Pendidikan, Pengajaran, dan Pembinaan Aktivitas Instruksional

5

BAB II CAPAIAN KINERJA RENCANA STRATEGIS 2010-2014

Capaian kinerja Rencana Strategis Renstra UNIMA dari tahun 2010-2014 mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyusunan Renstra UNIMA 2015-2019. Capaian kinerja itu akan menjadi baseline bagi penyusunan rencana pengembangan UNIMA ke depan. Melalui baseline itu akan diperoleh gambaran mengenai kekuatan, kelemahan- kelemahan, peluang dan sekaligus tantangan yang akan dihadapi. Melalui capaian itu akan diketahui current position UNIMA yang bermanfaat dalam rangka memberi arah bagi pengembangan UNIMA ke depan. Pada bagian ini akan digambarkan capaian kinerja Renstra UNIMA 2010-2014 yang meliputi kebijakan, program maupun kegiatan.

A. Pendidikan, Pengajaran, dan Pembinaan Aktivitas Instruksional

Capaian kinerja Renstra UNIMA 2010-2014 dapat dijelaskan dalam cakupan program dan kegiatan-kegiatan baik pengembangan program pendidikan akademik dan profesi, peningkatan relevansi kurikulum, peningkatan mutu proses pembelajaran, pengembangan sistem evaluasi, program sarjana kependidikan bagi guru dalam jabatan, program pendidikan terpadu dengan kewenangan tambahan, dan program sarjana untuk daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. Di samping itu dikemukakan juga profil akademik lulusan Pengembangan program pendidikan akademik dan pendidikan profesi di UNIMA diarahkan untuk menjawab amanat perluasan mandat wider mandate dan juga untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu UNIMA tidak saja melaksanakan program pendidikan akademik yang sudah ada existing program baik program kependidikan maupun non kependidikan, tetapi dipercayakan pula untuk membuka dan menyelenggarakan program non kependidikan yang baru baik dalam rangka penguatan program kependidikan seperti program studi Pendidikan Teknologi Informasi, maupun non bidang keilmuan seperti Program Studi Geotermal, Program Studi Farmasi, dan Pendidikan IPA dan Pendidikan IPS untuk strata 1. Program Pascasarjana UNIMA dipercayakan untuk membuka dan menyelenggarakan program-program yang baru disamping program studi yang sudah ada. Pada Program Magister S2 telah dibuka program studi kependidikan yaitu Pendidikan IPS, Pendidikan IPA, Pendidikan Guru SD, dan Pendidikan Matematika. Program doktor UNIMA membuka dan menyelenggarakan Program studi Manajemen Pendidikan dengan beberapa konsentrasi seperti Manajemen 6 Sumber Daya Pendidikan, Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, dan Manajemen Pendidikan. Dalam rangka kerjasama internasional UNIMA bersama-sama dengan Marssaille University melaksanakan program Economic Intelligence Di samping program akademik, UNIMA menyelenggarakan program pendidikan profesi khususnya Pendidikan Profesi Guru PPG. Sebanyak 21 program studi dipercayakan untuk melaksanakan PPG seperti Prgoram Studi Pendidikan Guru SD PGSD Berasrama dan Program Pendidikan Guru Terpadu dengan Kewenangan Tambahan. Peserta PPG di UNIMA terdiri dari utusan dari berbagai daerah dan peserta program PGSD berasrama terdiri dari calon-calon mahasiswa yang berasal dari daerah- daerah tertinggal di Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Utara. Hingga saat ini kedua program tersebut sudah menghasilkan lulusan. Disamping PPG melalui pendidikan, UNIMA menyelenggarakan juga PPG melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLPG. UNIMA mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menyelenggarakan PLPG dengan cakupan Sulawesi Utara dan juga sebagian Maluku Utara. Peningkatan mutu dan relevansi secara terus menerus dilakukan, dan secara periodik melakukan peninjauan kurikulum bahkan menjadi fokus pengembangan kegiatan akademik berbasiskan program studi. Untuk lebih meningkatkan daya saing dan kemampuan lulusan dalam mendapatkan pekerjaan di lapangan, pengembangan ragam bidang keahlian pada masing-masing program studi dilakukan secara terus menerus. Mengingat struktur bidang ilmu masing-masing yang semakin dalam dan spesifik dalam pemanfaatan di lapangan, UNIMA telah mendesain kurikulum yang benar-benar memampukan para lulusan menjadi ahli dibidang yang diajarkan. Pada bagian lain, kemampuan program studi menghasilkan lulusan dengan keberagaman bidang keahlian dalam satu cabang ilmu akan memperkuat capacity building prodi itu sendiri. Unima telah melakukan kajian secara global dalam melakukan pemetaan bidang keahlian yang dapat ditangani oleh masing-masing prodi. Selanjutnya oleh prodi-prodi tersebut dibuat disain pembagian berdasarkan peminatan pendalaman bidang ilmu oleh staf pengajar masing-masing sesuai dengan jenjang keilmuan. Pengembangan kurikulum didasarkan pada kebutuhan lembaga-lembaga pendidikan, perkembangan tantangan dan eksistensi LPTK sebagai dampak dari perubahan berbagai kebijakan terutama dalam menghasilkan guru-guru