Pengaruh Arus Kas Total, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

(1)

SKRIPSI

PENGARUH ARUS KAS TOTAL, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

OLEH

ROKHYANA BR SIMANIHURUK 100522104

DEPARTEMEN AKUNTANSI EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Arus Kas Total, Arus Kas Operasi,

Arus Kas Investasi Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub

Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”

adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 08 Januari 2014

Nim : 100522104


(3)

i ABSTRAK

PENGARUH ARUS KAS TOTAL, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman? Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 14 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan pemilihan sampel secara

purposive sampling dan data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan harga saham penutupan dari masing-masing sampel yang dipublikasikan di www.idx.co.id. Variabel independen yang digunakan adalah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah harga saham. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik dan regresi liniear berganda.

Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan : 1) Arus kas total tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 2) Arus kas operasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 3) Arus kas investasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 4) Arus kas pendanaan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap harga saham. Dan hasil uji R2 dapat disimpulkan bahwa arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham sebesar 69,7%.

Kata Kunci : Arus Kas Total, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Makanan Dan Minuman.


(4)

ii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TOTAL CASH FLOW , OPERATING CASH FLOW, INVESTING CASH FLOW AND FUNDING CASH FLOW TOWARD

THE STOCK PRICE

(An Empirical Study on Manufacturing Consumer Goods Industry Sector Sub- Sectors of Food and Beverages that are Listed In Indonesia Stock

Exchanges)

Formulation of the problem in this study is whether the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flow significant positive effect on stock prices on companies manufacturing consumer goods industry sector sub- sectors of food and beverages ? And the purpose of this study was to determine whether the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flows a significant positive effect on stock prices .

This study used a sample of 14 companies manufacturing consumer goods industry sector sub- sectors of food and beverages are listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2010 to 2012. Data collection techniques used are documentation and sample selection by purposive sampling and data used are secondary data from financial statements and the closing stock price of each sample were published in www.idx.co.id. The independent variable used is the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flow while the dependent variable used is the stock price . The data analysis technique used in this study is a classic assumption test and multiple linear regression .

The results of the research and analysis of the data showed : 1) The total cash flow is not a significant positive effect on stock. 2) Operating cash flow is not a significant positive effect on stock prices. 3) Cash flow of inve stment is not significant positive effect on stock prices. 4) Funding cash flow positive but not significant effect on stock prices. And R2 test results it can be concluded that the total cash flow , operating cash flow , investing cash flow and funding cash flow have an influence on the share price of 69.7 %.

Keywords : Total Cash Flow, Operating Cash Flow, Investing Cash Flow, Funding Cash Flow, The Stock Price Company Industry Consumer Goods Manufacturing Sector Sub Sector Food And Beverages


(5)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala limpahan berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Arus Kas Total, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham”. Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti menemui berbagai macam kesulitan, kendala dan hambatan, akan tetapi berkat bimbingan, arahan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikannya.

Skripsi ini penulis persembahkan terkhusus kepada kedua orang tua : Alm.G. Benediktus Simanihuruk dan Mama tercinta Florentina Br Purba yang telah senantiasa selalu memberikan cinta dan kasih sayang, dukungan, materi, nasehat dan doa-doa yang tiada hentinya kepada penulis. Terima kasih mama atas pengorbanan dan perjuangan yang begitu besar, Engkau seorang Ibu yang sangat LUAR BIASA. We Love You Mom.

Pada kesempatan ini, dengan kerendahan hati penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac, Ak, CA. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

iv

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak. dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM., Ak. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM., Ak selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas waktu, bimbingan, dan arahan yang diberikan selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dra. Sri Mulyani MBA, Ak. selaku Dosen Pembaca Penilai, terima kasih atas masukan dan saran yang telah diberikan.

