7 Pembelajaran Perubahan Sifat Benda dengan Model Siklus Belajar 5E

(1)

(2)

(3)

%

& $ %

' $ %

( # ) *

*

!"# $ $


(4)

+,--# % # $

! ""# #

! $

&

$ "

"

$ &

' ( ) ( ( (

& ) "

" ( ) " " ( & "

"

$

! ""# # % *+

*+ %

$ , -'

.'

-/ % " 0,

- . " /( . #

$ ! - . " $

. " # &- & $

""# #

!

) $

! $

1 1 23**

"

&-$


(5)

# &- & *3

&-$ .

4 (,

& !

& ! (

&( $ 5

( ) &

( )

&

$ 7

- ( $

$

" &

$ ( )

&

-- & 1 $

""# *3

&- ' $ . #

. ( $ #

( $ (

) ( ) &

( ! $

( ! $ & !

$ 5 6 7 &

$ ( ) &-8 ( -) & "

& ' ) ( )

(, & $ 9

$ " . - .

- .

& & $

# (

6 7 &

$ ( )

4

1 23**

" " ( )

0( *:5:3:32*:;<3<*33

$ 23

#

# ! .

$ #

(

$ $

& !

$

& "

( ) &

. (

$

$ ,

$ ( )


(6)

Hal

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 2

C. Sistematika 3

BAB II Pembelajaran Topik Perubahan Sifat Benda dengan Model Siklus

Belajar 5E 4

A. Pengantar 4

B. Deskripsi Singkat 5

C. Tujuan Pembelajaran 6

D. Langkah-langkah Pembelajaran 7

E. Alat dan Bahan 20

F. Media Pembelajaran 21

G. Instrumen Evaluasi 22

BAB III INFORMASI UNTUK GURU 28

A. Pengertian dan Prinsip Pembelajaran Konstruktivisme 28

B. Model Siklus Belajar 30

C. Perubahan Sifat Benda 38

D. Pelik-pelik dalam Percobaan Siswa 57

E. Pengalokasian Waktu dan Pengelompokkan Siswa 59

F. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Perubahan Sifat Benda 60

BAB IV EVALUASI 80

DAFTAR PUSTAKA 81

GLOSARIUM 82


(7)

Hal

Gambar 2.1 Perubahan Benda 9

Gambar 2.2 Daur Air (1) 10

Gambar 2.3 Paku berkarat 19

Gambar 2.4 Tambak Garam 19

Gambar 2.5 Sampah 19

Gambar 2.6 Es krim meleleh 19

Gambar 2.7 Daur Air (2) 22

Gambar 2.8 Adonan kue dan Kue bolu 23

Gambar 2.9 Pembuatan poci keramik dari tanah liat 23

Gambar 2.10 Permen coklat 24

Gambar 2.11 Besi beton dan pandai besi 24

Gambar 2.12 Pembakaran kayu 24

Gambar 2.13 Kembang Api 25

Gambar 2.14 Perubahan wujud benda (1) 26

Gambar 2.15 Perubahan wujud benda (2) 26

Gambar 3.1 Pencemaran dan akibat hujan asam 31

Gambar 3.2 Fase Belajar dalam Model Siklus Belajar 5E 34

Gambar 3.3 Memasak air 40

Gambar 3.4 lemari es 40

Gambar 3.5 Pembakaran kertas 40

Gambar 3.6 Proses perubahan air 41

Gambar 3.7 Segitiga perubahan wujud zat 42

Gambar 3.8 Proses mencair 43

Gambar 3.9 Proses mendidih 43

Gambar 3.10 Proses membeku 44

Gambar 3.11 Proses mengembun 44

Gambar 3.12 Embun pada daun 45

Gambar 3.13 Proses menyublim 45

Gambar 3.14 Reaksi kimia 46

Gambar 3.15 Reaksi antara PbI2 dan KI 48


(8)

Gambar 3.17 Meniup b

Gambar 3.18 Minuman

Gambar 3.19 kamper m

Gambar 3.20 uji gas

Gambar 3.21 Proses br

Gambar 3.22 Sel elektr

Gambar 3.23 balon me

balon dengan reaksi kimia n bersoda

menari

browning pada apel

trokimia penyepuhan perak pada sendok engembang

49 51 52 52 54 56 58


(9)

A. Latar Belakang

Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan (pasal 2, Undang-undang Guru dan Dosen no.14 tahun 2005). Guru sebagai tenaga profesional wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 8,UUGD no 14/2005). Dalam Undang-undang Guru dan Dosen tersebut dinyatakan pula bahwa "Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Guru sebagai tenaga profesional memiliki konsekuensi-konsekuensi, salah satu konsekuensi tersebut adalah melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) atau Continuous Professional Development (CPD). Kegiatan CPD ini merupakan salah satu outcome dari model belajar BERMUTU yang dilaksanakan di kelompok kerja guru di kabupaten-kabupaten mitra program BERMUTU. Program BERMUTU difokuskan pada upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Salah satu bahan referensi guru dalam berdiskusi di kelompok kerja adalah modul. Dalam program BERMUTU, penyiapan modul untuk guru dikembangkan oleh PPPPTK.

Untuk tahun ini modul yang dikembangkan oleh PPPPTK IPA lebih difokuskan pada upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam dimensi kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.


(10)

Salah satu kompetensi inti guru dalam dimensi belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang

yang terkait dengan kompetensi inti tersebut salah satunya adalah m berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran

kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI.

belajar dalam perancangan pembelajaran digunakan model pembelajaran, oleh karena itu dalam modul ini akan dipaparkan contoh penerapan teori belajar konstru

yang dituangkan dalam model Exploration, Explanation

B. Tujuan

Tujuan umum penulisan modul ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada guru peserta belajar di kelompok kerja gur

konstruktivisme melalui model pembela perwujudan kompetensi pedagogik

strategi/model, metode, dan teknik pembelajaran yang lima mata pelajaran SD/MI

Secara khusus, setelah mempelajari, berdiskusi dengan teman sejawat, dan berlatih menyusun RPP dengan model siklus belajar 5E ini,

dapat:

1. Menjelaskan prinsip

2. Menjelaskan tahapan belajar (sintaks) model siklus belajar 5E.

3. Menjelaskan hubungan esensi tahapan siklus belajar 5E dengan tugas perkembangan siswa dalam aspek kognitif.

4. Mengidentifikasi keterampilan berpikir yang dilatihkan dalam pembelajaran topik perubahan sifat benda dengan model siklus belajar 5E.

5. Mengidentifikasi konsep

perubahan sifat benda dengan model siklus belajar 5E.

6. Mengembangkan contoh pembelajaran model siklus belajar 5E pada topik lain dalam mata pelajaran IPA dalam bentuk RPP.

Salah satu kompetensi inti guru dalam dimensi pedagogik adalah m

prinsip pembelajaran yang mendidik, sedangkan kompetensi guru yang terkait dengan kompetensi inti tersebut salah satunya adalah m

pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang

kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI. Untuk membantu guru menerapkan teori belajar dalam perancangan pembelajaran digunakan model pembelajaran, oleh karena itu dalam modul ini akan dipaparkan contoh penerapan teori belajar konstru

yang dituangkan dalam model pembelajaran siklus belajar 5E (

ion, Elaboration, Evaluation).

Tujuan umum penulisan modul ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada guru peserta belajar di kelompok kerja guru (KKG) tentang penerapan teori belajar konstruktivisme melalui model pembelajaran siklus belajar 5E sebagai

perwujudan kompetensi pedagogik, yaitu menerapkan berbagai pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI, khususnya dalam mata pelajaran IPA.

Secara khusus, setelah mempelajari, berdiskusi dengan teman sejawat, dan berlatih menyusun RPP dengan model siklus belajar 5E ini, peserta belajar

Menjelaskan prinsip-prinsip konstruktivisme dalam model siklus belajar 5E. Menjelaskan tahapan belajar (sintaks) model siklus belajar 5E.

Menjelaskan hubungan esensi tahapan siklus belajar 5E dengan tugas perkembangan siswa dalam aspek kognitif.

ifikasi keterampilan berpikir yang dilatihkan dalam pembelajaran topik perubahan sifat benda dengan model siklus belajar 5E.

Mengidentifikasi konsep-konsep IPA yang diajarkan dalam model pembelajaran perubahan sifat benda dengan model siklus belajar 5E.

ngembangkan contoh pembelajaran model siklus belajar 5E pada topik lain dalam mata pelajaran IPA dalam bentuk RPP.

pedagogik adalah menguasai teori , sedangkan kompetensi guru yang terkait dengan kompetensi inti tersebut salah satunya adalah menerapkan yang mendidik secara Untuk membantu guru menerapkan teori belajar dalam perancangan pembelajaran digunakan model pembelajaran, oleh karena itu dalam modul ini akan dipaparkan contoh penerapan teori belajar konstruktivisme pembelajaran siklus belajar 5E (Engagement,

Tujuan umum penulisan modul ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada u (KKG) tentang penerapan teori belajar jaran siklus belajar 5E sebagai salah satu enerapkan berbagai pendekatan, cara kreatif dalam

Secara khusus, setelah mempelajari, berdiskusi dengan teman sejawat, dan berlatih peserta belajar diharapkan

prinsip konstruktivisme dalam model siklus belajar 5E.

Menjelaskan hubungan esensi tahapan siklus belajar 5E dengan tugas

ifikasi keterampilan berpikir yang dilatihkan dalam pembelajaran

yang diajarkan dalam model pembelajaran


(11)

C. Sistematika

Materi Pembelajaran Topik Perubahan Sifat Benda Dengan Model Siklus Belajar 5E yang ditulis dalam modul ini terdiri atas empat

bagian II Pembelajaran Topik Perubahan Sifat Bend bagian III informasi untuk Guru, dan bagian IV Evaluasi.

Bagian I, Pendahuluan berisi

tujuan umum penulisan modul dan tujuan khusus mempelajari modul ini, dan sistematika penulisan modul.

Bagian II, Pembelajaran Topik Perubahan Sifat

Pada bagian ini diuraikan mengenai relevansi

dengan pencapaian tujuan pembelajaran sains di SD yang ditulis sebagai pengantar. Selanjutnya deskripsi singkat berisikan esensi pembelajaran model siklus belajar 5E pada topik perubahan Sifat Benda dan hubungannya denga

kompetensi dasar yang harus dicapai siswa sesuai dengan standar isi mata pelajaran sains di SD kelas IV pada aspek benda dan sifatnya; tujuan pembelajaran berisikan pernyataan-pernyataan tujuan yang akan dicapai siswa dalam pembelajara perubahan sifat benda dengan model siklus belajar 5E. Bagian selanjutnya dalam bagian II ini berisikan langkah

benda dengan model siklus belajar 5E, alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran, media yang digunakan, dan instrumen penilaian hasil belajar.

Bagian III, Informasi Untuk Guru.

dianggap penting diketahui guru yang terkait dengan materi yang dipelajari dalam modul ini, yaitu uraian tentang model

berhubungan dengan percobaan perubahan sifat benda, pelik harus diperhatikan guru,

percobaan perubahan sifat benda, dan aspek keselamatan ke diperhatikan guru ketika melaksanakan pembelajaran.

Materi Pembelajaran Topik Perubahan Sifat Benda Dengan Model Siklus Belajar 5E yang ditulis dalam modul ini terdiri atas empat bagian, yaitu bagian I Pendahuluan, bagian II Pembelajaran Topik Perubahan Sifat Benda dengan Siklus Belajar 5E, bagian III informasi untuk Guru, dan bagian IV Evaluasi.

, Pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang penulisan modul tujuan umum penulisan modul dan tujuan khusus yang diharapkan setelah Anda

, dan sistematika penulisan modul.

, Pembelajaran Topik Perubahan Sifat Benda dengan Siklus Belajar 5E ada bagian ini diuraikan mengenai relevansi penggunaan model siklus belajar 5E dengan pencapaian tujuan pembelajaran sains di SD yang ditulis sebagai pengantar. Selanjutnya deskripsi singkat berisikan esensi pembelajaran model siklus belajar 5E pada topik perubahan Sifat Benda dan hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dasar yang harus dicapai siswa sesuai dengan standar isi mata pelajaran sains di SD kelas IV pada aspek benda dan sifatnya; tujuan pembelajaran berisikan

pernyataan tujuan yang akan dicapai siswa dalam pembelajara perubahan sifat benda dengan model siklus belajar 5E. Bagian selanjutnya dalam bagian II ini berisikan langkah-langkah operasional pembelajaran perubahan sifat benda dengan model siklus belajar 5E, alat dan bahan yang digunakan dalam

yang digunakan, dan instrumen penilaian hasil belajar. , Informasi Untuk Guru. Bagian ini berisikan informasi

dianggap penting diketahui guru yang terkait dengan materi yang dipelajari dalam modul ini, yaitu uraian tentang model siklus belajar 5E, aspek-aspek sains yang berhubungan dengan percobaan perubahan sifat benda, pelik-pelik percobaan yang harus diperhatikan guru, alternatif alat dan bahan yang dapat digunakan untuk percobaan perubahan sifat benda, dan aspek keselamatan ke

diperhatikan guru ketika melaksanakan pembelajaran.

'

Materi Pembelajaran Topik Perubahan Sifat Benda Dengan Model Siklus Belajar 5E

bagian I Pendahuluan, Siklus Belajar 5E,

penulisan modul, yang diharapkan setelah Anda

Benda dengan Siklus Belajar 5E. penggunaan model siklus belajar 5E dengan pencapaian tujuan pembelajaran sains di SD yang ditulis sebagai pengantar. Selanjutnya deskripsi singkat berisikan esensi pembelajaran model siklus belajar 5E n pencapaian standar kompetensi dasar yang harus dicapai siswa sesuai dengan standar isi mata pelajaran sains di SD kelas IV pada aspek benda dan sifatnya; tujuan pembelajaran berisikan pernyataan tujuan yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran perubahan sifat benda dengan model siklus belajar 5E. Bagian selanjutnya dalam langkah operasional pembelajaran perubahan sifat benda dengan model siklus belajar 5E, alat dan bahan yang digunakan dalam

yang digunakan, dan instrumen penilaian hasil belajar.

Bagian ini berisikan informasi-informasi yang dianggap penting diketahui guru yang terkait dengan materi yang dipelajari dalam aspek sains yang pelik percobaan yang alat dan bahan yang dapat digunakan untuk percobaan perubahan sifat benda, dan aspek keselamatan kerja yang perlu


(12)

A. Pengantar

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific

inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah

serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. (BNSP,2007:1, standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI mata pelajaran IPA).

Pembelajaran IPA di SD juga harus memperhatikan tugas-tugas perkembangan siswa. Kontribusi terbesar pembelajaran IPA terkait dengan tugas perkembangan siswa adalah pengembangan aspek kognitif, yaitu pada perkembangan kemampuan berpikir siswa. Namun, di banyak sekolah kegiatan pembelajaran IPA masih didominasi oleh guru. Hal ini menyebabkan kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran dan kalau dibiarkan akan berimbas pada menurunnya minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran IPA.

Salah satu tantangan yang akan dihadapi siswa pada abad ini adalah kepemilikan kemampuan untuk berpikir secara kritis untuk dapat memecahkan masalah dan kemampuan bekerja sama. Untuk membekali kemampuan ini, guru hendaknya mengubah pembelajaran sains dari transfer pengetahuan ke arah pemberian kemampuan siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan. Gagasan ini dikemukakan oleh para konstruktivistik dengan mengacu pada teori konstruktivisme. Dalam teori ini pengetahuan atau pengertian siswa diperoleh sebagai akibat dari proses konstruksi (aktif) yang berlangsung terus menerus dengan cara mengatur,


(13)

menyusun dan menata ulang pengalaman yang di

yang dimiliki sehingga struktur kognitif tersebut sedikit demi sedikit dimodifikasi dan dikembangkan.

sebagai hasil dari interaksi pancaindera siswa dengan pengetahuan tidak semata

(Rahayu, 2002: 23). Salah satu model pembelajaran prinsip konstruktivistik tersebut adalah

cycle) (Krajcik, 1991: 125).

B. Deskripsi singkat

Bab II ini berisikan contoh pembelajaran topik PERUBAHAN SIFAT BENDA dengan menggunakan model siklus belajar 5E, yang terdiri lima fase, yaitu Engagement, explora

dari teori belajar konstruktivisme dan implementasi pembelajaran sains berbasis inkuiri. Dalam pembelajaran dengan model 5E ini, siswa

mengaktifkan pengetahuan awal, 2) memperoleh pengetahuan, 3) memahami pengetahuan, 4) menggunakan pengetahuan, dan 5) merefleksikan pengetahuan melalui berbagai percobaan yang menunjukkan perubahan benda yang bersifat tetap dan sementara.

pengertian perubahan tetap dan perubahan sement faktor yang menyebabkan

menerapkan konsep perubahan tetap dan sementara untuk menjelaskan pada fenomena/peristiwa perubahan benda

pengetahuan, keterampilan yang telah dipelajari dari pembelajaran perubahan sifat benda. Pembelajaran topik perubahan sifat benda ini diarahkan untuk mencapai KD Kelas V semester 1 :

tentang perubahan sifat benda, baik semen

menyusun dan menata ulang pengalaman yang dikaitkan dengan struktur kognitif yang dimiliki sehingga struktur kognitif tersebut sedikit demi sedikit dimodifikasi Oleh karena pengetahuan diciptakan dalam pikiran siswa sebagai hasil dari interaksi pancaindera siswa dengan lingkungann

pengetahuan tidak semata-mata diucapkan atau ditransfer oleh guru kepada siswa (Rahayu, 2002: 23). Salah satu model pembelajaran yang diwarnai oleh prinsip

konstruktivistik tersebut adalah pembelajaran siklus belajar ( rajcik, 1991: 125).

Bab II ini berisikan contoh pembelajaran topik PERUBAHAN SIFAT BENDA dengan menggunakan model siklus belajar 5E, yang terdiri lima fase, yaitu

ration, explain, expand, dan evaluate sebagai

dari teori belajar konstruktivisme dan implementasi pembelajaran sains berbasis Dalam pembelajaran dengan model 5E ini, siswa dikondisikan

mengaktifkan pengetahuan awal, 2) memperoleh pengetahuan, 3) memahami menggunakan pengetahuan, dan 5) merefleksikan pengetahuan berbagai percobaan yang menunjukkan perubahan benda yang bersifat

. Setelah siswa melakukan eksplorasi, siswa menjelaskan pengertian perubahan tetap dan perubahan sementara dengan ciri

faktor yang menyebabkan benda berubah sifatnya. Setelah fase eksplanasi, siswa menerapkan konsep perubahan tetap dan sementara untuk menjelaskan pada omena/peristiwa perubahan benda, dan melakukan refleksi terhadap huan, keterampilan yang telah dipelajari dari pembelajaran perubahan Pembelajaran topik perubahan sifat benda ini diarahkan untuk Kelas V semester 1 : 4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

kaitkan dengan struktur kognitif yang dimiliki sehingga struktur kognitif tersebut sedikit demi sedikit dimodifikasi Oleh karena pengetahuan diciptakan dalam pikiran siswa lingkungannya, maka mata diucapkan atau ditransfer oleh guru kepada siswa yang diwarnai oleh prinsip-pembelajaran siklus belajar (learning

Bab II ini berisikan contoh pembelajaran topik PERUBAHAN SIFAT BENDA dengan menggunakan model siklus belajar 5E, yang terdiri lima fase, yaitu

sebagai implementasi dari teori belajar konstruktivisme dan implementasi pembelajaran sains berbasis dikondisikan untuk 1) mengaktifkan pengetahuan awal, 2) memperoleh pengetahuan, 3) memahami menggunakan pengetahuan, dan 5) merefleksikan pengetahuan berbagai percobaan yang menunjukkan perubahan benda yang bersifat Setelah siswa melakukan eksplorasi, siswa menjelaskan ara dengan ciri-cirinya serta Setelah fase eksplanasi, siswa menerapkan konsep perubahan tetap dan sementara untuk menjelaskan pada , dan melakukan refleksi terhadap huan, keterampilan yang telah dipelajari dari pembelajaran perubahan Pembelajaran topik perubahan sifat benda ini diarahkan untuk Menyimpulkan hasil penyelidikan


(14)

+

C. Tujuan pembelajara

Melalui kegiatan tanya jawab

1. mengidentifikasi faktor yang menyebabkan

2. melakukan percobaan yang berhubungan perubahan sifat benda dengan hati dan cermat;

3. mendeskripsikan ciri

sementara melalui hasil pengamatan; 4. mendeskripsikan ciri

melalui hasil pengamatan; 5. menjelaskan perbeda

sifat benda sementara;

6. menerapkan konsep perubahahan tetap dan sementara untuk menjelaskan contoh peristiwa perubahan benda yang ada dalam kehidupan sehari

7. mengembangkan keterampilan proses mengamati, menyimpulkan;

8. mengembangkan sikap ingin tahu, hati

9. mengembangkan keterampilan bekerja sama dan berkomunikasi.

ran

Melalui kegiatan tanya jawab, diskusi, dan refleksi, siswa diharapkan dapat: mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan sifat benda; melakukan percobaan yang berhubungan perubahan sifat benda dengan

mendeskripsikan ciri-ciri perubahan benda yang mengalami perubahan sementara melalui hasil pengamatan;

mendeskripsikan ciri-ciri perubahan benda yang mengalami perubahan tetap melalui hasil pengamatan;

menjelaskan perbedaan perubahan sifat benda secara tetap dari perubahan sifat benda sementara;

menerapkan konsep perubahahan tetap dan sementara untuk menjelaskan contoh peristiwa perubahan benda yang ada dalam kehidupan sehari

mengembangkan keterampilan proses mengamati, mengorganisasikan data,

mengembangkan sikap ingin tahu, hati-hati, dan objektif dalam pengamatan; mengembangkan keterampilan bekerja sama dan berkomunikasi.