profesional dengan empat kompetensi utama yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Dalam konteks tersebut peninjauan 7 kurikulum dilakukan oleh masing-masing program studi dengan mengacu kepada tuntutan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI. Pada beberapa program studi telah dilakukan pengembangan kurikulum berbasiskan KKNI. Pengembangan mutu dan relevansi kurikulum dilakukan baik untuk program sarjana, magister maupun program doktor. Beberapa kegiatan pengembangan kurikulum yang dilakukan terutama terkait dengan program-program khusus seperti kurikulum PPG, kurikulum PPGT, kurikulum PGSD berasrama, kurikulum dalam rangka program pendidikan sarjana kependidikan bagi guru dalam jabatan, dan kurikulum pendidikan profesi disamping kurikulum program studi non kependidikan. Dalam rangka implementasi kurikulum, UNIMA secara berkelanjutan pada setiap tahun anggaran menyediakan dana bagi penulisan bahan ajar dan modul. Setiap tahun jumlah bahan ajar dan modul yang didanai dan yang dihasilkan menunjukkan peningkatan signifikan. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan aktivitas instruksional, relevansi, dan mutu implementasi kurikulum. Di samping penyediaan bahan ajar dan modul, penguatan implementasi kurikulum dilakukan dengan meningkatkan penyediaan perangkat pembelajaran seperti SatuanAcara Perkuliahan SAP dan handout oleh setiap dosen. Proses pembelajaran merupakan salah satu unsur penting dalam mutu pendidikan. Oleh sebab itu UNIMA dalam implementasi Renstra 2015-2019 memberi perhatian terhadap peningkatan mutu proses pembelajaran. Dalam konteks ini, peningkatan proses pembelajaran dilakukan melalui penyiapan fasilitas pembelajaran. Semua program studi memiliki media projector baik media projector biasa maupun media projector dengan fungsi multi media seperti active board sehingga proses pembelajaran dapat dikembangkan dengan berbasiskan internet. Pengembangan teknologi informasi diarahkan untuk mendukung peningkatan mutu proses pembelajaran. Setiap fakultas dan beberapa program studi disiapkan active board untuk digunakan terutama dalam proses pembelajaran. Dalam mendukung proses pembelajaran berbasis TIK, setiap dosen telah diberikan 1 satu unit komputer yang digunakan untuk kepentingan kegiatan akademik seperti pembuatan bahan ajar, penulisan artikel, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Dengan komputer yang tersedia, setiap dosen dapat mengakses berbagai informasi seperti bahan ajar, jurnal penelitian ataupun jurnal ilmiah lainnya. Salah satu program yang belum terlaksana sepenuhnya adalah pengembangan proses pembelajaran berbasis elektronik atau electronic learning e-learning . Belum semua dosen terampil 8 mengembangkan bahan ajar dan pembelajaran secara elektronik. Sekalipun demikian pemanfaatan internet untuk kepentingan pengembangan bahan ajar sudah dilakukan baik oleh mahasiswa maupun dosen. Artinya pembelajaran secara virtual virtual learning sudah dikembangkan dan secara terus menerus akan terus dikembangkan seiring dengan penguatan kapasitas jaringan internet yang tersedia. Pemanfaatan active board berbasiskan internet telah digunakan oleh semua program studi, sekalipun belum semua dosen dan mahasiswa memanfaatkannya. Peningkatan mutu proses pembelajaran dilakukan juga melalui berbagai program peningkatan kualitas dosen melalui kegiatan-kegiatan short course ataupun pendidikan gelar. Pendidikan non gelar dalam bentuk short course dilakukan melalui sejumlah kegiatan seperti pengiriman dosen-dosen mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan ataupun workshop di dalam dan di luar negeri seperti di Australia, Cina, Perancis, Jepang, dan Belanda. Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu mutu tersebut dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang terintegrasi dengan berbagai proyek seperti Duelike , PGSD berasrama, JICA, CIDA Canada, dan proyek lainnya. Pembinaan aktivitas instruksional diarahkan untuk memperkuat implementasi kurikulum, penguatan kemampuan professional dosen-dosen dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran di kelas. Pembinaan aktivitas instruksional ini dilakukan oleh Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Aktivitas Instruksional LP2AI. Dalam hubungan ini, telah dilakukan upaya-upaya seperti melaksanakan program PEKERTI dan APPLIED APPROACH AA bagi dosen-dosen, pendidikan dan latihan, penulisan bahan ajar dan modul. Penyediaan sarana dan fasilitas pembelajaran dilakukan dalam mendukung proses pembelajaran dilakukan dengan membangun dan menyiapkan baik gedung-gedung perkuliahan, laboratorium terpadu, workshop dan bengkel, peralatan dan bahan-bahan laboratorium, serta penyediaan media pembelajaran berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi. Disamping penyediaan satu unit computer untuk setiap