Tipe Perokok tesis rusmidah lubis

4. Perokok amat berat, adalah perokok yang menghisap lebih dari 40 batang perhari.Sejak awal tahun 2000, hampir seluruh dunia telah mengenal istilah rokok shisha, rokok gaul gaya arab yang bercitarasa buah? Kata shisha berasal dari bahasa daerah kawasan Persia sekarang Iran, dan India dikenal sebagai bookah, suatu alat untuk menghisap rokok yang bentuknya seperti gelas piala.Seperti halnya cerutu yang harganya mahal, di Indonesia, kepopuleran alat merokok ini bukan sebagai tradisi masyarakat, tetapi masih terbatas sebagai gaya hidup anak muda metropolis di kota-kota besar yang bernuansa kosmopolitan seperti, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Keberadaan penjual shishapun masih terbatas di tempatnya nongkrong anak-anak muda seperti kafe, restoran Masakan Timur Tengah, dan Gerai makanan di Mall.

2. Tipe Perokok

Ada baiknya juga kita mengenal tipe-tipe perokok sebagaimana kebiasaan yang sangat melekat dalam keseharian banyak orang, muncul pula tingkat kecanduan yang berbeda-beda dan bentuk implementasi yang juga tidak sama antara perokok satu dengan yang lain. Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah jika mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi. Perokok berat merokok sekitar 21- 30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara6-30 menit. Perokok sedang menghabiskan rokok 11-21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi. 114 Menurut Silvan Tomkins dalam buku Abu Umar, 115 terdapat empat kategori perilaku merokok berdasarkan Management of Affect Theory : a. Perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang merasakan bertambahnya rasa positif. b. Perilaku perokok yang dipengaruhi perasaan negatif. Banyak orang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif. Misalnya saat seseorang marah, cemas dan gelisah, maka roko dianggap sebagai 114 Abu Umar Basyir, Mengapa Ragu Tinggalkan Rokok? Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2005, h. 13. 115 Ibid, h. 13-14. penenag. Mereka menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan tidak enak yang dirasakan. c. Perilaku merokok yang adiktif kecanduan, mereka yang sudah kecanduan akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya pergi ke luar rumah membeli rokok walau tengah malam sekalipun, karena khawatir jika rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya. d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan, mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan. Tetapi kerana benar-benar telah menjadi kebiasaan rutin. Dapat dikatakan bagi yang bertipe ini perokok adalah perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa dipkirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya saat rokok sebelumnya telah benar-benar habis.

3. Dampak Merokok dalam Tinjauan Berbagai Aspek Kehidupan