Upaya-upaya Yang Dilakukan Dalam Mengatasi Akibat Hukum dari Perolehan Izin Usaha Rumah Toko

apresiasi, tetapi tidak semua upaya itu berjalan lancar dan mulus. Idealisnya yang bagus dalam hal perizinan tidak akan berjalan tanpa ketersediaan dana yang memadai. Oleh karena itu, hal ini menjadi persoalan tersendiri. Tidak mudah, kalau tidak dikatakan mustahil, membuat program layanan publik tanpa pendanaan. Sejumlah daerah mempunyai potensi alam yang melimpah dapat digunakan untuk mendukung program kerja mereka, termasuk dalam penanganan perizinan, sedangkan daerah yang potensi pendapatan daerahnya terbatas boleh jadi berfikir ulang dalam hal ini anggaran atau pendanaan. Mereka tentu akan memberikan prioritas kepada masalah-masalah yang lebih mendasar, seperti penanganan pangan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Soal perizinan yang lebih bersifat layanan administrative mendapatkan perhatian berikutnya. Di samping persoalan-persoalan tersebut, ada potensi permasalahan dalam penanganan perizinan. Soal tarik menarik kepentingan antar daerah atau antar pusat merupakan persoalan yang sering terjadi. Persoalan tentang kebijakan yang tidak meliohat kedepan dalam jangka panjang, misalnya soal kelestarian lingkungan, ketersediaan dan keberlangsungan sumber daya alam, keutuhan alur sejarah, budaya dan lain-lain. Setiap daerah dituntut untuk memahami dan mampu mengatasi setiap permasalahan-permasalahan tersebut dengan baik.

D. Upaya-upaya Yang Dilakukan Dalam Mengatasi Akibat Hukum dari Perolehan Izin Usaha Rumah Toko

Dalam hal perizinan, 38 38 Andri Yuna Ginting, Ibid, hal 51 khususnya di daerah, berdasarkan kondisi yang ada memang terdapat pola penanganan. Sejumlah daerah telah berusaha memperbaiki Universitas Sumatera Utara kinerja pelayanan masyarakatnya dengan merubah tata kelembagaan dan sistem yang telah berjalan lama sebelumnya. Bahkan tidak sedikit yang merubah pelayanan perizinan dari yang sebelum kewenangannya terdistribusikan ke sejumlah instansi, yaitu unit pelayanan bersama, yaitu unit terpadu satu atap UPSTA, yang kemudian dirubah lagi menjadi pelayanan terpadu satu pintu PTSP. Perubahan kelembagaan ini tentu bukan tanpa alasan, bagaimana, pemerintah tentu tidak ingin kehilangan simpatik dari warga atau masyarakatnyya lantaran mereka merasa tidak mendapatkan layanan yang menjadi wadah birokrasi sekaligus kinerja birokrasi sudah terpola sedemikian rupa di instansi teknis merupakan wujud nyata penggunaan kewenangan terhadap masyarakat yang dalam beberapa hal ditengarai sering dijadikan peluang untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari kantong warga atau masyarakat. Ditambah lagi masyarakat pun sudah terbiasa mendapatkan layanan seperti yang selama ini diterima. Perubahan kelembagaan yang menangani perizinan tidak lepas dari persoalan perizinan di bidang investasi. Banyak keluhan masyarakat bahwa perizinan sering kali menjadi sebuah mata rantai kegiatan yang memerlukan biaya tinggi dan proses panjang kiranyya perlu mendapat perhatian. Bahkan menurut BKPM Muhammad Lutfi, masalah perizinan bisa dikatakan menjadi momok, oleh karena itu pihaknya bertekad mereformasi gaya perizinan yang berbelit-belit dan berdasarkan keputusan Presiden No. 29 Tahun 2004 BKPM mempelopori perizinan satu atap untuk masalah investasi. 39 39 Majalah Legal Review No. 40 Tahun 2006, hal 19 Bagaimana soal perizinan tidak boleh menghambat investasi. Universitas Sumatera Utara Setelah dikeluarkan keputusan Presiden No. 29 Tahun 2004, pada tahun 2006 Menteri Dalam Negeri mengeluarkan Peraturan No. 24 Tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu. Kemudian pada tahun 2007 pemerintah pusat dengan peraturan pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang perangkat daerah, kembali membuat aturan yang menyinggung persoalan ini. Tidak berhenti sampai disitu saja, pada tahun 2008 tentang pedoman organisaasi dan tata kerja unit pelayanan terpadu di daerah. Menelaah kondisi yang ideal serta harapan-harapan demi terciptanya kondisi yang aman dan nyaman dalam hal pengurusan perizinan, maka ada beberapa hal yang seharusnya dilakukan oleh setiap pemerintah daerah, yaitu: 40 1. Dalam formulasi kebijakan perizinan hendaknya melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan stakeholders dengan perizinan; 2. Dalam menetapkan kebijakan perizinan hendaknya rasionalitas dari ditetapkanna perizinan dikemukakan dengan jelas dan spesifik; 3. Fungsi perizinan sesungguhnya harus ditempatkan sebagai instrument pengendalian dan pengawasan; 4. Hilangnya ego sektoran pada sektor perizinan; 5. Tingkatkan kapasitas anggota DPRD dan pejabat pemerintah dalam kebijakan dan pelaksanaan kebijakan perizinan; 6. Tindak tegas aparat yang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribaadi; 7. Kembangkan sektor swasta yang mengurus hal-hal teknis dalam proses perizinan; dan 40 http:khaatudin.blogspot.com201212perizinan-di-bidang-usaha-kecil.html, diakses 27 Januari 2014 Universitas Sumatera Utara 8. Tatanan pemerintahan yang baik hanya akan terjadi bila ada masyarakat sipil dan asosiasi bisnis yang kuatdan sehat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN PENGAWASAN