6. Kepada saudara kandungku yang tercinta : B’Dion, B’Harpen, adikku Sigmer dan Putri, Kakak Iparku Melfa, keponakanku Vincent yang tanggal lahirnya sama denganku, jangan nakal-nakal ya dek, dan semua keluargaku yang selalu memberi dukungan, doa dan semangat. Kepada sahabat-sahabatku SSG, Ois Sihotang, dan semua teman-teman seperjuangan dikampus yang telah bersedia memberikan dukungan dan semangat. Kepada rekan-rekan kerja saya di PNPM-Mandiri Perdesaan Kec. Merek, Kab. Karo (B’Frans, K’Nova, Uda Heber, B’Jeks, K’ Evi, K’ Melda) dan seluruh Staff Pegawai Kantor Camat Merek, Kab. Karo, juga segenap Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi


(7)

v

Sumatera Utara yang telah memberikan arahan dan informasi Terima Kasih buat dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.

Medan, Januari 2014 Penulis,

Rokhyana Br Simanihuruk Nim: 100522104


(8)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Laporan Arus Kas ... 8

2.1.1 Pengertian Laporan Arus Kas ... 8

2.1.2 Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas ... 9

2.1.3 Penyajian Laporan Arus Kas ... 10

2.1.4 Klasifikasi Laporan Arus Kas ... 12

2.1.5 Format Laporan Arus Kas ... 15

2.1.6 Sumber Informasi Untuk Laporan Arus Kas ... 18

2.2 Harga Saham ... 20

2.2.1 Pengertian Harga Saham ... 20

2.2.2 Proses Terbentuknya Harga saham ... 21

2.2.3 Elemen-Elemen Harga saham ... 22

2.2.4 Penilaian Harga Saham ... 23

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harga saham ... 25

2.2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 27

2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 29

2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis... 34

2.5 Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36


(9)

vii

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 36

3.2.1 Subjek Penelitian ... 36

3.2.2 Objek Penelitian ... 36

3.3 Populasi dan Sampel ... 36

3.3.1 Populasi ... 36

3.3.2 Sampel ... 37

3.4 Data yang Dibutuhkan ... 37

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 38

3.6.1 Variabel Dependen ... 38

3.6.2 Variabel Independen ... 38

3.7 Teknik Analisis Data ... 39

3.7.1 Uji Asumsi Klasik ... 39

3.8 Pengujian ... 39

3.8.1 Pengujian dengan Menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda ... 39

3.8.2 Pengujian Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Data Penelitian... 43

4.2 Hasil Proses Statistik ... 44

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 44

4.3 Pengujian Asumsi Klasik ... 47

4.4 Pengujian dengan Menggunakan Analisis Linier Berganda dan Pembahasan ... 53

4.5 Pengujian dengan Hipotesis ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan... 61

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 62

5.3 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(10)

viii DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

4.1 Data Sampel Perusahaan ... 44

4.2 Statistik Deskriptif ... 45

4.3 Hasil Uji Normalitas ... 48

4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 50

4.5.1 Uji Glesjer (1) ... 51

4.5.2 Uji Glesjer (2) ... 51

4.6 Uji Autokorelasi ... 52

4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 53

4.8 Hasil Uji Koefisien Regresi thitung 4.9 Membandingkan t ... 56


(11)

ix DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Format Laporan Arus Kas (Metode Langsung) ... 16

2.2 Format Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)... 17

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 48


(12)

x DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Data Sampel Perusahaan setelah Terasformasi Data ... 67

2 Data Sampel Perusahaan setelah Terasformasi Data ... 68

3 Hasil Uji Deskriptif... 70

4 Hasil Uji Normalitas sebelum Transformasi Data ... 70

5 Hasil Uji Normalitas setelah Transformasi Data ... 71

6 Hasil Uji Normalitas Grafik Normal Probability Plot ... 71

7 Hasil Uji Multikolinearitas... 72

8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 72

9 Hasil Uji Autokorelasi ... 74


(13)

i ABSTRAK

PENGARUH ARUS KAS TOTAL, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman? Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 14 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan pemilihan sampel secara

purposive sampling dan data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan harga saham penutupan dari masing-masing sampel yang dipublikasikan di www.idx.co.id. Variabel independen yang digunakan adalah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah harga saham. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik dan regresi liniear berganda.

Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan : 1) Arus kas total tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 2) Arus kas operasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 3) Arus kas investasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. 4) Arus kas pendanaan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap harga saham. Dan hasil uji R2 dapat disimpulkan bahwa arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham sebesar 69,7%.

Kata Kunci : Arus Kas Total, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Makanan Dan Minuman.


(14)

ii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TOTAL CASH FLOW , OPERATING CASH FLOW, INVESTING CASH FLOW AND FUNDING CASH FLOW TOWARD

THE STOCK PRICE

(An Empirical Study on Manufacturing Consumer Goods Industry Sector Sub- Sectors of Food and Beverages that are Listed In Indonesia Stock

Exchanges)

Formulation of the problem in this study is whether the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flow significant positive effect on stock prices on companies manufacturing consumer goods industry sector sub- sectors of food and beverages ? And the purpose of this study was to determine whether the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flows a significant positive effect on stock prices .

This study used a sample of 14 companies manufacturing consumer goods industry sector sub- sectors of food and beverages are listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2010 to 2012. Data collection techniques used are documentation and sample selection by purposive sampling and data used are secondary data from financial statements and the closing stock price of each sample were published in www.idx.co.id. The independent variable used is the total cash flow, operating cash flow, investing cash flow and funding cash flow while the dependent variable used is the stock price . The data analysis technique used in this study is a classic assumption test and multiple linear regression .

The results of the research and analysis of the data showed : 1) The total cash flow is not a significant positive effect on stock. 2) Operating cash flow is not a significant positive effect on stock prices. 3) Cash flow of inve stment is not significant positive effect on stock prices. 4) Funding cash flow positive but not significant effect on stock prices. And R2 test results it can be concluded that the total cash flow , operating cash flow , investing cash flow and funding cash flow have an influence on the share price of 69.7 %.

Keywords : Total Cash Flow, Operating Cash Flow, Investing Cash Flow, Funding Cash Flow, The Stock Price Company Industry Consumer Goods Manufacturing Sector Sub Sector Food And Beverages


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Di Indonesia perkembangan pembangunan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang didirikan setiap tahunnya. Setiap perusahaan membutuhkan modal yang cukup besar untuk membiayai seluruh aktivitas operasional perusahaannya. Dan perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat menyadari bahwa keseimbangan antara modal jangka pendek dan modal jangka panjang sangat dibutuhkan untuk memperkuat modal perusahaannya. Permodalan yang hanya menitikberatkan pada sumber pembiayaan jangka pendek saja akan mempertinggi tingkat risiko usaha, terutama disaat situasi perekonomian yang tidak menentu.

Agar perusahaan tetap berkembang salah satu cara yang dilakukan oleh banyak perusahaan adalah dengan cara berinvestasi pada pasar modal. Setiap investor memerlukan analisis sebelum membuat suatu keputusan untuk menginvestasikan dananya di pasar modal. Investor tersebut harus percaya bahwa informasi yang diterima adalah informasi yang benar, efektif dan akurat, hal ini dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan, salah satunya laporan arus kas. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai persyaratan PSAK No.2 (Revisi 2009) dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan (integral) dari laporan


(16)

2

keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2, pengertian laporan arus kas adalah laporan yang memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing

Secara umum, informasi arus kas membantu untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, membayar dividen, meningkatkan kapasitas, dan mendapatkan pendanaan. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai laporan keuangan termasuk investor dalam proses pengambilan keputusan dan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas di masa mendatang, membayar dividen dan memenuhi kewajibannya. Informasi arus kas juga membantu dalam menilai kualitas laba.

) selama suatu periode akuntansi.

Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian dengan perubahan keadaan dan peluang. Laporan arus kas dikatakan mempunyai kandungan informasi apabila dengan disertakannya laporan arus kas dalam laporan keuangan, karena laporan keuangan perusahaan berfungsi sebagai penyedia informasi dengan demikian para investor bereaksi untuk melakukan investasi dalam saham (penjualan atau pembelian saham) pada perusahaan yang bersangkutan. Pada dasarnya, investasi


(17)

3

dalam saham terbagi menjadi dua, yaitu untuk tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Untuk tujuan jangka pendek, investor cenderung menggunakan analisis teknikal, yaitu metode analisis berdasarkan pergerakan harga saham sesuai dengan kemungkinan teknis dari historikal data statistik pada jangka waktu tertentu. Untuk tujuan investasi jangka panjang, aspek fundamental akan menjadi dasar penilaian yang berharga untuk memutuskan apakah suatu saham layak dibeli.

