16
Unsur-unsur yang membangun novel terdiri dari unsur ektrinsik dan intrinsik. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi
secara tidak langsung mempengaruhi bangunan dari karya sastra tersebut. Unsur ekstrinsik merupakan segala faktor yang melatarbelakangi penciptaan karya sastra.
Unsur ektrinsik karya sastra cukup berpengaruh terhadap totalitas keterpaduan cerita yang dihasilkan oleh pengarang. Unsur ekstrinsik meliputi tradisi dan nilai-
nilai, struktur kehidupan sosial, keyakinan dan pandangan hidup, suasana politik, lingkungan hidup, agama dan sebagainya. Sedangkan unsur intrinsik adalah
unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri yang menyebabkan karya itu hadir Nurgiyantoro, 1998:23. Unsur-unsur yang dimaksud seperti tema, alur
plot, penokohan dan latar setting.
2.1.2.1 Tema
Menurut Fananie 2000:84 tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatarbelakangi ciptaan karya sastra. Karena sastra merupakan
refleksi kehidupan masyarakat, maka tema yang diungkapkan dalam karya sastra bisa beragam. Tema bisa berupa persoalan moral, etika, agama, sosial agama,
teknologi, tradisi yang terkait erat dengan masalah kehidupan. Namun, tema bisa berupa pandangan pengarang, ide atau keinginan pengarang dalam menyiasati
persoalan yang muncul. Tema yang diungkapkan dalam novel Furinkazan adalah kehidupan
samurai yang bernama Yamamoto Kansuke. Dalam novel tersebut diceritakan kehidupan Kansuke yang hidup pada zaman Sengoku Jidai, dimana perang
17
saudara dan perebutan wilayah melingkupi wilayah Jepang. Kansuke dipandang sebelah mata karena kakinya pincang dan matanya buta sebelah. Hingga suatu
ketika ia bertemu dengan Jenderal Itagaki, yang memberinya kesempatan untuk mengabdi kepada daimyo Takeda di Provinsi Kai. Takeda Shingen yang ingin
memperluas wilayah kekuasaannya, mengangkat Yamamoto Kansuke sebagai ahli strateginya. Banyak kejadian yang melibatkan kondisi seperti itulah yang menjadi
fokus utama cerita dalam novel Furinkazan karya Yasushi Inoue.
2.1.2.2 Alur
Alur dikenal juga dengan istilah plot. Alur plot merupakan unsur terpenting dalam membentuk sebuah karya fiksi seperti novel. Menurut Stanton
dalam Nurgiyantoro 1998:113 bahwa alur plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian namun tetap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat,
peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa lain. Alur awal yang terdapat dalam novel Furinkazan bercerita tentang tokoh
utama yang bernama Yamamoto Kansuke yang tinggal di wilayah Sunpu. Suatu ketika Kansuke bertemu dengan salah satu pengikut klan Takeda yang bernama
Itagaki dan Kansuke menyelamatkannya dari serang seorang samurai bernama Aoki Daizen. Berkat peristiwa penyelamatan tersebut, Itagaki bermaksud
membawa Kansuke ke klan Takeda dan mempekerjakannya sebagai salah satu bawahan di klan tersebut. Pada alur ini juga diceritakan sikap Kansuke yang
bersikeras meninggalkan daerah Sunpu untuk bekerja pada klan Takeda yang
18
berakhir dengan perdebatan Kansuke pada salah satu anggota klan tempat Kansuke tinggal selama ini.
Pada alur tengah diceritakan tentang pimpinan klan Takeda yang bernama Harunobu. Harunobu berniat untuk memperluas wilayah kekuasaannya dengan
menyerang klan lain di luar Provinsi Kai. Kepiawaan Kansuke dalam menyusun strategi membuahkan berbagai kemenangan pada klan Takeda.
Pada alur terakhir diceritakan tentang peperangan pasukan Takeda dengan pasukan Uesugi dari Echigo. Peperangan yang begitu sulit sejak awal karena
perbedaan jumlah pasukan, membuat pasukan Takeda mengalami kekalahan. Kansuke yang terus berada di sisi Harunobu untuk melindunginya, memutuskan
untuk menyerang kemah utama tempat Uesugi berada. Tetapi, usahanya gagal dan berakhir dengan tewasnya diri Kansuke.
2.1.2.3 Penokohan