Pihak-pihak Yang Berwenang Mengeluarkan Izin

manajemen dan sistem pendistribusian barang ke outlet yang merupakan jaringannya; g “Pemasok” adalah pelaku usaha yang secara teratur memasok barang kepada Toko Modern dengan tujuan untuk dijual kembali melalui kerjasama usaha; h “Usaha Kecil” adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil; i “Kemitraan” adalah kerjasama usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan Usaha Besar disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Menengah dan Usaha Besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan; j “Syarat Perdagangan” trading terms adalah syarat-syarat dalam perjanjian kerjasama antara Pemasok dan Toko ModernPengelola Jaringan Minimarket yang berhubungan dengan pemasokan produk- produk yang diperdagangkan dalam Toko Modern yang bersangkutan; k “Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional, Izin Usaha Pusat Perbelanjaan dan Izin Usaha Toko Modern” adalah izin untuk dapat melaksanakan usaha pengelolaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah setempat; l “Peraturan Zonasi” adalah ketentuan-ketentuan Pemerintah Daerah setempat yang mengatur pemanfaatan ruang dan unsur-unsur pengendalian yang disusun untuk setiap zona peruntukan sesuai dengan rencana rinci tata ruang; m “Menteri” adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang perdagangan.

B. Pihak-pihak Yang Berwenang Mengeluarkan Izin

Secara langsung pada bagian ini dapat dikatakan pihak yang berwenang mengeluarkan izin tersebut adalah Pemerintah. Hanya saja dalam hal yang demikian harus dapat dilihat izin yang bagaimanakah yang dimohonkan oleh masyarakat, sehingga dengan demikian akan dapat diketahui instansi pemerintah yang berwenang mengeluarkan izin tersebut. Misalnya izin keramaian atau izin mengeluarkan pendapat di muka umum, maka izin tersebut di dapatkan rnelalui kepolisian setempat dimana keramaian akan dilakukan. Dalam kajian pihak-pihak yang berwenang mengeluarkan izin maka dasarnya yang perlu dikaji adalah Universitas Sumatera Utara kedudukan aparatur pemerintah yang melakukan tugasnya di bidang administrasi negara pemberian izin kepada masyarakat. Agar aparatur pemerintah sebagai bagian dari unsur administrasi negara dapat melaksanakan fungsinya, maka kepadanya harus diberikan keleluasaan. Keleluasaan ini langsung diberikan oleh undang-undang itu sendiri kepada penguasa setempat. Hal seperti ini biasanya disebut dengan kekeluasaan delegasi kepada pemerintah seperti Gubemur, BupatiWalikota untuk bertindak atas dasar hukum dan atau dasar kebijaksanaan. Di samping keleluasaan tadi, kepada aparatur pemerintah selaku pelaksana fungsi dalam administrasi negara juga diberikan suatu pembatasan agar pelaksanaan perbuatan-perbuatannya itu tidak menjadi apa yang disebut sebagai onrechtmatig overheaddaat. Setidaknya perbuatan itu tidak boleh melawan hukum balk formil maupun materiil. Tidak boleh melampaui penyelewengan- kewenangan menurut undang-undang kompetentie. Adapun bentuk-bentuk dari perbuatan administrasi negaraPemerintah itu dalam bentuk memberikan izin secara garis besar dapat dibagi atas : 1. Perbuatan membuat peraturan 2. Perbuatan melaksanakan peraturan. Sementara itu menurut Van Poelje sebagaimana dikutip Victor Situmorang perbuatan administrasi negaraPemerintah itu adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan faktor Feitlijke handeling. 2. Berdasarkan hukum recht handeling. a Perbuatan hukum privat. b Perbuatan hukum publik, yang kemudian perbuatan ini dapat dibagi atas : Universitas Sumatera Utara 1. Perbuatan hukum publik yang sepihak 2. Perbuatan hukum publik yang berbagai pihak. 29 Kemudian Amrah Muslimin mengatakan bahwa dalam bidang eksekutif ada 2 dua macam tindakanperbuatan administrasi negarapemerintah, yakni : 1. Tindakan-tindakanperbuatan-perbuatan yang secara tidak langsung menimbulkan akibat-akibat hukurn. 