USAHA RUMAH TOKO

A. Hak dan Kewajiban Pemegang Izin Usaha

Hukum di dalamnya mengatur peranan dari para subjek hukum yang berupa hak dan kewajiban. Hak adalah suatu peran yang bersifat fakultatif artinya boleh dilaksanakan atau tidak dilaksanakan, berbeda dengan kewajiban adalah peran yang bersifat imteratif artinya harus dilaksanakan. Pengawasan kebenaran formil menurut hak rechtimatigheid dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran doelmatigheid. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sebagaimana direncanakan. Hubungan keduanya adalah saling berhadapan dan berdampingan karena di dalam hak terdapat kewajiban untuk tidak melanggar hak orang lain dan tidak menyalahgunakan haknya. 41 41 http:elandaharviyata.wordpress.com20130330hak-dan-kewajiban-menurut-para- ahli?relatedposts_exclude=275, diakses 30 Januari 2014 49 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota Medan )

7 103 69

Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No 37 Tahun 2002, Tentang Pendirian Lokasi Usaha Rekreasi Dan Hiburan Umum)

3 63 92

Prosedur Pendelegasian Wewenang Ditinjau dari Persepektif Hukum Administrasi Negara (Studi di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan)

1 53 87

Prosedur Perolehan Izin Mendirikan Yayasan Ditinjau dari Segi Hukum Administrasi Negara (Studi Yayasan Sekolah Tinggi Agama Islam AL Islahiyah Kota Binjai)

9 112 83

Prosedur Perolehan Izin Prinsip Penyelenggaraan Internet Service Provider Ditinjau dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

5 101 89

Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

16 156 73

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian dan Fungsi Izin 1. Pengertian Izin - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota

0 0 16

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA BAB III PENGATURAN IZIN USAHA KECIL MENENGAH DALAM PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 10 TAHUN 2002 DITINJAU DARI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Pe

0 0 15

BAB II PENGATURAN IZIN PRAKTIK DOKTER A. Pihak-Pihak Yang Berwenang Mengeluarkan Izin - Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 4 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 2 16