dosen, setiap program studi dilengkapi dengan media proyektor seperti LCD dan juga active board by promothen . Dengan active board yang tersedia setiap dosen dapat mengembangkan pembelajaran dengan memanfaatkan internet secara langsung. Jaringan internet terpasang dan setiap mahasiswa dapat mengakses terutama bahan kuliah dan materi –materi perkuliahan lainnya. Perpustakaan sebagai jantung pembelajaran dan pengembangan ilmu disuatu perguruan tinggi secara terus menerus ditingkatkan mutu dan pelayanannya baik jumlah buku yang tersedia, aksesibilitas maupun manajemennya. Dalam hubungan ini, 9 telah dilakukan upaya modernisasi perpustakaan UNIMA. Langkah konkrit yang sudah dilakukan ialah melalui kerjasama kelembagaan dengan Tsing Hua University Taiwan dan telah dilakukan kunjungan lapangan baik oleh pihak Unima ke Tsing Hua University maupun dari pihak Tsing Hua University ke UNIMA. Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab sebagai LPTK, Unima turut secara aktif menyelenggarakan Program Sarjana Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan PSKGJ sebagai program khusus yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kualifikasi pendidikan guru-guru yang belum memenuhi strata sarjana sebagaiana amanat UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. UNIMA adalah salah satu perguruan tinggi yang dipercayakan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program PSKGJ. Sejak tahun 2006 UNIMA melaksanakan program PSKGJ meliputi seluruh Provinsi Sulawesi Utara. Disamping itu, Unima juga melaksanakannya di beberapa kabupaten dan kota seperti di Provinsi Papua, Papua Barat ataupun Maluku Utara. Manajemen program PSKGJ dilaksanakan oleh Direktorat Program PSKGJ yang dipimpin oleh seorang Direktur. Pada setiap fakultas dibentuk unit pelaksana akademik dengan dekan sebagai direktur akademik, dan koordinator pada setiap program studi. Dalam menjamin mutu akademik program PSKGJ, UNIMA memberi perhatian pada pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam hubungan ini, kurikulum disusun dengan memperhitungkan pengalaman belajar yang telah diperoleh guru selama dia menjadi guru. Perhitungan pengalaman belajar dilakukan melalui akreditasi terhadap portofolio setiap guru. Akreditasi dilakukan oleh satu tim akreditasi di program studi. Berdasarkan hasil akreditasi ditentukan jumlah beban studi yaitu jumlah satuan kredit semester yang harus ditempuh oleh setiap guru. Sedangkan proses pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk blok waktu perkuliahan secara tatap muka dengan tugas-tugas baik mandiri maupun terstruktur. Di samping program PSKGJ, UNIMA telah berhasil melaksanakan program Pendidikan Profesi Guru Terpadu dengan Kewenangan Tambahan yaitu PPGT, Program Studi PGSD dengan Kewenangan Tambahan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP. Mahasiswa yang diterima berasal dari seluruh Indonesia. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dalam bentuk pendidikan berasrama. Program akademik lainnya yang menjadi program prioritas UNIMA ialah penyelenggaraan Program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal atau disingkat SM3T. Hingga saat ini UNIMA telah melaksanakan 3 tiga angkatan dengan peserta yang tersebar dibeberapa provinsi seperti Nusa Tenggara Timur, Papua, 10 dan Papua Barat. Program ini semakin memperkokoh peran UNIMA sebagai LPTK dalam ikut meningkatkan mutu pendidikan di daerah-daerah tertinggal dalam satu semangat yaitu Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia MBMI Profil akademik lulusan UNIMA cukup kompetitif. Dampak dari peningkatan mutu dan relevansi kurikulum, tenaga dosen, dan penyediaan sarana dan prasarana tampak pada beberapa tolok ukur penting seperti jumlah lulusan yang terus meningkat dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Tercatat setiap tahun akademik UNIMA melaksanakan empat kali wisuda dengan jumlah rata-rata 800 per angkatan wisuda. Nilai rata-rata IPK lulusan tercatat 3.28 dengan lama studi 4.2 tahun. Dari studi pelacakan, lama waktu tunggu untuk mendapatkan perkejaan pertama tercatat 1 sd 2 semester. Komitmen UNIMA untuk menjamin mutu, sejak tahun 2010 telah dibentuk Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi LPMPT UNIMA. Lembaga ini berfungsi mengembangkan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu. Sampai pada tahap sekarang ini LPMPT UNIMA telah berhasil menyusun sejumlah instrumen penjaminan mutu terutama kebijakan, standar, dan manual mutu, serta menyiapkan sumber daya manusia terutama dosen-dosen dan semua unsur manajemen mengenai sistem penjaminan mutu di UNIMA. Sekalipun demikian implementasi kegiatan penjaminan mutu, koordinasi orgnaisasi penjaminan mutu serta penyediaan berbagai dokumen baik instrumen mupun laporan kegiatan pelaksanaan penjaminan mutu masih perlu terus ditingkatkan.

B. Penelitian