2. Tindakan-tindakanperbuatan-perbuatan yang secara langsung menimbulkan akibat-akibat hukum. Pendapat lain tentang perbuatan hukum dari administrasi negara ini adalah seperti yang dikemukakan oleh Prajudi Admosudirjo. Menurutnya perbuatan itu dibagi ke dalam 4 empat macam perbuatan hukum administrasi negara, yaitu : 1. Penetapan beschiking, administrative dicretion. Sebagai perbuatan sepihak yang bersifat administrasi negara dilakukan oleh pejabat atau instansi penguasa negara yang berwenang dan berwajib khusus untuk itu. Perbuatan hukum tersebut hams sepihak eenzijdig dan harus bersifat administrasi negara. Artinya realisasi dari suatu kehendak atau ketentuan undang-undang secara nyata kasual, individual. 2. Rencana Planning. Salah satu bentuk dari perbuatan hukum Administrasi Negara yang menciptakan hubungan-hubungan hulcuin yang mengikat antara penguasa dan para warga masyarakat. 3. Norma jabatan Concrete Normgeving. 29 Victor Situmorang , Dasar-Dasar Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Bina Aksara, 1988 , hal. 4 Universitas Sumatera Utara Merupakan suatu perbuatan hukum rechtshandeling dari penguasa administrasi negara untuk membuat agar supaya suatu ketentuan undang- undang mempunyai isi yang konkret dan praktis serta dapat diterapkan menurut keadaan waktu dan tempat. 4. Legislasi Semu Pseudo Weigeving. Adalah pencipataan dari aturan-aturan hukum oleh pejabat administrasi negara yang berwenang sebenarnya dimaksudkan sebagai garis-garis pedoman pelaksanaan policy kebijaksanaan suatu ketentuan undang-undang akan tetapi dipublikasikan secara meluas. 30 Memperhatikan batasan, ruing lingkup serta perbuatan-perbuatan dari Administrasi Negara di atas jelaslah bahwa Hukum Administrasi Negara itu adalah merupakan suatu perangkat ketentuan yang memuat sekaligus memberikan cara bagaimana agar organ-organ di dalam suatu organisasi yang lazim disebut negara dapat melaksanakan fungsi dan kewenangannya demi terwujudnya suatu tujuan yang dikehendaki bersama. Dalarn praktek kehidupan sehari-hari sering kita menyebutkan bahwa peristiwa-peristiwa pada saat kewenangan aparatur pemerintah itu direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu Keputusan Pemerintah. Selanjutnya menurut Ilukum Administrasi Negara bahwa Pemerintah itu mempunyai tugas-tugas istimewa, yakni tugas yang dapat dirumuskan secara singkat sebagai suatu tugas Penyelenggaraan Kepentingan Umum. Belum nampak badan pemerintah yang mengeluarkan izin usaha rumah toko. 30 Prajudi Atmosudirdjo, Hukum Administrasi Negara, Jakarta; Ghalia Indonesia, 1983, hal. 102 Universitas Sumatera Utara

C. Ketentuan-ketentuan Masalah Perizinan

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota Medan )

7 103 69

Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No 37 Tahun 2002, Tentang Pendirian Lokasi Usaha Rekreasi Dan Hiburan Umum)

3 63 92

Prosedur Pendelegasian Wewenang Ditinjau dari Persepektif Hukum Administrasi Negara (Studi di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan)

1 53 87

Prosedur Perolehan Izin Mendirikan Yayasan Ditinjau dari Segi Hukum Administrasi Negara (Studi Yayasan Sekolah Tinggi Agama Islam AL Islahiyah Kota Binjai)

9 112 83

Prosedur Perolehan Izin Prinsip Penyelenggaraan Internet Service Provider Ditinjau dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

5 101 89

Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

16 156 73

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian dan Fungsi Izin 1. Pengertian Izin - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota

0 0 16

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA BAB III PENGATURAN IZIN USAHA KECIL MENENGAH DALAM PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 10 TAHUN 2002 DITINJAU DARI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Pe

0 0 15

BAB II PENGATURAN IZIN PRAKTIK DOKTER A. Pihak-Pihak Yang Berwenang Mengeluarkan Izin - Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 4 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 2 16