Kewajiban Kepala Daerah dalam PBM

36 oleh masyarakat setempat sebagai panutan. Berkaitan dengan itu, dalam PBM juga dicantumkan Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB, suatu forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah dalam rangka membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan. Sedangkan yang berhubungan dengan pembangunan rumah ibadat, PBM juga mengakui suatu Panitia Pembangunan Rumah Ibadat atau Panitia, dibentuk oleh umat beragama, OK atau pengurus rumah ibadat. PBM juga rupanya mengaitkan pembangunan rumah ibadat dengan sistem perijinan. Menurut PBM, Ijin Mendirikan Bangunan Rumah Ibadat IMB-RI itu ijin yang diterbitkan oleh BupatiWalikota untuk pembangunan rumah ibadat.

3.1.1. Kewajiban Kepala Daerah dalam PBM

Kaedah yang mengatur tugas Kepala Daerah, sebagai satu dari sekian pihak party to contract dalam PBM, terutama yang berkaitan erat dengan isu skripsi dan penelitian ini, yaitu persamaan perlakuan di depan hukum bagi mereka yang hendak mengekspresikan kebebasan memeluk, beragama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan mereka masing-masing yang juga penting Penulis kemukakan di sini sebagai temuan atau hasil penelitian adalah pemeliharaan kerukunan umat beragama 3 . Kewenangan Kepala Daerah tersebut kemudian dirinci lebih jauh, yaitu, bahwa Kepala Daerah harus memastikan bahwa pemeliharaan kerukunan umat beragama menjadi tanggung jawab bersama umat beragama, pemerintahan daerah dan Pemerintah. 3 Perhatikan kaedah hukum positif tersebut di dalam BAB II, mulai Pasal 2 sampai dengan Pasal 7 PBM. 37 Rincian mengenai hal di atas itu, yaitu, pemeliharaan kerukunan umat beragama di provinsi menjadi tugas dan kewajiban gubernur. Pelaksanaan tugas dan kewajiban gubernur tersebut 4 , dibantu oleh kepala kantor wilayah departemen agama provinsi. Perlu Penulis tambahkan di sini, bahwa Kepala Kantor Departemen Agama KKDA adalah unsur dari Pemerintah Pusat, atau Presiden. Sehingga, tugas untuk memelihara kerukunan beragama, termasuk memastikan bahwa persamaan perlakuan mengenai hal itu dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya menjadi tanggung jawab kepala daerah, yaitu Gubenur dan Bupati atau Walikota, namun juga menjadi suatu kontrak, atau tanggung jawab dan tugas contractual , karena dirumuskan di dalam peraturan perundang- udangan, sebagaimana dikemukakan di atas adalah merupakan tanggung jawab Negara Republik Indonesia yang dikepalai Presiden 5 . Pemeliharaan kerukunan umat beragama di KabupatenKota menjadi tugas dan kewajiban BupatiWalikota. Perundangan PBM yang menjadi satuan amatan penelitian ini juga menegaskan bahwa pelaksanaan tugas dan kewajiban BupatiWalikota di atas dibantu oleh Kepala Kantor Departemen Agama KabupatenKota. Sedangkan, dalam kaitan dengan itu, rincian tugas dan kewajiban Gubernur 6 meliputi: pemeliharaan ketenteraman dan ketertiban masyarakat termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama di provinsi; pengkoordinasian kegiatan instansi vertikal di provinsi dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama; menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat 4 Dapat dilihat pengaturannya di dalam Pasal 3 Ayat 1 PBM. 5 Lihat Analisis di hlm., 87, Bab ini, infra. 6 Lihat Pasal 3 PBM. 38 beragama; dan membina serta mengoordinasikan BupatiWakil Bupati dan WalikotaWakil Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang ketenteraman dan ketertiban masyarakat dalam kehidupan beragama. Pelaksanaan tugas itu dapat didelegasikan kepada Wakil Gubernur. Tugas dan kewajiban BupatiWalikota sebagaimana dimaksud 7 meliputi: memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama di KabupatenKota; mengoordinasikan kegiatan instansi vertikal di KabupatenKota dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama; menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama; membina dan mengoordinasikan camat, lurah, atau kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang ketenteraman dan ketertiban masyarakat dalam kehidupan beragama; menerbitkan IMB-RI. Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksudkan di atas dapat didelegasikan kepada Wakil BupatiWakil Walikota. Apabila tugas-tugas berlangsung di wilayah kecamatan, maka hal itu dilimpahkan kepada camat dan di wilayah kelurahandesa dilimpahkan kepada lurahkepala desa melalui camat 8 meliputi: pemeliharaan ketenteraman dan ketertiban masyarakat termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama di wilayah kecamatan; menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama; dan membina dan mengoordinasikan lurah dan kepala desa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang ketenteraman dan ketertiban masyarakat dalam kehidupan keagamaan. 7 Pasal 4 PBM. 8 Pasal 6 Ayat 3 PBM. 39 Kaitan dengan apa yang baru saja dikemukakan di atas, maka tugas dan kewajiban lurahkepala desa 9 adalah meliputi: pemeliharaan ketenteraman dan ketertiban masyarakat termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama di wilayah kelurahandesa; dan menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama. Sampai pada uraian tentang tugas-tugas pihak-pihak the parties to contract sebagaimana dikemukakan di atas, maka menurut Penulis, perlu dikemukakan bahwa pada prinsipnya, apabila diperhatikan dengan seksama, tugas-tugas pihak- pihak di atas hakikatnya adalah sama, tidak jauh berbeda antara tugas satu pihak dan tugas pihak lainnya, sebagaimana telah Penulis kemukakan di atas; satu diantaranya adalah memastikan persamaan perlakuan di depan hukum.

3.1.2. Pihak Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB