5
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi ilmu pengetahuan, sebagai karya ilmiah yang dapat berguna bagi
pengembangan kajian dan penelitian lebih lanjut oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi mengenai kondisi kualitas air Sungai Blukar Kabupaten Kendal.
3. Bagi peneliti, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam mengevaluasi kondisi lingkungan fisik Sungai Blukar.
4. Bagi pemerintah daerah, dapat digunakan sebagai bahan penetapan daya tampung beban pencemaran pada sumber air pada program pengendalian
pencemaran air serta bermanfaat dalam penataan ruang di wilayah DAS Blukar dalam rangka menjaga kualitas sumber daya alam dan lingkungan.
1.5 Orisinalitas penelitian
Penelitian mengenai kondisi kualitas air Sungai Blukar belum pernah dilakukan sebelumnya. Upaya pemantauan kualitas air Sungai Blukar telah
dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal namun dalam analisanya belum dilakukan perhitungan beban pencemaran dan penentuan daya
tampung beban pencemaran, sehingga hasilnya belum digunakan untuk upaya pengendalian dan pencemaran air. Penelitian mengenai kualitas air sungai yang
digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini antara lain:
6 Tabel 1. Penelitian Sebelumnya
No. Nama
Judul penelitian Tujuan
Metode Hasil penelitian
1. Winardi Dwi
Nugaraha dan Lintang Cahyorini
2007 Jurnal Presipitasi
, Vol 3 No 2 September
2007; 93-101 Identifikasi Daya
Tampung Beban Cemaran BOD
Sungai dengan model Qual2e studi kasus
sungai Gung, Tegal – Jawa Tengah
1. Mengidentifikasi daya tampung beban
cemaran BOD pada debit minimum dan
maksimum.
2. Merekomendasikan upaya pengendalian
pencemaran air yang perlu dilakukan.
1. Membagi sungai menjadi 13 segmen
dengan 15 titik pengambilan sampel
dengan parameter BOD selanjutnya
pemodelan dengan program qual2e.
2. Menghitung beban cemaran BOD
selanjutnya menentukan daya
tampungnya. 1. Daya tampung beban
pencemaran BOD sungai Gung pada debit minimum
dan maksimum tidak dapat memenuhi baku mutu kelas
1 dan 2.
2. Beban cemaran BOD dipengaruhi dari sumber
domestik dan pertanian. 3. Qual2e dapat digunakan
untuk simulasi daya tampung beban cemaran
BOD sungai.
2. Priyambada
et al 2008
Jurnal Presipitasi
, Vol 5 No 2
September 2008;55-62
Analisa Pengaruh Perbedaan Fungsi Tata
Guna Lahan terhadap Beban Cemaran BOD
Untuk mengetahui pengaruh perbedaan tata
guna lahan terhadap cemaran BOD
Melakukan pengukuran kualitas air sungai yang
dibagi menjadi 16 segmen dan
dibandingkan antara satu kawasan dengan kawasan
yang lain dengan tingkat aktivitas yang berbeda.
1. Perubahan tata guna lahan dengan berbagai aktivitas
domestik, pertanian dan industri berdampak
terhadap kualitas air sungai.
2. Aktivitas domestik memberikan masukan
terbesar terhadap konsentrasi BOD.
3. Wiwoho 2005 Tesis
MIL Undip Model Identifikasi Daya
Tampung Beban Cemaran Sungai Dengan QUAL2E
Studi Kasus Sungai 1. Mengidentifikasi
daya tampung beban cemaran BOD
dengan 1. Membagi sungai
Babon menjadi 8 ruas, dengan parameter
BOD, hidrologi, debit 1. Daya tampung beban
cemaran Sungai Babon : Km 0-5 melampaui kelas 1,
Km 6-40 sudah melampaui
7 Babon
menggunakan metode Qual2e.
2. Merekomendasikan kelas sungai Babon
untuk pengendalian pencemaran sungai di
masa yang akan dating.
dan penampang sungai.
2. Menghitung beban pencenaran
3. Membuat simulasi model untuk kualitas
mutu air sungai Babon. standar kelas 1,2,3 dan 4.
2. Merekomendasikan klasifikasi
kelas untuk sungai Babon pada Km 0-5
dapat dimasukkan ke kelas 2, Km 6-26 kelas 3 dengan
penurunan cemaran, dan Km 27-40 ke kelas 4
dengan penurunan cemaran.
4. Agus Roma Purnomo
2010 Tesis MIL Undip
Kajian Kualitas Air Sungai Sengkarang dalam
Upaya Pengelolaan DAS 1. Mengkaji kegiatan
yang berpotensi menimbulkan beban
pencemaran perairan ke Sungai Sengkarang
2. Mengkaji kondisi kualitas Sungai
Sengkarang 3. Mengkaji pola
pengelolaan DAS Sengkarang
Pengambilan sampel dengan membagi sungai
menjadi 3 segmen. 1. Stasiun I mewakili
daerah hulu. 2. Stasiun II mewakili
daerah tengah. 3. Stasiun III mewakili
daerah hilir 1.Industri yang berpotensi
mencemari Sungai Sengkarang adalah washing,
tenun, konveksi, tekstil, pembatikan, border, printing
sejumlah 110 buah dengan limbah 304,469 m
3
hari. 2.Kondisi Sungai Sengkarang
dikategorikan tercemar ringan.
5. Etik Yuliastuti 2011
Tesis MIL Undip Kajian Kualitas Air
Sungai Ngringo dalam Upaya Pengendalian
Pencemaran Air 1. Mengkaji kondisi
kualitas Air Sungai Ngringo dan
mengetahui tingkat beban pencemaran
Sungai.
2. Mengkaji upaya pengendalian
pencemaran air Sungai 1. Pengambilan sampel
dilakukan di segmen hulu, tengah dan hilir
sungai
2. Perhitungan benban pencemaran sungai
3. Penentuan status mutu air dengan metode
indeks pencemaran. 1.Kondisi kualitas air Sungai
Ngringo dari hulu ke hilir mengalami penurunan
kualitas air, di daerah hilir telah tercemar ringan.
2.Beban pencemaran terbesar yaitu TSS sebesar 388,41
kghari yang dipengaruhi oleh 13 kegiatanindustri
8 dengan industri yang
dominan adalah industri tekstil.
4.
Deazy Rahmawati 2011 Tesis MIL
Undip Pengaruh aktivitas
industri terhadap kualitas air sungai Diwak Kab.
Semarang dalam Upaya Pengendalian
Pencemaran air sungai 1. Menganalisis kualitas
air Sungai Diwak pada segmen Industri akibat
pengaruh beban pencemaran oleh air
limbah industri
2. Merekomendasikan strategi pengendalian
pencemaran air sungai Diwak
1. Pengambilan sampel air dilakukan di titik –
titik yang dianggap mewakili kualitas air
limbah industri dan kualitas air sungai.
2. Analisis kualitas air sungai dengan indeks
pencemaran dan perhitungan
daya tampung beban
pencemaran dengan metode Streeter dan
Phelps. 1. Air limbah industri
menyumbang potensi beban pencemaran
terutama parameter BOD, COD dan TSS
2. Kenaikan konsentrasi sejumlah parameter dari
hulu ke hilir sehingga tidak memenuhi baku
mutu kriteria air Kelas II sesuai PP 82 Tahun 2001.
3. Kondisi status mutu air sungai Diwak tercemar
ringan hingga sedang.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA