24
BAB III ANALISIS SITUASI dan ISU-ISU STRATEGIS
A. Analisis Situasi
Analisis situasi dilakukan untuk melihat
current condition
UNIMA mengenai apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan sekaligus ancaman yang akan dihadapi
UNIMA ke depan. Kondisi-kondisi
existing
ini akan menjadi
base line
bagi penyusunan rencana dan program pengembangan.
1. Analisis Kekuatan
1 Visi
dan misi
UNIMA 2010-2014
yaitu BERMUTU,
UNGGUL DAN
DIPERHITUNGKAN dipahami dan menjadi kekuatan motivasional bagi seluruh civitas akademika UNIMA. Visi ini kemudian dinyatakan dalam satu semangat membangun
dengan semboyan HIDUP BERSAMA, MEMBANGUN BERSAMA, DAN SEJAHTERA BERSAMA.
2 Memiliki dosen dalam jumlah yang sangat mencukupi bagi pengembangan program studi baik program kependidikan maupun non kependidikan diberbagai bidang ilmu. Jumlah
dosen seluruhnya adalah 855 orang, dengan kualifikasi pendidikan S3 = 25; S2 = 68; dan S1 = Unima memiliki tenaga pendidik 7 Grafik 3.
Grafik-3 Jumlah dan persen dosen menurut tingkat pendidikan Dilihat dari rasio kecukupan jumlah dosen dan mahasiswa, menunjukkan bahwa rasio
yang ada belum mencapai angka yang ideal yaitu 1 : 26 dengan jumlah total mahasiswa 22.187 mahasiswa. Jumlah dosen berpendidikan S1 telah menunjukkan
jumlah berkurang yaitu hanya sebanyak 7. Kondisi ini akan menjadi semakin baik
25
5000 10000
15000 20000
25000
Tahun 2011; 16128
Tahun 2012; 20571
Tahun 2013, 22187
terkait dengan kebijakan institusi yang mengharuskan seluruh dosen muda CPNS mengikuti pendidikan S2 sebagai syarat untuk menjadi PNS dan atau untuk kenaikan
pangkat. Telah diputuskan melalui Senat Universitas bahwa mulai tahun 2010 dosen yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan minimal S2 tidak akan diberi tanggung
jawab akademik baik mengajar, membimbing, dan atau menguji. Tenaga administrasi yang dimiliki UNIMA berjumlah 453 orang sangat mencukupi untuk pelayanan dan
pengembangan kegiatan-kegiatan akademik. 3
Jumlah mahasiswa UNIMA terus meningkat dalam lima tahun terakhir menjadi kekuatan karena dari peningkatan itu tergambar kepercayaan masyarakat terhadap
UNIMA semakin meningkat pula Grafik 4.
Grafik 4. Perkembangan jumlah mahasiswa dalam 3 tahun terakhir Peningkatan jumlah mahasiswa baru tersebut didorong oleh kebijakan-kebijakan
internal, yaitu 1 meningkatkan usaha sosialisasi UNIMA, 2 membentuk panitia sosialisasi yang bekerja secara tetap mempersiapkan usaha-usaha sosialisasi, 3
memperbaiki sistem dan mekanisme sosialisasi, 4 memperbaiki sistem rekrutmen mahasiswa baru terutama persyaratan dan mekanisme jalur Baku Bekeng Pande
B2P, 5 meningkatkan partisipasi dosen, mahasiswa, dan pegawai dalam rekrutmen mahasiswa, 6 memanfaatkan media-media komunikasi baik media cetak maupun
elektronik, 7 meningkatkan peran dan partisipasi Alumni IKIP ManadoUNIMA yang
tersebar di sekolah-sekolah,8meningkatkan kerja sama UNIMA dengan pemerintah daerah terutama kabupaten dan kota di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku
Utara, dan Papua dalam penerimaan mahasiswa tugas belajar ataupun pemberian
26
beasiswa, dan 9 meningkatkan fungsi UNIMA sebagai Panitia Lokal Tondano dalam penerimaan mahasiswa melalui SPMB.
4 UNIMA memiliki program studi kependidikan maupun non kependidikan yang
mampu menjawab kebutuhan program pendidikan akademik program sarjana dan pascasarjana, pendidikan vokasional maupun pendidikan profesi guru PPG.
