33
8. Analisis Ancaman dan Kelemahan
Ancaman-ancaman dan kelemahan yang ditemukan dapat menjadi faktor yang dapat mempengaruhi upaya pengembangan UNIMA Oleh sebab itu diperlukan upaya-
upaya untuk mengendalikan kelemahan dan ancaman-ancaman tersebut. 1 Mengoptimalkan seluruh potensi yang menjadi kekuatan UNIMA terutama potensi
sumber daya baik sumber daya manusia, sumber daya finansial, maupun sumber daya sarana dan prasarana.
2 Memperbaiki dan meningkatkan kemampuan manajemen berbagai sumber daya yang tersedia, sehingga dapat dicapai tingkat efisiensi dan efektivitas serta produktivitas
yang tinggi. 3 Meningkatkan jaringan kerjasama kelembagaan dengan berbagai pihak sehingga
dalam meningkatkan kapasitas sumber daya, terutama penyediaan fasilitas pembelajaran seperti peralatan dan bahan laboratorium, bahan pustaka, dan media
pembelajaran. 4 Meningkatkan partisipasi masyarakat dan
stakeholders
dalam penyelenggaraan pendidikan di UNIMA. Partisipasi masyarakat ini sangat penting untuk mendukung
dan meningkatkan kapasitas finansial dan anggaran pendidikan. 5 Meningkatkan kapasitas dan fungsi manajemen sistem informasi akademik,
mahasiswa, staf dosen dan administrasi maupun sarana dan prasarana. Hal ini diperlukan untuk memperkuat upaya perencanaan dan pengembangan.
B. Isu-isu Strategis
Berdasarkan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan beberapa isu strategis yang dapat menjadi
masalah-masalah yang harus mendapatkan perhatian dalam pengembangan UNIMA ke depan. Isu-isu strategis tersebut adalah sebagai berikut ini.
1. Penguatan dan pengokohan eksistensi UNIMA sebagai Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan dalam menghasilkan guru-guru yang professional, tenaga kependidikan, dan dalam pengembangan bidang keilmuan dengan menghasilkan
lulusan bidang keilmuan yang kompetitif. Pengembangan visi, misi, dan tujuan UNIMA harus mampu memperkokoh identitas diri UNIMA sebagai LPTK dalam
34
konteks pendidikan guru, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan dan kesejahteraan.
2. Mewujudkan kemandirian UNIMA yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi
berbagai kebutuhan dan tantangan dimasa depan. Isu ini mencakup beberapa masalah penting yaitu:
1 Sistem kelembagaan dan manajemen pengembangan fakultas, pascasarjana, lembaga, instansi, program studi, dan unit-unit kerjabisnis produktif.
2 Peningkatan penelitian yang dapat menghasilkan produk-produk model, disain, prototipe, formula sebagai komoditas yang diminati masyarakat luas.
3 Peningkatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka transfer teknologi. 4 Peningkatan produktivitas ilmiah dan publikasi ilmiah baik dalam rangka transfer
teknologi maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. . 3. Mutu dan relevansi dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan masa depan. Terdapat
beberapa aspek penting dari isu mutu dan relevansi ini yaitu: Pertama, mutu dan daya saing program pendidikan dan lulusan. Hal ini akan berimplikasi pada penyediaan
berbagai program studi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan yang mampu menghasilkan lulusan dengan kemampuan dan kompetensi yang setara dengan
tenaga-tenaga asing. Kedua, implikasi pembelajaran dari peningkatan relevansi kurikulum, pembelajaran sampai pada pengembangan siswa evaluasi. Ketiga,
penyediaan kapasitas sumber daya sarana dan prasarana yang mendukung upaya peningkatan mutu. Keempat, penguatan dan peningkatan peran
stakeholders
4. Peningkatan kapasitas sumber daya baik sumber daya manusia, sarana dan prasarana, finansial, maupun manajemen. Bagian isu ini akan menyentuh masalah-masalah
seperti peningkatan kemampuan profesionalitas sumber daya manusia, baik dilihat dari kualifikasi pendidikan, akademik guru besar, pengembangan bidang keahlian
maupun tingkat kesejahteraan. Sarana dan prasarana diarahkan pada pelampauan standar minimal sehingga secara bertahap terjadi peningkatan mutu sarana dan
prasarana. Pengembangan keragaman sumber daya finansial melalui pengembangan unit-unit bisnis berbasis akademik diarahan untuk mendukung kemandirian institusi.
5. Penguatan kapasitas manajemen yang didukung oleh kemampuan teknologi informasi dan komunikasi. Ke depan UNIMA ditantang untuk mampu mengembangkan
35
manajemen modern berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Penyediaan perangkat manajemen dari statuta, pedoman, panduan, sampai kepada SOP menjadi
suatu kebutuhan dasar untuk membangun suatu manajemen yang kuat. Pemahaman sivitas akademika terhadap sistem dan perangkat manajemen akan mendorong
penguatan implementasi menajemen. Konsistensi implementasi sistem manajemen sudah harus menjadi budaya dan membutuhkan perubahan cara berpikir mindset
sivitas akademik dan semua lapis manajemen unit kerja di UNIMA. 6. Pengembangan jaringan kemitraan. Penguatan kapasitas institusi membutuhkan
jaringan kemitraan baik dengan perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga perekonomian seperti perbankan, lembaga-lembaga pemerintah dan
non pemerintah, dan berbagai lembaga lainnya. 7. Pengembangan kampus berbasis lingkungan dan budaya. Lingkungan dan budaya
merupakan kekuatan lokal yang berisi lokal genius yang penting dalam menghadapi pergeseran akibat arus globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi terutama teknologi informasi dan komunikasi. Pengembangan dan pembangunan kampus UNIMA harus mampu menjamin kelestarian lingkungan baik
alam, sosial maupun budaya. Kearifan lokal dengan sistem nilai budaya masyarakat yang ada akan memperkokoh identitas diri sehingga mahasiswa dan seluruh sivitas
akademika, bahkan seluruh proses pengembangan UNIMA tidak tercabut dari akar budaya. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, pembangunan budaya
bangsa terutama penguatan pilar-pilar kebangsaan untuk pembangunan karakter harus menjadi arah pengembangan UNIMA ke depan. Semangat kerja atau etos kerja,
disiplin bertanggung jawab, kreativitas, kemandirian, dan semangat kompetitif diperlukan sebagai bagian dari budaya global yang juga harus dibangun.
36
BAB IV KEBIJAKAN dan PROGRAM