15
dalam promosi kenaikan pangkat dan golongan. Saat ini dosen berpendidikan doktor dan magister telah mencapai 70.44
dari total 907 jumlah dosen. Dosen-dosen muda didorong dan difasilitasi baik melalui dukungan dana maupun kerjasama
university to university
U to U untuk melanjutkan pendidikan magister dan doktor di berbagai perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Jumlah dosen yang mengikuti
program pendidikan doktor meningkat secara terus menerus terutama dengan perguruan tinggi di luar negeri seperti
Okayama University, Osaka University, New Castle University
Australia,
Haan University
di Belanda, dan
Marssaille University
Perancis. Untuk memperkokoh kualifikasi akademik dosen, maka sejak tahun 2011 penerimaan
dosen diprioritaskan bagi mereka yang sudah berpendidikan magister. Dalam rangka peningkatan kompetensi staf dosen, sebanyak 66 dosen
telah mengikuti sertifikasi dosen dan telah memiliki sertifikat pendidik. Dalam rangka
meningkatkan mutu aktivitas instruksional semua dosen UNIMA telah mengikuti PEKERTI dan
Applied Approach
AA. Dilihat dari rasio dosen mahasiswa, terjadi peningkatan rasio yang lebih baik seiring dengan peningkatan jumlah mahasiswa yaitu 1:
26, meningkat dibandingkan dengan rasio tahun 2010 yaitu 1:18. Artinya terjadi peningkatan yang sangat signifikan dalam jumlah mahasiswa, dan sekaligus peningkatan
rasio kecukupan. Pada tahun 2010, UNIMA berhasil menyusun perencanaan ketenagaan sampai
dengan tahun 2014 yang mencakup sistem rekrutmen, studi lanjut, dan promosi professor. Sejak tahun 2012 penataan dan pengembangan dosen dilakukan melalui pangkalan data
perguruan tinggi PDPT. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, secara bertahap UNIMA mengembangkan pembinaan berbasis kinerja dosen. Produktivitas
kinerja dosen diukur pada kemampuan dosen dalam melakukan kegiatan penelitian sekaligus dengan kegiatan publikasi ilmiah melalui jurnal-jurnal terakreditasi. Dalam
hubungan ini, UNIMA telah mengembangkan portal berbasis web untuk mendukung kegiatan-kegiatan publikasi ilmiah oleh dosen-dosen. Penilaian kinerja dosen dilakukan
berdasarkan kepuasan
stakeholder
terutama kepuasan mahasiswa. Pada tahun 2011 dilakukan pengukuran kinerja dosen dilihat dari kepuasan mahasiswa dengan angka yang
relatif baik.
G. Penataan dan Penguatan Kapasitas Sumber Daya Finansial
Dilihat dari sumber daya finansial, kapasitas sumber dana yang berasal dari penerimaan masyarakat selama implementasi renstra 2010-2014 mengalami peningkatan
16
Grafik 1. Disamping PNBP, UNIMA mendapat kepercayaan pemerintah pusat melalui berbagai proyek pembangunan fisik terutama dalam rangka modernisasi kampus. Dilihat
dari mata anggaran yang didanai rupiah murni dalam lima tahun terakhir lebih tinggi dari PNBP karena berbagai proyek yang didanai dari rupiah murni. Sementara itu terjadi
penurunan jumnlah pada dua tahun terakhir seiring dengan berakhirnya pembangunan beberapa proyek di UNIMA.
Garfik 2. Perkembangan pendanaan berdasarkan sumber pendanaan
H. Penataan Sumber Daya Sarana, Prasarana, dan Modernisasi Kampus
Penataan dan pengembangan sumber daya sarana dan prasarana dilakukan terintegrasi dengan upaya modernisasi kampus. Dalam hubungan ini, UNIMA telah
berhasil menyusun suatu
master plan
pengembangan kampus sampai dengan tahun 2025. Arah utama dalam master plan 2025 adalah modernisasi kampus UNIMA. Dua hal utama
yang dilakukan adalah menata kembali kondisi eksisting sarana dan prasarana, dan rencana pengembangan dan pembangunan sarana serta prasarana yang baru. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut mencakup a.
