Komunikasi Efektif dalam Alquran

diajak bicara. Diaharapkan komunikator dapat memilih saat yang paling tepat untuk menyampaikan suatu pesan kepada komunikan. i. Komunikator harus bersikap supel, ramah dan tegas. 46 2. Faktor keberhasilan dilihat dari sudut komunikan. a. Komunikan yang cakap akan mudah menerima dan mencerna materi yang diberikan oleh komunikator. b. Komunikan yang memiliki pengetahuan yang luan akan cepat menerima dan mencerna materi yang diberikan oleh komunikator. c. Komunikan harus bersikap ramah, supen dan pandai bergaul agar tercipta proses komunikasi yang lancar. d. Komunikan harus memahami dengan siapa ia bicara. e. Komunikan bersifat bersahabat dengan komunikator. 47 3. Faktor keberhasilan dilihat dari sudut pesan. a. Pesan komunikasi perlu dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan perhatian komunikan. b. Lambang-lambang yang digunakan harus benar-benar dapat dipahami oleh kedua belah pihak yaitu komunikator dan komunikan. c. Pesan-pesan tersebut disampaikan secara jelas dan sesuai dengan kondisi maupun situasi setempat. d. Tidak menimbulkan multi interpretasi atau penafsiran yang berlainan. e. Sedikan informasi yang praktis, berguna dan membantu komunikan melakukan tindakan yang diinginkan. f. Berikan fakta, bukan kesan dengan cara menyampaikan kalimat kongkrit, detail dan spesifik disertai bukti yang mendukung opini. g. Tawaran rekomendasi dengan cara mengemukakan langkah- langkah yang disarankan untuk membantu komunikan menyelesaikan masalah yang dihadapi. 48

