2.4 Klasifikasi Baut Angkur
Mekanisme beban transfer angkur menentukan karakteristik kinerja angkur. Angkur dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama yaitu cast in place dan
post installed.
2.4.1 Cast in place
Sebelum melakukan pengecoran beton, baut angkur dipasang pada posisi tertentu sesuai dengan perencanaan. Setelah posisi baut angkur diatur, cor beton
dituangkan ke dalam bekisting yang sudah disediakan. Tipe-tipe baut angkur yang dipasang secara cast in place ada beberapa tipe diantaranya tipe J, U dan L yang
terlihat seperti pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Baut angkur cast in place tipe J, U dan L
Universitas Sumatera Utara
Cast-in-place post-tensionable system
Pada Gambar 2.2 ditunjukkan bagaimana pemasangan baut angkur yang dirancang pada sistem baut cast in place dan setelah set beton, angkur dilakukan
pratekan.
Gambar 2.2 Baut angkur cast in place tipe post-tensionable system
2.4.2 Post installed
Pada sistem pemasangan baut angkur secara post installed berbeda dengan cast in place. Pada pemasangan baut angkur secara post installed dimana beton sudah
mengeras, tetapi baut angkur belum terpasang pada struktur beton tersebut. Sehingga diperlukan adanya penambahan baut angkur. Biasanya hal ini dilakukan, karena
adanya perkuatan struktur atau renovasi struktur. Baut angkur tipe post installed diklasifikasikan dalam empat kelompok yakni:
a. Self drilling anchor
Self drilling anchor dikenal dengan screw anchor, dimasukkan ke dalam beton dengan menggunakan bor.
b. Bonded anchor
Beton yang sudah mengeras terlebih dahulu dilubangi dengan ukuran diameter lubang yang lebih besar daripada baut angkurnya. Sebelum baut
angkur dimasukkan ke dalam lubang, diberikan cairan perekat chemical
Universitas Sumatera Utara
anchor guna memberi perekat antara baut dengan betonnya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Bounded anchor
c. Expantion anchor
Expantion anchor dimasukkan ke dalam lubang yang sudah dibor. Luasan lubang tergantung pada lebarnya cone pada ujung baut angkur tersebut.
Setelah dimasukkan, akan terjadi desakan dengan beton, kemudian expansion sleeve akan berekspansi mengembang kearah horizontal, dan
sisa lubang diberi perekat dengan menggunakan chemical anchor yang ditunjukkan pada Gambar 2.4 dan 2.5.
Gambar 2.4 Torque expantion anchor
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Expantion anchor
d. Undercut anchor
Pada bagian bawah undercut anchor berbentuk lonceng. Pada saat anchor sleeve mengembang, bagian bawah akan terpotong, seperti pada
Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Undercut anchor
2.5 Tipe Keruntuhan Baut Angkur