Variasi Penelitian Alur Penelitian Hasil penelitian

Keterangan pada Gambar 3.1: a. Kompresor b. Kipas c. Ice-pack d. Evaporator e. Kondensor f. Pipa kapiler g. Pressure Gauge tekanan rendah h. Pressure Gauge tekanan tinggi i. Saluran udara penyejuk

3.2 Variasi Penelitian

Penelitian dilakukan dengan memvariasikan jumlah ice-pack yang digunakan. Tabel 3.1 menyajikan variasi yang dilakukan. Tabel 3.1 Variasi Penelitian No Variasi penelitian 1 Tanpa menggunakan ice pack 2 Dengan menggunakan 10 ice pack 3 Dengan menggunakan 20 ice pack

3.3 Alur Penelitian

Alur penelitian mesin penyejuk udara disajikan pada Gambar 3.2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.2 Skematik alur penelitian Uji coba, baik? Mulai Perancangan mesin penyejuk udara Persiapan alat dan bahan Proses perakitan mesin penyejuk udara Pengambilan data Pengolahan, analisis data, pembahasan kesimpulan dan saran Tidak baik Selesai Variasi 1 s.d. 3 Pelaksanaan penelitian Berlanjut ? Ya Tidak Baik

3.4 Alat dan Bahan Penelitian

Dalam penelitian mesin penyejuk udara diperlukan alat-alat bantu dan bahan penelitian.

3.4.1 Alat

Adapun alat yang diperlukan dalam proses pembuatan mesin penyejuk udara antara lain: obeng, mistar, cutter , tang, tube expander , gas las Hi-cook , metil, dan bahan las. a. Obeng Obeng digunakan untuk memasang dan mengencangkan baut. Obeng yang digunakan adalah obeng + dan obeng -. b. Meteran dan Mistar Meteran dan mistar digunakan untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi bahan yang akan digunakan dalam membuat mesin penyejuk udara. c. Pisau cutter Pisau cutter digunakan untuk memotong suatu benda. Digunakan untuk memotong akrilik dan lakban. d. Tang Tang kombinasi digunakan untuk memotong, menarik dan mengikat kawat agar bagian tertentu pada mesin penyejuk udara. e. Tube expander Tube expander atau pelebar pipa berfungsi untuk mengembangkan ujung pipa tembaga agar sambungan antar pipa lebih baik dan mempermudah proses pengelasan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f. Gas las Hi-cook Peralatan las digunakan untuk menyambung pipa kapiler dan sambungan pipa-pipa tembaga komponen lainnya mesin penyejuk udara. g. Metil Metil adalah cairan yang berfungsi untuk membersihkan saluran-saluran pipa kapiler. Pemakaian yaitu sebanyak 1 tutup botol metil. h. Bahan las Bahan las yang digunakan dalam proses penyambugan pipa kapiler yaitu menggunakan kawat las kuningan, dan borak. Borak berfungsi untuk menyambung antara tembaga dan besi. Hal ini bertujuan agar sambungan lebih merekat. i. Pompa vakum Pompa vakum digunakan untuk mengosongkan gas-gas yang terjebak dalam sistem mesin, seperti udara dan uap air. Hal ini dilakukan agar nantinya tidak mengganggu dan menyumbat refrigeran pada saat mesin penyejuk udara dijalankan. Karena uap air yang berlebih dapat membeku dan menyumbat filter ataupun menyumbat pipa kapiler.

