77
1. Kondisi Ekonomi Orang Tua
Berdasarkan data besarnya pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan makanan dan non makanan diperoleh gambaran sebagai berikut.
Tabel 10. Distribusi statistik pengeluaran kebutuhan makanan dan non makanan per bulan dalam rupiah
Kebutuhan Rerata
rupiah St.deviasi
rupiah Median
rupiah Maks
rupiah Min
rupiah Makanan
888.795,18 491.134,57
800.000 4.000.000 300.000
Pendidikan 135.609,76
197.553,54 50.000
1.000.000 30.000
Kesehatan 583.928,57
1.564.190,84 100.000
6.000.000 50.000
Kredit 870.963,33
723.486,02 520.000
3.000.000 150.000 Pakaian
383.333,33 222.860,20
400.000 700.000 100.000
Tabungan 506.333,33
861.887,40 250.000
5.000.000 5.000
Total pengeluaran
2.094.150,60 1.844.047,90 1.530.000 12.000.000 300.000
Sumber : Pengolahan Data, 2012 Besarnya rerata pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan makanan dan
non makanan adalah Rp 2.094.150,60; median pengeluaran sebesar Rp 1.530.000,00; standar deviasi pengeluaran sebesar Rp 1.844.047,90; minimum
pengeluaran sebesar Rp 300.000,00 dan nilai maksimum pengeluaran sebesar Rp 12.000.000,00. Selanjutnya distribusi besarnya pengeluaran untuk memenuhi
kebutuhan makanan dan non makanan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria Bank Dunia 2006 diperoleh data sebagai berikut:
78
Tabel 11. Distribusi kondisi ekonomi berdasarkan pengeluaran kebutuhan makanan dan non makanan per bulan
Status ekonomi Pengeluaran Rp
N Kelompok miskin
1 juta 23
27,06 Kelompok menengah
1 juta X ≤ 1,5 juta 20
23,53 1,5juta X ≤ 2,6 juta
22 25,88
2,6 juta X ≤ 5,2 juta 17
20,00 5,2 juta X ≤ 6 juta
- -
Kelompok berkecukupan 6 juta
3 3,53
Total 85
100 Sumber : Pengolahan Data, 2012
Dari keseluruhan responden orang tua siswa PAUD Terpadu UPT Sanggar Kegiatan Belajar SKB, Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul,
sebanyak 25,88 responden berasal dari kelompok status ekonomi menengah dengan pengeluaran 1,5 juta - 2,6 juta rupiah per bulan, sebanyak 27,06
responden berasal dari kelompok status ekonomi miskin dengan pengeluaran kurang dari 1 juta rupiah per bulan, sebanyak 23,53 responden berasal dari pada
kelompok status ekonomi menengah bawah dengan pengeluaran 1 juta - 1,5 juta rupiah per bulan, sebanyak 20 responden berasal dari kelompok status ekonomi
menengah tengah dengan pengeluaran 2,6 juta- 5,2 juta rupiah per bulan, dan 3,53 responden berasal dari kelompok status ekonomi berkecukupan dengan
pengeluaran di atas 6 juta rupiah per bulan. Dengan demikian mayoritas 69,41 orang tua siswa PAUD Terpadu UPT Sanggar Kegiatan Belajar SKB,
Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul berasal dari kelompok status ekonomi menengah dengan distribusi besarnya pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan
makanan dan non makanan antara 1 juta – 5,2 juta rupiah per bulan.
79
2. Pola Asuh Anak
Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan instrumen pola asuh dan aspeknya anak diperoleh distribusi sebagai berikut.
Tabel 12. Distribusi statistik skor pola asuh anak
Pola Asuh dan aspeknya
Min Maks
Mean SD
Authoritative
26 45
37,53 3,50
Authoritarian
16 41
26,25 5,67
Permissive-indulgent
22 58
37,91 7,17
Permissive-indifferent
20 47
30,04 5,89
Sumber : Pengolahan Data, 2012 Penentuan pola asuh dalam penelitian ini dilakukan dengan
menghitung nilai
Standar Score
atau
Z-Score
Z-Skor dari total skor masing- masing aspek pola asuh. Nilai tertinggi Z-Skor
standard score
yang diperoleh individu orang tuawali dari keseluruhan nilai z-skor yang dihitung pada masing-
masing komponen gaya pengasuhan menentukan gaya pengasuhan yang digunakan mendidik anak. Adapun distribusi pengelompokkan jenis pola asuh
anak diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 13. Distribusi frekuensi pola asuh anak
Pola Asuh N
Authoritative
28 32,94
Authoritarian
19 22,35
Poermissive-indulgent
17 20,00
Permissive-indifferent
21 24,71
Total 85
100 Sumber : Pengolahan Data, 2012