Harga saham sering mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Adapun faktor eksternal (lingkungan makro) yang dapat mempengaruhi harga saham antara lain seperti gejolak politik dalam negeri, kondisi makro ekonomi negara yang bersangkutan, laju inflasi, perubahan suku bunga, perubahan regulasi pemerintah dan sebagainya. Sedangkan faktor internal yang berpengaruh terhadap harga saham yaitu fundamental perusahaan, seperti kinerja keuangan dan manajemen perusahaan yang sumber informasinya diperoleh dari laporan keuangan, salah satunya dari laporan arus kas perusahaan. Penilaian terhadap saham sangat dipengaruhi dan tidak terlepas dari kondisi kinerja keuangan dan manajemen perusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah repleksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan dimana nilai suatu perusahaan tersebut salah satunya dapat terungkap melalui laporan arus kas. Jika arus kas mengalami peningkatan dimasa yang akan datang, akan memberikan sisi positif mengenai kinerja perusahaan kepada investor, akibatnya para investor akan membeli saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham.


(18)

4

Informasi yang dikandung oleh laporan arus kas tentang kondisi keuangan dan kinerja perusahaan memiliki pengaruh yang dominan terhadap pembentukan harga saham. Arus kas operasi mempengaruhi harga saham, jika arus kas operasi pada periode akuntansi tertentu mengalami surplus atau bernilai positif. Arus kas investasi akan mempengaruhi harga saham jika perusahaan mengalami peningkatan investasi, hal ini mencerminkan bahwa perusahaan melakukan investasi untuk meningkatkan prospek dimasa mendatang. Dengan adanya prospek perusahaan yang semakin baik diharapkan akan mempengaruhi harga saham di bursa efek sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut maupun bagi investor. Arus kas pendanaan mempengaruhi harga saham didasarkan signaling theory yang menyatakan bahwa penerbitan hutang merupakan sinyal yang baik untuk menaksir kas. Penerbitan hutang dan penerbitan saham mengakibatkan arus kas pendanaan akan bersifat positif. Arus kas pendanaan yang positif mencerminkan harga saham mengalami peningkatan dan dapat memberikan keuntungan bagi investor maupun perusahaan. Maka dalam penelitian ini akan dilihat keseluruhan total arus kas maupun masing-masing dari komponen laporan arus kas, apakah ada hubungannya dengan harga saham. Perbedaan komponen-komponen arus kas ini penting karena masing-masing komponen tersebut dianggap mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Indrayanti (2009) terhadap 18 Perusahaan food and beverages sampel yang terdaftar di BEI periode 2005-2007 yaitu pengaruh arus kas operasi, investasi dan pendanaan terhadap harga saham pada


(19)

5

perusahaan food and beverages yang go public di bursa efek Indonesia menunjukkan bahwa secara parsial variabel arus kas operasi, arus kas investasi dan total arus kas berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan arus kas pendanaan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel harga saham, dan perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh signifikan dan berarah negatif terhadap harga saham.

Silitonga (2009) meneliti “Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang digunakan adalah arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus dari aktivitas pendanaan. Variabel dependennya adalah harga saham. Hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara simultan. Namun secara parsial hanya arus kas dari aktivitas operasi yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Resta (2012) yang meneliti pengaruh komponen arus kas dan laba terhadap return saham terhadap 93 perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel yang terdaftar di BEI periode 2008-2010, hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi dan arus kas investasi memiliki pengaruh positif dan singnifikan terhadap return saham, sedangkan arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan latar belakang masalah, penulis tertarik untuk menganalisis dan menguji kembali pengaruh laporan arus kas


(20)

6

khususnya pengaruh keempat aktifitas utama arus kas yaitu arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan terhadap harga saham. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan terhadap harga saham, maka penulis menuangkannya ke dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi dan mengambil judul penelitian tentang “Pengaruh Arus Kas Total, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi Dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Harga Saham”.