3.4.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam proses pembuantan mesin penyejuk udara antara lain, adalah sebagai berikut: a. Papan kayu dan akrilik Papan kayu digunakan sebagai alas penyangga kompresor, tebal papan yang digunakan 1,5 cm. Sedangkan akrilik digunakan untuk dinding dari mesin penyejuk udara mempunyai tebal 0,3 cm. Gambar 3.3 menunjukan gambar papan kayu dan akrilik yang dipergunakan di dalam pembuatan mesin penyejuk udara. Gambar 3.3 Papan kayu dan Akrilik b. Roda Roda digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah pada saat memindahkan mesin penyejuk udara. Gambar 3.4 Roda Sumber: http:tokorodajaya.com56-126-largeroda-karet-medium-duty- ranger-hidup.jpg c. Kompresor Kompresor adalah unit mesin pendingin siklus kompresi uap yang berfungsi untuk menaikkan tekanan dan mensirkulasikan refrigeran yang mengalir dalam unit mesin pendingin. Kompresor yang digunakan adalah kompresor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hermatik. Pada kompresor ini dipergunakan sambungan las sehingga rapat udara. Pada kompresor hermatik rumah kompresor dibuat dari baja dengan pengerjaan las, sehinnga baik kompresor maupun motor listriknya tidak dapat diperiksa tanpa memotong rumah kompresor. Kompresor hermatik, seri kompresor : FUJI-KOBE SR43 NO1090324, daya kompresor : 97 watt 18 PK, voltase : 220-240 v; 50 Hz, arus listrik : 0,75A. Gambar 3.5 Kompresor d. Kondensor Kondensor adalah alat penukar kalor untuk mengubah wujud gas refrigeran dari fase gas panas lanjut menjadi wujud cair. Yang digunakan untuk mesin penyejuk udara ini adalah kondensor jenis Natural Draught Condenser. Pada tipe ini proses perpindahan kalornya berlangsung secara konveksi bebas atau konveksi alami. Aliran udara berlangsung karena adanya beda jenis massa dari udara. Ketika udara panas massa jenisnya ringan dan ketika udara dingin massa jenisnya lebih berat. Kondensor tipe U dengan jari-jari penguat dengan jumlah U 12, panjang: 92 cm, lebar: 46 cm, diameter pipa: 5 mm, bahan kondensor: besi. Gambar 3.6 Kondensor jenis pipa dengan jari-jari penguat e. Evaporator Evaporator merupakan tempat perubahan fase dari cair menjadi gas, atau dapat disebut juga sebagai tempat penguapan. Saat perubahan fase, diperlukan energi kalor. Energi kalor tersebut diambil dari lingkungan evaporator yaitu berupa yaitu dari benda atau dari udara di dalam evaporator mesin pendingin. Hal tersebut terjadi karena temperatur refrigeran lebih rendah dari pada temperatur lingkunganya, sehingga kalor dapat mengalir ke refrigeran. Proses penguapan refrigeran di evaporator berlangsung dalam tekanan tetap dan suhu tetap. Yang digunakan dalam mesin penyejuk udara adalah evaporator jenis pipa bersirip. Panjang evaporator: 36 cm, lebar: 20 cm, diameter pipa: 9,30 mm, banyak sirip: 62, bahan pipa: tembaga, bahan sirip: aluminium. Gambar 3.7 menyajikan gambar evaporator yang dipergunakan pada mesin penyejuk udara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.7 Evaporator jenis pipa bersirip f. Thermostat Thermostat adalah alat yang mempunyai fungsi untuk mengatur batas suhu dalam ruangan evaporator, mengatur lama kompresor berhenti dan mengatur kerja kompresor. g. Filter Filter adalah alat yang berguna untuk menyaring kotoran yang terbawa saat proses sirkulasi refrigeran. Dengan adanya filter, refrigeran yang membawa kotoran akan tersaring dan kemudian refrigeran yang telah melewati filter menjadi lebih bersih sehingga proses proses sirkulasi refrigeran dapat berlangsung dengan maksimal. Jika tidak ada filter, kotoran akan masuk dalam pipa kapiler dan dapat membuat pipa kapiler menjadi tersumbat dan menyebabkan sistem menjadi tidak bekerja. Oleh sebab itu filter dipasang sebelum pipa kapiler. Panjang filter : 8 cm, diameter filter : 1,9 cm, dan bahan filter : tembaga. Gambar 3.8 Filter PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI h. Kipas Kipas tersusun atas motor listrik dan baling-baling atau sudu-sudu. Kipas ini berfungsi untuk mengalirkan udara. Udara yang dihembuskan oleh kipas akan mempercepat proses perpindahan kalor. Diameter kipas 200 mm, jumlah blade 5, voltase : 220-240 v dan daya listrik 30 watt. i. Pressure Gauge Pressure Gauge digunakan untuk mengukur tekanan kerja refrigeran dalam siklus kompresi uap, pengukuran tekanan kerja kondensor dan tekanan kerja evaporator. Gambar 3.9 Pressure Gauge j. Refrigeran Refrigeran adalah fluida kerja yang digunakan pada mesin siklus kompresi uap. Refrigeran berfungsi untuk menyerap atau melepas kalor dari lingkungan sekitar. Jenis fluida kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah R 134a. Gambar 3.10 Refrigeran R 134a PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.4.3 Alat Bantu dalam Penelitian