, diskusi, dan refleksi, siswa diharapkan dapat: sifat benda;

melakukan percobaan yang berhubungan perubahan sifat benda dengan

hati-ciri perubahan benda yang mengalami perubahan

ciri perubahan benda yang mengalami perubahan tetap

sifat benda secara tetap dari perubahan

menerapkan konsep perubahahan tetap dan sementara untuk menjelaskan contoh peristiwa perubahan benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

mengorganisasikan data,

hati, dan objektif dalam pengamatan; mengembangkan keterampilan bekerja sama dan berkomunikasi.


(15)

D. Langkah-langkah Pem

1. Alur pembelajara

Pendahuluan Engagement 10 menit • • • • • Kegiatan inti Eksplorasi 50 menit • • Explanation (menjelaskan) 35 menit • • • • Elaborasi/ Penguatan 20 menit • • Kegiatan penutup Evaluation 15 menit • •

embelajaran Siklus Belajar 5E ran

Tanya-jawab tentang sifat -sifat benda

Pemberian motivasi, dengan mendemonstrasikan perubahan sifat benda

Menayangkan gambar-gambar yang menunjukkan benda telah berubah sifatnya

Brainstorming tentang penyebab dan ciri-ciri benda berubah sifatnya berdasarkan pengamatan gambar

Siswa melakukan prediksi dan memberikan jawaban sementara dari pertanyaan yang diajukan guru

Siswa melakukan penyelidikan melalui percobaan perubahan benda untuk menemukan faktor penyebab benda berubah sifatnya, ciri-ciri yang menunjukkan benda berubah secara tetap dan

sementara

Siswa mendiskusikan hasil pengamatan

Siswa menjelaskan penemuan mereka tentang ciri benda berdasarkan hasil pengamatan

Guru menginformasikan istilah perubahan tetap dan perubahan sementara atau perubahan kimia dan perubahan fisika

Guru membimbing siswa untuk menemukan generalisasi ciri-ciri perubahan tetap dan sementara

Siswa menjelaskan pengertian perubahan tetap dan sementara

Tanya-jawab penerapan konsep perubahan tetap dan sementara dalam peristiwa sehari-hari

Siswa memberikan contoh peristiwa perubahan benda secara tetap dan sementara

Siswa melakukan refleksi terhadap hal-hal yang sudah dipelajari mengenai perubahan sifat benda.

Guru memberikan evaluasi terhadap pemahaman siswa.

,

Pemberian motivasi, dengan mendemonstrasikan perubahan sifat

gambar yang menunjukkan benda telah ciri benda berubah Siswa melakukan prediksi dan memberikan jawaban sementara

nyelidikan melalui percobaan perubahan untuk menemukan faktor penyebab benda berubah sifatnya, ciri yang menunjukkan benda berubah secara tetap dan

Siswa menjelaskan penemuan mereka tentang ciri-ciri perubahan Guru menginformasikan istilah perubahan tetap dan perubahan sementara atau perubahan kimia dan perubahan fisika

Guru membimbing siswa untuk menemukan generalisasi menjelaskan pengertian perubahan tetap dan sementara

jawab penerapan konsep perubahan tetap dan sementara Siswa memberikan contoh peristiwa perubahan benda secara tetap

hal yang sudah dipelajari Guru memberikan evaluasi terhadap pemahaman siswa.


(16)

-

2. Uraian alur Pemb

Pembelajaran topik Perubahan Sifat Bend dirancang untuk dua kali pertemuan.

Dalam pertemuan pertama, pembelajaran dirancang untuk melaksanakan fase

Engagement dan

pertama adalah sebagai berikut.

Pertemuan pertam Kegiatan pendah

Fase engagement

Pada kegiatan pendahuluan, setelah dapat memulai dengan me

siswa pada sifat-sifat benda. Pertanyaan yang dapat diajukan, misalnya: “Anak-anak di ke

perubahan benda.

Guru menunjukkan sebuah benda, misalnya

Sifat apa saja yan

Jika siswa terlihat agak sulit menjawab, guru dapat mengajukan pertanyaan tuntunan, misalnya:

“Apa yang bisa ka

(dari pertanyaan ini diharapkan siswa dapat menjawab, kapur berwujud berwarna putih, berukuran

Setelah melakukan tanya sebelumnya tentang sifat benda

tentang sifat benda ini penting dipahami

perubahan pada benda (informasikan topik yang akan dipelajari dan hubungannya dengan pengetahuan siswa sebelumnya tentang sifat benda). Kegiatan selanjutnya guru dapat memperlihatkan beberapa benda gambar berikut.

belajaran

Pembelajaran topik Perubahan Sifat Benda dengan model Siklus belajar 5E dirancang untuk dua kali pertemuan. Satu kali pertemuan lamanya 70 menit. Dalam pertemuan pertama, pembelajaran dirancang untuk melaksanakan fase

dan Eksplorasi. Uraian kegiatan pembelajaran pada pertemuan

tama adalah sebagai berikut.

tama: 70 menit huluan (10 menit)

t (pemberian motivasi dan pelibatan siswa da

iatan pendahuluan, setelah mengecek kesiapan belajar siswa, guru dapat memulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang mengingatkan

sifat benda. Pertanyaan yang dapat diajukan, misalnya: kelas 4, kalian telah mempelajari sifat benda

a.”

Guru menunjukkan sebuah benda, misalnya kapur, ajukan pertanyaan: ang dimiliki kapur ini?”

Jika siswa terlihat agak sulit menjawab, guru dapat mengajukan pertanyaan tuntunan, misalnya:

kalian amati dari kapur ini?”

(dari pertanyaan ini diharapkan siswa dapat menjawab, kapur berwujud berwarna putih, berukuran panjang, memiliki massa, tidak transparan, dsb). Setelah melakukan tanya-jawab (untuk mengingatkan siswa pada pengetahuan sebelumnya tentang sifat benda), guru menginformasikan bahwa pengetahuan tentang sifat benda ini penting dipahami untuk mempelajari perubahan perubahan pada benda (informasikan topik yang akan dipelajari dan hubungannya dengan pengetahuan siswa sebelumnya tentang sifat benda).

selanjutnya guru dapat memperlihatkan beberapa benda

a dengan model Siklus belajar 5E Satu kali pertemuan lamanya 70 menit. Dalam pertemuan pertama, pembelajaran dirancang untuk melaksanakan fase

Uraian kegiatan pembelajaran pada pertemuan

dalam belajar) mengecek kesiapan belajar siswa, guru ngajukan beberapa pertanyaan yang mengingatkan sifat benda. Pertanyaan yang dapat diajukan, misalnya:

da dan peristiwa

kapur, ajukan pertanyaan:

Jika siswa terlihat agak sulit menjawab, guru dapat mengajukan pertanyaan

(dari pertanyaan ini diharapkan siswa dapat menjawab, kapur berwujud padat, panjang, memiliki massa, tidak transparan, dsb).

untuk mengingatkan siswa pada pengetahuan , guru menginformasikan bahwa pengetahuan untuk mempelajari perubahan-perubahan pada benda (informasikan topik yang akan dipelajari dan hubungannya dengan pengetahuan siswa sebelumnya tentang sifat benda).


(17)

Daun pisang (sumber: tok

Kertas dibakar (sumber:

ilmu-paku yang masih baru (sumber: da

Ajukan pertanyaan :

Samakah keadaan

“Menurut kalian “Mengapa hal ini “Disebut perubah tersebut?”

pisang segar

oko indonesia.org)

Daun pisang (sumber: flic

Kertas dibakar

-kaskus.blogspot.com)

Kertas setelah dibakar (sumber: akanishikanosekai.b

paku yang masih baru davidshrigley.com)

paku berkarat (sumber: davidsh Gambar 2.1 Perubahan benda

Ajukan pertanyaan :

an daun, kertas, dan paku sebelum dan sesuda apa yang menyebabkan benda dapat beru i dapat terjadi?”

ahan apakah yang terjadi pada daun, ker

.

pisang kering

ickr.com)

Kertas setelah dibakar (sumber:

i.blogspot.com)

paku berkarat shrigley.com)

ah perubahan?” rubah sifatnya?”


(18)

/0

Guru memperlihatkan

Guru mengajukan pertanyaan: “Perubahan apa s

Pada awal kegiatan ini, biarkan siswa menulis kemudian ajaklah siswa untuk

melalui kegiatan eksplorasi.

evaluasi, yaitu menilai keterlibatan dan respon siswa secara lisan maupun tertulis.

Guru memperlihatkan gambar daur air!

Sumber : djeecintalaut.wordpress.com Gambar 2.2 Daur Air (1)

Guru mengajukan pertanyaan:

saja yang terjadi pada peristiwa daur air?”

Pada awal kegiatan ini, biarkan siswa menuliskan jawaban-jawaban sementara kemudian ajaklah siswa untuk menyelidiki perubahan-perubahan pada benda melalui kegiatan eksplorasi. Pada kegiatan awal ini, guru sudah melakukan evaluasi, yaitu menilai keterlibatan dan respon siswa secara lisan maupun jawaban sementara, perubahan pada benda Pada kegiatan awal ini, guru sudah melakukan evaluasi, yaitu menilai keterlibatan dan respon siswa secara lisan maupun


(19)

Kegiatan Inti (50

Fase eksplorasi

Pada kegiatan ini siswa dibagi dalam lima kelompok, setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan dua percobaan, misalnya:

Kelompok

I. Sublimasi Kapur Barus II Es Mencair

III Membuat Es IV Lilin Dipanaskan

V Daur Air

Kegiatan siswa untuk melakukan percobaan di atas menggunakan Lembar kerja Siswa (LKS) 1 s.d 5. (lihat lampiran).