1.2 Perumusan Masalah

Di dalam suatu penulisan, rumusan masalah sangat penting sebab akan memudahkan penulis dalam pengarahan pengumpulan data dalam rangka untuk memperoleh data yang relevan (J. Supranto, 1986:18).

Berkaitan dengan latar belakang masalah penelitian diatas, maka penulis membuat beberapa perumusan permasalahan yang akan diuji, yaitu ;

1. Apakah arus kas total berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman?

2. Apakah arus kas operasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman?

3. Apakah arus kas investasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman?


(21)

7

4. Apakah arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna bagi : 1. Bagi Investor

Penelitian ini dapat memberikan wawasan untuk menganalisis komponen arus kas yang digunakan sebagai alat pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam melakukan investasi di pasar modal.

2. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam meningkatkan daya tarik para investor dan memberikan informasi bagi perusahaan agar menyajikan informasi yang relevan, lengkap, akurat dan tepat waktu atas laporan arus kasnya.

3. Bagi Pembaca dan Penulis. Penelitian ini berguna untuk memperluas pengetahuan dan lebih memahami serta mengerti mengenai pengaruh laporan arus kas terhadap harga saham serta dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan.


(22)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Arus Kas

2.1.1 Pengertian Laporan Arus Kas

Pengertian laporan arus kas dari beberapa sumber :

Laporan Arus Kas adalah semua arus kas masuk dan arus kas keluar, atau sumber dan penggunaan kas selama suatu periode. (Kieso, Weygandt dan Warfield 2008:2012).

Laporan Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. (PSAK No. 2).

Pengertian Arus Kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002;2.2) adalah: “Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam jumlah kas perusahaan selama suatu periode tertentu.

Pengertian Arus Kas menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Keuangan I Edisi keempat” menyatakan sebagai berikut : “Arus kas adalah ringkasan aliran kas untuk suatu periode tertentu, laporan ini kadang disebut laporan sumber dan penggunaan


(23)

9

operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan serta menunjukkan perubahan kas dan surat berharga selama periode tersebut”. (2002:61)

2.1.2 Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas

PSAK No.2 paragraf 1 (IAI:2007) menyatakan bahwa tujuan laporan arus kas adalah sebagai berikut :

“Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai lapoan keuangan perlu melakukan evalusai terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kapasitas perolehannya. Tujuan pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.”

Laporan arus kas dapat digunakan untuk (PSAK No. 2) :

a) Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahaan keadaan dan peluang.

b) Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan


(24)

10

nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan.

c) Informasi arus kas juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.

d) Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan.

e) Informasi arus kas berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan kas bersih serta dampak perubahan harga.

2.1.3 Penyajian Laporan Arus Kas

Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sebagai bagian dari laporan keuangan tahunannya. Untuk menentukan dan menyajikan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi dapat digunakan salah satu dari dua metode, yaitu metode lansusng (Direct Method) dan metode tidak langsung (Indirect Method). (Prastowo dan Juliaty 2002:31)

a. Metode Langsung

Metode langsung adalah metode yang sederhana, yang hanya terdiri atas arus kas opersai yang dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu


(25)

11

penerimaan kas dan pengeluaran kas. Dengan metode ini, kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. Metode langsung pada dasarnya merupakan laporan laba-rugi berbasis tunai atau kas yang menunjukkan penerimaan kas dan pengeluaran kas secara ringkas.

Pada metode langsung, rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan dengan basis akrual dikonversikan menjadi penghasilan dan biaya dengan basis kas. Arus kas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan (Penghasilan) dan beban (biaya), disesuaikan dengan perubahan rekening aktiva atau utang lancar yang berkaitan.

b. Metode Tidak Langsung

Dengan metode ini, untuk menentukan dan menyajikan jumlah arus kas bersih yang sama dari aktivitas operasi dapat dilakukan dengan menyesuaikan laba bersih berbasis akrual dengan perubahan aktiva atau utang lancar yang berkaitan.