Dalam proses pengambilan data diperlukan alat bantu untuk melakukan penelitian, berikut alat-alat penelitian yang dipakai: a. Thermokopel dan Penampil suhu digital Termokopel berfungsi untuk mengetahui suhu ditempat yang diinginkan pada saat mesin penyejuk udara bekerja. Cara kerjanya adalah dengan meletakkan atau menempelkan bagian ujung dari termokopel pada tempat yang ingin diukur suhunya. Suhu akan terlihat pada layar penampil suhu digital. Sebelum digunakan termokopel dikalibrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai yang lebih akurat. Gambar 3.11 Penampil suhu digital dan thermokopel b. Hygrometer Hygrometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara dan suhu udara. Hygrometer dapat digunakan untuk mengetahui suhu udara kering dan suhu udara basah karena ada thermometer kering dam thermometer basahnya. Kondisi bulb dibasahi dengan air untuk termometer yang dipergunakan mengukur suhu udara basah, dan tidak dibasahi air untuk yang dipergunakan mengukur suhu udara kering. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.12 Hygrometer c. Stopwatch digital Stopwatch digital digunakan untuk mengukur lama waktu dalam melakukan pengujian mesin penyejuk udara. Lama waktu yang dibutuhkan dalam setiap pengambilan data adalah setiap 15 menit sekali, sampai suhu udara keluaran setara dengan suhu ruangan. Gambar 3.13 Stopwacth Sumber: https:www.saturnstopwatches.co.uk55-thickbox_defaultfastime- 01-stopwatch.jpg

3.5 Proses Pembuatan Mesin Penyejuk Udara

Dalam merancang mesin penyejuk udara, desain dilakukan dengan proses manual dan sederhana. Hal - hal yang dilakukan adalah : a. Memotong besi L berlubang dengan ukuran 100 cm dan 50 cm sebagai kerangka dari mesin penyejuk udara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Memotong styrofoam sebagai alas pada ruang ice-pack agar dapat bertahan lama tidak mudah mencair. c. Memotong akrilik sebagai bahan kotak dari mesin penyejuk udara. d. Pemasangan komponen dasar mesin penyejuk udara, seperti : kompresor, kondensor, evaporator, pipa kapiler, manifold gauge pressure gauge serta komponen-komponen lainya. Gambar 3.14 Rancangan mesin penyejuk udara e. Pengelasan sambungan-sambungan antar pipa-pipa kapiler. Gambar 3.15 Pengelesan sambungan pipa-pipa kapiler PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f. Pengisian refrigeran R134a freon g. Pengecekan kebocoran refrigeran freon pada setiap sambungan pipa-pipa kapiler. h. Pemasangan kelistrikan kipas pada mesin penyejuk udara. i. Pengecekan ulang.