6. Komunikasi Efektif dalam Alquran

Selama manusia hidup dalam masyarakat, maka selama itu pula komunikasi memegang peranan penting. Alquran menyebut komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia. Dalam analisa terhadap ayat alquran yang memuat masalah komunikasi, ditemukan bahwa alquran mempergunakan berbagai kata kunci, diantaranya kata “al-Bayan”. Al-Syaukani dalam menjelaskan kata kunci “al-Bayan” mengartikannya sebagai kemampuan berkomunikasi. Selain itu, kata 46 Ibid, h. 84. 47 Ibid , h. 85. 48 Ibid , h. 86. kunci yang dipergunakan alquran u ntuk nberkomunikasi adalah “al-Qaul”. Dalam mengartikan al-Qaul ini Jalaluddin Rahmat menyimpulkan enam prinsip. 49 a. Resfect. Terdapat dalam QS. al-Ahzab 33 :70          Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar . 50 Kalimat ini mengandung arti pembicaraan yang menghargai atau dalam komunikasi disebut dengan resfect. Resfect menurut ayat di atas bentuk komunikasi efektif yang dilakukan dengan bahasa benar, jujur, konsisten dan terkendali. Ada juga yang menafsirkan qaulan sadiida dengan ucapan yang sesuai antara yang lahir dan yang bathin. Termasuk ucapan yang mampu mendamaikan antara orang-orang yang bertikai. Pictalh menerjemahkan kata tersebut dengan lurus, tidak bohong, tidak berbelit-belit. Berdasarkan berbagai penafsiran tersebut, maka yang menjadi prinsip pertama dalam komunikasi persfektif alquran adalah berkata yang benar dan menghindari kebohongan, sehingga ucapan yang disampaikan menyejukkan hati yang menjadi sasaran informasi. 51 b. Empathy. Terdapat dalam QS. an-Nisa : 63                  Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan 49 Jalaluddin Rahmat, Prinsip-prinsip Komunikasi Dalam Alquran Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993, h. 35 50 Depag RI, Alquran dan Terjemahan Jakarta: Departemen Agama, 1984, h.80 51 Ibid, h. 77 berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka Perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. 52 Kata baligh dari bahasa Arab berarti sampai, mengenai sasaran, atau mencapai tujuan. 53 Kalimat ini mengandung arti pembicaraan yang meletakkan diri sendiri pada posisi orang lain atau dalam komunikasi disebut dengan empathy. Empathy menurut ayat di atas bentuk komunikasi efektif yang dilakukan dengan apabila dikaitkan dengan qaul ucapan atau komunikasi, maka baligh berarti fasih, jelas maknanya, terang, tepat mengungkapkan apa yang dikehendaki. Oleh karena itu, prinsip qaulan baliighan dapat diartikan sebagai prinsip komunikasi yang efektif. Adapun penjelasan Jalaluddin Rahmat tentang qaulan balighan mencakup 2 hal sebagai berikut : a Qaulan baliighan terjadi bila komunikator menyentuh khalayknya pada hati dengan sifat-sifat khalayak yang dihadapinya. b Qaulan balighan terjadi bila komunikator menyentuh khalayknya pada hati dan otaknya. 54 Dengan demikian prinsip qaulan balighan adalah prinsip berkomunikasi secara efektif dan tepat sasaran. Penerapan prinsip ini membutuhkan cara pandang yang bijaksana dari komunikator, maksudnya adalah menyesuaikan isi pesan dengan kondisi masyarakat atau orang yang menjadi sasaran dari informasi yang akan disampaikan. Kondisi yang dimaksudkan baik terkait dengan suasana, tempat, dan kondisi bathin seorang yang menjadi sasaran komunikasi. Karena meskipun isi dari pesan yang akan disampaikan mengandung kebenaran dan bermanfaat bagi orang yang akan disampaikan, tetapi jika disampaikan dengan cara yang kurang efektif, maka akan mengakibatkan gagalnya dari tujuan penyampaian yang dimaksudkan. Sehingga keberhasilan komunikasi sangat tergantung pada efektivitas penyampaian informasi. 52 Depag RI, Alquran dan Terjemahan Jakarta: Departemen Agama, 1984,h. 88 53 Ahmad Warson Munawir, Kamus al-Munawir Yogyakarta : Pondok Pesantren al- Munawwir, 1984, h. 116 54 Jalaluddin Rakhmad, Komunikasi,,,,h. 39 c. Audible terdapat dalam QS. al-Isra : 28              Artinya: Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas. 55 Kalimat ini mengandung arti pembicaraan yang dapat didengar dan mudah dimengerti atau dalam komunikasi disebut dengan audible. Audible menurut ayat di atas bentuk komunikasi efektif yang dilakukan dengan Bermakna ucapan yang lembut, baik dan pantas. Ucapan yang pantas adalah ungkapan-ungkapan yang mempunyai satu arti yaitu keadaan dan sifat hati yang mengandung kaitan antara ilmu dan amal. d. Clarity terdapat dalam QS. Thaha :44          Artinya: Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut. 56 Kalimat ini mengandung arti pembicaraan yang harus jelas agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda atau dalam komunikasi disebut dengan clarity. Clarity menurut ayat di atas bentuk komunikasi efektif yang dilakukan dengan Yang dimaksud dengan qaulan layyinan adalah ucapan lembut atau halus sehingga enak meresap ke dalam hati. Dalam menanamkan nilai-nilai, sangat perlu mempergunakan ucapan-ucapan yang lembut. Hal tersebut karena kata-kata yang lembut mampu menyentuh rasa dan kesadaran manusia yang lebih dalam yang letaknya bukan di otak tapi di hati. 55 Depag RI, Alquran dan Terjemahan Jakarta: Departemen Agama, 1984, h. 229 56 Depag RI, Alquran dan Terjemahan Jakarta: Departemen Agama, 1984, h. 501 e. Humble terdapat dalam QS.al-Israa : 23                             Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. 57 Kalimat ini mengandung arti pembicaraan yang rendah hati atau dalam komunikasi disebut dengan humble. Humble menurut ayat di atas bentuk komunikasi efektif yang dilakukan dengan Qaulan Kariman adalah ucapan yang halus dan lembut. Komunikasi ini pada dasarnya melipti seluruh prinsip komunikasi efeltif, dimana dalam komunikasi qaulan kariman harus menampakkan sikap jujur, sopan, benar serta bermanfaat baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara sehingga melahirkan rahmat dari Allah SWT.

7. Faktor Penghambat Komunikasi