48 c.
Kelompok kelas berkecukupan dengan pengeluaran di atas Rp 6 juta rupiah per bulan.
Golongan masyarakat berpenghasilan rendah menerima pendapatan lebih rendah dari keperluan untuk memenuhi tingkat kebutuhan hidup minimal. Untuk
memenuhi tingkat hidup minimal, mereka perlu mendapat pinjaman dari orang lain. Golongan masyarakat berpenghasilan sedang hanya mampu memenuhi kebutuhan
pokok saja dan tidak dapat menabung. Sedangkan golongan berpenghasilan tinggi, selain dapat memenuhi kebutuhan pokok, juga sebagian pendapatannya dapat
ditabungkan dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Sementara itu BAPPENAS 2003: 2 mengelompokkan tingkat sosial
ekonomi keluarga berdasarkan tingkat pengeluaran makanan per bulan. Tingkat pengeluaran rumah tangga untuk makanan dan bukan makanan per bulan tersebut
disebut dengan garis kemiskinan GK. Adapun pembagian tingkat sosial ekonomi keluarga dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu :
a. Keluarga miskin jika pengeluaran makanan 1 GK
b. Keluarga hampir miskin jika pengeluaran makanan 1GK - 2GK
c. Keluarga menengah atas 2GK
D. Hasil Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ratih Wulan Sari pada tahun 2009 dengan judul “Pengaruh pola asuh dan kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap
49 keaktifan belajar siswa SMA Negeri 1 Sumenep” menunjukkan bahwa pola asuh
orang tua siswa SMA Negeri 1 Sumenep berdasarkan pada penilaian siswa secara umum 83 menunjukkan pola asuh otoriter. Keadaan sosial ekonomi orang tua
siswa SMA Negeri 1 Sumenep berdasarkan pada penilaian secara umum 41,25 menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang baik. Keaktifan belajar siswa SMA
Negeri 1 Sumenep secara umum 51,25 menunjukkan keadaan yang cukup baik. Berdasarkan pada hasil data yang telah diolah dapat diketahui signifikansi regresi
linier berganda adalah 0,002 yang mana nilai signifikan dibawah 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pola asuh orang tua X1 dan kondisi sosial
ekonomi orang tua X2 memiliki pengaruh secara simultan terhadap keaktifan belajar siswa Y. Besar R square adalah 0,153, hal ini berarti 15,3 perubahan
variabel y disebabkan oleh perubahan x1, x2. Model regresi linier yang digunakan
adalah Y = 5,804 + 0,390X1 + 0,319X2.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yeni Sulistyaningrum pada tahun 2011 dengan judul “Pola Asuh terhadap Perkembangan Anak Studi Kasus di Al-
Azhar Kid’s World” menunjukkan bahwa Usia 0 - 5 tahun merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia yang akan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Hubungan yang baik antara anak dan orang tua akan membantu pembinaan kepribadian anak. Keluarga atau
orang tua adalah lingkungan yang mulai pertama dikenal anak dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan diri setiap anak. Tugas dan tanggung jawab