3.5.1 Proses Pengisian Refrigeran

Sebelum melakukan pengisian refrigeran ada beberapa proses yang perlu dilakukan antara lain a proses pemetilan, b proses pemvakuman dan c proses pengisian refrigeran R 134a. Adapun penjelasannya sebagai berikut: a. Proses pemetilan Proses pemetilan adalah pemberian metil pada pipa kapiler yang telah dipasang pada mesin kompresi uap dengan cara yaitu: 1. Menghidupkan kompresor dan membuka tutup pentil. 2. Menuang metil kira-kira 1 tutup botol metil pada tutup botol. 3. Memasukkan ujung pipa kapiler, pada tutup botol yang terisi metil, agar metil akan dihisap oleh pipa kapiler tersebut. 4. Mematikan kompresor dan mengelas ujung pipa kapiler pada lubang keluar filter, agar ujung pipa kapiler tertutup rapat. b. Proses pemvakuman Proses pemvakuman merupakan proses menghilangkan udara, uap air dan kotoran, yang terjebak dalam mesin siklus kompresi uap. Langkah-langkah pemvakuman yang dilakukan: 1. Mempersiapkan pressure gauge dengan 1 selang low pressure , yang dipasang pada pentil yang sudah dipasang dopnya dan 1 selang high pressure yang dipasang pada tabung refrigeran. 2. Pada saat pemvakuman, kran manifold diposisikan terbuka dan kran tabung refrigeran diposisikan tertutup. 3. Menghidupkan kompresor, udara yang terjebak dalam siklus akan tersedot keluar melalui ujung dari pipa kapiler yang terdapat pada filter. 4. Memastikan udara yang terjebak telah habis. Untuk memastikannya dengan cara menyalakan korek api dan ditaruh di depan ujung pipa kapiler pada filter. 5. Pada jarum pressure gauge menunjuk ke angka 0 Psia. 6. Untuk mengecek kebocoran sambungan pada pipa dilakukan dengan mengusap sambungan pipa dengan sabun. Apabila terdapat gelembung- gelembung udara maka sambungan tersebut masih terjadi kebocoran. 7. Setelah diketahui tidak terdapat kebocoran, langkah selanjutnya adalah dengan mengelas ujung potongan pipa kapiler tersebut, sampai ujung pipa kapiler buntu. c. Proses pengisian refrigeran R 134a Untuk melakukan pengisian refrigeran pada mesin dengan siklus kompresi uap, terdapat beberapa langkah, seperti berikut: 1. Memasang salah satu selang pressure gauge berwarna biru low pressure pada katup pengisisan katup tengah pressure gauge, dan ujung selang satunya disabungkan ke tabung refrigeran R 134a. Gambar 3.16 Pengisian Refrigeran R134a 2. Menghidupkan kompresor dan buka keran pada tabung refrigeran secara perlahan-lahan. Setelah tekanan pada pressure gauge berada pada tekanan yang diinginkan maka tutup keran pada tabung refrigeran. 3. Setelah selesai melakukan pengisian lepaskan selang pressure gauge dan cek kebocoran lubang katub, sambungan pipa-pipa dengan busa sabun untuk mengetahui kebocoran yang terjadi.

3.5.2 Skematik Pengambilan Data

Gambar 3.19 Menyajikan posisi dimana alat-alat ukur penelitian ditempatkan. Gambar 3.17 Skematik pengambilan data Keterangan pada Gambar 3.19: a. P 1 P evap Pressure gauge berfungsi untuk mengukur tekanan kerja evaporator pada saat mesin penyejuk udara bekerja. b. P 2 P cond Pressure gauge berfungsi untuk mengukur tekanan kerja kondensor pada saat mesin penyejuk udara bekerja. c. Thermocouple dan penampil suhu digital T 1 Thermocouple dan penampil suhu digital menunjukkan suhu refrigeran masuk kompresor dari evaporator. d. Thermocouple dan penampil suhu digital T 2 Thermocouple dan penampil suhu digital menunjukkan suhu refrigeran dari kompresor menuju ke kondensor. e. Thermocouple dan penampil suhu digital T 3 Thermocouple dan penampil suhu digital menunjukkan suhu refrigeran masuk pipa kapiler. f. Thermocouple dan penampil suhu digital T 4 Thermocouple dan penampil suhu digital menunjukkan suhu udara lingkungan dalam ruangan pengambilan data suhu udara di luar mesin penyejuk udara. g. Thermocouple dan penampil suhu digital T 5 Thermocouple dan penampil suhu digital menunjukkan suhu udara keluaran hasil dari mesin penyejuk udara. h. I Ampermeter jenis tang ampre menunjukkan besarnya arus listrik kompresor pada mesin siklus kompresi uap dari mesin penyejuk udara.