UNIMA juga mengembangkan dan menyelenggarakan program pendidikan sarjana kependidikan bagi guru dalam jabatan PSKGJ. Sementara itu UNIMA mendapatkan
kepercayaan untuk menyelenggarakan program pendidikan rintisan seperti Program Pendidikan Guru Terpadu SD dengan Kewenangan Tambahan PPGT, dan
menyelenggarakan Program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal SM3T.
5 Ketersediaan sarana dan prasarana yang sangat mendukung. UNIMA memiliki lahan
kampus yang sangat luas yaitu 300 ha pengembangan pengembangan zona perkuliahan, zona pemukiman asrama, perumahan dosen, zona fasilitas publik,
maupun zona pelestarian lingkungan. 6
UNIMA sudah memiliki
master plan
pengembangan sampai dengan tahun 2025 yang berisi rencana induk pengembangan pemanfaatan lahan kampus dan pengembangan
akademik serta sarana dan prasarana yang diperlukan. 7
UNIMA memiliki fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan perkuliahan, pengembangan keilmuan baik penelitian maupun pengabdian pada masyarakat seperti
ketersediaan gedung-gedung perkuliahan, sistem informasi teknologi, fasilitas pembelajaran berbasis TIK, sarana laboratorium, bengkel dan
workshop
, fasilitas pusat pendidikan olahraga dan kesehatan. UNIMA memiliki laboratorium
physical fitness, Sport Science
dan fasilitas kesehatan yang memadai. Untuk sarana olah raga UNIMA juga sudah memiliki sarana yang memenuhi standar internasional meliputi
stadion atletik, kolam renang, gedung olahraga dan lapangan tenis serta lapangan sepak bola. Dalam rangka pendidikan profesi. UNIMA sudah memiliki gedung
Pendidikan Profesi Guru PPG sebagai pusat penyelenggaraan PPG, memiliki asrama, serta auditorium yang mampu menampung 6000 orang.
8 UNIMA mulai mengembangkan tata kelola dan membangun sistem manajemen
sumber daya berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Memiliki semangat untuk membangun suatu tata kelola kampus yang baik
good governance
. 9
Pembinaan dan pengembangan ketenagaan baik dosen maupun staf administrasi berbasis kinerja dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
27
10 Memiliki lembaga-lembaga yang secara fungsional dapat mendukung pelaksanaan
tridarma dan penjaminan mutu serta aktivitas instruksional di UNIMA. 11
Semangat kebersamaan dan peningkatan kesejahteraan ternyata mendorong motivasi untuk meningkatkan kinerja baik individu maupun lembaga.
12 Kerjasama kelembagaan UNIMA dengan lembaga-lembaga mitra yang semakin
banyak dan luas baik dengan perguruan tinggi, lembaga-lembaga penegak hukum, maupun dengan pemerintah daerah diberbagai provinsi, kabupaten dan kota.
Kerjasama kelembagaan dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri terus meningkat dan berimplikasi positif terhadap upaya pengembangan SDM di UNIMA.
2. Analisis Kelemahan
Di samping beberapa kekuatan yang dikemukakan di atas, dari hasil analisis situasi internal dapat dikemukakan beberapa kelemahan sebagai berikut:
1. Manajemen akademik belum sepenuhnya memanfaatkan ketersediaan sarana
teknologi informasi dan komunikasi. 2.
Penyediaan sarana dan fasilitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi ternyata belum diikuti dengan budaya teknologi seperti disiplin dan efisien. Dosen-dosen
belum cukup tertib memasukkan nilai-nilai hasil ujian semester, pengisian KRS secara
online
belum dilaksanakan secara tertib dan konsisten. 3.
Dalam rangka implementasi fungsi-fungsi manajemen ketersediaan perangkat manajemen seperti panduan, SOP masih perlu ditingkatkan dan disosialisasikan
sehingga diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman dalam implementasinya. 4.
Pedoman dan perangkat manajemen yang tersedia belum sepenuhnya dilaksanakan secara konsisten.
5. Sinergitas kerja kelembagaan antar unit-unit kerja masih terkendala karena belum
dimanfaatkannya secara optimal fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia.
6. Ketersediaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi belum secara penuh
dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, baik manajemen akademik, keuangan, sumber daya manusia, maupun manajemen
berbagai aset sarana dan prasarana.
