BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG IZIN USAHA PADA
RUMAH TOKO
A. Peraturan Yang Mengatur Tentang Izin Usaha Pada Rumah Toko
Sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 289MPPKep102000 tentang Ketentuan Standar Pemberian Surat Izin Usaha
Perdagangan. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 46M- DagPer92009 Tentang perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 36M-DagPer92007 Tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan.
24
1. Daerah adalah Kota Medan;
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 10 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan, Tanda Daftar GudangRuangan dan
Tanda Daftar Perusahaan. Sedangkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 10 Tahun 2002 pada BAB I Ketentuan Umum Pasal 1
Dalam peraturan Daerah ini yang dimaksud adalah :
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Medan;
3. Kepala Daerah adalah Walikota Medan;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Medan; 5.
Dinas adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan; 6.
Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan;
7. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kota Medan;
8. Pejabat adalah Pegawai yang diberikan Tugas tertentu dibidang
Perpajakan, dan atau Retribusi Daerah sesuai dengan Perundang- Undangan yang berlaku.
9. Badan adalah suatu bentuk Badan Usaha yang meliputi Perseroan
Terbatas, PerseroanKumenditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,
Persekutuan, Perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi Yayasan atau
24
http:www.pemkomedan.go.idlayanan_detail.php?id=891, diakses 27 Januari 2014
21
Universitas Sumatera Utara
Organisasi yang sejenis, Lembaga Dana Persiunan, Bentuk Usaha Tetap serta bentuk Badan Usaha lainnya.
10. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis
usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan dan berkerja serta berkedudukan dalam wilayah Kota Medan dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan atau laba.
11. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan Industri.
12. Kawasan Indonesia adalah suatu areal yang disediakan secara khusus
untuk melakukan kegiatan Industri yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sarana dikelolah oleh suatu Badan Usaha tersendiri.
13. Izin usaha perdagangan adalah izin untuk dapat melakukan kegiatan
usaha 14.
Gudang adalah suatu tempat tidak bergerak yang dapat ditutup atau dibuka dan tidak untuk dikunjungi oleh umum yang dipergunakan untuk
menyimpan barang – barang perniagaan 15.
Ruangan adalah suatu tempat tertentu pada suatu perusahaan mempunyai batas – batas tertentu yang secara khusus dipergunakan atau
diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan barang –barang perniagaan. 16.
Perubahan perusahaan adalah dalam perusahaan yang meliputi perubahan nama perusahaan, bentuk perusahaan, alamat kantor
perusahaan, nama pemilik penanggung jawab perusahaan NPWP, Modal dan kekayaan bersih Netto, kelembagaan, bidang usaha dan
jenis barang dagangan utama.
Dalam penyelenggaraan otonomi daerah, ada dua produk hukum yang dapat dibuat oleh suatu daerah, salah satunya adalah Peraturan Daerah.
Kewenangan membuat peraturan daerah Perda, merupakan wujud nyata pelaksanaan hak otonomi yang dimiliki oleh suatu daerah dan sebaliknya,
peraturan daerah merupakan salah satu sarana dalam penyelenggaraan otonomi daerah. Perda ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan
bersama DPRD, untuk penyelenggaraan otonomi yang dimiliki oleh provinsi kabupatenkota, serta tugas pembantuan. Perda pada dasarnya merupakan
penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, dengan memperhatikan ciri khas masing-masing daerah. Perda yang dibuat oleh
Universitas Sumatera Utara
satu daerah tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum dan atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi,dan baru mempunyai kekuatan
mengikat setelah diundangkan dengan dimuat dalam lembaran daerah Rozali Abdullah, 2005 : 131-132.
Perda merupakan bagian dari peraturan perundang-undangan, pembentukan suatu perda harus berdasarkan pada asas pembentukan peraturan
perundang-undangan. Oleh sebab itu, perda yang baik itu adalah yang memuat ketentuan, antara lain:
a. Memihak kepada rakyat banyak
b. Menjunjung tinggi hak asasi manusia
c. Berwawasan lingkungan dan budaya.
Pemberian izin usaha industri, izin usaha perdagangan, izin usaha gudang ruangan dan tanda daftar perusahaan dimaksudkan untuk mengatur,
mengendalikan, mengawasi dan melakukan pembinaan terhadap pertumbuhan dan berbagai aktifitas usaha dalam daerah.
25
Izin usaha industri, izin usaha perdagangan, izin usaha gudang ruangan dan tanda daftar perusahaan bertujuan
untuk mewujudkan tertib usaha baik ditinjau dari segi lokasi maupun hubungan dengan perkembangan perekonomian dan kelestarian lingkungan.
