Ciri-ciri Pembelaj Media pembelajaran

Gam Sumber : Lawson, 1995, Science Teaching and the Development of Thinking Berdasarkan jenisnya, siklus belajar dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu: descriptive, emp antara ketiganya terletak pada derajat siswa dalam mencapai penggambaran alam atau dalam menghasilkan hipotesis dan mengujinya. Pada siklus belajar desc empiris dalam suatu konteks khusus eksplorasi. pengenalan istilah, dan pola, kemudian diidentifikasi dalam konteks aplikasi konsep. Jenis ini dinamai menggambarkan apa yang mereka amati tanpa mengenai apa yang mereka amati. Siklus belajar tentang “Apa?” tetapi tidak meningkat pada sebab Dalam siklus belajar menggambarkan sebuah pola empiris dalam konteks khusus diikuti oleh penciptaan pola PengenalanIstilah Pengenalan Istilah Pengenalan ambar 3.1 Bagan Siklus Belajar Jenis Spiral Sumber : Lawson, 1995, Science Teaching and the Development of Thinking Berdasarkan jenisnya, siklus belajar dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, pirical-abductive, dan hypothetical-deductive antara ketiganya terletak pada derajat siswa dalam mencapai penggambaran alam atau dalam menghasilkan hipotesis dan mengujinya. scriptive , siswa menemukan dan menggambarkan sebuah pola am suatu konteks khusus eksplorasi. Guru memberikan nama pengenalan istilah, dan pola, kemudian diidentifikasi dalam konteks aplikasi konsep. Jenis ini dinamai deskriptive, karena siswa dengan guru sama menggambarkan apa yang mereka amati tanpa pencapaian terhadap penjelasan mengenai apa yang mereka amati. Siklus belajar descriptive menjawab pertanyaan tentang “Apa?” tetapi tidak meningkat pada sebab-akibat “Mengapa?” Dalam siklus belajar empirical-abductive siswa juga menemukan dan n sebuah pola empiris dalam konteks khusus exp diikuti oleh penciptaan pola-pola mengenai berbagai penyebabnya. Untuk itu Eksplorasi PengenalanIstilah Penerapan Konsep Eksploras i Pengenalan Istilah Penerapan Konsep Eksplorasi Pengenalan Istilah Penerapan Konsep , Sumber : Lawson, 1995, Science Teaching and the Development of Thinking Berdasarkan jenisnya, siklus belajar dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, ive. Perbedaan di antara ketiganya terletak pada derajat siswa dalam mencapai penggambaran alam , siswa menemukan dan menggambarkan sebuah pola Guru memberikan nama pengenalan istilah, dan pola, kemudian diidentifikasi dalam konteks aplikasi guru sama-sama pencapaian terhadap penjelasan menjawab pertanyaan akibat “Mengapa?” siswa juga menemukan dan ploration, tetapi pola mengenai berbagai penyebabnya. Untuk itu dibutuhkan suatu abduksi untuk mentransfer istilah dipelajari pada suatu konteks ke dalam kon tersebut mungkin dikenali oleh siswa, dapat juga diperkenalkan oleh guru, atau oleh keduanya. Dengan dibimbing oleh guru, selama fase eksplorasi siswa mengumpulkan data untuk melihat konsistensi hipotesis dengan data fenomenanya concept peragaan descriptive, meskipun dalam jenis siklus belajar ini lebih lanjut dapat menciptakan melalui abduksi dan menguji hukum sebab ini disebut empirical-ab Jenis ketiga siklus belajar yaitu tentang pertanyaan sebab menciptakan penjelasan alternatifnya. Siswa diberi waktu untuk melakukan dedu terhadap konsekuensi logis dari penjelasannya dan merencanakan percobaan untuk mengujinya explorati beberapa hipotesis yang diperkuat, mungkin juga ada yang dibuang karena tidak sesuai dengan fakta yang diperoleh dalam percobaan, dan ada beberapa istilah term yang ditemukan dan pola berpikir yang relevan dan didiskusikan, sehingga dapat diterapkan dalam situasi yang lain dikemudian hari membutuhkan