤ Hasil 100, skor = 75 70 ≤ Hasil 85, skor = 50 55 ≤ Hasil 70, skor = 25 Hasil 55, skor = 0 3. Utilisasi alat kedokteran canggih 0,03 80 90 UAKC : UAKC 80, skor = 100 70 UAKC ≤ 80, skor = 75 60 UAKC ≤ 70, skor = 50 50 UAKC ≤ 60, skor = 25 UAKC ≤ 50, skor = 0 Capaian atas target kinerja pada ketiga indikator di atas pada tahun 2015 telah tercapai dengan mendapatkan skor 100. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.23. Capaian Indikator Kinerja Pada Sasaran Strategis Terwujudnya Peralatan Medik yang Sesuai Standar RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capai- an 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujud- nya Peralatan Medik yang Sesuai Standar 1. pemenuhan peralatan medik sesuai standar 0,03 ≥ 80 80 100,00 100,00 3,00 2. peme- liharaan peralatan medik sesuai kebutuhan 0,03 100 80 100,00 100,00 3,00 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 36 Tabel 3.23. Lanjutan … Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capai- an 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor 3. Utilisasi alat kedokteran canggih 0,03 80 90 90,00 100,00 3,00 Jumlah Total Skor 9,00 Pada tabel 3.23. di atas tampak bahwa capaian ketiga indikator pada sasaran strategis Terwujudnya Peralatan Medik yang Sesuai Standar, mendapatkan skor 100, hal ini menunjukkan bahwa peralatan yang dibutuhkan diajukan dapat dipenuhi semuanya, kemudian dalam pemeliharaan peralatan mediknya juga dapat dilakukan secara baik, serta pemanfaatan alat kedokteran canggih dapat dilaksanakan secara optimal sesuai target yang ditetapkan.

3.1.4. Perspektif Finansial

Tujuan dari perspektf finansial adalah Mewujudkan adanya peningkatan revenue dan efisinsi biaya, dengan sasaran strategisnya adalah Terwujudnya peningkatan revenue dan efisinsi biaya, selanjutnya indikator yang digunakan untuk mengukur tercapainya sasaran strategis tersebut adalah PNBP terhadap biaya operasional. Gambaran target indikator kinerja dan kriteria penilaian pada sasaran strategis tersebut, seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 3.24. Target Indikator Kinerja dan Kriteria Penilaian pada Sasaran Strategis Terwujudnya Peningkatan Revenue dan Efisinsi Biaya RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 Sasaran Strategis No. IKU Bo- bot Stan- dar Satu- an Target 2015 Capa- ian 2015 Skor Total Skor Bobot x Skor Terwujud- nya pening- katan revenue dan efisinsi biaya 1. PNBP terhadap biaya operasional 0,07 65 65,00 69,90 100,00 7,00 Jumlah Total Skor 7,0 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 37 Pada tabel 3.24. di atas, tampak bahwa capaian indikator PNPB terhadap Biaya Operasional pada tahun 2015 RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga sebesar 69,90 skor 100 dan melebihi target target yang telah ditetapkan, hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan anggaran PNBP di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3.2. Sumber Daya

3.2.1. Sumber Daya Manusia

Jumlah Sumber Daya Manusia Pegawai Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan salatiga, hingga akhir tahun 2015, tercatat ada 472 pegawai. Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan dan pendidikan dan golongan dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.25. Distribusi Pegawai Menurut Jenis Ketenagaan RS. Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, 2015 NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN PNS NON PNS TOTAL 1 2 3 4 5 1 Medis a Dokter Spesialis Paru 3 3 b Dokter Spesialis Penyakit Dalam 3 3 c Dokter Spesialis Radiologi 1 1 d Dokter Spesialis Anak 1 1 e Dokter Spesialis Bedah 1 1 f Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 1 g Dokter Spesialis Anestesi 1 1 h Dokter Umum 15 15 i Dokter Gigi 1 1 2 Psikolog a Psikolog 1 1 b S-1 Psikologi 1 1 3 Keperawatan a S-1 Profesi Ners 2 2 4 b S-1 19 19 c D-III 111 37 148 d SPK 3 3 LAK RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, Tahun 2015 38 Tabel 3.25. Lanjutan .... NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN PNS NON PNS TOTAL 1 2 3 4 5 4 Tenaga Kesehatan Non Keperawatan a Tenaga Farmasi - S-2 Farmasi 1 1 - Akademi Farmasi 6 3 9 - Asisten Apoteker SMF 2 4 6 b S-2 Kesehatan Masyarakat 4 4 c Sarjana Kesehatan Masyarakat 3 3 d Tenaga Gizi - D-III Gizi 7 1 8 - D-III Boga 1 1 - SPAG 1 1 e D-III Kesehatan Lingkungan 4 4 f D-III Perekam Medik 5 5 g Tenaga Fisioterapis - D-IV Fisioterapi 1 1 - D-III Fisioterapi 3 1 4 h Tenaga Radiologi Radiografer - D-IV Radiologi 2 2 - D-III Radiografer 8 3 11 i Laboratorium Kesehatan : - Akademi Analis Kesehatan 8 2 10 - Sekolah Menengah Analis Kesehatan 2 2 j Akademi Teknik Elektromedik 1 1 5 Tenaga Administrasi Non Kesehatan a S-2 Ekonomi 2 2 b S-1 Ekonomi Akuntansi 7 5 12 c S-1 Hukum 1 2 3 d S-1 Pendidikan 1 1 e S-1 Teknik Informatika 1 1 f D-III Informatika 3 3 g D-III Personal Manajemen 1 1 h D-III Sekretaris 2 1 3 i D-III Manajemen 3 3 6 j D-III Akuntansi 1 1 2