Pekerjaan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Ekonomi

45 b Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, penjualan dari kerajinan rumah. c Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. Keuntungan serial yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik. 2 Pendapatan yang berupa barang, yaitu pembayaran upah dan gaji yang ditentukan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi. Berkaitan dengan hal pendapatan, Nasution 2004: 26 mendefinisikan pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang ataupun barang baik dari piak lain maupun dari hasil sendiri, dengan jalan dinilai sejumlah atas harga yang berlaku saat ini. Untuk menentukan besar kecilnya pendapatan jelas tidak bisa, hal ini perlu penyesuaian dengan perubahan harga yang terjadi. Dari keterangan di atas dapat dikatakan bahwa pendapatan juga sangat berpengaruh terhadap tingkat ekonomi seseorang. Apabila seseorang mempunyai pendapatan yang tinggi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat ekonominya tinggi juga. Di samping memiliki penghasilan pokok setiap Keluarga biasanya memiliki penghasilan lain yang meliputi penghasilan tambahan dan penghasilan insidentil.

c. Pemilikan atau Kekayaan

Selain pekerjaan, pendidikan dan pendapatan yang menjadi ukuran status sosial ekonomi seseorang, masih ada lagi, yaitu pemilikan atau kekayaan. Pemilikan barang-barang yang berhargapun dapat digunakan untuk ukuran tersebut. Semakin banyak seseorang itu memiliki sesuatu yang berharga seperti rumah dan tanah, maka 46 dapat dikatakan bahwa orang itu mempunyai kemampuan ekonomi yang tinggi dan mereka semakin dihormati oleh orang-orang disekitarnya Nasution 2004: 26. Apabila seseorang memiliki tanah, rumah sendiri, sepeda motor, mobil, komputer, televisi dan tape biasanya mereka termasuk golongan orang mampu atau kaya. Apabila seseorang belum mempunyai rumah dan menempati rumah dinas, punya kendaraan, televisi, tape, mereka termasuk golongan sedang. Sedang apabila seseorang memiliki rumah kontrakan, sepeda dan radio biasanya termasuk golongan biasa. Jadi melihat status sosial ekonomi seseorang dapat dilihat dari status kepemilikan rumah yang di tempat dan barang-barang berharga yang dimiliki. Antara lapisan atas dengan lapisan yang terendah, terdapat lapisan yang jumlahnya relatif banyak. Biasanya lapisan atas tidak hanya memiliki satu macam saja dari apa yang dihargai oleh masyarakat. Akan tetapi, kedudukan yang tinggi itu besifat kumulatif. Artinya, mereka yang mempunyai uang banyak akan mudah sekali mendapatkan tanah, kekuasaan dan mungkin juga kehormatan.

3. Pembagian Status Ekonomi Keluarga

Untuk melihat sosial ekonomi suatu anggota masyarakat dilakukan berdasarkan pekerjaan, pendidikan dan penghasilan Soelaiman, 1994: 39. Aristoteles Nasution, 2004: 25 membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan: 47 a. Golongan sangat kaya: Merupakan kelompok kecil dalam masyarakat, terdiri dari pengusaha, tuan tanah, dan bangsawan b. Golongan kaya: Merupakan golongan yang cukup banyak terdapat dalam masyarakat, terdiri dari para pedagang dsb c. Golongan miskin: Merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat, kebanyakan dari rakyat biasa. Pembagian sosial ekonomi masyarakat Indonesia dalam studi Bank Dunia 2006, mengklasifikasikan kelas menengah berdasarkan pengeluaran perkapita yang direkam dari Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas yang dilakukan Badan Pusat Statistik. dibedakan dalam tiga kelompok yaitu kedudukan sosial ekonomi rendah, sedang dan tinggi. Cara membedakan kelompok miskin dan kelas menengah dengan memilah jumlah pengeluaran individu perhari BPS, 2010: 13. Adapun pembagian kelompok sosial ekonomi tersebut adalah a. Kelompok miskin pengeluaran individu perhari kurang dari US2 b. Kelompok kelas menengah terbagi atas empat kelas yaitu : 1 Kelas pengeluaran Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta perbulan kelas menengah bawah 2 Kelas pengeluaran Rp 1,5 sampai 2,6 juta perbulan 3 Kelas pengeluaran Rp 2,6 juta sampai 5,2 juta perbulan menengah tengah 4 Kelas pengeluaran Rp 5,2 juta hingga Rp 6 juta perbulan menengah atas

Dokumen yang terkait

Pola Asuh Orang Tua Anak Korban Perceraian Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPAID-SU)

6 100 113

Jatuhnya Hak Hadhanah Kepada Orang Tua Laki-Laki Karena Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama. (Studi Pada Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1521/Pdt.G/2011/PA.Mdn)

1 59 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan di Kecamatan Medan Petisah

0 41 84

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 41 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Bara

0 35 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Selayang

0 42 120

Hubungan Antara Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Barat

3 61 98

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Petisah

6 66 65

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Terhadap Pola Perilaku Anak Dalam Menonton Televisi Di Perumahan Taman Setia Budi Indah.

5 37 92

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK DI PAUD SETYARINI PEDES ARGOMULYO SEDAYU BANTUL.

0 0 115