Perluasan sarana gedung perkuliahan: baik fakultas, program pasca sarjana, maupun program pendidikan profesi
b. Pengembangan sarana akademik auditorium,
microteaching room
, laboratorium
teaching lab and research lab
,
workshop
, pusat-pusat studi c.
Perluasan sarana dan prasarana olahraga, FIP, Keteknikan, FMIPA, Ilmu Sosial, Ekonomi, Bahasa, Keolahragaan, serta Program Pascasarjana.
17
d. Gedung dan sarana pusat kegiatan mahasiswa
e. Pusat layanan publik kantor pos, toko buku, supermarket, perbankan, SPBU, klinik
kesehatan, tempat ibadah, dll. f.
Pembangunan infrastruktur termasuk jaringan transportasi di dalam kampus Dihasilkan dua alternatif rencana induk pengembangan yang mencakup
kebutuhan ruang dan rencana gedung, dengan gambar sebagai berikut:
Rencana induk alternatif 1 dikembangkan berdasarkan konsep dasar sebagai berikut: a.
Pola masa gedung baru yang akan direncanakan mengarah ke satu titik Kantor Pusat b.
Perencanaan gedung baru dipusatkan, di sekitar Kantor Pusat, agar pergerakan lebih mudah. Jika tersebar, pergerakan dari satu area ke area lain membutuhkan waktu dan
harus menggunakan kendaraan. c.
Pengelompokan gedung zonasi berdasarkan fungsi: 1.
Perumahanpenginapan : Asrama, wisma kampus, dan perumahan pejabat Unima berada dalam satu kawasan.
18
ALTERNATIF RENCANA INDUK 2
2. GEDUNG 1,2,3,4 Ruang Kuliah, BEM,
Kantin,Kegiatan mahasiswa 1. Amphiteather
3. Diklat 4. Auditorium
5. PPG
1 3
2 4
5
6. Perumahan Pejabat Unima
Dan Wisma Kampus
6
2. Belajar Mengajar : Gedung kuliah baru direncanakan di area Kantor Pusat.
Sedangkan penambahan gedung kuliah pada fakultas mengikuti pola gedung eksisting FIP, FBS, FATEK, FIS, FIK, dan Fekon. ada gedung mengelompok,
dengan bagian tengah, ruang terbuka. 3.
Pengembangan sarana dan prasaran manajemen seperti rektorat, dekanat, senat baik universitas maupun falkultas.
4. Kegiatan pendukung akademik dipusatkan di area Kantor Pusat. Pusat kegiatan
mahasiswa, amphiteather, warnet, kantincafé, percetakan, pusat computer. 5.
Rencana Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran berada dalam satu lingkungan dengan FMIPA karena dapat menggunakan fasilitas laboratorium FMIPA
6. Gedung Pendidikan dan Latihan juga berada di dekat gedung kuliah baru.
Rencana induk alternatif 1 dikembangkan berdasarkan konsep dasar pengembangan sebagai berikut:
a. Pola masa gedung baru yang akan direncanakan mengarah ke satu titik Kantor Pusat
b. Perencanaan Gedung baru dipusatkan, di sekitar Kantor Pusat, agar pergerakan lebih
mudah. Jika tersebar, pergerakan dari satu area ke area lain membutuhkan waktu dan harus menggunakan kendaraan.
19
c. Pengelompokan gedung zonasi berdasarkan fungsi: 1.
Perumahanpenginapan : Wisma kampus, dan perumahan pejabat UNIMA berada dalam tapak UNIMA, akan tetapi berada di pinggir jalan
2. Belajar mengajar : Gedung kuliah baru direncanakan di area Kantor Pusat.
Sedangkan penambahan gedung kuliah pada fakultas mengikuti pola gedung eksisting. Masa gedung mengelompok, dengan bagian tengah, ruang terbuka.
3. Kegiatan pendukung akademik dipusatkan di area Kantor Pusat. kegiatan
mahasiswa, amphiteather, warnet, kantincafé, lembaga penelitian, percetakan, pusat computer.
4. Rencana Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran berada dalam satu lingkungan
dengan FMIPA karena dapat menggunakan fasilitas laboratorium FMIPA. 5.
