Pengujian Hipotesis Hubungan Kausalitas Pengelolaan Pengetahuan

62

4.4.2. Pengujian Hipotesis Hubungan Kausalitas Pengelolaan Pengetahuan

Konsumen Terhadap Tingkat Kesuksesan Produk Baru Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa pengelolaan pengetahuan konsumen tidak berpengaruh terhadap tingkat kesuksesan produk baru pada Motor Bebek Sport Kawasaki Athlete 125” di Surabaya karena memiliki nilai probabilitas kausal p sebesar 0,644, dimana nilai tersebut lebih besar dari batas signifikansi 0,10. Sehingga hipotesis 2 yang menyatakan bahwa pengelolaan pengetahuan konsumen berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat kesuksesan produk baru pada Motor Bebek Sport Kawasaki Athlete 125” di Surabaya, tidak dapat diterima ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa meskipun pengelolaan pengetahuan konsumen yang merupakan pemahaman perusahaan terhadap permintaan, minat, serta layanan dan kebutuhan konsumen terhadap produk yang diinginkan konsumen sudah cukup baik, belum tentu tingkat kesuksesan produk baru akan baik juga. Hal ini disebabkan karena produk motor bebek sport yang lebih dulu muncul di pasaran telah menggunakan teknologi yang digunakan oleh Motor Bebek Sport Kawasaki Athlete 125. Sebagai contoh, Kawasaki Athlete 125 memakai tipe transmisi semi otomatis, konstruksi mesin nyaris tidur, dengan system pendingin udara, dan menggunakan mesin 124,6 cc dengan empat stroke SOHC dua value, padahal spesifikasi tersebut telah digunakan oleh Yamaha Jupiter MX dan Honda CS 1 yang notabene telah muncul lebih dulu di pasaran. Ditambah lagi dengan harga jual dari produk Kawasaki yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga jual produk Yamaha dan Honda. Sehingga walaupun Kawasaki Athlete 125 telah mampu menangkap dan mengelola keinginan 63 konsumen tetap tidak dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kesuksesan produknya di pasaran. Hal ini tidak sesuai dan bertentangan dengan pernyataan Sinkula 1994:35 dalam Navarone 2003:35 yang menyatakan bahwa dalam merancang strategi penjualan produk baru yang sukses berawal dari kemampuan pengelolaan pengetahuan konsumen secara cermat berupa masukan seperti keinginan, intepretasi dan integrasi pengetahuan konsumen ketika bertemu dengan konsumen, serta pernyataan Keegan 1996:86 dalam Navarone 2003:36 yang menyatakan bahwa dalam memahami keinginan dan kebutuhan pasar dengan mengikuti perkembangan serta karakteristik konsumen dan pelanggan dalam promosi merupakan pendekatan yang efektif guna mengenalkan kegunaan dari suatu produk dan merek sehingga menimbulkan suatu persepsi seperti minat dan keinginan untuk membeli.

4.4.3. Pengujian Hipotesis Hubungan Kausalitas Keunggulan Produk Baru