Menurut Wardhana dalam Sumantri 2010, dalam kaitannya dengan pencemaran lingkungan maka partikel dapat berupa keadaan-keadaan berikut :
1. Aerosol adalah istilah umum yang menyatakan adanya partikel yang
terhambur dan melayang di udara. 2.
Fog atau kabut adalah aerosol yang merupakan butiran air yang berada di udara.
3. Smoke atau asap adalah aerosol yang berupa campuran antara butir padatan
dan cairan yang terhambur melayang di udara. 4.
Dust atau debu adalah aerosol yang berupa butiran padat yang terhambur dan melayang di udara karena adanya hembusan angin.
5. Mist artinya mirip dengan kabut penyebabnya adalah butiran-butiran zat cair
bukan butiran air yang terhambur dan melayang di udara 6.
Fume adalah aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam. 7.
Flume adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri 8.
Smog adalah bentuk campuran antra smoke dan fog.
2.5.1. Sumber Polusi Partikel
Berbagai polusi alami mengakibatkan penyebaran partikel di atmosfer, misalnya letusan gunung dan hembusan debu serta tanah oleh angin. Aktivitas
manusia juga berperan dalam penyebaran partikel, misalnya dalam bentuk partikel- partikel debu dan asbes dari bahan bangunan, abu terbang dari proses peleburan baja,
dan asap dari proses pembakaran tidak sempurna, terutama dari batu arang.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Fardiaz 1992 terdapat hubungan antara ukuran partikel polutan
dengan sumbernya. Partikel yang berdiameter lebih besar dari 10 mikron dihasilkan dari proses-proses mekanis seperti erosi angin, penghancuran dan penyemprotan, dan
pelindasan benda-benda oleh kendaraan atau pejalan kaki. Partikel yang berukuran diameter diantara 1-10 mikron biasanya termasuk tanah, debu dan prodruk-produk
pembakaran dari industri lokal, dan pada tempat-tempat tertentu juga terdapat garam laut. Partikel yang mempunyai diameter antara 0,1-1 mikron terutama merupakan
produk-produk pembakaran dan aerosol fotokimia. Partikel yang mempunyai diameter kurang dari 0,1 mikron belum diidentifikasi secara kimia, tetapi diduga
berasal dari sumber-sumber pembakaran. Debu partikulat ini juga terutama dihasilkan dari emisi gas buang kendaraan.
Sekitar 50-60 dari partikel melayang merupakan debu berdiameter 10µm atau dikenal dengan PM
10
. Debu PM
10
dikategorikan sebagai Respirable Particulate Matter RPM. Akibatnya akan mengganggu sistem pernafasan bagian atas maupun bagian
bawah alveoli. Pada alveoli terjadi penumpukan partikel kecil sehinggan dapat merusak jaringan atau sistem jaringan paru-paru, sedangkan debu yang lebih kecil
dari 10µm, akan menyebabkan iritasi mata, mengganggu serta menghalangi pandangan mata Chahaya, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Sifat-Sifat Partikel
Sifat-sifat partikel adalah : 1.
Mengendap Partikel yang berukuran lebih besar dari 2-40 mikron tergantung dari
densitasnya tidak bertahan terus di udara, melainkan akan mengendap. Partikel yang tersuspensi secara permanen di udara juga mempunyai
kecepatan pengendapan, tetapi partikel-partikel ini tetap terdapat di udara karena gerakan udara.
2. Sifat Adsorbsi
Kemampuannya sebagai tempat adsorbsi sorbsi secara fisik atau kimirisorbsi sorbsi disertai dengan interaksi kimia.
3. Sifat Absorbsi
Jika molekul yang tersorbsi tersebut larut di dalam partikel, jenis sorbsi ini sangat mementukan tingkat bahaya dari partikel.
4. Sifat Optik
Partikel yang mempunyai diameter kurang dari 0,1 mikron berukuran sedemikian kecilnya dibandingkan dengan panjang gelombang sinar,
sehingga partikel-partikel tersebut mempengaruhi sinar seperti halnya molekul-molekul dan menyebabkan refraksi. Partikel yang berukuran jauh
lebih besar dari 1 mikron jauh lebih besar dari pada panjang gelombang sinar tampak dan merupakan objek mikroskopik yang menyebarkan sinar
sesuai dengan penampung melintang partikel tersebut. Sifat optik ini
Universitas Sumatera Utara
penting dalam menentukan pengaruh partikel atmosfir terhadap radiasi dan visibilitas solar energi Fardiaz, 1992.
Sedangkan menurut Pudjiastuti 2002 sifat debu di kategorikan Sebagai berikut:
1. Sifat Pengendap Debu yang cenderung selalu mengendap karena gaya gravitasi bumi.
Namun karena ukurannya yang relatif kecil berada di udara. Debu yang mengendap dapat mengandung proporsi partikel yang lebih besar dari debu
yang terdapat di udara. 2. Sifat permukaan basah
Sifat selalu basah di lapisi oleh lapisan air yang sangat tipis. 3. Sifat Penggumpalan
Karena sifat selalu basah maka debu satu dengan yang lainnya cenderung menempel membentuk gumpalan. Tingkat kelembaban di atas titik saturasi
dan adanya turbelensi di udara mempermudah debu membentuk gumpalan. 4. Listrik statik elektrostatik
Debu mempunyai sifat listrik statis yang dapat menarik partikel lain yang yang berlawanan dengan demikian partikel dalam larutan debu
mempercepat terjadi penggumpalan.
Universitas Sumatera Utara
5. Sifat Opsis Sifat ini menyebabkan debu dapat menarik partikel lain yang berlawanan.
Adanya partikel yang tertarik ke dalam debu akan mempercepat terjadinya proses penggumpalan.
2.5.3. Efek Partikel Terhadap Kesehatan