Sifat Mekanis Tipe-Tipe Penghubung Geser Dari Besi Beton Ketentuan Spasi Baut Angkur

3. Terdapat sirip-sirip lain arah melintang sumbu batang. 4. Sirip-sirip melintang mempunyai bentuk, ukuran dan jarak yang sama. 5. Sirip melintang tidak boleh membentuk sudut 45 terhadap sumbu batang. 6. Apabila mempunyai sudut 45 α 70 , arah sirip melintang pada satu sisi atau kedua sisi dibuat berlawanan. 7. Bila α 70 , sirip arah yang berlawanan tidak diperlukan.

2.9 Sifat Mekanis

Adapun sifat mekanis dari baja tulangan baton sirip seperti yang terlihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Sifat mekanisme baja tulangan beton sirip Kelas Baja Tulang an Nomor Batang Uji Uji Tarik Uji Lengkung Batas ulur Kgfmm 2 Nmm 2 Kuat tarik Kgfmm 2 Nmm 2 Regang an Sudut lengkung Diameter Lengkung BjTS 30 No.2 Minimum 30 295 Minimum 45 490 18 180 d 16 = 3xd d 16 = 4xd No.3 20 BjTS 35 No.2 Minimum 30 345 Minimum 50 490 18 180 d 16 = 3xd 16 d40 =4xd d 40 = 5xd No.3 20 BjTS 40 No.2 Minimum 40 390 Minimum 57 500 16 180 5xd No.3 18 BjTS 50 No.2 Minimum 50 490 Minimum 57 620 12 180 d 25 = 5xd d 25 = 6xd No.3 14 Catatan : Batang uji Tarik no.2 untuk diameter 25 mm dan batang uji Tarik no.3 untuk diameter 25 mm. Universitas Sumatera Utara Sedangkan sifat mekanis daripada baja tulangan beton polos, seperti yang terlihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Sifat mekanisme baja tulangan beton polos Kelas Baja Tulang an Nomor Batang Uji Uji Tarik Uji Lengkung Batas ulur Kgfmm 2 Nmm 2 Kuat tarik Kgfmm 2 Nmm 2 Regang an Sudut lengkung Diameter Lengkung BjTP 24 No.2 Minimum 24 235 Minimum 39 380 20 180 3 x d No.3 24 BjTP 30 No.2 Minumum 30 295 Minimum 45 440 18 180 d 16 = 3xd d 16 = 4xd No.3 20

2.10 Tipe-Tipe Penghubung Geser Dari Besi Beton

Tipe-tipe penghubung geser dari besi beton antara lain berbentuk spiral, tipe I, tipe L dan tipe U terbalik. Pada Gambar 2.21 besi beton berbentuk spiral. Gambar 2.21 Tipe penghubung geser spiral Pada Gambar 2.22 besi beton dibentuk menyerupai huruf I. Gambar 2.22 Tipe penghubung geser tipe I Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 2.23 besi beton dibentuk menyerupai huruf L. Gambar 2.23 Tipe penghubung geser tipe L Pada Gambar 2.24 besi beton dibentuk menyerupai huruf U terbalik. Gambar 2.24 Tipe penghubung geser tipe U terbalik Sumber : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 1, Pebruari 2013

2.11 Ketentuan Spasi Baut Angkur

Dalam merencanakan sambungan, ada persyaratan jarak antara baut yang harus dipenuhi. Peraturan yang digunakan dalam hal ini menggunakan Peraturan ETAG 001 Edition 1997; Guideline for European Techinal Approval of Metal Anchors for Use in Concrete; Annex C : Design Methods for Anchorages, 2010. Universitas Sumatera Utara Kelompok baut dengan rangkaian baut tunggal dengan posisi pada ujung beton maka ketentuan spasi baut angkur dengan pinggir beton dapat dilihat pada Gambar 2.25. Gambar 2.25 Kelompok baut angkur tunggal Di dalam penggunaannya, baut angkur dapat dipasang secara seri dan paralel. Di dalam peraturan ETAG juga disebutkan ketentuan spasi antara pinggir beton dengan baut, spasi antara baut ke baut dan tebalnya beton yang direncanakan. Hal ini dapat kita lihat pada Gambar 2.26 dan 2.27. Gambar 2.26 Kelompok baut angkur pada rangkaian seri Universitas Sumatera Utara Gambar 2.27 Kelompok baut angkur pada rangkaian paralel

2.12 Analisa Keruntuhan Baut Angkur