Gedung Pendidikan dan Latihan juga berada di dekat gedung kuliah baru. Disamping penyusunan
master plan
pengembangan UNIMA, penataan dan peningkatan kapasitas sarana dan prasarana dilakukan dengan memperkuat fasilitas
pembelajaran seperti pembangunan gedung perkuliahan, serta modernisasi fasilitas pembelajaran melalui pengadaan computer bagi setiap dosen, pengadaan dan
pemanfaatan
active board
untuk setiap program studi, laboratorium terpadu, workshop, dan bengkel. Dalam rangka pelaksanaan PPG maka UNIMA telah membangun gedung
Pusat Pendidikan Profesi Guru yang lengkap dengan fasilitas perkuliahan, direktorat,
micro teaching
dan fasilitas untuk kegiatan mahasiswa. UNIMA juga berhasil menyiapkan fasilitas untuk menjadikan UNIMA sebagai Pusat Pendidikan Olah raga dan
Kesehatan. Oleh sebab itu telah dibangun fasilitas olahraga baik stadion, gedung olahraga, kolam renang, lapangan tenis serta fasilitas kesehatan di Fakultas Ilmu
Keolahragaan. UNIMA menyiapkan 4 empat unit asrama mahasiswa baik di Tomohon maupun
di Tondano. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dan kegiatan akademik seperti wisuda telah dibangun gedung auditorium dengan kapasitas 4000 orang yang
dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan seperti wisuda, seminar baik dalam skala besar ataupun skala kecil. Modernisasi juga dilakukan dengan membangun sistem informasi
teknologi dan komunikasi yang dikelola melalui Pusat Komputer UNIMA dengan menyediakan gedung Pusat Teknologi Informasi UNIMA. Modernisasi perpustakaan
dilakukan untuk memperkuat fungsi perpustakaan sebagai jantung pengembangan ilmu di suatu perguruan tinggi. Modernisasi perpustakaan dilakukan dengan bekerjsama dengan
Tsing Hua University
Taiwan. Saat ini sedang dalam tahap persiapan pembangunan.
20
I. Penguatan Kelembagaan dan Sistem Manajemen
Dalam rangka implementasi Renstra 2010-2014, UNIMA telah melakukan dengan baik penguatan fungsi kelembagaan baik badan normatif, organisasi dan tata kelola,
penguatan fungsi pengawasan, penataan dan penguatan implementasi instutional regulation, serta penguataan kelembagaan terutama peningkatan status akreditasi program
studi. Penguatan senat universitas dilakukan dengan memisahkan senat universitas dari
rektorat. Jabatan ketua senat tidak lagi dijabat oleh rektor tetapi oleh seorang ketua senat dibantu oleh sekertasi senat dengan komisi-komisi pendidikan, komisi organisasi dan tata
kelola, dan komisi etika. Senat memiliki atau melaksanakan tiga fungsi utama yaitu fungsi penetapan kebijakan, fungsi pemberian pertimbangan, dan fungsi pengawasan. Di
dalam implementasinya, restorasi kelembagaan senat ini membawa implikasi yaitu meningkatkan efektivitas peran dan fungsi pengawasan, pemberian pertimbangan serta
penetapan kebijakan. Senat dan rektorat mampu membangun hubungan kelembagaan secara baik dalam menetapkan kebijakan strategis universitas seperti peneatapan
anggaran dan program, pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan akademik, serta pemberian pertimbangan kepada rektor baik diminta ataupun tidak diminta.
Penataan organisasi dan tata kelola dilakukan dengan menata kembali
institusional regulation
yaitu revisi statuta UNIMA sekarang sedang dalam proses di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, revisi Organisasi dan Tata Kerja UNIMA, penyusunan dan
pemantapan pelaksanaan kode etik bagi dosen, mahasiswa, dan pegawai serta Pedoman Akademik baik UNIMA, Fakultas, serta panduan-panduan. Dalam rangka efektivitas dan
efisiensi tata kelola, masalah yang masih perlu ditata dan dikembangkan secara terus menerus ialah penguatan implementasi
standar operating procedure
. Tiga hal yang masih harus diperkuat dalam pengembangan SOP yaitu penguatan kemampuan SDM,
ketersediaan perangkat dan instrument serta konsistensi pelaksanaannya. Pengawasan dan evaluasi kinerja merupakan bagian penting untuk menjamin
keterlaksanaan tata kelola yang baik. Untuk itu secara strategis fungsi pengawasan dan evaluasi kinerja dilaksanakan oleh Pembantu Rektor VI bidang pengawasan, evaluasi
kinerja dan audit UNIMA. Dalam hubungan ini telah dilakukan dan dicapai agenda- agenda sebagai berikut:
1. Fungsionalisasi Tim Pengawasan Internal TPI UNIMA yang telah dibentuk melalui
Surat keputusan oleh Rektor. 2.
