Menurut holdgate dalam Koning 1987 pencemaran udara didefinisikan sebagai energy atau bahan limbah yang dibuang ke lingkungan udara dimana dapat
menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia. Dan berdasarkan PP. RI. No. 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara dikatakan bahwa pencemaran
udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energy, danatau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien tidak sesuai
dengan fungsinya. Dalam pengertian pencemaran udara di atas dapat diketahui bahwa sumber
pencemar tidak hanya dibatasi pada sumber-sumber pencemar yang berasal dari aktivitas manusia, tetapi juga oleh sumber-sumber pencemar yang datangnya akibat
peristiwa alamiah, seperti gunung meletus, bencana alam dan lain-lain Kristanto, 2002.
2.2.2. Penyebab Pencemaran Udara
Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini terutama meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil minyak
menyebabkan udara yang kita hirup disekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam,
yaitu Wardhana, 2001 1.
Faktor internal alamiah a.
Debu yang berterbangan akibat tiupan angin b.
Debu yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi c.
Proses pembusukan sampah organik
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor eksternal ulah manusia
a. Hasil pembakaran bahan bakar fosil
b. Debu dari kegiatan industri
c. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
2.2.3. Komponen Pencemar Udara
Menurut Harssema dalam Sumantri 2010 pencemaran udara diawali dengan emisi. Emisi merupakan jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan
waktu. Komponen pencemaran udara yang paling berpengaruh terhadap pencemaran udara yaitu :
1. Karbon monoksida CO
2. Nitrogen oksida NO
x
3. Belerang Oksida SO
x
4. Hidrokarbon HC
5. Partikel lain
Komponen pencemar udara tersebut di atas bisa mencemari udara secara sendiri-sendiri, atau dapat pula mencemari udara secara bersama-sama. Jumlah
komponen pencemar udara tergantung pada sumbernya. Sumber pencemar udara di Indonesia pada saat ini masih terus diteliti, akan tetapi apabila dilihat dari persentase
komponen pencemar udara dari transportasi sangat tinggi Wardhana, 2001.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Pengaruh Pencemaran Udara
Pengaruh pencemaran udara pada dasarnya dapat dibedakan menjadi pengaruh terhadap manusia, hewan dan tumbuhan sebagai makhluk hidup dan
pengaruh terhadap bukan makhluk hidup sebagai berikut: 1.
Terhadap makhluk hidup a.
Terhadap manusia Polutan udara dapat menjdi sumber penyakit virus, bakteri, dan
beberapa jenis cacing. Dampak yang diakibatkan oleh bahan pencemar udara yang buruk dapat mengakibatkan seseorang menjadi alergi yang
selanjutnya menjadi pintu masuk bagi bakteri yang dapat berpotensi terjadinya infeksi. Polutan udara yang terjadi secara kronis berpotensi
untuk mendorong terjadinya penyakit kanker. Polusi dengan udara panas dapat menimbulkan beberapa jenis
penyakit dan manusia tidak dapat mentoleransi suhu udara di atas 50°C. Kelembaban udara melebihi normal akan mempercepat pertumbuhan
bakteri. Negara yang memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi biasanya Negara yang berada di daerah tropis seperti di Indonesia.
b. Terhadap hewan
Beberapa polutan menyebabkan keracunan kronis pada jenis hewan tertentu. Hewan yang terkenan keracunan polutan udara biasanya melalui
pakan yang dicemari polusi udara. Seperti halnya manusia, hewan dan tumbuhan pun membutuhkan udara yang baik. Disamping itu,
Universitas Sumatera Utara
meningkatnya polutan udara di atas normal juga berpotensi menurunkan produksi hewan.
c. Terhadap tumbuhan
Meningkatnya suhu udara di ats normal akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sehingga akan menurunkan produksi beberapa jenis
pangan, sayuran, dan buah-buahan. Pengaruh pencemaran udara terhadap tanaman bukan hanya pada kerugian ekonomis, melainkan memberikan
efek terhadap manusia, terutama emisi oleh flour F, sulfur dioksida SO
2
, Ozon O
3
, dan peroksiacetil nitrat. Pengaruh utamanya pada daun mengakibatkan gangguan proses asimilasi.
2. Terhadap bukan makhluk hidup
Pengaruh pencemaran udara terhadap benda mati sangat merugikan atau memberikan perubahan estetik seperti batu, tanah liat, metal, kayu, cat
karet, bahan kulit, bahan tekstil dan makanan. Pencemaran udara dapat menyebabkan abrasi, terutama akibat fisik atau kimia Sunu, 2001.
2.3. Variabel Penentu Pergerakan Pencemaran Udara