28
7. Aksesibilitas teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet yang tersedia di
UNIMA
website
belum mampu mendorong dan meningkatkan daya saing dan peringkat Webometri UNIMA.
8. Implementasi manajemen penjaminan mutu masih lemah baik dilihat dari
ketersediaan perangkat
sistem penjaminan
mutu maupun
konsistensi keterlaksanaannya.
9. Fungsi-fungsi manajemen internal dan organisasi terutama Sistem Pengendalian
Internal dalam melakukan pengawasan, pembinaan, dan pengembangan masih lemah dan belum cukup efektif.
10. Manajemen data
base
dan sistem informasi manajemen masih lemah dan belum optimal sehingga pengambilan keputusan belum sepenuhnya didasarkan pada data
base
. 11.
Produktivitas dosen-dosen dalam menghasilkan berbagai karya ilmiah baik penelitian maupun publikasi ilmiah melalui jurnal-jurnal terakreditasi, ataupun penulisan buku
dan bahan ajar masih terbatas dan belum cukup kompetitif untuk mendapatkan pengakuan seperti HAKI.
12. Peningkatan jumlah penelitian yang didanai secara internal ternyata belum diikuti
dengan tingkat publikasi yang tinggi. Publikasi masih terbatas untuk kepentingan- kepentingan promosi dan kenaikan pangkat.
13. Penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggeris dikalangan dosen-dosen dan
mahasiswa masih belum cukup kuat dan belum merata 14.
Daya saing program studi yang ada dan pengembangan program studi baru baik program sarjana maupun program pascasarjana belum cukup kuat mendorong daya
tarik mahasiswa asing. 15.
Peningkatan ketersediaan aset, sarana dan prasarana belum diikuti dengan perubahan sikap, cara berpikir dan budaya, serta keterampilan yang mendukung tercapainya
tujuan. 16.
Kapasitas sumber daya finansial belum cukup kuat. Sumber keuangan UNIMA masih terbatas pada SPP dan
block grant
, dan belum berasal dari sumber dana yang diperoleh melalui proyek riset dan
fee
layanan,
royalties
, dana abadi ataupun profit investasi.
17. Kapasitas
income generating
institusi masih rendah, disebabkan oleh pengelolaan asset UNIMA belum optimal, rendahnya produktivitas penelitian inovatif yang
memiliki daya saing, kerjasama kelembagaan kegiatan penelitian dan kegiatan
29
lainnya dengan dunia usaha ataupun
stakeholders
masih bersifat individual, belum ada pedoman pengembangan
income generating
, dan UNIMA belum memiliki unit transfer teknologi sebagai media yang menjembatani usaha memperkuat
revenue generating
. 18.
Ketersediaan unit percetakan UNIMA belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas baik buku, bahan ajar, modul, dan atau karya ilmiah
lainnya.
3. Analisis Peluang.
Kondisi dan perkembangan di lingkungan strategis perguruan tinggi memberikan dampak berupa peluang-peluang sebagai berikut:
1 Kepercayaan masyarakat terhadap UNIMA yang semakin tinggi yang ditandai dengan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi dalam berbagai program dan
kegiatan yang dilaksanakan oleh UNIMA. 2 Kepercayaan pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
terhadap UNIMA yang menempatkan UNIMA sebagai mitra untuk melaksanakan berbagai program unggulan dan strategis serta program penguatan kapasitas institusi
3 Penandatangan
Memorandum of Understanding
MoU kerjasama kelembagaan yang semakin luas baik dengan perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri, dengan
pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten maupun kota, dan dengan berbagai institusi pemerintah dan non pemerintah seperti legislatif, yudikatif, dan berbagai
lembaga swadaya masyarakat. 4 Desentralisasi pendidikan melalui otonomi perguruan tinggi memberikan peluang
bagi setiap perguruan tinggi untuk mengembangkan berbagai potensi, mengelola, dan memanfaatkannya bagi pengembangan perguruan tinggi itu sendiri.
5 Berbagai peraturan perundang-undangan seperti UU nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang diikuti
dengan berbagai Peraturan Pemerintah memberi landasan hukum dan ruang pengembangan otonomi, potensi dan kreativitas yang lebih kuat bagi setiap
perguruan tinggi. 6 Perkembangan regional dan global dengan didukung oleh kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi memberi peluang bagi setiap perguruan tinggi untuk memperkuat aksesibilitas dalam membangun jarangan kerjasama networking.
