Pihak-Pihak dalam Putusan 41 Pendirian Rumah Ibadat dalam Putusan Pengadilan

48

3.2.1. Pihak-Pihak dalam Putusan 41

Pada Putusan 41, terlibat dua pihak yang bersengketa, yaitu antara Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Bogor 21 sebagai Tergugat melawan Umat Beragama di Rumah Ibadat A Quo 22 sebagai Penggugat. Kedua belah pihak itu bersengketa mengenai obyek berupa Surat Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Bogor Nomor 503208-DTKP Perihal Pembekuan Ijin tertanggal 14 Pebruari 2008 23 . Ijin yang dibekukan adalah surat Ijin mendirikan bangunan kepada Umat Beragama di Rumah Ibadat A Quo oleh Walikota yaitu dengan diterbitkannya Surat Keputusan Walikota Bogor No.645.8-372 tahun 2006 13 Juli 2006 tentang Ijin Mendirikan Bangunan. Pembekuan Ijin itu Obyek gugatan, 24 Sebab sebagaimana dijelaskan; “ Keputusan Tata Usaha negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, bersifat Konkret, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau Badan Hukum Perdata ”. Pembekuan Ijin memenuhi syarat obyek gugatan yaitu sebagai suatu penetapan tertulis yang diberikan dari Kepala Dinas kepada Umat Beragama di 21 Selanjutnya, dalam skripsi ini pihak tersebut namanya disingkat seperti mulai disingkat dalam Bab 1 skripsi ini, yaitu Kepala Dinas, Lihat catatan kaki No.27 pada BAB I, Supra. 22 Selanjutnya Pihak Penggugat itu dalam skripsi ini disingkat dengan Umat Beragama di Rumah Ibadat A Quo, menyesuaikan dengan hlm.,12, skripsi ini, Supra. 23 Selanjutnya disingkat dengan Pembekuan Ijin. 24 Sesuai Pasal 1 Angka 3 UU No.5 tahun 1986 jo. UU No.9 tahun 2004, selanjutnya disingkat dengan UU TUN. 49 Rumah Ibadat A Quo ; dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara 25 yang memiliki kewenangan dan jabatannya, berisi tindakan hukum yang dalam hal ini adalah tindakan membekukan IMB-RI. Disamping itu, obyek gugatan bersifat konkret, individual, dan final, yaitu yang tertuang dalam bentuk surat, 26 diberikan tidak kepada umum, tetapi kepada subyek hukum tertentu, yaitu Umat Beragama di Rumah Ibadat A Quo . Pembekuan Ijin itu telah definitif, telah menimbulkan akibat hukum berupa hak dan kewajiban para pihak yang bersangkutan. Obyek gugatan juga bersifat konkret, mengingat obyek yang diatur dalam Keputusan Tata Usaha Negara 27 . Obyek juga bersifat individual mengingat KTUN itu ditujukan kepada Penggugat. Obyek bersifat final, sebab KTUN itu telah berlaku definitif yaitu Pembekuan Ijin mendirikan bangunan Rumah Ibadat A Quo , menimbulkan akibat hukum.

3.2.2. Dalil Umat Beragama di Rumah Ibadat