51
E. Kerangka Berpikir
Orang tua merupakan lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu
proses pendidikan, sehingga orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian
besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga.
Keluarga juga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak dan dalam keluarga ini dapat ditanamkan sikap-sikap yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak selanjutnya. Setiap keluarga bertanggung jawab menyediakan dana untuk kebutuhan pendidikan anak. Keluarga orang tua yang keadaan sosial
ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang tua yang keadaan sosial ekonominya
rendah. Seorang anak yang dibesarkan dengan kondisi perekonomian yang cukup maka dia akan mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan diri.
Orang tua adalah lingkungan pertama dan utama dalam kehidupan seorang anak, oleh karena itu dibutuhkan pola asuh yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang
dengan optimal. Pola asuh orang tua adalah suatu bentuk kegiatan merawat memelihara
dan membimbing yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya agar dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal. Selain itu pola asuh juga dapat
52 diartikan seluruh cara perlakuan orang tua yang diterapkan pada anaknya dan
pengasuhan adalah bagian penting dan mendasar, menyiapkan anak untuk menjadi masyarakat yang baik. Terlihat bahwa pengasuhan anak menunjuk kepada pendidikan
umum yang diterapkan. Pengasuhan terhadap anak berupa suatu proses interaksi antara orang tua dengan anak. Interaksi tersebut mencakup perawatan seperti dari
mencukupi kebutuhan makan, mendorong keberhasilan dan melindungi, maupun mensosialisasi yaitu mengajarkan tingkah laku umum yang diterima oleh masyarakat.
Pola asuh yang paling efektif dalam keluarga adalah penting, karena pola asuh pada tahun-tahun awal kehidupan seseorang akan melandasi kepribadiannya di masa
datang. Anak-anak dari sosial ekonomi rendah lebih bersifat agresif karena
tuntutan hidup yang keras. Orang tua yang sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tidak sempat memberikan bimbingan dan melakukan
pengawasan terhadap perilaku anak-anak, sehingga anak dibiarkan sendiri menemukan dan belajar sendiri serta menemukan pengalaman sendiri. Sedangkan
anak-anak di sosial ekonomi atas, berada dalam kemewahan yang berlebihan, mudah mendapatkan segala sesuatu, kurang menghargai dan menganggap sepele. Hal ini
membuat menjadi manja dan lemah secara mental, dan tidak dapat memanfaatkan waktu untuk aktivitas yang bermanfaat.
Faktor –faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua ada yang bersifat
internal dan eksternal. Hal yang bersifat internal yakni pengalaman masa lalu orang
53 tua dalam pengasuhan, kepribadian yang berkembang dalam diri orang tua, nilai-nilai
yang dianut oang tua termasuk orientasi religius, ideolog serta gaya hidup. Adapun yang eksternal status social ekonomi, pendidikan dan jumlah anak. Berdasarkan
pemaparan di atas ternyata ekonomi juga berperan penting dalam mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anaknya. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa keluarga yang
memiliki ekonomi cukup atau mapan, mereka mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta mereka mampu mencukupi dan memfasilitasi kebutuhan anak tanpa
mengalami kesulitan untuk memperolehnya, sedangkan dengan keluarga yang kurang mampu mereka harus banting tulang serta bekerja keras untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan kondisi ekonomi yang cukup atau mapan tersebut, secara otomatis mereka mampu memberikan sesuatu yang terbaik untuk
anaknya serta mereka juga mampu melaksanakan tanggung jawabnya sebagai orang tua dengan baik.
F. Hipotesis
Untuk mengungkap permasalahan yang menjadi fokus penelitian di atas,
maka dapat dijabarkan ke dalam rumusan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ada
hubungan kondisi ekonomi orang tua terhadap pola asuh anak Paud Terpadu UPT
SKB Bantul.
54
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat Suharsimi Arikunto, 2010: 4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi ekonomi orang tua dengan pola asuh anak. Penelitian
ini dilakukan dengan survei dengan menggunakan kuesioner atau angket Sukardi, 2010: 194. Survei merupakan kegiatan penelitian dengan mengumpulkan data pada
saat tertentu dengan tujuan mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang dan menentukan hubungan sesuatu
yang hidup di antara kejadian spesifik Sukardi, 2010: 193. Metode survei ini digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah bukan buatan
tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data seperti mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya Sugiyono, 2010: 11.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PAUD Terpadu UPT Sanggar Kegiatan Belajar SKB, Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan terhadap orang tua siswa Paud Terpadu tersebut. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Oktober-November 2012.