30
7 Tawaran-tawaran kerjasama kelembagaan baik perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, lembaga-lembaga keuangan, industri, dan lain sebagainya yang semakin
terbuka memberi ruang bagi pengembangan dan peningkatan berbagai program akademik dan penguatan kapasitas kelembagaan.
4. Analisis Ancaman
Terdapat kondisi-kondisi eksternal di lingkungan UNIMA yang dapat menjadi ancaman bagi perkembangan dan pengembangan UNIMA. Ancaman-ancaman tersebut
adalah sebagai berikut: 1 Perkembangan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang semakin bermutu akan
semakin meningkatkan tingkat persaingan baik dalam hal rekrutmen mahasiswa, proses pendidikan maupun dalam menghasilkan lulusan.
2 Tuntutan kesetaraan dan daya saing kemampuan profesional lulusan perguruan tinggi UNIMA dengan lulusan atau tenaga kerja asing.
3 Aksesibilitas masuk perguruan tinggi baik di dalam mupun di luar negeri yang semakin terbuka melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
4 Menguatnya gejala internasionalisasi perguruan tinggi luar negeri menyelenggarakan program pendidikan di Indonesia semakin meningkatkan tingkat persaingan.
5 Meningkatnya animo calon mahasiswa untuk menjadi guru, seiring dengan peningkatan status dan kesejahteraan guru mendorong UNIMA untuk secara terus menerus
meningkatkan mutu pendidikan guru. 6 Persaingan lulusan yang semakin ketat dalam merebut peluang pasar kerja, baik tenaga
kerja dari dalam negeri maupun tenaga kerja dari luar negeri. 7 Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi baik lokal, regional, nasional maupun dunia
yang seringkali cendrung menghadapi krisis harus disadari akan berdampak pada kemampuan orang tua, masyarakat, dan pemerintah untuk mendanai pendidikan.
8 Tuntutan pemangku kepentingan pendidikan terhadap kemampuan professional guru yang akan dihasilkan, menempatkan UNIMA untuk secara terus menerus menjamin
akuntabilitas baik akademik, finansial, maupun sosial penyelenggara pendidikan serta lulusan.
9 Globalisasi yang berdampak pada pergeseran nilai-nilai dan kultur akademik yang mendukung dan yang meredusir nilai dan kultur akademik yang ada sudah harus
diantisipasi agar tidak merusak kultur yang sudah ada.
31
5. Analisis kekuatan dan Peluang
Kekuatan dan peluang yang teridentifikasi merupakan kondisi yang kondusif bagi upaya pengembangan UNIMA ke depan. Kondisi tersebut perlu diupayakan sehingga
menjadi kekuatan nyata. Untuk itu dapat dipilih sejumlah keuntungan dari kekuatan dan peluang tersebut, yaitu:
1 Memanfaatkan peluang bagi peningkatan kemampuan staf dosen sehingga dapat dicapai kualifikasi baik pendidikan maupun keahlian. Artinya jumlah dosen
berpendidikan S2 dan S3 untuk setiap program studi sudah harus memenuhi kualifikasi pendidikan.
2 Meningkatkan dan memperluas kerjasama kelembagaan dengan
stakeholders
dan pemerintah daerah baik pemerintah provinsi, kabupaten maupun kota dalam rangka
memperkuat kapasitas
enrollment
, sumber daya dana, dan sarana prasarana pendidikan.
3 Meningkatkan dan memperluas kerjasama kelembagaan dengan perguruan tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk meningkatkan kapasitas institusi dan
academic standing Unima
4 Meningkatkan sistem jaringan informasi berbasis teknologi dengan memperkuat sistem manajemen informasi, dan proses pembelajaran berbasis teknologi informasi.
5 Memperkuat kemampuan memperoleh
grant
melalui berbagai program hibah kompetitif dalam upaya mendukung kapasitas finansial dan memperkuat sumber daya
sarana dan prasarana serta fasilitas pembelajaran. 6 Memperkuat dan semakin meningkatkan komitmen civitas akademika, yaitu dosen
dan mahasiswa dalam mewujudkan visi, misi, sasaran, dan tujuan UNIMA.