penciptaan eksplisit dan pengujian hipotesis alternatif melalui perbandingan deduksi logis denga mengapa jenis siklus belajar ini dinamakan Beberapa langkah yang digunakan dan diimplementasikan dalam ketiga jenis siklus belajar dimaksud di atas, adalah sebagai berikut : 1 Siklus Belajar Des a Guru mengidentifikasi konsep b Guru mengidentifikasi beberapa fenomena yang melibatkan pola yang didasarkan pada konsep c Fase Eksplorasi menggambarkan pola. dibutuhkan suatu abduksi untuk mentransfer istilah term dan konsep yang dipelajari pada suatu konteks ke dalam konteks baru term instro tersebut mungkin dikenali oleh siswa, dapat juga diperkenalkan oleh guru, atau oleh keduanya. Dengan dibimbing oleh guru, selama fase eksplorasi siswa mengumpulkan data untuk melihat konsistensi hipotesis dengan data pt application. Dengan kata lain, observasi dibuat dalam , meskipun dalam jenis siklus belajar ini lebih lanjut dapat menciptakan melalui abduksi dan menguji hukum sebab-akibat, yang dalam hal abductive. Jenis ketiga siklus belajar yaitu Hypothetical-deductive melibatkan pernyataan tentang pertanyaan sebab-akibat yang menggiring siswa pada pertanyaan dan menciptakan penjelasan alternatifnya. Siswa diberi waktu untuk melakukan dedu terhadap konsekuensi logis dari penjelasannya dan merencanakan percobaan untuk tion . Hasil analisis terhadap percobaannya memunculkan beberapa hipotesis yang diperkuat, mungkin juga ada yang dibuang karena tidak yang diperoleh dalam percobaan, dan ada beberapa istilah yang ditemukan term introduction. Akhirnya dihasilkan konsep dan pola berpikir yang relevan dan didiskusikan, sehingga dapat diterapkan dalam situasi yang lain dikemudian hari concept applications. Jenis siklus belajar ini membutuhkan penciptaan eksplisit dan pengujian hipotesis alternatif melalui perbandingan deduksi logis dengan fakta empiris yang dihasilkan mengapa jenis siklus belajar ini dinamakan hypothetical-deductive. Beberapa langkah yang digunakan dan diimplementasikan dalam ketiga jenis siklus belajar dimaksud di atas, adalah sebagai berikut : escriptive Guru mengidentifikasi konsep-konsep yang akan diajarkan. mengidentifikasi beberapa fenomena yang melibatkan pola yang didasarkan pada konsep-konsep dimaksud. Fase Eksplorasi: Siswa menggali fenomena dengan tujuan menemukan dan menggambarkan pola. dan konsep yang roduction. Istilah tersebut mungkin dikenali oleh siswa, dapat juga diperkenalkan oleh guru, atau oleh keduanya. Dengan dibimbing oleh guru, selama fase eksplorasi siswa mengumpulkan data untuk melihat konsistensi hipotesis dengan data dan mengenali Dengan kata lain, observasi dibuat dalam , meskipun dalam jenis siklus belajar ini lebih lanjut dapat akibat, yang dalam hal melibatkan pernyataan akibat yang menggiring siswa pada pertanyaan dan menciptakan penjelasan alternatifnya. Siswa diberi waktu untuk melakukan deduksi terhadap konsekuensi logis dari penjelasannya dan merencanakan percobaan untuk . Hasil analisis terhadap percobaannya memunculkan beberapa hipotesis yang diperkuat, mungkin juga ada yang dibuang karena tidak yang diperoleh dalam percobaan, dan ada beberapa istilah Akhirnya dihasilkan konsep-konsep dan pola berpikir yang relevan dan didiskusikan, sehingga dapat diterapkan dalam . Jenis siklus belajar ini membutuhkan penciptaan eksplisit dan pengujian hipotesis alternatif melalui n fakta empiris yang dihasilkan dan itulah Beberapa langkah yang digunakan dan diimplementasikan dalam ketiga jenis siklus konsep yang akan diajarkan. mengidentifikasi beberapa fenomena yang melibatkan pola-pola : Siswa menggali fenomena dengan tujuan menemukan dan