Metode ini tidak menentukan kategori utama dari arus kas operasi seperti halnya pada metode langsung. Penyesuaian yang dilakukan pada metode ini dimaksudkan untuk mengeluarkan :

1) Pengaruh transaksi bukan kas, seperti depresiasi, amortisasi, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan atau kerugian valuta asing yang belum direalisir.


(26)

12

2) Pengaruh diferel arus kas masa lalu (misalnya perubahan saldo persediaan) dan akrual dan arus kas yang diharapkan di masa depan (misalnya perubahan piutang atau hutang).

3) Pengaruh semua unsur pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan, seperti laba atau rugi penjualan aktiva tetap.

Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Alasannya, metode langsung tersebut menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas di masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dari :

1) Catatan akuntansi perusahaan,

2) Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk perubahan persediaan, piutang usaha, utang usaha selama periode berjalan, pos bukan kas lainnya dan pos lain yang berkaitan dengan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

2.1.4 Klasifikasi Laporan Arus Kas

Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas berdasarkan kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.


(27)

13

Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan adalah (PSAK No. 2) :

a. Aktivitas Operasi (Operating Activities)

Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Beberapa contoh dari aktivitas operasi adalah : 1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,

2) Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain, 3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa,

4) Pembayaran kas kepada karyawan,

5) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya,

6) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi, 7) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan

untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. b. Aktivitas Investasi ( Investing Activities)

Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.


(28)

14

Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah :

1) Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri oleh perusahaan,

2) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, serta aktiva tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya, 3) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain, 4) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain

serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan lembaga

keuangan),

5) Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts,dan swap contracts kecuali apabila kontak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

c. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)

Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.


(29)

15

1) Penerimaan kas dari emisi saham serta instrumen modal lainnya,

2) Pembayaran kas kepada para pemengang saham untuk menarik atau menembus saham perusahaan,

3) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek dan pinjaman lainnya.

4) Pelunasan pinjaman,

5) Pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease).

2.1.5 Format Laporan Arus Kas

NAMA PERUSAHAAN

Laporan Arus Kas ( Metode Langsung)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20XX

Arus Kas dari Aktivitas Operasi :

Penerimaan kas dari pelanggan xxx

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (xxx)

Kas yang dihasilkan operasi xxx

Pembayaran bunga (xxx)

Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

Arus kas sebelum pos luar biasa xxx

Hasil dari asuransi karena gempa bumi xxx


(30)

16 Arus Kas dari Aktivitas Investasi :

Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A) (xxx) Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan ( Catatan B) (xxx)

Hasil dari penjualan peralatan xxx

Penerimaan bunga xxx

Penerimaan dividen xxx

Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Investasi xxx

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :

Hasil dari penerbitan modal saham xxx

Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx

Pembayaran utang sewa pembiayaan (xxx)

Pembayaran dividen* (xxx)

Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan xxx

Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C) xxx Kas dan setara kas pada akhir periode xxx

*Dapat juga dilaporkan sebagai arus kas operasi, paragraf 33 PSAK No. 2

Gambar 2.1 Format Laporan Arus Kas (Metode Langsung)

NAMA PERUSAHAAN

Laporan Arus Kas ( Metode Langsung)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20XX

Arus Kas dari Aktivitas Operasi :


(31)

17

Penyesuaian untuk :

Penyusutan xxx

Kerugian selisih kurs xxx

Penghasilan investasi (xxx)

Beban bunga xxx

Laba opersai sebelum perubahan modal kerja xxx

Kenaikan piutang dagang dan piutang lain (xxx)

Penurunan persediaan xxx

Penurunan utang dagang (xxx)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi :

Pembayaran bunga xxx

Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

Arus kas sebelum pos luar biasa (xxx)

Hasil dari penyelesaian asuransi gempa bumi xxx

Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi xxx

xxx

Arus Kas dari Aktivitas Investasi :

Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A) (xxx) Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan ( Catatan B) (xxx)

Hasil dari penjualan peralatan xxx

Penerimaan bunga xxx

Penerimaan dividen xxx

Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Investasi xxx Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :

Hasil dari penerbitan modal saham xxx

Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx

Pembayaran utang sewa guna usaha keuangan (xxx) Pembayaran dividen* (xxx)


(32)