3.5.3 Langkah-langkah Pengambilan Data

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengambil data pada saat penelitian dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan di Laboratorium Perpindahan Kalor. 2. Mengkalibrasi thermo couple sebelum digunakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Meletakkan alat bantu penelitian pada tempat yang sudah ditetapkan. 4. Menyalakan mesin penyejuk udara sebelumnya melakukan pengecekan setiap bagian mesin dan memastikan setiap komponen berfungsi dengan baik. 5. Menyalakan kipas. 6. Catat P 1 dan P 2 yang tertera pada Pressure Gauge . 7. Mengatur stopwatch untuk pengambilan data setiap 15 menit sekali. 8. Data yang perlu dicatat setiap 15 menit adalah: P 1 P evap :Tekanan kerja evaporator bar. P 2 P cond : Tekanan kerja kondensor bar. T 1 : Suhu refrigeran menuju ke kompresor o C. T 2 : Suhu refrigeran menuju ke kondensor o C. T 3 : Suhu refrigeran masuk pipa kapiler o C. T 4 : Suhu udara ruangan kamar o C. T 5 : Suhu udara keluar dari mesin penyejuk udara o C. I : Besarnya arus listrik yang dipergunakan kompresor A. 9. Hasil data penelitian di sajikan pada Tzzabel 3.2 Tabel 3.2 Tabel yang digunakan untuk mencatat data penelitian. No Waktu P 1 P 2 T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 I menit bar bar o C o C o C o C o C A 1 2 15 3 30 4 45 5 60 6 75 7 90 8 105 9 120 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.5.4 Cara Mengolah Data

Cara yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung pada saat penelitian. Hasil pencatatan data dimasukan kedalam Tabel 3.2. Langkah-langkah mengolah data, dilakukan sebagai berikut: a. Data yang diperoleh dari penelitian dimasukkan dalam tabel seperti Tabel 3.2. Kemudian menghitung rata-rata dari percobaan setiap variasinya. b. Untuk dapat menggunakan diagram P- h maka tekanan refrigeran P cond dan P evap harus dikonversikan dari satuan ke satuan yang sesuai dengan diagram P -h yang dipergunakan. c. Menghitung kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran Q out menggunakan Persamaan 2.2. d. Menghitung kerja yang dilakukan kompresor persatuan massa refrigeran W in menggunakan Persamaan 2.1. e. Menghitung kalor yang diserap oleh evaporator persatuan massa refrigeran Q in menggunakan Persamaan 2.3. f. Menghitung nilai COP aktual dan COP ideal dari mesin siklus kompresi uap dengan menggunakan Persamaan 2.4 dan Persamaan 2.5. g. Menghitug efisiensi pada mesin penyejuk udara ƞ menggunakan Persamaan 2.6. h. Menghitung laju aliran massa refrigeran. i. Mengolah data suhu udara yang dihasilkan mesin penyejuk udara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk memudahkan pembahasan, hasil-hasil pengolahan data, digambarkan dalam grafik. Pembahasan dilakukan terhadap grafik yang dihasilkan, dengan mengacu pada tujuan penelitian.

3.5.5 Cara Mendapatkan Kesimpulan

Kesimpulan didapat dari hasil pengolahan data. Dari pengolahan data dapat dilakukan pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian dan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan para peneliti sebelumnya. Untuk mempermudah pembahasan, hasil pengolahan data ditampilkan dalam bentuk grafik. Pembahasan dilakukan dengan berdasarkan tujuan penelitian. Kesimpulan diambil dari intisari hasil-hasil pembahasan dan menjawab tujuan penelitian. 55 BAB IV HASIL PENELITIAN, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian

Data hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian mesin penyejuk udara dengan variasi jumlah ice pack meliputi; tekanan refrigeran yang masuk kompresor P 1 , tekanan refrigeran yang keluar kompresor P 2 , arus listrik yang mengalir di dalam kompresor I, suhu refrigeran yang masuk kompresor T 1 , suhu refrigeran yang keluar kompresor T 2 , suhu refrigeran yang masuk pipa kapiler T 3 , suhu udara lingkungan diambil di ruangan sekitar mesin penyejuk udara T 4 , dan suhu udara yang dihasilkan mesin penyejuk udara T 5 . Pengambilan data dilakukan 4 kali untuk setiap variasi, kemudian dihitung dan didapat hasil rata-ratanya. Hasil rata-rata pengambilan data mesin penyejuk udara disajikan pada Tabel 4.1 s.d. Tabel 4.3. Tabel 4.1 Hasil data rata-rata mesin penyejuk udara tanpa menggunakan ice pack No Waktu menit P 1 P 2 I T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 bar bar A ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC 1 1,6 13,0 0,81 25,3 55,8 39,8 28,3 19,3 2 15 2,0 15,0 0,82 25,5 69,3 45,6 28,3 25,1 3 30 2,1 15,6 0,83 25,2 75,7 47,4 28,6 25,6 4 45 2,2 15,8 0,85 26,1 77,5 47,3 29,0 25,9 5 60 2,3 15,9 0,86 26,2 79,7 47,7 29,1 26,0 6 75 2,3 15,8 0,88 26,2 81,6 47,4 29,1 26,0 7 90 2,4 15,9 0,90 26,2 82,1 47,8 29,0 26,1 8 105 2,3 16,0 0,90 26,2 82,9 48,4 29,1 26,2 9 120 2,3 16,0 0,90 26,2 83,1 48,4 29,1 26,4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 Tabel 4.2 Hasil data rata-rata mesin penyejuk udara menggunakan 10 ice pack No Waktu menit P 1 P 2 I T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 bar bar A ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC 1 1,6 13,3 0,82 25,0 52,8 40,9 28,0 11,9 2 15 1,8 13,9 0,83 26,4 61,6 42,4 27,9 16,8 3 30 1,9 14,2 0,86 23,5 72,6 43,4 28,0 18,1 4 45 2,0 14,6 0,86 24,2 74,8 44,7 28,6 18,9 5 60 2,0 14,7 0,88 23,8 79,5 45,8 28,1 19,5 6 75 2,1 14,9 0,87 23,8 81,8 46,2 28,3 20,2 7 90 2,1 15,2 0,89 26,3 84,0 47,4 28,2 20,6 8 105 2,2 15,5 0,89 29,2 85,4 47,6 28,3 21,4 9 120 2,2 15,3 0,90 26,1 80,1 47,8 28,5 22,2 10 135 2,2 15,7 0,90 25,6 80,0 48,5 28,5 23,1 11 150 2,2 15,9 0,91 25,3 81,6 48,6 28,8 23,9 12 165 2,2 15,9 0,90 25,7 80,4 48,7 28,8 24,6 13 180 2,2 16,0 0,91 25,8 81,5 49,1 28,9 25,0 14 195 2,2 16,0 0,91 26,0 82,2 49,1 29,0 25,2 15 210 2,3 16,0 0,93 25,9 83,3 49,7 28,9 25,5 16 225 2,2 16,0 0,92 26,4 83,3 49,6 29,0 25,4 17 240 2,2 16,2 0,92 28,0 83,1 49,7 29,0 25,8 Tabel 4.3 Hasil data rata-rata mesin penyejuk udara menggunakan 20 ice pack No Waktu menit P 1 P 2 I T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 bar bar A ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC 1 1,6 13,0 0,80 22,5 59,2 40,2 28,1 9,4 2 15 1,8 14,0 0,81 22,4 64,0 41,9 29,1 11,5 3 30 1,8 14,2 0,84 22,2 69,9 42,7 27,9 12,0 4 45 1,9 14,4 0,86 22,4 79,9 44,0 28,0 12,3 5 60 1,9 14,5 0,86 21,8 79,7 44,6 28,2 13,1 6 75 1,9 14,7 0,87 21,9 81,5 44,9 28,4 13,5 7 90 1,9 15,0 0,87 22,3 84,4 44,8 28,2 14,4 8 105 2,0 15,2 0,88 21,9 80,0 45,2 28,2 14,8 9 120 2,0 15,5 0,88 22,6 83,6 45,7 28,6 15,6 10 135 2,0 15,7 0,88 