Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

3.7 Metode Analisis Data

Keseluruhan data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Analisis data dalam penelitian ini digunakan dengan metode analisis statistik yang menggunakan software SPSS. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.7.1 Pengujian Asumsi Klasik

Dalam melaksanakan pengujian dengan analisis regresi, peneliti perlu melakukan pengujian atas data yang akan digunakan, pengujian tersebut dilakukan untuk menghindari atau mengurangi bias atas hasil penelitian yang diperoleh Erlina, 2011:98. Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik seperti normalitas data, autokorelasi, heteroskedastisitas dan asumsi klasik lainnya. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.7.1.1 Uji Normalitas

Menurut Erlina 2011:100 “Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogrov-Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka residual tidak memiliki distribusi normal. Universitas Sumatera Utara 35 Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005:110 sebagai berikut: 1 jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2 jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.1.2 Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi yang penting dari model regresi linear adalah varian residual bersifat konstan. Umumnya heterokedastisitas sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section dari pada data time series. Pengujian gejala heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedatisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali 2005:110 dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu: 1 jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.7.1.3 Uji Autokorelasi Menurut Erlina 2011:106, “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya”. Uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan uji Durbin Universitas Sumatera Utara Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Kriteria untuk menentukan uji ini adalah sebagai berikut: 1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negative

3.7.1.4 Uji Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011

3 96 83

Pengaruh Arus Kas Total, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

7 61 91

Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 62 111

PENGARUH INFORMASI KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 7 15

Pengaruh laporan arus kas dan likuiditas perusahaan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI

0 8 82

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 4 28

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

PENGARUH LABA BERSIH, KOMPONEN ARUS KAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI

0 1 19

PENGARUH INFORMASI LABA DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BEI

0 1 17

Pengaruh Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Periode 2010 – 2012)

0 0 14