Sebelum siswa melakukan

dan bahan serta LKS sudah siap semua.

mendapatkan LKS dan memahami prosedur kegiatan. kepada setiap kelompok untuk memahami LKS. dengan hati-hati dan tidak main

kerja dalam menggunaka

memanaskan zat dalam cawan, jangan menghirup langsung jika akan mengidentifikasi “bau” akan tetapi denga

dengan tangan ke arah hidung.

Ketika siswa melakukan kegiatan percobaan sesuai LKS, guru memberikan bimbingan jika diperlukan dan melakukan penilaian aspek

terutama proses waktu melakukan percobaan

Pada kegiatan eksplorasi ini, guru tetap harus mengendalikan waktu, percobaan setiap kelompok diupayakan selesai dalam waktu 35 menit.

0 menit)

kegiatan ini siswa dibagi dalam lima kelompok, setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan dua percobaan, misalnya:

Judul Percobaan

Sublimasi Kapur Barus Telur Melayang

Es Mencair Meniup Balon dengan Cuka Dapur dan Soda kue

Membuat Es Goyang Mengeruhkan Air Kapur Lilin Dipanaskan Lilin di Bakar

Daur Air Membuat Karamel dari Gula Pasir.

Kegiatan siswa untuk melakukan percobaan di atas menggunakan Lembar (LKS) 1 s.d 5. (lihat lampiran).

Sebelum siswa melakukan kegiatan, guru hendaknya memastikan semua alat dan bahan serta LKS sudah siap semua. Pastikan juga setiap siswa mendapatkan LKS dan memahami prosedur kegiatan. Berikan waktu 5 menit kepada setiap kelompok untuk memahami LKS. Ingatkan siswa untuk bekerj

hati dan tidak main-main. Informasikan aspek-aspek kes kerja dalam menggunakan alat, misalnya cara memadamkan pembakar spiri memanaskan zat dalam cawan, jangan menghirup langsung jika akan mengidentifikasi “bau” akan tetapi dengan cara mengibas-ibaskan bau tersebut dengan tangan ke arah hidung.

Ketika siswa melakukan kegiatan percobaan sesuai LKS, guru memberikan bimbingan jika diperlukan dan melakukan penilaian aspek-aspek non kognitif terutama proses waktu melakukan percobaan dan mencatat data percobaan. Pada kegiatan eksplorasi ini, guru tetap harus mengendalikan waktu, percobaan setiap kelompok diupayakan selesai dalam waktu 35 menit. Siswa yang telah

//

kegiatan ini siswa dibagi dalam lima kelompok, setiap kelompok

Meniup Balon dengan Cuka Dapur

Mengeruhkan Air Kapur

Membuat Karamel dari Gula Pasir.

Kegiatan siswa untuk melakukan percobaan di atas menggunakan Lembar

kegiatan, guru hendaknya memastikan semua alat Pastikan juga setiap siswa Berikan waktu 5 menit Ingatkan siswa untuk bekerja aspek keselamatan n alat, misalnya cara memadamkan pembakar spiritus, memanaskan zat dalam cawan, jangan menghirup langsung jika akan ibaskan bau tersebut

Ketika siswa melakukan kegiatan percobaan sesuai LKS, guru memberikan aspek non kognitif, dan mencatat data percobaan. Pada kegiatan eksplorasi ini, guru tetap harus mengendalikan waktu, percobaan


(20)

/1

selesai melakukan percobaan, diminta untuk mengorganisasikan data dan mendiskusikan hasil percobaan.

Kegiatan Penutup

Sebelum pertemuan pertama ditutup, guru memberikan tugas kepada masing siswa, untuk membuat laporan hasil kegiatan

percobaannya dan menginformasikan bahwa t

pada pertemuan berikutnya. Setiap kelompok siswa diminta merapihkan alat dan bahan.

Pertemuan Kedu Kegiatan Pendah

Pada awal kegiatan, guru dapat menanyakan kembali kegiatan percobaan yang telah dilakukan pada waktu sebelumnya.

dilakukan pada pertemuan kedua ini, yaitu setiap kelompok siswa diminta untuk mempresentasikan hasil percobaan dan diskusinya. Informasikan pula tujuan pembelajaran yang ingin d

diharapkan dapat:

1. mendeskripsikan ciri

sementara melalui hasil pengamatan; 2. mendeskripsikan ciri

tetap melalui hasil pengamatan; 3. menjelaskan perbedakan

perubahan sifat benda sementara;

4. menerapkan konsep perubahahan tetap dan sementara untuk menjelaskan contoh peristiwa perubahan benda yang ada dalam kehidupan sehari

Kegiatan Inti (50

Fase Eksplanasi (

Sebelum siswa melaporkan hasil pengamata format/tabel hasil pengamatan di

untuk data hasil percobaan tiap kelompok siswa.

selesai melakukan percobaan, diminta untuk mengorganisasikan data dan diskusikan hasil percobaan.

up (10 menit)

Sebelum pertemuan pertama ditutup, guru memberikan tugas kepada

untuk membuat laporan hasil kegiatan berdasarkan hasil dan menginformasikan bahwa tugas tersebut akan didiskusikan pertemuan berikutnya. Setiap kelompok siswa diminta merapihkan alat

ua (70 menit) huluan (10 menit)

Pada awal kegiatan, guru dapat menanyakan kembali kegiatan percobaan yang ilakukan pada waktu sebelumnya. Informasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan kedua ini, yaitu setiap kelompok siswa diminta untuk mempresentasikan hasil percobaan dan diskusinya. Informasikan pula tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pertemuan kedua

mendeskripsikan ciri-ciri perubahan benda yang mengalami perubahan sementara melalui hasil pengamatan;

mendeskripsikan ciri-ciri perubahan benda yang mengalami perubahan tetap melalui hasil pengamatan;

kan perbedakan antara perubahan sifat benda secara tetap dan perubahan sifat benda sementara;

menerapkan konsep perubahahan tetap dan sementara untuk menjelaskan contoh peristiwa perubahan benda yang ada dalam kehidupan sehari

0 menit)

(pemberian penjelasan)

Sebelum siswa melaporkan hasil pengamatan, guru sudah menyiapkan /tabel hasil pengamatan di kertas plano (di tempel di dinding kelas) untuk data hasil percobaan tiap kelompok siswa. Mintalah setiap kelompok selesai melakukan percobaan, diminta untuk mengorganisasikan data dan

Sebelum pertemuan pertama ditutup, guru memberikan tugas kepada masing-berdasarkan hasil ugas tersebut akan didiskusikan pertemuan berikutnya. Setiap kelompok siswa diminta merapihkan alat

Pada awal kegiatan, guru dapat menanyakan kembali kegiatan percobaan yang Informasikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan kedua ini, yaitu setiap kelompok siswa diminta untuk mempresentasikan hasil percobaan dan diskusinya. Informasikan pula ertemuan kedua, yaitu siswa

ciri perubahan benda yang mengalami perubahan

ciri perubahan benda yang mengalami perubahan

n sifat benda secara tetap dan

menerapkan konsep perubahahan tetap dan sementara untuk menjelaskan contoh peristiwa perubahan benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

n, guru sudah menyiapkan kertas plano (di tempel di dinding kelas) Mintalah setiap kelompok


(21)

siswa untuk melaporkan hasil pengamatan dan memberikan jawaban pertanyaan yang ada dalam LKS yang menjadi tugasnya.

disediakan untuk setiap kelompok 5

kelompok siswa dicatat guru dalam tabel pengamatan di

Setelah setiap kelompok menyampaikan laporan, guru meminta semua siswa memperhatikan data yang ada di kertas plano

Data Hasil Pe

Kelompok I Percobaan Keadaan benda Sebelum percobaan Keadaan benda ketika dipanaskan/didi nginkan/bercam pur dengan benda atau zat lain Keadaan benda setelah dipanaskan/didi nginkan/bercam pur dengan benda atau zat lain

Kesimpulan

iswa untuk melaporkan hasil pengamatan dan memberikan jawaban pertanyaan yang ada dalam LKS yang menjadi tugasnya.

disediakan untuk setiap kelompok 5-7 menit. Data yang disampaikan setiap kelompok siswa dicatat guru dalam tabel pengamatan di kertas plano

etelah setiap kelompok menyampaikan laporan, guru meminta semua siswa memperhatikan data yang ada di kertas plano.

Percobaan Perubahan Sifat Benda Kelompo

Kegiatan-1 Keg

Sublimasi kapur barus Telur

- Warna kapur barus : ……. - Bentuk kapur barus : …… - Wujud kapur barus : …….

Warna kulit Warna cuka Wujud cuka Keadaan kapur barus

dipanaskan : ... ……….. ………..

Keadaan fisik pada kulit telur ketika bercampur dengan cuka

……….

Keadaan kapur barus setelah didinginkan : ……… ……….. ………..

Keadaan fisik kulit telur setelah bercampur dengan cuka : ……….. ………. ……….. ……….. ………... ………... ………. ………. ………... ………...

/2

iswa untuk melaporkan hasil pengamatan dan memberikan jawaban pertanyaan yang ada dalam LKS yang menjadi tugasnya. Waktu yang 7 menit. Data yang disampaikan setiap

ertas plano.

etelah setiap kelompok menyampaikan laporan, guru meminta semua siswa

ok I

egiatan-2

r melayang

Warna kulittelur : ……… Warna cuka : ……… Wujud cuka : …………... Keadaan fisik pada kulit telur ketika bercampur dengan cuka : ... ……….

Keadaan fisik kulit telur setelah bercampur dengan : ……….. ………. ………. ………. ………... ………...


(22)

/

Data Hasil Pe

Kelompok II Percobaan Keadaan benda Sebelum percobaan Keadaan benda ketika dipanaskan/didi nginkan/bercam pur dengan benda atau zat lain Keadaan benda setelah dipanaskan/didi nginkan/bercam pur dengan benda atau zat lain

Kesimpulan

ercobaan Perubahan Sifat Benda Kelompok

Kegiatan-1 Keg

Es mencair Meniup b

cuka da

- Warna es batu : …………. - Bentuk es batu : ………… - Wujud es batu : …………

- Keadaan balon mula : ……… - Warna soda kue

- Bentuk soda kue - Wujud soda kue - Warna cuka - Wujud cuka

- Warna es batu ketika dipanaskan :

………... - Bentuk es batu ketika

dipanaskan :

………... - Wujud es batu ketika

dipanaskan :

………...

Keadaan balon ketika cuka dan soda kue dicampurkan dalam tabung/labu

Erlenmeyer :

……….

Keadaan es batu setelah dipanaskan : ……… ………..

Keadaan balon setelah cuka dan soda kue bercampur ……… ………. ……….. ……….. ………... ………... ………. ………. ………... ………... ok II egiatan-2 balon dengan dan soda kue

Keadaan balon mula-mula : ……… Warna soda kue : ……… Bentuk soda kue : ……… Wujud soda kue : ……… Warna cuka : ………

Wujud cuka : ………

eadaan balon ketika cuka dan soda kue dicampurkan dalam tabung/labu

Erlenmeyer : ………... ……….

Keadaan balon setelah cuka dan soda kue bercampur : ……… ………. ………. ………. ………... ………...


(23)

Data Hasil Per

Kelompok III Percobaan Keadaan benda Sebelum percobaan Keadaan benda ketika

dipanaskan/didi nginkan/bercam pur dengan benda atau zat lain

Keadaan benda setelah

dipanaskan/didi nginkan/bercam pur dengan benda atau zat lain

Kesimpulan

ercobaan Perubahan Sifat Benda Kelompok

Kegiatan-1 Keg

Membuat es goyang Mengeruh

- Warna sirup : ……… - Wujud sirup : ………

- Warna air kapur

………... Keadaan sirup dalam plastik

ketika digoyang-goyangkan dalam wadah berisi es batu : ………..

Warna air kapur ketika tiup oleh mulut

………

Keadaan sirup dalam plastik setelah proses pendinginan : - Warna sirup: ………. - Wujud sirup : ………

Keadaan air ditiup oleh mulut :

……….

……….. ……….. ………... ………...

………. ………. ………... ………...

/

ok III

egiatan-2

hkan air kapur

Warna air kapur :

………... Warna air kapur ketika di tiup oleh mulut :

………

Keadaan air kapur setelah ditiup oleh mulut :

……….

………. ………. ………... ………...


(24)

/+

Data Hasil Per

Kelompok IV Percobaan Keadaan benda Sebelum percobaan Keadaan benda ketika dipanaskan/didi nginkan/bercam pur dengan benda atau zat lain Keadaan benda setelah dipanaskan/didi nginkan/bercam pur dengan benda atau zat lain

Kesimpulan

ercobaan Perubahan Sifat Benda Kelompok

Kegiatan-1 Keg

Lilin dipanaskan Lilin

- Warna potongan lilin : ………... - Wujud potonga lilin :

………... - Bentuk potongan lilin :

………...

- Warna lilin - Bentuk lilin - Wujud ilin - Warna sumbu - Panjang sumbu Keadaan lilin ketika

dipanaskan :

- Wujud lilin : ………. - Bentuk lilin : ………

Keadaan lilin ketika sumbunya dibaka - Warna sumbu - Warna nyala lilin

Keadaan potongan lilin setelah pemanasan :

- Warna : ………. - Wujud : ………. - Bentuk : ………

Keadaan lilin setelah nyala api pada sumbu dimatikan .. - Warna sumbu

- Panjang sumbu - Panjang lilin

……….. ……….. ………... ………... ………. ………. ………... ………... ok IV egiatan-2 in dibakar

Warna lilin : ………. Bentuk lilin : ……… ujud ilin : ……….. Warna sumbu : …………. Panjang sumbu : ………... Keadaan lilin ketika

sumbunya dibakar :

Warna sumbu : …………. Warna nyala lilin : ………

Keadaan lilin setelah nyala api pada sumbu dimatikan ..

Warna sumbu : …………. Panjang sumbu : ………... Panjang lilin : …………...

………. ………. ………... ………...


(25)

Data Hasil Pe Kelompok V Percobaan Keadaan benda Sebelum percobaan Keadaan benda ketika dipanaskan/didi nginkan/bercam pur dengan benda atau zat lain Keadaan benda setelah dipanaskan/didi nginkan/bercam pur dengan benda atau zat lain

Kesimpulan

Mintalah semua siswa mencermati data hasil percobaan. Tuntunlah siswa dengan beberapa pertanyaan, misalnya:

Samakah sifa

Pada percob

Pada percob

Darimana ka

Setelah pertanyaan di atas dijawab siswa, arah

bahwa perubahan benda yang tidak disertai adanya zat baru disebut perubahan fisika atau perubahan sementara, sedangkan perubahan benda yang disertai

ercobaan Perubahan Sifat Benda Kelompok

Kegiatan-1 Keg

Daur air Membu

Wujud air : ……….. - Warna gula pasir

- Bentuk : ………... - Wujud : ……… Wujud air ketika dipanaskan

: ………...

Keadaan gula pasir ketika dipanaskan:

- Warna : ……… - Bau : ……… - Wujud : ……… Uap air ketika didinginkan :

………..

Keadaan gula pasir setelah pemanasan:

- Warna : ……… - Bentuk : ………... - Wujud : ……… ……….. ……….. ………... ………... ………. ………. ………... ………...

Mintalah semua siswa mencermati data hasil percobaan. Tuntunlah siswa dengan beberapa pertanyaan, misalnya:

ifat benda sebelum, ketika, dan sesudah peruba baan mana saja tidak dihasilkan zat baru? baan mana saja dihasilkan zat baru? kalian tahu ada zat baru yang dihasilkan?

Setelah pertanyaan di atas dijawab siswa, arahkan siswa pada pemahaman bahwa perubahan benda yang tidak disertai adanya zat baru disebut perubahan fisika atau perubahan sementara, sedangkan perubahan benda yang disertai

/,

ok V

egiatan-2

buat karamel

Warna gula pasir : ……… : ………... : ……… Keadaan gula pasir ketika dipanaskan:

: ……… : ……… : ……… Keadaan gula pasir setelah

: : ……… : ………... ……… ………. ………. ………... ………...

Mintalah semua siswa mencermati data hasil percobaan. Tuntunlah siswa

bahan?

kan siswa pada pemahaman bahwa perubahan benda yang tidak disertai adanya zat baru disebut perubahan fisika atau perubahan sementara, sedangkan perubahan benda yang disertai


(26)

/-

adanya zat baru disebut perubahan kimia atau perubahan tetap. Selanjutnya ajukan pertanyaan kembali:

Dari percob

menunjukkan

Apakah ciri

perubahahan

Jika siswa mengalami kesulitan dalam m

tuntunan dengan meminta siswa melihat kembali data hasil percobaan. Setelah semua siswa memahami konsep perubahan fisika, perubahan kimia, dan ciri-ciri yang menyertainya, guru dapat melanjutkan pada fase

penguatan atau ela

siswa mengkomunikasikan penjelasan. Fase expand atau

Pada fase ini, guru dapat mengajukan permasalahan baru dan meminta siswa menerapkan pemahaman konsep yang sudah

eksplanasi.

Pertanyaan yang dapat diajukan dapat mengulang pada fenomena yang diajukan pada fase

(Perlihatkan kembali gambar atau benda nyatanya)

adanya zat baru disebut perubahan kimia atau perubahan tetap. Selanjutnya ertanyaan kembali:

obaan yang telah dilakukan , percobaan an perubahan sementara dan perubahan tetap? ri-ciri suatu benda yang mengalami peruba an kimia?

Jika siswa mengalami kesulitan dalam menjawab, guru mengajukan pertanyaan tuntunan dengan meminta siswa melihat kembali data hasil percobaan. Setelah semua siswa memahami konsep perubahan fisika, perubahan kimia,

ciri yang menyertainya, guru dapat melanjutkan pada fase

laborasi. Evaluasi pada fase ini ditekankan pada kemampuan

siswa mengkomunikasikan penjelasan. u elaborasi

Pada fase ini, guru dapat mengajukan permasalahan baru dan meminta siswa menerapkan pemahaman konsep yang sudah dipahaminya pada fase

Pertanyaan yang dapat diajukan dapat mengulang pada fenomena yang diajukan pada fase engagament atau pertanyaan baru, misalnya:

kembali gambar atau benda nyatanya)

adanya zat baru disebut perubahan kimia atau perubahan tetap. Selanjutnya

apa saja yang p?

bahan tetap atau

enjawab, guru mengajukan pertanyaan tuntunan dengan meminta siswa melihat kembali data hasil percobaan. Setelah semua siswa memahami konsep perubahan fisika, perubahan kimia,

ciri yang menyertainya, guru dapat melanjutkan pada fase expand atau Evaluasi pada fase ini ditekankan pada kemampuan

Pada fase ini, guru dapat mengajukan permasalahan baru dan meminta siswa dipahaminya pada fase

Pertanyaan yang dapat diajukan dapat mengulang pada fenomena yang pertanyaan baru, misalnya:


(27)

Ga

(sumber: dav

Gambar 2.3

Sumber: khusu

Gambar 2.4

Sumber: qizinkl

Gambar

Sumber:faifonyon

Gambar 2.6 Es krim meleleh

ambar Pertanya

avidshrigley.com)

• Bagaimana dengan paku berkarat ini?

• Perubahan apa yang terjadi pada paku? Apakah termasuk perubahan kimia atau fisika? Jelaskan jawabanmu?

• Untuk menghindari perkaratan pada pagar besi di rumah kalian, apa yang dapat kalian lakukan? Jelaskan alasannya?

.3 paku berkarat

• Pada proses pembuatan garam dari air laut, perubahan apa yang terjadi? Jelaskan?

suspendidikan.co.cc

.4 Tambak Garam

• Pada proses pembusukan sampah, perubahan apa yang terjadi? Jelaskan?

klaziva.wordpress.com

r 2.5 Sampah

• Es krim lama kelamaan akan meleleh, perubahan apa yang terjadi?

nyaupyix.blogspot.com

Es krim meleleh

/.

yaan

Bagaimana dengan paku berkarat Perubahan apa yang terjadi pada paku? Apakah termasuk perubahan kimia atau fisika? Jelaskan jawabanmu?

Untuk menghindari perkaratan pada pagar besi di rumah kalian, apa yang dapat kalian lakukan?

skan alasannya?

Pada proses pembuatan garam dari air laut, perubahan apa yang terjadi? Jelaskan?

Pada proses pembusukan sampah, perubahan apa yang terjadi?

Es krim lama kelamaan akan meleleh, perubahan apa yang


(28)

10

Ajukan juga beberapa pertanyaan:

Jika baju ya

kekuningan w

Jika kalian m

tetapi pada apakah kalia Fase Evaluasi

Pada dasarnya evaluasi dilaksanakan selama proses pembelajaran, mulai dari fase engagement

evaluasi tidak harus dalam bentuk tes tertulis.

dapat dievaluasi pada tahap eksplanasi dan elaborasi. guru dapat juga memberikan

diisi siswa.

Kegiatan Penutup

Guru meminta siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan dan

siswa mencari contoh peristiwa perubahan sementara dan perubahan tetap yang ada dalam kehidupan sehari

E. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan/diperlukan untuk pembelajaran ini adalah sebagai berikut:

Alat :

1. Cawan

2. Pembakar spiritus 3. Labu atau botol 4. Gelas kimia

5. Waskom

juga beberapa pertanyaan:

yang kalian pakai asalnya putih cemerlang, warnanya, perubahan apa yang terjadi? membeli makanan dalam kaleng atau susu d a bagian kaleng atau dusnya ada yang m ian tetap akan membelinya? mengapa?

Pada dasarnya evaluasi dilaksanakan selama proses pembelajaran, mulai dari t sampai elaborasi, guru sudah melakukan evaluasi.

evaluasi tidak harus dalam bentuk tes tertulis. Pemahaman konsep siswa sudah dapat dievaluasi pada tahap eksplanasi dan elaborasi. Pada tahap evaluasi ini, guru dapat juga memberikan tes dalam bentuk bagan konsep

up (10 menit)

Guru meminta siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan dan

siswa mencari contoh peristiwa perubahan sementara dan perubahan tetap yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

dan bahan yang digunakan/diperlukan untuk pembelajaran ini adalah sebagai

Bahan :

Pembakar spiritus Labu atau botol Gelas kimia

1. Kapur barus 2. Lilin 3. Soda kue 4. Cuka dapur 5. Air

6. Es batu 7. Sirup

8. Garam dapur

g, sekarang agak

dalam kotak dus, menggelembung,

Pada dasarnya evaluasi dilaksanakan selama proses pembelajaran, mulai dari sampai elaborasi, guru sudah melakukan evaluasi. Tahap Pemahaman konsep siswa sudah Pada tahap evaluasi ini, bagan konsep, yang nantinya

Guru meminta siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan dan menugaskan siswa mencari contoh peristiwa perubahan sementara dan perubahan tetap yang


(29)

F. Media pembelajaran

Media pembelajaran meliputi : 1. Gambar daur air 2. Gambar benda 3. LKS (terlampir)

- Sublimasi Kapur Barus - Telur Melayang

- Es Mencair

- Meniup Balon dengan Cuka Dapur dan Soda kue - Membuat Es Goyang

- Mengeruhkan Air Kapur - Lilin Dipanaskan

- Lilin di Bakar - Daur Air

- Membuat Karamel dari Gula Pasir.

an

Media pembelajaran meliputi : Gambar daur air

Gambar benda-benda yang mengalami perubahan fisika dan kimia (terlampir) dengan judul :

Sublimasi Kapur Barus Telur Melayang

Es Mencair

Meniup Balon dengan Cuka Dapur dan Soda kue Membuat Es Goyang

Mengeruhkan Air Kapur Lilin Dipanaskan

Lilin di Bakar Daur Air

Membuat Karamel dari Gula Pasir.

1/

benda yang mengalami perubahan fisika dan kimia


(30)

11

G. Instrumen Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut !

1. Perhatikan gambar daur air berikut.

Pada gambar daur air di atas,

perubahan sementara atau perubahan fisika? J wujud zat nya!

... ... ...

Air tanah hujan

Jawablah pertanyaan berikut !

Perhatikan gambar daur air berikut.

Sumber : evi3ana-geo.blogspot.com

Gambar 2.7 Daur Air (2)

Pada gambar daur air di atas, terjadi proses apa sajakah yang merupakan mentara atau perubahan fisika? Jelaskan proses perubahan

... ... ...

Uap air

penguapan

danau peresapan

apa sajakah yang merupakan elaskan proses perubahan

... ... ...


(31)

2. Ibu sedang membuat kue bolu, ada bahan

Bahan-bahan tersebut dikocok sampai menjadi adonan.

Pada waktu adonan dibakar, kue bolu mengembang. terjadi? Jelaskan!

... ... 3. Jelaskan perubahan yang terjadi pada peristiwa berikut!

a. Pembuatan poci keramik dari tanah liat

G

Pembuatan gerabah ...

Karena ...

bu sedang membuat kue bolu, ada bahan tepung, telur, gula, soda kue. bahan tersebut dikocok sampai menjadi adonan.

Sumber: resepkuelezat.com

Gambar 2.8 Adonan kue dan kue bolu

Pada waktu adonan dibakar, kue bolu mengembang. Perubahan apakah yang elaskan!

... ... Jelaskan perubahan yang terjadi pada peristiwa berikut!

Pembuatan poci keramik dari tanah liat

Sumber: aacangehgar.blogspot.com

Gambar 2.9 Pembuatan poci keramik dari tanah liat

Pembuatan gerabah (poci keramik) dari tanah liat, terjadi perubahan ... Karena ...

12

tepung, telur, gula, soda kue.

Perubahan apakah yang

... ...

Pembuatan poci keramik dari tanah liat erjadi perubahan ...


(32)

1

b. Lelehan coklat yang dibentuk menjadi permen coklat.

Pembuatan permen coklat dari lelehan coklat, terjadi ...

Karena ... c. Besi yang dipanaskan dan ditempa

Besi ditempa dan dipanaskan sampai membara. ...

Karena ...

d. Pembakaran kayu

Sumber : pun

Gambar 2.12

Lelehan coklat yang dibentuk menjadi permen coklat.

Sumber : gambargratis.com

Gambar 2.10 permen coklat

Pembuatan permen coklat dari lelehan coklat, terjadi perubahan

... Karena ... Besi yang dipanaskan dan ditempa

Sumber : malang.indonetwork.co.id

Gambar 2.11 Besi beton dan pandai besi

Besi ditempa dan dipanaskan sampai membara. Terjadi perubahan

... Karena ...

Pembakaran kayu

Kayu dibakar, terjadi per

... Karena ... ...

uncakraya.com

12 Pembakaran kayu

perubahan ... ... Karena ...

Besi beton dan pandai besi

Terjadi perubahan

... ...

Kayu dibakar, terjadi perubahan ...

... ...


(33)

4. Pada soal no. 3

Apakah ciri-ciri suatu benda yang

... ...

Pada soal no. 3

Apakah ciri-ciri suatu benda yang ...

...

5. Perhatikan gambar berikut!

Kembang

Perubahan apakah

... ... soal no. 3 gambar mana saja yang mengalami perubahan fisika

ciri suatu benda yang mengalami perubahan fisika?

... ...

soal no. 3 gambar mana saja yang mengalami perubahan ciri suatu benda yang mengalami perubahan kimia

... ...

Perhatikan gambar berikut!

Kembang api

Kembang api setelah dinyalakan

Sumber : adilkembangapi.wordpress.com

Gambar 2.13 Kembang Api

Perubahan apakah yang terjadi pada kembang api? Jelaskan!

... ...

1

perubahan fisika? mengalami perubahan fisika?

... ... perubahan kimia? kimia?

... ...

Kembang api setelah dinyalakan

... ...


(34)

1+

6. Perhatikan gambar berikut!

Sumber:malingikan

Mentega mencair

Pada ketiga peristiwa gambar di atas, faktor apakah yang menyebabkan terjadinya perubahan?

... 7. Perhatikan gambar berikut!

sumber : werefoodscientist.blog bekas gigitan apel dibiarkan di udara terbuka

Gambar di atas menunjukkan peristiwa perubahan kimia.

tersebut, ciri-ciri apa saja yang menunjukkan telah terjadi perubahan kimia atau perubahan tetap?

...

... Perhatikan gambar berikut!

an.blogspot.com

Mentega mencair Sumber : serbaunik.wordpress.com

Es mencair SumMakanan dalam lemari es menjadi beku

Gambar 2.14 Perubahan wujud benda (1)

peristiwa gambar di atas, faktor apakah yang menyebabkan terjadinya perubahan?

... Perhatikan gambar berikut!

ogspot.com bekas gigitan apel dibiarkan di udara

Sumber : Encarta encyclopedia

Batu karang dimasukkkan ke dalam larutan asam

Sum

Dua cairan tak

berwarna dicampurkan

Gambar 2.15 Perubahan wujud benda (2)

Gambar di atas menunjukkan peristiwa perubahan kimia. Dari ketiga gambar ciri apa saja yang menunjukkan telah terjadi perubahan kimia atau perubahan tetap?

... ...

mber : jendelablog.wordpress.com

Makanan dalam lemari es menjadi beku

Perubahan wujud benda (1)

peristiwa gambar di atas, faktor apakah yang menyebabkan

...

mber : Encarta encyclopedia

Dua cairan tak

berwarna dicampurkan benda (2)

Dari ketiga gambar ciri apa saja yang menunjukkan telah terjadi perubahan kimia

... ...


(35)

8. Tuliskan 2 ciri perbedaan perubahan benda yang mengalami perubahan tetap dan perubahan sementara!

Perub

perbedaan perubahan benda yang mengalami perubahan tetap dan perubahan sementara!

bahan tetap Perubahan se

1,

perbedaan perubahan benda yang mengalami perubahan tetap


(36)

Untuk menambah wawasan Anda dalam implementasi model pembelajaran 5E, ada beberapa kajian teori dan konsep yang dapat anda pelajari yaitu tentang Pembelajaran Konstruktivisme, Model Siklus Belajar 5E, dan Perubahan Sifat Benda.

A. Pengertian dan Prinsip Pembelajaran Konstruktivisme

1. Pengertian Konstruktivisme

Model siklus belajar merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA sebagai kerangka umum untuk melaksanakan kegiatan belajar yang disarankan oleh para konstruktivist yang menganut pandangan konstruktivisme. Pandangan konstruktivis mengasumsikan bahwa siswa harus terlibat aktif dalam belajar dan konsep-konsep tidak ditransfer oleh guru, tetapi harus dikonstruk (dibangun) oleh siswa.

