tertentu. Penguasa memberikan perkenaan berdasarkan kewenangan yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan.
c Ketentuan-ketentuan .
Ketentuan-ketentuan adalah syarat-syarat yang menjadi dasar bagi organisasi pemerintahan memberi izin. Fakta bahwa dalam banyak hal izin dikaitkan
pada syarat-syarat, berhubungan erat dengan fungsi sistem perizinan sebagai salah satu instrument pengarah pengendalian dari penguasa.
G. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
Pendekatan yuridis normatif ini digunakan dengan maksud untuk
mengadakan pendekatan terhadap masalah dengan cara melihat dari segi peraturan perundangundangan yang berlaku, dokumen-dokumen dan berbagai teori.
15
Pendekatan yuridis normatif dalam penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti sumber-sumber bacaan yang relevan dengan tema penelitian, yang meliputi
penelitian terhadap asas-asas hukum,
16
sumber-sumber hukum,
17
2. Spesifikasi Penelitian
peraturan
perundang-undangan yang bersifat teoritis ilmiah yang dapat menganalisa
permasalahan yang akan dibahas.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu menganalisa yang dilakukan dengan cara memaparkan atau menggambarkan permasalahan mengenai prosedur
15
Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990, Hal 11.
16
M. Solly Lubis, Pembahasan Undang-Undang Dasar 1945, Bandung: Alumni, 1997, Hal. 89, mengatakan asas-asas hukum adalah dasar kehidupan yang merupakan pengembangan
nilai-nilai yang dimasyarakatkan menjadi landasan hubungan-hubungan sesama anggota masyarakat.
17
Amiruddin A. Wahab, dkk., “Pengantar Hukum Indonesia”, Bahan Ajar Untuk Kalangan Sendiri, Banda Aceh, FH-Unsyiah, 2007, Hal. 73.
Universitas Sumatera Utara
perolehan izin usaha pada rumah toko berdasarkan perda No. 10 Tahun 2002 ditinjau dari hukum administrasi negara.
3. Sumber Data
Dalam penelitian ini diperlukan jenis sumber data yang berasal dari literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian, sebab penelitian ini
merupakan penelitian dengan pendekatan normatif yang bersumber pada data sekunder. Data yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah sekunder yang
terdiri dari: b.
Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat yang terdiri dari peraturan perundang-undangan dan peraturan
lainnya yang berkaitan.
18
1 Kitab Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pendapatan
Daerah Data dari pemerintah yang berupa dokumen-
dokumen tertulis yang bersumber pada perundang-undangan, di antaranya:
2 Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
3 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan
Negara. 4
Perda No. 10 Tahun 2002 tentang Retribusi izin usaha industri, perdagangan, gudangruangan dan tanda daftar perusahaan
c. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang berupa buku,
penelusuran internet, jurnal, surat kabar, makalah, skripsi, tesis maupun disertasi.
19
18
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986, Hal 6.
19
Sri Mamuji, Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah, Jakarta: UI Press, 2006, Hal 12.
Universitas Sumatera Utara
d. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan atas bahan hukum primer dan sekunder, berupa kamus dan ensiklopedia. Selain itu juga buku mengenai metode penelitian dan
penulisan hukum untuk memberikan penjelasan mengenai teknik penulisan.
20
4. Analisa Data