48
b. Sejarah singkat berdirinya LSM Rumpun Tjoet Njak Dien
Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Tjoet Njak Dien didirikan tanggal 9 April 1995 adalah organisasi non pemerintah, yang
merupakan perkumpulan Rumpun dari Yayasan Tjoet Njak Dien yang merupakan kelanjutan dari Forum Diskusi Perempuan Yogyakarta
FDPY yang dibentuk pada tahun 1989 yang merupakan forum atau kumpulan para aktivis perempuan beberapa perguruan tinggi di
Yogyakarta yang mempunyai concern terhadap penghargaan dan pelaksanaan HAM dengan mengambil spesialisasi kesetaraan gender
berdasarkan Deklarasi Universal HAM dan CEDAW. Dalam perjalanannnya, aktivis FDPY berkembang tidak hanya dari kalangan
aktivis perguruan tinggi saja, namun juga dari para ibu rumah tangga, pekerja pabrik, pekerja rumah tangga dan perempuan pekerja di sektor
informal serta perempuan lainnya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh YTND dalam rangka membangun dan meningkatkan kesadaran
masyarakat atas penghargaan dan pelaksanaan HAM khususnya dalam hal kesetaraan gender antara lain advokasi dan pemberdayaan
perempuan umumnya baik anak ataupun perempuan dewasa dalam bentuk kajian-kajian, Pameran dan Workshop Seni Rupa Penyadaran
tahun 1990. Pada tahun 1991 FDPY berganti nama menjadi RUMPUN
Forum Perempuan Tjoet Njak Dien. Penggunaan nama Tjoet Njak Dien bahwa Tjoet Njak Dien merupakan salah satu tokoh perempuan
49
pejuang yang penuh dengan semangat perlawanan terhadap penindasan. Lingkup sasaran pemberdayaan dan advokasi RUMPUN mengalami
spesifikasi yaitu pekerja perempuan terutama pekerja rumah tangga, dengan tetap membuka diri bagi segmen perempuan lain. Beberapa
kegiatan yang dilakukan RUMPUN yaitu advokasi, pendampingan litigasi, non litigasi dan pemberdayaan pekerja perempuan antara lain
advokasi buruh gendong di Pasar Beringharjo atas kebijakan PEMDA dalam pengaturan tempat dagang secara sepihak, Penelitian dan
Pelatihan Pekerja Rumah Tangga di wilayah Semin dan Tepus Gunung Kidul pada tahun 1994. Dalam perjalanannya karena RUMPUN
berbentuk forum yang sifatnya terbuka, sering mengalami kendala dalam manajemen organisasinya, RUMPUN berubah bentuk menjadi
Yayasan dengan tetap menggunakan nama Tjoet Njak Dien atau Yayasan Tjoet Nyak Dien. Semangat organisasi ketika Yayasan Tjoet
Nyak didirikan sebagai instrumen gerakan perempuan adalah semangat demokratis dalam arti organisasi yang dibentuk mengandung prinsip
demokratis yaitu partisipatif, kolektif, berbasis pada keanggotaan. Bentuk dari organisasi yang partisipatif dan kolektif tersebut
adalah organisasi berbasis keanggotaan, sebagaimana sejarah Yayasan Tjoet Njak Dien yang bermula dari FDPY. Dalam perjalanannya,
merefleksi kembali ke awalnya akan bentuk dan sistem organisasi yang dicitakan, maka Dewan Pendiri, Dewan Pengurus dan anggota Yayasan
Tjoet Njak Dien sepakat untuk mengubah bentuk organisasi menjadi
50
organisasi berbasis keanggotaan. Dan bentuk organisasi yang dipilih yaitu perkumpulan. Perubahan menjadi perkumpulan ditetapkan dalam
Musyawarah Besar Luar Biasa Anggota Yayasan Tjoet Njak Dien tanggal 27 sampai dengan 28 Juli 2001, yang memutuskan perubahan
Yayasan Tjoet Njak Dien menjadi organisasi berbentuk perkumpulan beranggotakan individu dengan nama RUMPUN, yang terdiri dari dua
lembaga operasional, yaitu Rumpun Tjoet Njak Dien dan Rumpun Gema Perempuan. Kemudian disahkan melalui Kongres I RUMPUN
pada tanggal 21 – 24 April 2002. Sampai sekarang Rumpun Tjoet Njak Dien secara resmi dikenal oleh masyarakat sebagai Lembaga Swadaya
Masyarakat LSM Rumpun Tjoet Njak Dien.
c. Tujuan LSM Rumpun Tjoet Njak Dien
Tujuan yang ingin dicapai Rumpun Tjoet Njak Dien adalah untuk bergandengantangan bersama pekerja rumah tangga dan semua pihak
untuk melakukan penguatan dan perlindungan hukum. Selain itu juga untuk memberi kesempatan bagi pekerja rumah tangga untuk
mendapatkan pendidikan sesuai minat dan bakat serta membangun kesadaran kritis maupun pelatihan skill pekerja rumah tangga baik
ditempat asal maupun tempat kerja.
d. Visi dan Misi LSM Rumpun Tjoet Njak Dien
Visi:
Terwujudnya tatanan masyarakat dimana perempuan dan manusia lainnya terbebaskan dari segala bentuk ketidakadilan,