22,5 85,6 46,3 28,6 16,4 11 150 2,1 15,7 0,88 22,3 87,2 46,5 28,5 17,0 12 165 2,1 15,9 0,89 22,3 86,0 46,4 28,8 18,0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 No Waktu menit P 1 bar P 2 bar I A T 1 ᵒC T 2 ᵒC T 3 ᵒC T 4 ᵒC T 5 ᵒC 13 180 2,1 16,1 0,89 23,0 86,1 47,1 29,1 19,0 14 195 2,1 16,0 0,89 25,6 86,9 47,4 29,1 19,9 15 210 2,1 16,0 0,90 26,0 86,3 47,4 29,2 21,7 16 225 2,1 16,1 0,90 25,9 86,8 47,7 29,4 21,5 17 240 2,1 16,0 0,90 26,0 86,8 47,0 29,5 22,2 18 255 2,1 16,2 0,91 26,4 87,0 47,3 29,9 22,9 19 270 2,1 16,0 0,90 25,7 88,1 47,1 29,1 23,1 20 285 2,1 16,1 0,89 25,7 87,9 47,0 29,2 23,4 21 300 2,2 16,0 0,90 25,7 88,5 47,4 29,3 23,4 22 315 2,2 16,3 0,92 25,7 88,0 47,4 29,8 23,9 23 330 2,2 16,4 0,92 26,0 88,1 47,3 29,8 24,1 24 345 2,2 16,4 0,93 25,9 87,8 47,6 29,7 24,5 25 360 2,2 16,7 0,92 27,8 88,1 47,6 29,9 24,8 Dari pengambilan data diperoleh tekanan refrigeran yang masuk kompresor P 1 dan tekanan refrigeran yang keluar kompresor P 2 dalam tekanan pengukuran P gauge . Dalam menggambarkan p- h diagram tekanan refrigeran menggunakan tekanan absolut P absolut . Untuk mengkonversi tekanan pengukuran ke tekanan absolut, dapat dilakukan mempergunakan persamaan P absolut = P gauge + P atm . Tekanan atmosfer P atm yaitu 1 atm. Nilai-nilai pada Tabel 4.1 s.d. Tabel 4.3 sudah dikonversi dalam tekanan absolut. Untuk mempermudah dalam perhitungan dan pembahasan kemudian ambil lima data dari setiap variasi. Data disajikan pada Tabel 4.4 s.d. Tabel 4.6. Tabel 4.4 Data untuk perhitungan dan pembahasan mesin penyejuk udara tanpa menggunakan ice pack No Waktu menit P 1 P 2 I T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 bar bar A ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC 1 1,6 13 0,81 25,3 55,8 39,8 28,3 19,3 2 30 2,1 15,6 0,83 25,2 75,7 47,4 28,6 25,6 3 60 2,3 15,9 0,86 26,2 79,7 47,7 29,1 26,0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 No Waktu menit P 1 bar P 2 bar I A T 1 ᵒC T 2 ᵒC T 3 ᵒC T 4 ᵒC T 5 ᵒC 4 90 2,4 15,9 0,90 26,2 82,1 47,8 29,0 26,1 5 120 2,3 16 0,90 26,2 83 48,4 29,1 26,4 Tabel 4.5 Data untuk perhitungan dan pembahasan mesin penyejuk udara menggunakan 10 ice pack No Waktu menit P 1 P 2 I T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 bar bar A ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC 1 1,6 13,3 0,82 25,0 52,8 40,9 28,0 11,9 2 60 2,0 14,7 0,88 23,8 79,5 45,8 28,1 19,5 3 120 2,2 15,3 0,90 26,1 80,1 47,8 28,5 22,2 4 180 2,2 16,0 0,91 25,8 81,5 49,1 28,9 25,0 5 240 2,2 16,2 0,92 28,0 83,1 49,7 29,0 25,8 Tabel 4.6 Data untuk perhitungan dan pembahasan mesin penyejuk udara menggunakan 20 ice pack No Waktu menit P 1 P 2 I T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 bar bar A ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC ᵒC 1 1,6 13,0 0,80 22,5 59,2 40,2 28,1 9,4 2 90 1,9 15,0 0,87 22,3 84,4 44,8 28,2 14,4 3 180 2,1 16,1 0,89 23,0 86,1 47,1 29,1 19,0 4 270 2,1 16,0 0,90 25,7 88,1 47,1 29,1 23,1 5 360 2,2 16,7 0,92 27,8 88,1 47,6 29,9 24,8

4.2 Nilai entalpi, suhu evaporator dan suhu kondensor