3.5.2. Data Sekunder
Diperoleh dari literatur perpustakaan dan instansi terkait yang ada hubungannya dengan objek penelitian.
3.6. Defenisi Operasional
1. Nitrogen dioksida NO
2
yaitu gas berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. Gas ini merupakan gas yang toksik bagi manusia dan pada umumnya
mengganggu sistem pernafasan. 2.
Kadar Nitrogen dioksida NO
2
Udara Ambien adalah konsentrasi NO
2
di udara ambien berdasarkan hasil pengukuran-pengukuran dengan menggunakan alat
Spektrofotometer NO
2
yang diukur disekitar jalan raya di Kelurahan Lalang Kecamatan Sunggal.
3. Particulate Matter 10 PM
10
merupakan partikel debu yang berukuran 10 mikron.
4. Kadar Particulate Matter 10 PM
10
Udara Ambien adalah konsentrasi debu partikel mikron di udara ambien berdasarkan hasil pengukuran dengan
menggunakan alat pengukur debu yaitu Haz Dust EPAM-5000 yang diukur disekitar jalan raya di Kelurahan Lalang Kecamatan Sunggal.
5. Jalan raya adalah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan
kawasan lain. 6.
Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa atau hal lain yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari pada subjektifitas
yang dirasakan responden berupa gangguan pernafasan bersin, batuk, pilek,
Universitas Sumatera Utara
sesak nafas dan iritasi mata mata merah, mata berair, mata gatal dan mata kotorbelek.
7. Pedagang kaki lima adalah pedagang yang menjual barang dagangannya di
pinggir jalan atau di dalam usahanya menggunakan sarana dan perlengkapan yang mudah di bongkar pasang atau dipindahkan serta mempergunakan bagian
jalan atau trotoar, tempat-tempat yang tidak diperuntukkan bagi tempat untuk berusaha atau tempat lain yang bukan miliknya.
8. Umur adalah usia responden dihitung dari ulang tahun terakhir dalam satu tahun.
9. Lama berjualan adalah lamanya bekerja sebagai pedagang kaki lima di
Kelurahan Lalang Kecamatan Sunggal. 10.
Jam kerja adalah lama bekerja dalam satu hari dihitung dalam bilangan jam. 11.
Kebiasaan merokok yaitu kebiasaan pedagang kaki lima untuk merokok yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner.
3.7. Aspek Pengukuran 3.7.1. Kadar Nitrogen Dioksida NO
2
dan Particulate Matter 10 PM
10
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Kadar NO
2
dan PM
10
No. Parameter
Waktu Pengukuran
Satuan Alat
Ukur Standar
Metode Analisis
1. NO
2
1 jam µgNm
3
Impinger 400 µgNm
3
Saltzman 2.
PM
10
1 jam µgNm
3
Haz Dust EPAM-
5000 150
µgNm
3
Gravimetric
Berdasarkan aspek pengukuran di atas, mengacu pada satuan alat ukur yang digunakan maka kadar NO
2
dan PM
10
dinyatakan dengan satuan µg Nm
3
sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999.
Universitas Sumatera Utara
3.7.2. Keluhan Kesehatan
Untuk mengetahui adanya keluhan kesehatan, dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan kategori sebagai berikut :
a Gangguan pernafasan bersin, batuk, pilek dan sesak nafas
b Iritasi mata mata merah, mata berair, mata gatal dan mata kotorbelek
3.8. Prosedur Pengukuran Nitrogen dioksida NO
2
3.8.1. Pengambilan Contoh Uji
1.
Susun peralatan pengambilan contoh uji dengan baik dan benar
2. Masukkan larutan penyerap Griess Saltzam sebanyak 10 mL ke dalam botol
penyerap. Atur botol penyerap agar terlindung dari hujan dan sinar matahari
langsung,
3. Hidupkan pompa penghisap udara dan atur kecepatan alir 0,4 Lmenit, setelah
stabil catat laju alir awal F1
4. Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam dan catat temperatur dan tekanan
udara
5.
Setelah satu jam catat laju alir akhir dan kemudian matikan pompa penghisap
6.
Analisis yang dilakukan dilapangan segera setelah pengambilan contoh. 3.8.2. Bahan Pereaksi
1. Hablur asam sulfanilat H
2
NC
6
H
4
SO
3
H 2.
Larutan asam asetat glasial CH
3
COOH 3.
Air suling bebas nitrit
Universitas Sumatera Utara
4. Larutan nitrit N - 1-naftil-etiendiamin dihidroklorida NEDA, C
12
H
16
CI
2
N
2
- Larutkan 0,1 gr NEDA dengan air suling ke dalam botol coklat dan
disimpan dilemari pendingin, kemudian encerkan dengan air suling sampai tanda tera
- Larutan tersebut dipindahkan ke dalam botol coklat dan disimpan
dilemari pendingin 5.
Aseton C
3
H
6
O 6.
Larutan penyerap Griess Saltzman -
Larutkan 5 gr asam sulfanilat H
2
NC
6
H
4
SO
3
H dalam gelas piala 1000 ml dengan 140 ml asam asetat glasial, aduk secara hati – hati dengan stirer
sambil ditambahkan dengan air suling hingga kurang lebih 800 ml -
Pindahkan larutan tersebut kedalam labu ukur 1000 ml -
Tambahkan 20 ml larutan induk NEDA, dan 10 ml aseton, tambahkan air suling hingga sampai tanda tera, lalu homogenkan
7. Larutan induk NO
2
1640 µgML -
Keringkan natrium nitrit NaNO
2
dalam oven selama 2 jam pada suhu 105ºC, dan dinginkan dengan desikator
- Timbang 0,246 gr natrium nitrit yang tersebut di atas, kemudian larutkan
ke dalam labu ukur 100 ml dengan air suling, tambahkan air suling hingga tanda tera, lalu homogenkan
- Pindahkan larutan tersebut ke dalam botol coklat dan disimpan di lemari
pendingin
Universitas Sumatera Utara
8. Larutan standar nitrit NO
2
Masukkan 10 ml larutan induk natrium nitrit ke dalam labu ukur 1000 ml, tambahkan air suling hingga tanda tera, alu homogenkan
3.8.3. Prosedur Analisis 1. Pembuatan Kurva Kalibrasi
a.
Optimalkan alat spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat
b. Masukkan masing – masing 0,0 ml; 0,1 ml; 0,2 ml; 0,4 ml; 0,6 ml; 0,8 ml; 1,0
ml, larutan standar nitrit menggunakan pipet volumetri atau buret mikro ke
dalam tabung uji 25 ml
c. Tambahkan larutan penyerap sampai tanda tera, kocok dengan baik dan
biarkan selama 15 menit agar pembentukan warna sempurna
d. Ukur serapan masing – masing larutan standar dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 550 nm
e. Buat kurva kalibrasi antara serapan dengan jumlah N0
2
µg 2. Pengujian Contoh Uji
a. Masukkan larutan contoh uji ke dalam kurvet pada alat spektofotometer, ukur
intensitas warna merah muda yang terbentuk pada panjang geombang 550 nm b.
Baca serapan contoh uji kemudian hitung konsentrasi dengan menggunakan kurva kalibrasi
3.8.4. Perhitungan
1. Volume contoh uji udara yang diambil
Volume contoh uji udara yang diambil, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Dimana : V : Volume udara yang dihisap
F
1
: Laju alir awal Lmenit F
2
: Laju alir akhir Lmenit T : Durasi pengambilan contoh uji
P
a
: Tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji mmHg
T
a
: Temperatur rata – rata selama pengambilan contoh uji K 298 : Konversi temperatur ke dalam kelvin
760 : Tekanan udara standar mmHg 2.
Konsentrasi NO
2
di udara ambien Konsentrasi NO
2
dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Dimana : C : Konsentrasi NO
2
di udara µgNm
3
b : Jumlah NO
2
dari contoh uji hasil perhitungan dari kurva kalibrasi µg V : Volume udara yang dihisap
1025 : Faktor pengenceran 1000 : Konversi liter ke m
3
Universitas Sumatera Utara
3.9. Prosedur Pengukuran Particulate Matter 10 PM
10
Pengambilan objek penelitian menggunakan Haz-Dust Model EPAM-5000 yang merupakan jenis High Volume Air Sampler dan menggunakan metode
gravimetric, yaitu dengan cara : 1.
Pilih filter PM
10
2. Masukkan filter k Sleve Arm
3. Sleve Arm tempatkan di lubang inlet instrument.
4. Tekan tombol 10 kemudian tekan enter
5. Pilih special function kemudian tekan enter
6. Pilih system option kemudian tekan enter
7. Pilih extended option kemudian tekan enter
8. Pilih Size Select kemudian enter yaitu untuk memilih filter yang akan
digunakan yang sudah ada Sleve Arm 9.
Kemudian tekan main 10.
Pilih Calibration kemudian tekan enter Tunggu selama 100 detik
11. Tekan main menu kemudian pilih run kemudian tekan enter
Konsentrasi selama pengukuran dengan ukuran µgNm
3
per detik. 12.
Kemudian konsentrasi rata-rata selama pengukuran µgNm
3
.
Universitas Sumatera Utara
3.10. Teknik Pengolahan Data