6. Analisis Kelemahan dan Peluang
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh UNIMA dapat diperkecil dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut: 1 Meningkatkan kapasitas sumber daya dan manajemen sumber daya. Kapasitas sumber
daya tersebut mencakup sumber daya manusia, sumber daya dana, dan sumber daya sarana dan prasarana. Manajemen sumber daya diarahkan dengan memperkuat tata
kelola governance yang baik dan akuntabel. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan
32
dengan merebut berbagai peluang
grant
ataupun dana hibah yang tersedia melalui berbagai program kompetisi yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.
2 Meningkatkan mutu perkuliahan dengan memanfaatkan berbagai sistem jaringan teknologi informasi dengan membangun pembelajaran berbasis mutlimedia.
3 Meningkatkan produktivitas dalam menghasilkan lulusan dalam memenuhi peluang dan kebutuhan pasar kerja yang tersedia diberbagai daerah.
4 Meningkatkan produktivitas dosen dalam menghasilkan penelitian-penelitian inovatif, karya ilmiah, dan publikasi dengan memanfaatkan berbagai jaringan komunikasi
ilmiah baik jurnal ilmiah maupun elektronik. 5 Meningkatkan mutu, relevansi, dan kompetensi dengan melibatkan
stakeholders
terutama sekolah-sekolah melalui program pengalaman lapangan ataupun kegiatan penelitian kolaboratif di bidang pengajaran dan pembelajaran.
7. Analisis Ancaman dan Kekuatan
Ancaman-ancaman eksternal yang akan dihadapi, perlu diantisipasi dengan mengerahkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki. Oleh sebab itu kekuatan yang perlu
dikerahkan adalah sebagai berikut: 1 Meningkatkan komitmen pimpinan, dosen, maupun mahasiswa sehingga dapat
dicapai sinergitas yang tinggi seluruh potensi civitas akademika dalam upaya meningkatkan mutu, relevansi, dan kompetensi lulusan agar dapat bersaing dengan
lulusan dari berbagai perguruan tinggi di daerah Sulawesi Utara maupun daerah luar daerah.
2 Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas staf dosen dan mahasiswa, serta tenaga pendukung dalam penyelenggaraan pendidikan maupun dalam kegiatan
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. 3 Mengoptimalkan pendayaagunaan sumber daya sarana dan prasarana yang tersedia
melalui perbaikan manajemen. 4 Memperkuat jaringan kerjasama kelembagaan dengan
stakeholders
terutama sekolah, dinas pendidikan nasional, orang tua mahasiswa, swasta, dan masyarakat luas dalam
meningkatkan kemampuan pendanaan pendidikan pada berbagai program studi di UNIMA.
33
8. Analisis Ancaman dan Kelemahan
Ancaman-ancaman dan kelemahan yang ditemukan dapat menjadi faktor yang dapat mempengaruhi upaya pengembangan UNIMA Oleh sebab itu diperlukan upaya-
upaya untuk mengendalikan kelemahan dan ancaman-ancaman tersebut. 1 Mengoptimalkan seluruh potensi yang menjadi kekuatan UNIMA terutama potensi
sumber daya baik sumber daya manusia, sumber daya finansial, maupun sumber daya sarana dan prasarana.
2 Memperbaiki dan meningkatkan kemampuan manajemen berbagai sumber daya yang tersedia, sehingga dapat dicapai tingkat efisiensi dan efektivitas serta produktivitas
yang tinggi. 3 Meningkatkan jaringan kerjasama kelembagaan dengan berbagai pihak sehingga
dalam meningkatkan kapasitas sumber daya, terutama penyediaan fasilitas pembelajaran seperti peralatan dan bahan laboratorium, bahan pustaka, dan media
pembelajaran. 4 Meningkatkan partisipasi masyarakat dan
stakeholders
dalam penyelenggaraan pendidikan di UNIMA. Partisipasi masyarakat ini sangat penting untuk mendukung
dan meningkatkan kapasitas finansial dan anggaran pendidikan. 5 Meningkatkan kapasitas dan fungsi manajemen sistem informasi akademik,
mahasiswa, staf dosen dan administrasi maupun sarana dan prasarana. Hal ini diperlukan untuk memperkuat upaya perencanaan dan pengembangan.
B. Isu-isu Strategis