18 Arus Kas Bersih dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan xxx

Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C) xxx Kas dan setara kas pada akhir periode xxx Gambar 2.2 Format Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)

2.1.6 Sumber Informasi Untuk Laporan Arus Kas

Prastowo (1995) dalam Endriyani (2002:14) menyatakan bahwa suatu informasi berguna untuk mempertimbangkan rekening yang memuat penjelasan mengapa kas dan setara kas mengalami perubahan selama periode tertentu. Arus kas masuk dan arus kas keluar dapat ditentukan dengan menganalisis semua rekening neraca kecuali kas dan setara kas :

a. Arus kas masuk dihasilkan dari : 1) Penurunan dalam aktiva, 2) Kenaikan dalam hutang, 3) Kenaikan dalam modal sendiri b. Arus kas keluar dihasilkan dari :

1) Kenaikan dalam aktiva, 2) Penurunan dalam hutang, 3) Penurunan dalam modal sendiri

Untuk dapat menyusun laporan arus kas diperlukan informasi-informasi yaitu : 1) Neraca untuk periode berjalan,


(33)

19

3) Laporan Laba-Rugi tahun berjalan,

4) Informasi pendukung yang diperoleh dari rekening-rekening neraca kecuali kas dan setara kas.

Hal-hal penting yang harus diingat dalam penyiapan laporan arus kas adalah: a. Neraca komparatif menyediakan informasi dasar untuk menyiapkan

laporan arus kas. Informasi tambahan yang diperoleh dari analisis atas akun-akun spesifik juga dimasukkan.

b. Suatu analisis atas akun laba ditahan adalah penting. Kenaikan atau penurunan bersih laba ditahan tanpa penjelasan apapun merupakan jumlah yang kurang berarti dalam laporan karena hal tersebut dapat mencerminkan pengaruh laba bersih, dividen yang diumumkan, apropriasi laba ditahan, atau penyesuaian periode sebelumnya.

c. Laporan arus kas mencakup seluruh perubahan yang melibatkan kas atau menimbulkan kenaikan atau penurunan kas.

d. Penghapusan, pembebanan amortisasi dan ayat jurnal “buku” yang sejenis seperti penyusutan aktiva pabrik, dianggap baik sebagai arus kas masuk maupun arus kas keluar karena tidak berpengaruh terhadap kas. Akan tetapi karena hal itu telah diperhitungkan dalam penentuan laba bersih, maka harus ditambahkan kembali ke atau dikurangkan dari laba bersih untuk mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi.


(34)

20 2.2 Harga Saham

2.2.1 Pengertian Harga Saham

Saham pada dasarnya merupakan bukti pernyertaan modal dari investor kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan investor memiliki klaim atas penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan. Harga saham adalah realisasi harga saham penutupan tahunan, harga saham ini dipandang layak untuk mewakili pencerminan kinerja perusahaan dalam satu periode laporan tahuanan.

Pengertian Harga Saham dari beberapa pihak :

Menurut Weston dan Brigham (1993), harga saham didefinisikan sebagai:

”The price at which stock sells in the market”. Sedangkan, harga pasar adalah nilai pasar sekuritas yang dapat diperoleh investor apabila investor menjual atau membeli saham, yang ditentukan berdasarkan harga penutupan atau closing price di bursa pada hari yang bersangkutan. Jadi, harga penutupan atau closing price merupakan harga saham terakhir kali pada saat berpindah tangan di akhir perdagangan.

Harga saham adalah harga yang terbentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatar belakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan. (Saragih, 2005:10).

Harga saham adalah nilai bukti penyertaan modal pada perusahaan perseroan terbatas yang telah listed di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar


(35)

21

Harga saham merupakan refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset. (Hartono, 2007:13)

2.2.2 Proses Terbentuknya Harga Saham

Menurut Sharpe (2000), proses terbentuknya harga saham dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

a) Demand to Buy Schedule

Investor yang hendak membeli saham akan datang ke pasar saham. Biasanya mereka akan memakai jasa para broker atau pialang saham. Investor dapat memilih saham mana yang akan dibeli dan bisa menetapkan standar harga bagi investor itu sendiri.

b) Supply to sell schedule

c)

Investor juga dapat menjual saham ke pasar saham. Investor tersebut dapat menetapkan pada harga berapa saham yang mereka miliki akan dilepas ke pasaran. Biasanya harga yang tinggi akan lebih disukai para investor.