Kontruktivisme merupakan suatu teori mengenai bagaimana seseorang belajar. Konstruktivisme menjelaskan bagaimana manusia membangun pemahaman dan pengetahuannya mengenai dunia sekitar melalui pengenalan terhadap benda-benda di sekitar yang direfleksikan melalui pengalamannya. Ketika kita menemukan sesuatu yang baru, kita dapat merekonstruksinya dengan ide-ide awal dan pengalaman kita, sehingga kemungkinan pengetahuan itu mengubah keyakinan kita terhadap informasi baru tersebut.

Untuk mengimplementasikan konstruktivisme di kelas, kita harus memiliki keyakinan bahwa siswa datang ke kelas sudah memiliki pengetahuan awal, mereka datang dalam situasi belajar dengan pengetahuan, ide, dan pemahaman yang sudah ada dalam pikiran mereka. Pengetahuan awal ini merupakan materi dasar untuk pengetahuan baru yang akan mereka kembangkan.


(37)

2. Prinsip-prinsip pe

Brook and Brook (2002:

mengimplementasikan konstruktivisme di kelas sebagai berikut.

1. Mengajukan masalah yang relev

Untuk memulai pembelajaran, ajukan permasalahan yang relevan den kehidupan sehari

2. Strukturkan pembelajaran sekitar konsep Doronglah sis

yang besar ke dalam bagian

3. Sadarilah bahwa pandangan siswa (persepsi) merupakan awal mereka berpikir.

4. Penyesuaian kurikulum untuk mengatasi

5. Lakukan penilaian hasil belajar dalam konteks pembelajaran.

3. Ciri-ciri Pembelaj

Pada saat belajar, siswa

apa yang diamati atau diajarkan guru, tetapi secara aktif ia menyeleksi, menyaring, memberi arti dan menguji kebenaran atas informasi yang diterimanya. Pengetahuan yang dikonstruksi siswa merupakan hasil interpretasi yang bersangkutan terhadap peristiwa atau informasi yang diterimanya.

pendukung konsktruktisme berpendapat bahwa pengertian yang dibangun setiap individu siswa dapat berbeda dar

Nggandi Katu, 1999:2).

bahwa menurut pandangan konstruktivis, belajar merupakan proses aktif siswa mengkonstruksi arti (teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain

merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan.

engimplementasian konstruktivisme dalam

Brook and Brook (2002:1) mengemukakan beberapa prinsip dalam asikan konstruktivisme di kelas. Prinsip-prinsip tersebut adalah

Mengajukan masalah yang relevan untuk siswa.

Untuk memulai pembelajaran, ajukan permasalahan yang relevan den kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa dapat meresponnya. Strukturkan pembelajaran sekitar konsep-konsep esensial.

Doronglah siswa untuk membentuk makna dengan cara memecahkan hal yang besar ke dalam bagian-bagian kecil

Sadarilah bahwa pandangan siswa (persepsi) merupakan awal mereka

Penyesuaian kurikulum untuk mengatasi pengembangan siswa Lakukan penilaian hasil belajar dalam konteks pembelajaran.

ajaran Konstruktivisme

, siswa tidak sekedar meniru dan membentuk bayangan dari apa yang diamati atau diajarkan guru, tetapi secara aktif ia menyeleksi, menyaring, memberi arti dan menguji kebenaran atas informasi yang Pengetahuan yang dikonstruksi siswa merupakan hasil interpretasi yang bersangkutan terhadap peristiwa atau informasi yang diterimanya.

pendukung konsktruktisme berpendapat bahwa pengertian yang dibangun setiap individu siswa dapat berbeda dari apa yang diajarkan guru (Bodn

, 1999:2). Sedangkan Paul Suparno (1997:61) mengemukakan bahwa menurut pandangan konstruktivis, belajar merupakan proses aktif siswa mengkonstruksi arti (teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain-lain).

merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan.

&

m pembelajaran

) mengemukakan beberapa prinsip dalam nsip tersebut adalah

Untuk memulai pembelajaran, ajukan permasalahan yang relevan dengan hari siswa, sehingga siswa dapat meresponnya.

cara memecahkan hal

Sadarilah bahwa pandangan siswa (persepsi) merupakan awal mereka

pengembangan siswa Lakukan penilaian hasil belajar dalam konteks pembelajaran.

tidak sekedar meniru dan membentuk bayangan dari apa yang diamati atau diajarkan guru, tetapi secara aktif ia menyeleksi, menyaring, memberi arti dan menguji kebenaran atas informasi yang Pengetahuan yang dikonstruksi siswa merupakan hasil interpretasi yang bersangkutan terhadap peristiwa atau informasi yang diterimanya. Para pendukung konsktruktisme berpendapat bahwa pengertian yang dibangun setiap i apa yang diajarkan guru (Bodner, 1987 dalam Sedangkan Paul Suparno (1997:61) mengemukakan bahwa menurut pandangan konstruktivis, belajar merupakan proses aktif siswa in). Belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang


(38)

*+

Proses belajar yang bercirikan konst adalah sebagai berikut.

1. Belajar berarti membentuk makna.

2. Konstruksi arti adalah proses yang terus menerus.

3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih dari itu, yaitu pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian baru.

4. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada 5. seseorang dalam keraguan yang meran

Situasi ketidakseimbangan adalah situasi yang baik untuk memacu belajar. 6. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa dengan dunia

lingkungannya.

7. Hasil belajar seseorang tergantung

(konsep, tujuan, motivasi) yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari (Paul Suparno, 1997:61)

B. Model siklus Belajar

Model siklus belajar pertama adalah oleh Karlplus dan Thier

Model tersebut memiliki tiga fase, yaitu Penelusuran (Invention

Lawson (1988) fase-fase tersebut dinamai fase Eksplorasi ( Pengenalan Istilah (Te

application).

Model siklus belajar tampak pada pada Gambar 3.

Proses belajar yang bercirikan konstruktivisme menurut para adalah sebagai berikut.

Belajar berarti membentuk makna.

Konstruksi arti adalah proses yang terus menerus.

Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih dari itu, yaitu pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian baru.

Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema.

seseorang dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi ketidakseimbangan adalah situasi yang baik untuk memacu belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa dengan dunia

lingkungannya.

Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui

(konsep, tujuan, motivasi) yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari (Paul Suparno, 1997:61)

r

pertama kali dikemukakan oleh, dimana pengembang awalnya oleh Karlplus dan Thier (1967). (Lawson,1995:153)

Model tersebut memiliki tiga fase, yaitu fase Eksplorasi (Exp n), dan fase Penemuan (Discovery). Namun,

fase tersebut dinamai fase Eksplorasi (Ex

Term introduction), dan fase Penerapan Konsep (

siklus belajar tiga fase dapat digambarkan dalam bentuk spiral sepe Gambar 3.1.

ruktivisme menurut para konstruktivis

Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih dari itu, yaitu pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian baru.

sang pemikiran lebih lanjut. Situasi ketidakseimbangan adalah situasi yang baik untuk memacu belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa dengan dunia fisik dan

pada apa yang telah diketahui siswa (konsep, tujuan, motivasi) yang mempengaruhi interaksi dengan bahan

, dimana pengembang awalnya

xploration), fase

belakangan oleh

xploration), fase

), dan fase Penerapan Konsep (Concept


(39)

Gam

(Sumber : Lawson, 1995, Science Teaching and the Development of Thinking) Berdasarkan jenisnya, siklus belajar dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu: descriptive, emp

antara ketiganya terletak pada derajat siswa dalam mencapai penggambaran alam atau dalam menghasilkan hipotesis dan mengujinya.

Pada siklus belajar desc

empiris dalam suatu konteks khusus (eksplorasi).

(pengenalan istilah), dan pola, kemudian diidentifikasi dalam konteks (aplikasi konsep). Jenis ini dinamai

menggambarkan apa yang mereka amati tanpa mengenai apa yang mereka amati. Siklus belajar tentang “Apa?” tetapi tidak meningkat pada sebab Dalam siklus belajar

menggambarkan sebuah pola empiris dalam konteks khusus diikuti oleh penciptaan pola

PengenalanIstilah

Pengenalan Istilah

Pengenalan

ambar 3.1 Bagan Siklus Belajar Jenis Spiral

(Sumber : Lawson, 1995, Science Teaching and the Development of Thinking) Berdasarkan jenisnya, siklus belajar dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis,

pirical-abductive, dan hypothetical-deductive

antara ketiganya terletak pada derajat siswa dalam mencapai penggambaran alam atau dalam menghasilkan hipotesis dan mengujinya.

scriptive, siswa menemukan dan menggambarkan sebuah pola

am suatu konteks khusus (eksplorasi). Guru memberikan nama (pengenalan istilah), dan pola, kemudian diidentifikasi dalam konteks (aplikasi konsep). Jenis ini dinamai deskriptive, karena siswa dengan guru sama menggambarkan apa yang mereka amati tanpa pencapaian terhadap penjelasan mengenai apa yang mereka amati. Siklus belajar descriptive menjawab pertanyaan tentang “Apa?” tetapi tidak meningkat pada sebab-akibat “Mengapa?”

