Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Evaluasi Normalitas

54 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya kurang baik

4.3.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel 4.10. Tabel 4.11. Construct Reliability dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [εj] Construct Reliability Variance Extrated Promosi X 1 X11 0.746 0.557 0.443 0.788 0.554 X12 0.749 0.561 0.439 X13 0.737 0.543 0.457 Pengelolaan Pengetahuan Konsumen X 2 X21 0.860 0.740 0.260 0.372 0.262 X22 0.198 0.039 0.961 X23 0.086 0.007 0.993 Keunggulan Produk Baru X 3 X31 0.253 0.064 0.936 0.534 0.368 X32 0.995 0.990 0.010 X33 0.226 0.051 0.949 Tingkat Kesuksesan Produk Baru X Y1 0.308 0.095 0.905 0.021 0.038 Y2 0.062 0.004 0.996 Y3 -0.122 0.015 0.985 Kinerja Pemasaran Y Z1 0.999 0.998 0.002 0.509 0.361 Z2 0.196 0.038 0.962 Z3 0.215 0.046 0.954 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 55 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikia n angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50

4.3.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : 56 Tabel 4.12. Assessment Of Normality Variable min max kurtosis c.r. X11 3 7 -0.248 -0.511 X12 2 7 -0.663 -1.367 X13 2 7 -0.088 -0.182 X21 3 7 -0.647 -1.334 X22 1 7 -0.145 -0.299 X23 2 7 -0.157 -0.324 X31 2 7 -0.365 -0.752 X32 2 7 -0.578 -1.191 X33 2 7 -0.387 -0.798 Y1 1 7 -0.232 -0.479 Y2 2 7 -0.409 -0.843 Y3 2 7 -0.219 -0.451 Z1 2 7 -0.578 -1.192 Z2 2 7 -0.310 -0.638 Z3 2 7 -0.529 -1.091 Multivariate 73.696 16.479 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya

4.3.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM