45 Langkah-langkah pengukuran kecepatan aliran dengan metode apung :
• Memilih lokasi pengukuran pada bagian sungai yang relatif lurus dan tidak banyak pusaran air.
• Menentukan lintasan dengan jarak tertentu L • Mencatat waktu tempuh benda apung bola tennis mulai saat
dilepaskan sampai dengan garis akhir lintasan t • Menghitung kecepatan aliran.
� =
� �
........................................... 12 Dimana :
V = kecepatan aliran ms L = jarak lintasan m
t = waktu tempuh s Kecepatan yang diperoleh dari metode ini merupakan kecepatan
maksimal sehingga perlu dikalikan dengan faktor koreksi kecepatan. Pada sungai dengan dasar yang kasar faktor koreksinya 0,75 dan pada
dasar yang halus faktor koreksinya 0.85, tetapi secara umum faktor koreksi yang dipergunakan adalah 0,65. Rahayu et al, 2009
2. Teknik Pengambilan Sampel Air
Pengambilan sampel air sungai dilakukan sebanyak 1 satu kali pada bulan Juli 2012 di tengah sungai pada kedalaman 0,5 setengah kali
kedalaman sungai. Pada titik ini dianggap telah mewakili kondisi kualitas air sungai karena telah terjadi percampuran yang sempurna atau aliran
homogen. Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan alat pengambil sampel sederhana berupa gayung plastik bertangkai panjang
sesuai SNI 6989.59-2008 tentang metoda pengambilan contoh air limbah.
a. Penanganan sampel
Sampel air sungai yang telah diambil dimasukkan ke dalam wadah plastic polypropilen volume 5 lima liter sebanyak 2 dua buah.
Perlakukan terhadap sampel disajikan pada tabel sebagai berikut :
46 Tabel 10. Perlakuan terhadap sampel
No. Parameter
Volume minimal ml
Perlakuan 1.
Suhu -
Analisis in situ 2.
pH 50
Analisis in situ 3.
DO 300
Analisis in situ titrasi winkler
4. TSS
200 Didinginkan 4
o
C±2
o
C 5.
BOD 1000
Didinginkan 4
o
C±2
o
C 6.
COD 100
Sampel ditambah H
2
SO
4
sampai pH 2 dan Didinginkan 4
o
C±2
o
C 7.
NH
3
-N Amonia 500
Sampel ditambah H
2
SO
4
sampai pH 2 dan Didinginkan 4
o
C±2
o
C 8.
NO
3
-N Nitrat 100
Didinginkan 4
o
C±2
o
C 9.
NO
2
-N Nitrit 100
Didinginkan 4
o
C±2
o
C 10. PO
4
-P Phospat 100
Didinginkan 4
o
C±2
o
C 11. Kadar Logam
berat 1000
Sampel ditambah HNO
3
sampai pH 2 dan Didinginkan 4
o
C±2
o
C 12. Total Coliform
300 Didinginkan 4
o
C±2
o
C 13. Minyak dan
Lemak 1000
Sampel ditambah H
2
SO
4
sampai pH 2 14. Detergen MBAS
200 Tanpa pengawetan
15. Senyawa Phenol sebagai phenol
1000 Didinginkan 4
o
C±2
o
C
Sumber : SNI 6989.59-2008 tentang metoda pengambilan contoh air limbah
b. Analisis Sampel Sampel air sungai yang telah diambil selanjutnya dianalis di
laboratorium untuk mengetahui konsentrasi parameter kualitas air. Metode analisis mengacu pada SNI dan disajikan pada tabel sebagai
berikut :
47 Tabel 11. Metode Analisis Sampel
No. Parameter
Satuan Metode Analisis
1. Suhu
o
C Pemuaian
2. pH
- Potensiometrik
3. DO
Mgl Titrimetri
4. TSS
Mgl Gravimetrik
5. BOD
Mgl Iodometri
6. COD
Mgl Reflux tertutup
7. NH
3
-N Amonia Mgl
Nessler 8.
NO
3
-N Nitrat Mgl
Spektrofotometrik 9.