Dalam siklus belajar empirical-abductive siswa juga menemukan dan n sebuah pola empiris dalam konteks khusus (exp

diikuti oleh penciptaan pola-pola mengenai berbagai penyebabnya. Untuk itu Eksplorasi

PengenalanIstilah

Penerapan Konsep

Eksplorasi Pengenalan Istilah

Penerapan Konsep

Eksplorasi

PengenalanIstilah

Penerapan Konsep

*,

(Sumber : Lawson, 1995, Science Teaching and the Development of Thinking) Berdasarkan jenisnya, siklus belajar dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis,

ive. Perbedaan di antara ketiganya terletak pada derajat siswa dalam mencapai penggambaran alam

, siswa menemukan dan menggambarkan sebuah pola Guru memberikan nama (pengenalan istilah), dan pola, kemudian diidentifikasi dalam konteks (aplikasi guru sama-sama pencapaian terhadap penjelasan menjawab pertanyaan akibat “Mengapa?”

siswa juga menemukan dan ploration), tetapi pola mengenai berbagai penyebabnya. Untuk itu


(40)

*

dibutuhkan suatu abduksi untuk mentransfer istilah ( dipelajari pada suatu konteks ke dalam kon

tersebut mungkin dikenali oleh siswa, dapat juga diperkenalkan oleh guru, atau oleh keduanya. Dengan dibimbing oleh guru, selama fase eksplorasi siswa mengumpulkan data untuk melihat konsistensi hipotesis dengan data

fenomenanya (concept

peragaan descriptive, meskipun dalam jenis siklus belajar ini lebih lanjut dapat menciptakan (melalui abduksi) dan menguji hukum sebab

ini disebut empirical-ab

Jenis ketiga siklus belajar yaitu tentang pertanyaan sebab

menciptakan penjelasan alternatifnya. Siswa diberi waktu untuk melakukan dedu terhadap konsekuensi logis dari penjelasannya dan merencanakan percobaan untuk mengujinya (explorati

beberapa hipotesis yang diperkuat, mungkin juga ada yang dibuang karena tidak sesuai dengan fakta yang diperoleh dalam percobaan, dan ada beberapa istilah (term) yang ditemukan (

dan pola berpikir yang relevan dan didiskusikan, sehingga dapat diterapkan dalam situasi yang lain dikemudian hari (

membutuhkan penciptaan eksplisit dan pengujian hipotesis alternatif melalui perbandingan deduksi logis denga

mengapa jenis siklus belajar ini dinamakan

Beberapa langkah yang digunakan dan diimplementasikan dalam ketiga jenis siklus belajar dimaksud di atas, adalah sebagai berikut :

1) Siklus Belajar Des

a) Guru mengidentifikasi konsep

b) Guru mengidentifikasi beberapa fenomena yang melibatkan pola yang didasarkan pada konsep

c) Fase Eksplorasi menggambarkan pola.

dibutuhkan suatu abduksi untuk mentransfer istilah (term) dan konsep yang dipelajari pada suatu konteks ke dalam konteks baru (term instro

tersebut mungkin dikenali oleh siswa, dapat juga diperkenalkan oleh guru, atau oleh keduanya. Dengan dibimbing oleh guru, selama fase eksplorasi siswa mengumpulkan data untuk melihat konsistensi hipotesis dengan data

pt application). Dengan kata lain, observasi dibuat dalam

, meskipun dalam jenis siklus belajar ini lebih lanjut dapat menciptakan (melalui abduksi) dan menguji hukum sebab-akibat, yang dalam hal

abductive.

Jenis ketiga siklus belajar yaitu Hypothetical-deductive melibatkan pernyataan tentang pertanyaan sebab-akibat yang menggiring siswa pada pertanyaan dan menciptakan penjelasan alternatifnya. Siswa diberi waktu untuk melakukan dedu terhadap konsekuensi logis dari penjelasannya dan merencanakan percobaan untuk

tion). Hasil analisis terhadap percobaannya memunculkan beberapa hipotesis yang diperkuat, mungkin juga ada yang dibuang karena tidak yang diperoleh dalam percobaan, dan ada beberapa istilah ) yang ditemukan (term introduction). Akhirnya dihasilkan konsep

dan pola berpikir yang relevan dan didiskusikan, sehingga dapat diterapkan dalam situasi yang lain dikemudian hari (concept applications). Jenis siklus belajar ini membutuhkan penciptaan eksplisit dan pengujian hipotesis alternatif melalui perbandingan deduksi logis dengan fakta empiris yang dihasilkan

mengapa jenis siklus belajar ini dinamakan hypothetical-deductive.

Beberapa langkah yang digunakan dan diimplementasikan dalam ketiga jenis siklus belajar dimaksud di atas, adalah sebagai berikut :

escriptive

Guru mengidentifikasi konsep-konsep yang akan diajarkan.

mengidentifikasi beberapa fenomena yang melibatkan pola yang didasarkan pada konsep-konsep dimaksud.

Fase Eksplorasi: Siswa menggali fenomena dengan tujuan menemukan dan menggambarkan pola.

dan konsep yang

roduction). Istilah

tersebut mungkin dikenali oleh siswa, dapat juga diperkenalkan oleh guru, atau oleh keduanya. Dengan dibimbing oleh guru, selama fase eksplorasi siswa mengumpulkan data untuk melihat konsistensi hipotesis dengan data dan mengenali Dengan kata lain, observasi dibuat dalam , meskipun dalam jenis siklus belajar ini lebih lanjut dapat akibat, yang dalam hal

melibatkan pernyataan akibat yang menggiring siswa pada pertanyaan dan menciptakan penjelasan alternatifnya. Siswa diberi waktu untuk melakukan deduksi terhadap konsekuensi logis dari penjelasannya dan merencanakan percobaan untuk ). Hasil analisis terhadap percobaannya memunculkan beberapa hipotesis yang diperkuat, mungkin juga ada yang dibuang karena tidak yang diperoleh dalam percobaan, dan ada beberapa istilah Akhirnya dihasilkan konsep-konsep dan pola berpikir yang relevan dan didiskusikan, sehingga dapat diterapkan dalam ). Jenis siklus belajar ini membutuhkan penciptaan eksplisit dan pengujian hipotesis alternatif melalui n fakta empiris yang dihasilkan dan itulah

Beberapa langkah yang digunakan dan diimplementasikan dalam ketiga jenis siklus

konsep yang akan diajarkan.

mengidentifikasi beberapa fenomena yang melibatkan pola-pola


(1)

D. Pertanyaan :

1. Sifat fisika apa saja yang dimiliki gula pasir sebelum dipanaskan? ... 2. Perubahan apa saja yang terjadi ketika gula pasir dipanaskan dalam

... 3. Samakah sifat fisika gula pasir sebelum dan sesudah dipanaskan?

...

4. Termasuk perubahan apakah yang terjadi pada gua pasir yang dipanaskan tersebut?

...

! " # $

Sifat fisika apa saja yang dimiliki gula pasir sebelum dipanaskan? ... Perubahan apa saja yang terjadi ketika gula pasir dipanaskan dalam ... Samakah sifat fisika gula pasir sebelum dan sesudah dipanaskan?

...

Termasuk perubahan apakah yang terjadi pada gua pasir yang dipanaskan

...

/&

# $ % ' ()

Sifat fisika apa saja yang dimiliki gula pasir sebelum dipanaskan? ... Perubahan apa saja yang terjadi ketika gula pasir dipanaskan dalam cawan? ... Samakah sifat fisika gula pasir sebelum dan sesudah dipanaskan?

...

Termasuk perubahan apakah yang terjadi pada gua pasir yang dipanaskan


(2)

Untuk mengetahui pemahaman Anda tentang materi yang dibahas dalam modul ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Apakah penggunaan model siklus belajar 5E dalam pembelajaran IPA di SD sesuai dengan prinsip-prinsip konstruktivisme? Jelaskan jawaban Anda!

2. Jelaskan tahapan belajar (sintaks) model siklus belajar 5E!

3. Salah satu tugas perkembangan peserta didik yang harus dikembangkan di SD adalah perkembangan kognitif. Apakah penggunaan model siklus belajar 5E dapat mengembangkan aspek kognitif peserta didik? Jelaskan jawaban Anda! 4. Tuliskan keterampilan berpikir apa saja yang akan dilatihkan dalam

pembelajaran perubahan sifat benda dengan model siklus belajar 5E?

5. Tuliskan konsep-konsep IPA yang diajarkan dalam model pembelajaran perubahan sifat benda dengan model siklus belajar 5E!

6. Pilihlah satu topik dalam mata pelajaran IPA di SD. Buatlah RPP untuk mengajarkan topik tersebut dengan model siklus belajar 5E!


(3)

Brown T.L., LeMay H.E.Jr.,Bursten B.E., 2009, Chemistry, The Central Science.

11thed, Prentice-Hall International, Inc: New Jersey.

Chang Raymond , 2003, General Chemistry: The Essential Concepts, Third Edition, Boston : Mc Graw Hill. Terjemahan : Suminar Setiati Achmadi, ph.D., 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti, Edisi tiga, Jilid 2., Jakarta: Erlangga

Katu, Nggandi, 1999, Belajar sebagai kegiatan aktif Setiap Individu dalam mengkontruksi Pengetahuan, makalah disajikan dalam Seminar//Lokakarya Pengembangan Cara Pembelajaran IPA di PPPG IPA Bandung, Tanggal 17-18 Juni 1999.

Lawson, Anton E, 1995, Science Teaching and The Development of Thinking ,Belmont-California: wadswort Publishing Company.

Paul suparno, 1997, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta: Kanisius. Poppy, K.Devi, dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam SMP 1A. Bandung: Rosda.


(4)

Elaboration Fase keempat dalam model pembelajaran siklus belajar 5E. dalam fase ini, siswa atau guru memberikan pengembangan konsep atau penjelasan terhadap masalah baru yang untuk mengaplikasikan konsep yang telah diperoleh siswa pada fase eksplorasi dan eksplanasi.

Elektrolisis Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi

listrik menjadi energi kimia.

Elektroplating Elektroplating merupakan suatu proses yang digunakan untuk

memanipulasi sifat suatu substrat dengan cara melapisinya dengan logam lain. Proses elektroplating banyak dibutuhkan oleh industri penghasil benda logam, diantaranya industri.

Engagement Fase pertama dalam model pembelajaran siklus belajar 5E,

yang menekankan pada pelibatan siswa dalam memulai belajar.

Explanation Fase ketiga dalam model pembelajaran siklus belajar 5E.

Dalam fase ini, siswa memberikan penjelasan atas jawaban masalah berdasarkan hasil eksplorasinya.

Exploration Fase kedua dalam model pembelajaran siklus belajar 5E.

Dalam fase ini, siswa melakukan eksplorasi, yaitu pencarian informasi untuk memecahkan masalah yang diajukan guru.

Evaluation Fase penilaian yang dapat dilakukan di setiap fase siklus


(5)

Konstruktivisme Suatu pandangan belajar yang dikemukakan para ahli pendidikan yang menjelasakan

Konstruktivisme

membangun pemahaman dan pengetahuannya mengenai dunia sekitarnya melalui pengenalan

sekitarnya yang direfleksikannya melalui pengalamannya.

! " #

Suatu pandangan belajar yang dikemukakan para ahli pendidikan yang menjelasakan bagaimana seseorang belajar. Konstruktivisme menjelaskan bagaimana manusia membangun pemahaman dan pengetahuannya mengenai dunia sekitarnya melalui pengenalan terhadap benda

sekitarnya yang direfleksikannya melalui pengalamannya.

%

" # $ & '

Suatu pandangan belajar yang dikemukakan para ahli orang belajar. menjelaskan bagaimana manusia membangun pemahaman dan pengetahuannya mengenai dunia terhadap benda-benda di sekitarnya yang direfleksikannya melalui pengalamannya.


(6)