Penetapan standar pengawasan dan evaluasi kinerja institusi.
21
3. Pembinaan pegawai dosen dan staf administrasi yang melakukan tindakan-tindakan
indisipliner. 4.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan akademik di fakultas dan program studi, dan pelaksanaan pembangunan fisik di UNIMA.
5. Bersama dengan BPKP melakukan pembinaan terhadap tata kelola keuangan pada
semua unit kerja. 6.
Memberi pertimbangan melalui Komisi B Senat UNIMA dalam hal promosi staf pegawai, termasuk mutasi di lingkungan UNIMA sesuai dengan peraturan yang
berlaku. 7.
Menerima pengaduan langsung
stakeholder
mahasiswa dan masyarakat luas terhadap kinerja dosen dan atau pegawai.
8. Pembinaan fungsi pengawasan terhadap Tim Pengawasan Internal dan unit-unit kerja.
Penguatan kelembagaan program studi dilakukan melalui akreditasi program studi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Semua program studi UNIMA telah
terakreditasi. Sebagian besar program studi terakreditas B, beberapa terakreditasi A, dan juga terdapat program studi yang terakreditasi C. Artinya masih menjadi tantangan bagi
UNIMA untuk meningkatkan status akreditasi program studi yang terakreditas C sehingga minimal terakreditasi B bahkan sangat baik kalau terakreditasi A.
Penguatan kelembagaan program studi dilakukan melalui berbagai program hibah kompetisi. UNIMA mendapatkan kepercayaan untuk menerima dan melaksanakan
berbagai program hibah kompetensi seperti IMHERE,
Due-like
, Manajemen Berbasis Sekolah, Program PGSD Berasrama, program PPG dan berbagai program kompetitif
lainnya. Melalui berbagai program hibah tersebut program studi penerima mampu memperkuat fasilitas pembelajaran, meingkatkan kemampuan profesional dosen melalui
program pendidikan
degree
ataupun
non degree
, meningkatkan aktivitas ilmiah dosen melalui kegiatan hibah penelitian, hibah pengajaran.
J. Peningkatan Kesejahteraan
Kesejahteraan, promosi, dan
reward and punishment
merupakan bagtian penting dalam manajemen sumber daya manusia. Oleh sebab itu upaya peningkatannya
dilakukan melalui kebijakan dan agenda kegiatan sebagai berikut: 1.
Kesejahteraan, promosi,
reward and punishment
dilakukan berbasis kinerja, baik dosen, pegawai maupun pimpinan.
22
2. Penjadwalan secara rutin kegiatan rapat tim penilai universitas dan komisi senat serta
senat Unima untuk penetapan dan pengusulan kenaikan pangkat dosen. 3.
Pengusulan dosen dan pegawai untuk menerima tanda jasa dan penghargaan dari pemerintah pusat.
4. Melaksanakan pemilihan dosen dan pegawai teladan di lingkungan UNIMA dan
untuk diusulkan ke tingkat nasional. 5.
Penyediaan dukungan dana operasional dalam bentuk kegiatan-kegiatan kepada semua program studi
6. Penyediaan dukungan dana untuk kegiatan penelitian, pengabdian pada masyarakat,
penulisan modul dan bahan ajar kepada dosen, dan dilaksanakan melalui mekanisme kompetisi.
7. Pelibatan dosen dan staf administrasi dalam kegiatan-kegiatan
ad hoc
seperti kepanitiaan ataupun satuan tugas.
8. Pembinaan dan penindakan terhadap dosen atau pejabat yang melakukan tindakan
tidak disiplin baik melalui teguran lisan dan tulisan serta diberhentikan sementara dari tugas.
K. Peningkatan Kerjasama Kelembagaan