Pendapat ulama yang mengharamkam

oleh kedua sumber hukum agama yaitu alquran dan sunnah. Mereka beralasan bahwa hukum halal haram itu harus berlandaskan langsung secara eksplisit dari ayat alquran dan hadis Nabi. Nyatanya tidak ada nash baik ayat alquran ataupun hadis Nabi yang menegaskan keharaman oleh kedua sumber hukum agama itu. 2. Kitab fiqih klasik tidak mengharamkan rokok. Selain itu mereka juga beralasan bahwa para ulamaa masa lalu tidak pernah mengharamkan rokok. Kalaupun bab itu ditulis dalam kitab-kitab fiqih hukumnya hanya sebatas makruh karena mengakibatkan nafas yang bau. Sehingga hukum kemakruhannya mirip dengan hukum makruhnya orang yang makan bawang atau jengkol 3. Industri rokok di Indonesia telah berhasil memberikan lahan pekerjaan buat begitu banyak tenaga kerja, baik disector pertanian tembakau, pabrik pengolahan tembakau hingga distribusinya. 4. Alasan individu Namun yang paling banyak dijadikan alasan bagi para perokok untuk merokok adalah alasan individu. Maksudnya karena sesorang sudah jadi penikmat asap rokok, maka dia akan punya 1001 alasan yang sekiranya bisa memberinya peluang untuk merokok.

b. Pendapat ulama yang mengharamkam

Diantara ulama yang mengharamkan adalah Syeikh Umar bin Abdul Rahman al-Husaini Asy- Syafi’i demikian pula Syeikh Muhammadi Muhammad Fathullah bin Ali al-Maghribi, Muhammad bin Shiddiq az-Zubaidi al-Hanafi dan Syeikh Amir Asy- Syafi’i dimana beliau berkata “ rokok yang kita kenal jika membahayakan akal atau badan maka hukumnya haram, dan bahayanya sudah jelas disaksikan oleh kita dan ditetapkan para dokter mengenai rokok dengan segala jenisnya”. Bahkan Asyaron Bilali berpendapat bahwa rokok haram karena tidak mengandung unsur gizi maupun obat dan dilarang menjualnya dan menghisapnya karena termasuk khabaits benda-benda yang menjijikkan. 124 Oleh karena itu keharaman rokok bisa didasari dengan beberapa dalil: Pertama dari sisi penelitian kedokteran membuktikan bahwa rokok dapat menyebabkan bermacam-macam penyakit berbahaya seperti jantung, ginjal, kanker dan sebagainya apalagi kalau dikonsumsi oleh wanita hamil maka lebih riskan menyebabkan keguguran. Kedua agama kita memerintahkan kita untuk menjaga harta benda dengan baik, rokok bertentangan dengan perintah itu, karena termasuk membuang harta, apalagi sampai kecanduan belum lagi biaya yang dikeluarkan untuk mengobati penyakit-penyakit akibat rokok kalau dibandingkan pendapatan rokok maka jauh lebih besar. Firman Allah Q.S al- A’raf :31                   Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap memasuki mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih- lebihan. 125 Ketiga ada beberapa kaidah umum yang dapat diterapkan pada keharaman merokok. 1. Allah menceritakan NabiNya dalam firmannya Q.S, al-A’raf :157, 124 Ibid, h. 20. 125 Depag RI, Alquran dan Terjemahan Jakarta: Departemen Agama, 1984, h. 154.                                               Artinya: yaitu orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang maruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu- belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya Al Quran, mereka Itulah orang- orang yang beruntung. 126 Cukuplah Allah mengharamkan sesuatu yang buruk atau berbahaya sehingga bisa dimasukkan ke dalamnya semua makanan atau minuman yang buruk dan berbahaya, sehingga ulama sepakat haramkan ganja dan semacam karena termasuk narkoba yang berbahaya. Begitu juga termasuk rokok karena keburukan dan bahayanya Allah ta’ala melarang kita membunuh diri dan menjatuhkan diri dalam kebinasaan ketika Allah berfirman Q.S al-Baqarah:195                  Artinya: Dan belanjakanlah harta bendamu di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. 127 126 Depag RI, Alquran dan Terjemahan Jakarta: Departemen Agama, 1984, h. 170. 127 Depag RI, Alquran dan Terjemahan Jakarta: Departemen Agama, 1984, h. 30. Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab menbunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan satu kesatuan. Dan mereka yang mengkonsumsi racun atau ssuatu yang membahayakan dirinya dan kesehatannya tidak ragu lagi dia melemparkan dirinya dalam kebinasaan, dan rokok termasuk hal yang membinasakan karena bahaya yang telah disebutkan di atas. Kesimpulan dari kelompok ini menyatakan bahwa rokok hukumnya haram karena bertentangan dengan kaidah syariah yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tujuan yang lima maqashidu syariah yaitu menjaga agama, keturunan, akal, harta dan jiwa.

6. Kajian Terdahulu