Bahan Uji Peralatan Persiapan Bahan Dan Peralatan

3.3 Pengujian Laboratorium

Di dalam pengujian laboratorium, ada perlunya sebelum melakukan pengujian kita mempersiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan selama proses pelaksanaan.

3.3.1 Persiapan Bahan Dan Peralatan

Bahan-bahan dan peralatan yang digunakan dipersiapkan sebaik mungkin agar tidak menghambat proses pengujian benda uji nantinya.

3.3.1.1 Bahan Uji

Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk proses pengujian laboratorium antara lain: 1. Balok kubus K-300 dengan ukuran panjang 200 mm, lebar 300 mm dan tinggi 400 mm sebanyak enam buah. Pembuatan benda uji slab beton dilakukan di laboratorium Universitas Sumatera Utara. Penulis membuat slab beton tanpa menggunakan tulangan, seperti terlihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Balok kubus digunakan sebagai benda uji Universitas Sumatera Utara 2. Profil baja H-Beam 200 200 8 12 sebanyak 3 buah, dengan panjang yang bervariatif yakni 280 mm, 328 mm dan 389 mm, seperti terlihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Profil H-Beam digunakan sebagai benda uji 3. Besi beton dengan tipe BjTS Baja Tulangan beton Sirip dengan diameter 8 mm yang sudah diulir pada bagian ujungnya sebagai tempat penempatan ring dan mur, sebanyak 36 buah, seperti terlihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4. Besi beton diameter 8 mm yang sudah diulir pada bagian ujungnya. Universitas Sumatera Utara 4. Epoxy sesuai kebutuhan. 5. Epoxy digunakan sebagai cairan yang bahan perekat antara beton dengan besi betonnya, seperti terlihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Chemical anchor

3.3.1.2 Peralatan

Adapun alat-alat yang dibutuhkan saat proses pengujian berlangsung antara lain: 1. Frame baja Frame ini berfungsi untuk menempatkan sampel pengujian yang ditunjukkan pada Gambar 3.6. Gambar 3.6 Frame untuk dudukan benda uji Universitas Sumatera Utara 2. Jack hydraulic Alat ini mempunyai kapasitas pembebanan 23 Ton, berfungsi sebagai pemberi beban pada sampel ditunjukkan pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 Jack hydraulic 3. Dial Gauge Dial Gauge dengan ketelitian 0.01 mm berfungsi untuk mengukur deformasi, ditunjukkan pada Gambar 3.8. Gambar 3.8 Dial gauge untuk mengukur deformasi Universitas Sumatera Utara 4. Tirot, yang berfungsi sebagai alat kunci momen, sehingga pada saat pelaksanaan tidak terjadi momen seperti ditunjukkan pada Gambar 3.9. Gambar 3.9 Tirot

3.3.2 Pemeriksaan Benda Uji