Buah Kelapa Sawit Minyak

Pada tahun 1911, kelapa sawit dimulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama kali berlokasi di Pantai Timur Sumatera Utara Deli dan Aceh. Semenjak era Orde Baru perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan Pirindu Perkebunan PTPN III . Perluasan area perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif. Beberapa pohon kelapa sawit yang ditaman di Kebun Raya Bogor hingga sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar 12 m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia tenggara yang berasal dari Afrika. Darmosarkoro,W.2003

2.2. Buah Kelapa Sawit

Buah kelapa sawit tergantung varietas dan umurnya. Buah yang masih muda berwarna hijau pucat kemudian menjadi hijau hitam, semakin tua warna menjadi kuning muda dan pada waktu sudah masak bewarna merah kuning jingga. Mulai dari penyuburan sampai buah matang diperlukan waktu kurang dari 5 – 6 bulan. Cuaca kering yang terlalu panjang dapat memeperlambat pematangan buah. Tanaman kelapa sawit normal yang telah berbuah akan menghasilkan kira- kira 20 - 22 tandan pertahun dan semakin tua produktivitasnya menurun menjadi 12 - 14 tandan per tahun. Pada tahun-tahun pertaman tanaman sawit berbuah atau pada tanaman yang sehat berat tandannya berkisar antara 3 - 6 kg. Tanamana semakin tua, berat tandannya pun semakin bertambah, yaitu antara 25 - 35 kgtandan. Banyak buah yang terdapat dalam suat tandan tergantung pada beberapa faktor, antara lain umur tanaman, faktor lingkungan, faktor genetik dan juga tergantung pada teknik budidayanya. Jumlah buah pertandan pada tanaman yang cukup tua mencapai 1.600 buah. Panjang buah antara 2-5 cm dan beratnya sekitar 20 - 30 g per buah. Tim Penulis PS.1998

2.3. Minyak

Minyak merupakan bahan cair, hal ini disebabkan karena rendahnya kandungan asam lemak dan tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya. Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih dan penambah nilai kalori bahan pangan. F.G Winarno.,1991 Asam lemak secara umum dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : 1 Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap hanya memiliki ikatan tunggal pada rantai karbonnya. 2 Asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang memiliki ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Asam Lemak Bebas Dalam reaksi hidrolisa, minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisa yang dapat mengakibatkan kerusakan pada minyak terjadi karena terdapatnya sejumlah air dalam minyak tersebut. Reaksi ini akan menyebabkan bau tengik. Tambun.R.,2002 Zat warna alamiah yang terdapat dalam bahan yang mengandung minyak dan ikut terekstraksi bersama minyak pada proses ekstraksi. Zat warna tersebut antara lain terdiri dari α dn β karoten, xanthofil, dan anthosyanin. Zat warna ini menyebabkan minyak berwarna kuning, kuning kecoklatan, kehijau-hijauan dan kemerah-merahan. Pigmen berwarna merah jingga atau kuning disebabkan oleh karatenoid yang bersifat larut dalam minyak. Karatenoid merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh dan jika minyak dihidrogenasi, maka karoten tersebut juga ikut terhidrogenasi, sehingga intensitas warna kuning berkurang. Karetanoid bersifat tidak stabil pada suhu tinggi, dan jika minyak dialiri uap panas maka warna kuning akan hilang. Karetanoid tersebut tidak dapat dihilangkan dengan proses oksidasi. Ketaren.S.M.,1986 Minyak sawit mempunyai warna kuning orange sehingga untuk digunakan sebagai bahan baku harus melakukan pemucatan. Pemucatan ini dimaksud untuk mendapatkan warna minyak sawit yang lebih memikat dan sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan standardmutu minyak sawit untuk pemucatan dengan alat lovibond yang didasarkan pada warna merah 3,5 dan warna kuning 35. Tim Penulis PS.,1998

2.4. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memastikan CPO