x
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah.
1 Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu hurufI diganti dengan huruf yang sama dengan
huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. 2
Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan
aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Baik diikuti huruf syamsiah maupun huruf qamariah, kata sandang ditulis
terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sempang.
Contoh: - ar-rajulu
: لج ل
- as-sayyidatu :
يسل - asy-syamsu
: س شل
- al-qalamu :
ملقل - al-
badi’u :
عي ل - al-jalalu
: اجل
g. Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di awal kata, ia tidak
dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh:
- ta’khuzuna
: خءات
- an-nau’
: ء نل
- syai’un
: ئش
xi
- inna
: -
umirtu :
م -
akala :
لك
h. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il kata kerja, isim kata benda maupun
harf , ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf
Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut
dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya: Contoh:
- Wa innallaha lahua khair ar-raziqin :نيق ل يخ ل ه
- Wa innallaha lahua khairurraziqin
: نيق ل يخ ل ه
- Fa aufu al-kaila wa al-mizana
: ي ل لي ل ف اف
- Fa auful-kaila wal-mizana
: ي ل لي ل ف اف
- Ibrāhîm al-Khalîl
: ليلخل ميه ب
- Ibrāhimul- Khalîl
: ميه ب
ليلخل -
Bismillahi majreha wa mursaha :
ا س م اه جم ه مسب -
Walillahi ’alan-nasi ijju al-baiti :
تي ل جح انل يلع ه -
Walillahi ’alan-nasi ijjul-baiti :
تي ل جح انل يلع ه -
Man istaa’a ilaihi sabila :
اي س هيل عاطتس نم
i. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti
apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila mana diri itu
xii
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf
awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh: -
Wa mā Muammadun illa rasūl -
Inna awwala baitin wudi’a linnasi lallazi bi bakkata mubarakan -
Syahru Ramaan al-lazi unzila fihi al-Qur’anu -
Wa laqad Ramaanal’lazi unzila fihil-Qur’anu -
Wa laqad ra’ahu bil-ufuqil-mubin -
Alamdu lillāhi rabbîl – ’alamîn Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam
tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harkat yang dihilangkan, huruf kapital
yang tidak dipergunakan. Contoh:
- Narun minallāhi wa fatun qarîb
- Lillāhi al-amru jami’an
- Lillāhi-amru jami’an
- Wallāhu bikullli syai’in ’alîm
j. Tajwid