26
Aparat pemerintah perlu untuk mengatur didalam pelaksanaan kegiatan usaha agar tidak merugikan masyarakat dan lingkungan, karena pada dasarnya
lingkungan hidup berpungsi antara lain sebagai sumber kehidupan dan juga
25
Pasal 2 Perda No. 10 Tahun 2002
26
Pasal 3 Perda No. 10 Tahun 2002
Universitas Sumatera Utara
tempat melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
27
1. Tugas mengatur Suatu ketetapan
yang positif adalah sutu keadaan hukum rechtssituate yang baru. Dan memuat suatu ketetapan positif adalah merupakan tugas pemerintah demi terciptanya cita-
cita bangsa dalam hal pembangunan nasional yaitu memajukan kesejahteraan umum. Adapun pada dasarnya tugas pemerintah meliputi :
Menyangkut peraturan yang harus di penuhi masyarakat, dimana dalam hal ini pemerintah membuat perintah dan larangan.
2. Tugas mengurus Mengurus bidang kesejahteraa rakyat, sosial, ekonomi, kesejahteraan dalam hal
menyediakan sarana financial dan personal.
28
Pasal 18 ayat 3 huruf c undang-undang Republik Indonesia No. 34 tahun 2000 tentang pajak dan restribusi daerah yang menyebutkan:
1. Perizinan tersebut termasuk kewenangan pemerintah yang diserahkan kepada
daerah dalam rangka asas desentralisasi. 2.
Perizinan itu benar-benar diperlukan guna melindungi kepentingan umum. 3.
Biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelengaraan izin tersebut dan biaya untuk mengulangi dampak negative dan pemberian izin cukup besar
sehingga layak dibiayai dari retribusi perizinan. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang
Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern adalah:
27
Agus Dwyanto Penduduk dan Pembangunan Yogyakarta,:Aditya Media, 1996, hal 99
28
Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Surabaya, Yuridika, 1993, hal 1
Universitas Sumatera Utara
a. bahwa dengan semakin berkembangnya usaha perdagangan eceran
dalam skala kecil dan menengah, usaha perdagangan eceran modern dalam skala besar, maka pasar tradisional perlu diberdayakan agar dapat
tumbuh dan berkembang serasi, saling memerlukan, saling memperkuat serta saling menguntungkan;
b. bahwa untuk membina pengembangan industri dan perdagangan barang
dalam negeri serta kelancaran distribusi barang, perlu memberikan pedoman bagi penyelenggaraan pasar tradisional, pusat perbelanjaan
dan toko modern, serta norma-norma keadilan, saling menguntungkan dan tanpa tekanan dalam hubungan antara pemasok barang dengan toko
modern serta pengembangan kemitraan dengan usaha kecil, sehingga tercipta tertib persaingan dan keseimbangan kepentingan produsen,
pemasok, toko modern dan konsumen;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden Republik Indonesia tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan
dan Toko Modern.
Peraturan Presiden Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
Pasal 1 a
“Pasar” adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar
tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya;
b “Pasar Tradisional” adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta
dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimilikidikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat
atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar;
c “Pusat Perbelanjaan” adalah suatu area tertentu yang terdiri dari satu
atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertikal maupun horizontal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau
dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang;
d “Toko” adalah bangunan gedung dengan fungsi usaha yang digunakan
untuk menjual barang dan terdiri dari hanya satu penjual;
e “Toko Modern” adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri,
menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket ataupun
grosir yang berbentuk Perkulakan;
f “Pengelola Jaringan Minimarket” adalah pelaku usaha yang melakukan
kegiatan usaha di bidang Minimarket melalui satu kesatuan
Universitas Sumatera Utara
manajemen dan sistem pendistribusian barang ke outlet yang merupakan jaringannya;
g “Pemasok” adalah pelaku usaha yang secara teratur memasok barang
kepada Toko Modern dengan tujuan untuk dijual kembali melalui kerjasama usaha;
h “Usaha Kecil” adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil;
i “Kemitraan” adalah kerjasama usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha
Menengah dan Usaha Besar disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Menengah dan Usaha Besar dengan
memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan;
j “Syarat Perdagangan” trading terms adalah syarat-syarat dalam
perjanjian kerjasama antara Pemasok dan Toko ModernPengelola Jaringan Minimarket yang berhubungan dengan pemasokan produk-
produk yang diperdagangkan dalam Toko Modern yang bersangkutan;
k “Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional, Izin Usaha Pusat
Perbelanjaan dan Izin Usaha Toko Modern” adalah izin untuk dapat melaksanakan usaha pengelolaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan
dan Toko Modern yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah setempat;
l “Peraturan Zonasi” adalah ketentuan-ketentuan Pemerintah Daerah
setempat yang mengatur pemanfaatan ruang dan unsur-unsur pengendalian yang disusun untuk setiap zona peruntukan sesuai
dengan rencana rinci tata ruang;
m “Menteri” adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang
perdagangan.
B. Pihak-pihak Yang Berwenang Mengeluarkan Izin