93
Hambatan tersebut tidak membuat Rumpun Tjoet Njak Dien untuk berkecil hati tetapi menurut Rumpun Tjoet Njak Dien hambatan
tersebut merupakan tantangan harus dilewati dengan hambatan itu Rumpun Tjoet Njak Dien mencari solusi untuk mengatasinya dengan
jalan diskusi secara teori, secara pemikiran, mencari referensi sebanyak- banyaknya, belajar dengan orang lain, mengirimkan SDM Rumpun
Tjoet Njak Dien untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dan lain sebagainya. Seperti yang diungkapkan oleh mbak “Sl” selaku
pendamping bahwa: “...Yang pasti untuk faktor penghambat kegiatan pendampingan
ini yaitu tidak adanya dana yang cukup dan kantor RTND itu selalu pindah-pindah.”
Hal serupa juga diungkapkan oleh mbak “Jm” selaku pendamping bahwa:
“..Kegiatan pendampingan ini yang jadi penghambatnya yaitu adanya PRT yang memiliki moralitas yang rendah yang mau
mencuri dan hanya menuntut hak-haknya saja, ini yang selalu menjadi masalah kami.
B. Pembahasan
1. Pola Pendampingan LSM Rumpun Tjoet Njak Dien Yogyakarta bagi
Pekerja Rumah Tangga Berbasis Hak Asasi Manusia.
Pola pendampingan yang ada di Rumpun Tjoet Njak Dien merupakan model atau cara yang digunakan oleh Rumpun Tjoet Njak Dien
dalam upaya untuk memperjuangkan hak-hak asasi pekerja rumah tangga agar pekerja rumah tangga dapat menjalani hidupnya dengan lebih baik
sesuai dengan haknya. Kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh
94
Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Rumpun Tjoet Njak Dien sejauh ini sudah terlaksana dengan cukup baik walaupun didalam pelaksanaannya
masih mengalami hambatan. Kegiatan pendampingan yang dilaksanakan sudah cukup sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan sebuah
pendampingan. Ini tidak terlepas dari semangat dan sikap solidaritas yang tinggi dari para pendamping dan pengelola LSM Rumpun Tjoet Njak Dien
untuk membantu memperjuangkan nasib pekerja rumah tangga yang merupakan salah satu warga masyarakat yang selama ini jarang sekali
disentuh oleh pemerintah dan banyak mengalami masalah dengan hak-hak hidup mereka.
Pengertian dari kegiatan pendampingan adalah suatu aktivitas yang dilakukan dan dapat bermakna pembinaan, pengajaran, pengarahan dalam
kelompok, lebih berkonotasi menguasai, mengendalikan, dan mengontrol. Kata pendampingan lebih bermakna pada kebersamaan, kesejajaran,
egaliter, atau kesederajatan kedudukan sehingga tidak ada dikotomi antara atasan dan bawahan BPKB Jawa Timur, 2001: 5. Pendampingan pekerja
rumah tangga yang dilakukan oleh LSM Rumpun Tjoet Njak Dien adalah pendampingan yang memperjungkan nasib para pekerja rumah tangga.
Pendampingan yang diberikan oleh Rumpun Tjoet Njak Dien kepada pekerja rumah tangga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan
kesadaran pekerja rumah tangga akan hak-hak asasi mereka dan kewajiban mereka sebagai pekerja rumah tangga, mendampingi pekerja rumah tangga
dalam menghadapi masalah dan mencarikan solusi terbaik untuk