NO
2
-N Nitrit Mgl
Spektrofotometrik 10. PO
4
-P Phospat Mgl
Vana molybdat 11. Kadar Logam berat
Mgl Spektrofotometrik
12. Total Coliform MPN100 ml Metode MPN
13. Minyak dan Lemak Mgl
Gravimetrik 14. Detergen MBAS
Mgl Spektrofotometrik
15. Senyawa Phenol sebagai phenol
Mgl Spektrofotometrik
3. Teknik Pengambilan Sampel Responden
Teknik pengambilan sampel responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel dengan
purposive sampling dilakukan dengan tujuan dan pertimbangan tertentu
dimana sampel mempunyai ciri, sifat dan karakteristik tertentu Arikunto, 2006
Populasi adalah masyarakatpetani yang tinggal dan bermukim di daerah tangkapan air DAS Blukar segmen tengah yang kegiatannya
berpotensi menyumbang penurunan kualitas air sungai Blukar. Penentuan lokasi sampel yaitu masyarakatpetani yang tinggal dan bermukim di desa
yang termasuk daerah tangkapan air DAS yang diperkirakan mempengaruhi kualitas air sungai Blukar secara langsung. Pada
penelitian ini diambil 5 lima desa yang dianggap sudah mewakili populasi di segmen tengah DAS.
48 Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan metode snowball
sampling yaitu jumlah sampel yang diperlukan berkembang pada saat
pengambilan data di lapangan dan jumlahnya dianggap cukup setelah sampel memberikan jawaban dengan karakteristik yang sama.
Tabel 12. Jumlah responden untuk analisis aktivitas masyarakat dan strategi pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
No. Narasumber
Sampel Sumber
Keterangan 1. Ahli dari DinasInstansi
terkait dalam pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air
4 orang Bappeda, BLH,
Dinas Kesehatan, Dinas Bina Marga,
Sumber Daya Air, neregi dan Sumber
Daya Mineral -
2. Masyarakat segmen tengah 12 orang Desa Sojomerto,
Desa Kedunggading Masyarakat yang
menggunakan air sungai untuk
keperluan domestik
3. Masyarakat segmen tengah 9 orang
Desa Galih, Desa Gebang, Desa
Lumansari Petani
4. Pihak Industri 2 orang
PT. Sinar Bahari Agung
PT. Laut Jaya Abadi
Syarat kualifikasi responden harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Responden instansi atau key person merupakan seorang yang mempunyai pengetahuan, wawasan dan kompetensi dalam
pengambilan keputusan mengenai kebijakan pengendalian pencemaran air sungai Blukar.
2. Responden masyarakat merupakan kepala keluarga atau ibu rumah tangga yang tinggal di desa yang termasuk dalam daerah tangkapan
DAS Blukar dan telah tinggal minimal selama 5 tahun. 3. Responden petani merupakan masyarakat yang mengusahakan lahan
secara langsung baik sebagai pemilik maupun buruh tani.
49 4. Responden industri merupakan orang yang mempunyai kompetensi
dan bertanggung jawab dalam hal pengelolaan lingkungan di industri tersebut.
Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data aktivitas masyarakat, petani dan industri dan strategi pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air dengan menggunakan kuesioner dan panduan wawancara terlampir.
3.8.Teknik Analisis Data
Analisis data adalah telaah atau pencarian makna dari data yang diperoleh untuk menemukan jawaban dari masalah penelitian. Analisis data
disesuaikan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis kualitas air Sungai Blukar, analisis aktivitas
masyarakat, petani dan industri yang mempengaruhi kualitas air sungai serta
analisis kebijakan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. a.
Analisis kualitas air
• Data hasil pengujian kualitas air yang meliputi parameter fisika, kimia dan biologi dibandingkan dengan baku mutu yang telah ditetapkan.
Baku mutu kualitas air sungai yang digunakan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. • Menentukan status mutu air dengan Indeks Pencemaran IP
Penentuan status mutu air Sungai Blukar dilakukan dengan perhitungan indeks pencemaran IPpollution index. Perhitungan
indeks pencemaran dilakukan dengan menggunakan persamaan 9.
b. Analisis beban pencemaran