4.1.1 Preprocessor
Ada beberapa tahapan dalam input data pada preprocessor diantaranya yaitu:
4.1.1.1 Element type
Jenis elemen yang digunakan untuk material beton yakni “solid
concrete65”. Jenis elemen yang digunakan untuk material baja yakni
“solid45”. Jenis elemen yang digunakan untuk material besi beton yakni
“solid45”.
4.1.1.2 Material Properties
a. Untuk material beton digunakan:
Berat jenis =
2.4e-6 kgmm
3
Mutu beton f‟
c
= 32.296 Mpa
Elastisitas =
= =
26709.90 Mpa Poison ratio
= 0.2
Uniaxial cracking stress = =
= 3.98 Mpa
Universitas Sumatera Utara
b. Untuk material baja
Berat jenis =
7.85e-6 kgmm
3
Elastisitas =
200000 Mpa Grafik hubungan strain-stress dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Grafik hubungan strain-stress pada baja
c. Untuk material besi beton
Berat jenis =
7.85e-6 kgmm
3
Elastisitas E =
= =
11500 Mpa Tegangan dan regangan besi beton diperoleh dari hasil
laboratorium uji tarik besi beton yang dapat dilihat pada
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Grafik hubungan strain-stress pada besi beton dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Grafik hubungan strain-stress pada besi beton
4.1.1.3 Modeling
Pemodelan benda uji dapat digambarkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Pemodelan benda uji
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.4 Meshing
Setelah pemodelan selesai dilakukan, tahapan selanjutnya dilakukan proses meshing benda uji. Meshing yang diguunakan terdapat dua
elemen terdiri dari elemen segiempat dan elemen segitiga, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Meshing benda uji
4.1.1.5 Contact Element
Dalam kasus ini, ada empat buah kontak elemen yang akan dibuat yakni:
1. Permukaan elemen baja dengan permukaan elemen beton.
2. Elemen beton yang dilubangi dengan permukan elemen besi
beton. 3.
Elemen baja yang dilubangi dengan permukaan elemen besi beton. 4.
Permukaan elemen baja dengan permukaan elemen mur.
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.6 Constrain
Pada elemen baja, constrain diletakkan pada kedua sayap baja, dengan nilai Ux, Uz = 0, hanya arah Y deformasi yang bekerja, seperti yang terlihat
pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Constrain pada elemen baja Pada elemen beton, constrain diletakkan pada bagian bawah beton,
dengan nilai Ux, Uy, Uz = 0, seperti yang terlihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Constrain pada elemen beton
Universitas Sumatera Utara
Pada elemen besi beton, constrain diletakkan pada kedua ujung dan bagian tengah, dengan nilai Ux, Uy, Uz = 0, seperti yang terlihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Constrain pada elemen besi beton
4.1.1.7 CouplingCeqn