Ninj Kejujuran Nilai-nilai Moral dalam Masyarakat Jepang .1 Giri

27 perasaan, pengendalian diri yang diharuskan dari seorang Jepang yang mempunyai hal ini merupakan bagian dari giri terhadap nama. Sebagai contoh, ketika terjadi gempa maka orang Jepang yang mempunyai harga diri ia tidak akan sibuk atau panik, tetapi ia akan berusaha membereskan barang-barang miliknya dengan sikap yang tenang.

2.2.2 Ninj

ō Ninj ō terdiri dari dua karakter kanji yaitu nin 人 yang memiliki arti “orang” atau “manusia”. Dan j ō 情 yang memiliki arti “emosi”, “perasaan”, “cinta kasih”. Sehingga ninj ō 人情 berarti kebaikan hati manusia. Ninjō ini timbul dari hati yang paling dalam karena adanya perasaan kemanusiaan itu sendiri sehingga menyebabkan munculnya suatu kebaikan. Ninj ō secara umum merupakan perasaan manusia yang merupakan perasaan kasih sayang, perasaan cinta, perasaan belas kasih, rasa simpati, rasa iba hati yang dirasakan terhadap orang lain seperti hubungan orang tua dengan anaknya atau antara kekasihnya. Menurut Nobuyuki Honna dalam Wahyuliana 2005:24 bahwa ninj ō merupakan perasaan kemanusiaan dan semua orang Jepang mempercayai bahwa perasaan cinta, kasih sayang, belas kasihan, dan simpati adalah perasaan yang paling penting dalam menjaga hubungan kemanusiaan. Ninj ō merupakan perasaan yang muncul tanpa adanya maksud tertentu dan memperlihatkan adanya ketulusan dari hati manusia itu sendiri. Semua orang di 28 belahan bumi mana pun mempunyai perasaan tersebut, hanya istilahnya saja yang berbeda. Di Jepang perasaan manusiawi tersebut disebut dengan ninj ō. Ninj ō ini berlaku bagi setiap orang dalam semua hubungan di berbagai lingkup kehidupan, baik antara ayah dan anaknya, hubungan sepasang kekasih, maupun hubungan antarsesama.

2.2.3 Kejujuran

Kejujuran dalam Bahasa Jepang disebut shoujiki 正直. Sifat jujur adalah sifat yang paling penting dimiliki oleh semua manusia di muka bumi ini. Menurut Izano Nitobe dalam Fatonah 2008:47 mengatakan bahwa : “jalan lurus ini, jika diumpamakan dengan badan manusia bagaikan tulang punggung yang berperan penting untuk menegakkan tubuh. Oleh karena itu, tanpa jalan lurus, keberaniaan serta kemampuan yang dimiliki seorang samurai akan menjadi tidak berarti.” Berdasarkan kutipan di atas dikatakan bahwa pentingnya kejujuran dan berada di jalan yang lurus. Seorang samurai Jepang harus memiliki sifat jujur dan senantiasa berada di jalan lurus sebab tanpa adanya kejujuran dan tidak berada di jalur yang seharusnya, maka semua perbuatan akan terasa sia-sia. Dikarenakan Bushido menjadi dasar perilaku masyarakat Jepang, maka sikap jujur pun harus diterapkan dalam kehidupan semua orang Jepang. Kejujuran merupakan kekuatan untuk menentukan sikap dan perilaku yang akan dijalani tanpa adanya sikap keragu-raguan. Ketika seseorang berlaku jujur, 29 maka orang tersebut akan selalu berada di jalan yang lurus sebab ia berani untuk mengatakan salah atas sesuatu yang salah begitu pun sebaliknya. Menurut Nitobe dalam Fatonah 2008:48 sifat jujur dimiliki seseorang memang bakat dari dalam dirinya, tetapi adapun yang berasal dari pembelajaran. Nitobe menambahkan meskipun seseorang mempunyai kekurangan dalam berkomunikasi dengan orang lain, namun ia selalu berlaku jujur, maka kekurangan tersebut bukanlah suatu masalah.

2.2.4 Kesetiaan