Mesin penyejuk udara tanpa menggunakan

65 Tabel 4.13 Hasil perhitungan karateristik mesin penyejuk udara menggunakan 20 ice pack No Waktu menit W in Q out Q in COP aktual COP ideal ɳ ṁ kgs kJkg kJkg kJkg 1 56 218 162 2,89 3,88 74,5 0,0031 2 90 58 216 158 2,72 4,10 66,5 0,0032 3 180 48 200 152 3,17 3,94 80,3 0,0040 4 270 46 204 156 3,39 4,31 78,7 0,0043 5 360 49 202 153 3,12 4,03 77,4 0,0041

4.5 Pembahasan

4.5.1 Mesin penyejuk udara tanpa menggunakan

ice pack Dari hasil perhitungan diperoleh nilai W in , Q out , Q in , laju aliran massa refrigeran, COP aktual , COP ideal, efisiensi dan suhu udara yang dihasilkan pada mesin penyejuk udara tanpa menggunakan ice pack dari waktu ke waktu. Gambar grafik hasil perhitungan mesin penyejuk udara tanpa ice pack secara keseluruhan disajikan pada Gambar 4.2 s.d. Gambar 4.6. Gambar 4.2 Nilai W in , Q out , dan Q in mesin penyejuk udara tanpa menggunakan ice pack dari waktu ke waktu. 50 100 150 200 250 30 60 90 120 kJ kg Waktumenit Win Qout Qin 66 Gambar 4.2 memperlihatkan besar nilai kerja kompresor persatuan massa refrigeran W in dari waktu ke waktu. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 nilai kerja kompresor dari menit 0 sampai dengan menit ke 120 tidak berubah secara signifikan nilainya relature tetap, perubahan kecil ini bisa terjadi karena kondisi kompresor yang dari waktu ke waktu semakin meningkat suhu casingnya dan juga kondisi udara kamar yang lerature tidak tetap. Nilai kerja kompresor tertinggi sebesar 58 kJkg dan nilai kerja kompresor terendah sebesar 46 kJkg. dan nilai rata-rata sebesar 51,4 kJkg. Gambar 4.2 memperlihatkan besar nilai energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor Q out dari waktu ke waktu. Nilai Q out tertinggi sebesar 218 kJkg dan nilai Q out terendah sebesar 200 kJkg. Kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor pada menit ke 30 sampai menit 120 cenderung konstan dan sedikit mengalami penurunan. Perubahan yang sedikit terjadi ini, kemungkinan karena ada kondisi udara di dalam ruangan yang berubah-ubah. Demikian juga adanya perubahan pada kondisi ice pack yang semakin meningkat suhunya. Gambar 4.2 memperlihatkan besar nilai energi kalor yang diserap oleh evaporator Q in dari waktu ke waktu. Nilai Q in tertinggi sebesar 162 kJkg dan nilai Q in terendah sebesar 152 kJkg. Rata-rata nilai Q in dari menit ke 0 sampai menit ke 120 sebesar 156,2 kJkg. Nilai ini relatif tidak berubah. Perubahan kecil yang terjadi pada Q in bisa jadi karena disebabkan karena kondisi ice pack yang semakin meningkat suhunya. Kondisi kerja kondensor yang selalu berubah-ubah 67 dan kompresor mempengaruhi nilai dari Q in . Dibeberapa bagian pipa juga terjadi tiks es yang menempel pada bagian permukaan luar pipa. Gambar 4.3 Nilai laju aliran massa refrigeran mesin penyejuk udara tanpa menggunakan ice pack dari waktu ke waktu Gambar 4.3 memperlihatkan besar laju aliran massa refrigeran ṁ dari waktu ke waktu. Nilai laju aliran massa refrigeran tertinggi sebesar 0,0043 kgs dan nilai laju aliran massa refrigeran terendah sebesar 0,0031. Rata-rata nilai laju aliran massa refrigeran dari menit ke 0 sampai menit ke 120 sebesar 0,0038 kgs. Gambar 4.4 Nilai COP aktual dan COP ideal mesin penyejuk udara tanpa menggunakan ice pack dari waktu ke waktu 0,0000 0,0005 0,0010 0,0015 0,0020 0,0025 0,0030 0,0035 0,0040 0,0045 0,0050 30 60 90 120 laju a li ra n massa re fr ig era n kg s Waktu menit 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 30 60 90 120 C O P WAKTU MENIT COPaktual COPideal 68 Gambar 4.4 memperlihatkan besar nilai koefisien prestasi aktual COP aktual dari waktu ke waktu. Nilai COP aktual tertinggi sebesar 3,45 dan nilai COP aktual terendah sebesar 2,83 . Rata-rata nilai COP aktual dari menit ke 0 sampai menit ke 120 sebesar 3,21. Gambar 4.4 memperlihatkan besar nilai koefisien prestasi ideal COP ideal dari waktu ke waktu. Nilai COP ideal tertinggi sebesar 4,50 dan nilai COP ideal terendah sebesar 3,75. Rata-rata nilai COP ideal dari menit ke 0 sampai menit ke 120 sebesar 4,20. Gambar 4.5 Nilai efisiensi mesin penyejuk udara tanpa menggunakan ice pack dari waktu ke waktu Gambar 4.5 memperlihatkan besar nilai efisiensi  dari waktu ke waktu. Nilai efisiensi tertinggi sebesar 78,7 dan nilai efisiensi terendah sebesar 74,4 . Nilai efisiensi tidak dapat mencapai 100 dan nilai rata-rata efisiensi karena proses pada siklus kompresi uap tidak berjalan secara ideal, seperti 1 Ketika 20 40 60 80 100 30 60 90 120 E fi si e n si Waktu menit 69 kompresor bekerja, casing kompresor menjadi panas sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari kompresor ke udara sekitar. 2 Ketika evaporator bekerja, di sebagian evaporator terjadi pembentukan bunga es, sehingga kalor yang diserap tidak berjalan dengan maksimal. 3 Ketika kondensor bekerja, suhu panas pada kondensor mempengaruhi unjuk kerja mesin penyejuk udara karena letak kondensor dekat dengan mesin penyejuk udara dan kondensor tidak diletakkan terpisah dengan mesin penyejuk udara. 4 Isolator yang tidak sempurna pada pipa-pipa saluran pada mesin pendingin yang menghubungkan antara komponen satu dengan komponen yang lain. Seiring semakin lama berjalannya waktu maka nilai efisiensi akan semakin turun. Gambar 4.6 Suhu udara yang dihasilkan mesin penyejuk udara tanpa menggunakan ice pack dari waktu ke waktu Gambar 4.6 memperlihatkan suhu udara yang dihasilkan mesin penyejuk udara tanpa ice pack dari waktu ke waktu. Suhu udara terendah terjadi pada menit ke 0 sebesar 19,3 ºC. Mesin penyejuk udara tanpa ice pack dapat menghasilkan 10 20 30 40 50 30 60 90 120 S uhu ºC Waktu menit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 suhu udara yang sejuk dan mampu bertahan sampai 120 menit 2 jam pada suhu 26,4 ºC, dengan bantuan kipas exhouse untuk membantu menghembuskan udara. Suhu udara yang dihasilkan semakin naik karena pengaruh dari ice pack yang mulai mencair.

4.5.2 Mesin penyejuk udara menggunakan 10