Interaction of Schedule

Pertemuan antara permintaan dan penawaran menciptakan suatu titik temu yang biasa disebut sebagai titik ekuilibrium harga. Pada awalnya perusahaan yang mengeluarkan saham akan menetapkan harga awal untuk sahamnya. Saham tersebut kemudian akan dijual ke pasar untuk diperdagangkan. Saat di pasaran, harga saham tersebut akan berubah


(36)

22

karena permintaan dari para investor. Ekspektasi harga yang dimiliki oleh buyer akan mempengaruhi pergerakan harga saham yang pada awalnya telah ditawarkan oleh pihak seller. Saat terjadi pertemuan harga yang ditawarkan oleh seller dan harga yang diminta oleh buyer, maka

akan tercipta harga keseimbangan

2.2.3 Elemen-elemen Harga Saham

Elemen-elemen dari harga saham adalah (Yarnes, 2003:614) :

a) Open

Open adalah harga pembentukkan atau harga perdagangan pertama untuk suatu periode ( misalnya harga perdagangan pertama untuk hari ini).

b) High

High adalah harga tertinggi atau harga perdagangan tertinggi untuk suatu periode. High adalah titik dimana ada lebih banyak penjual dari pada pembeli (artinya, selalu ada penjual yang besedia menjual pada harga yang lebih tinggi). High juga mencerminkan harga tertinggi dimana pembeli bersedia membayar.

c) Low

Low adalah harga terendah atau harga perdagangan terendah untuk suatu periode. Low adalah titik dimana lebih banyak pembeli dari pada penjual (artinya, selalu ada pembeli bersedia membeli pada


(37)

23

harga yang lebih rendah). Low juga mencerminkan harga terendah dimana penjual bisa menerima.

d) Close

Close adalah harga penutupan atau harga perdagangan terakhir untuk suatu periode.

e) Bid

Bid adalah harga dimana pembeli bersedia untuk membayar f) Ask

Ask adalah harga dimana penjual bersedia menerima untuk suatu saham.

2.2.4 Penilaian Harga Saham

Tiga jenis penilaian harga saham (Hartono, 2007:118) : a. Nilai Buku

Nilai buku sebenarnya mencerminkan seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor. Jadi nilai buku saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai buku : 1) Nilai Nominal

Nilai nominal merupakan nilai yang ditetapkan oleh perusahaan untuk tiap-tiap lembar saham.


(38)

24

Agio saham merupakan selisih yang dibayar oleh pemengang saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya.

3) Nilai Modal Disetor

Nilai modal disetor merupakan total yang dibayar oleh pemengang saham kepada perusahaan untuk ditukarkan dengan saham preferen atau dengan saham biasa.

4) Laba Ditahan

Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemengang saham. Laba yang ditidak dibagi ini diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal.

b. Nilai Pasar

Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar, yaitu permintaan dan penawaran.

c. Nilai Intrinsik

Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham. Ada dua macam analisis yang digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham, yaitu analisis sekuritas fundamental atau analisis perusahaan dan analisis teknis. Analisis sekuritas fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan (misalnya, laba, dividen yang dibayar, penjualan dan lain sebagainya). Sedangkan


(39)

25

analisis teknis menggunakan data pasar dari saham (misalnya, harga dan volume transaksi saham) untuk menentukan nilai dari saham.

2.2.5

Menurut Alwi (2003, 87) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan

1) Faktor Internal (Lingkungan mikro) yaitu :

a) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarika penjualan.

b) Pengumuman pendanaan (financing announcements) seperti pengumuman yang berhubungan denga

c) Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.

d) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.

e) Pengumuma investment annuncements), seperti

melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya..


(40)

26

f) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.

g) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal,

earning per share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.

2) Faktor Eksternal (Lingkungan makro) yaitu :

a) Pengumuman dari pemerintah seperti

tabungan dan deposito, kurs valuta asin regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

b) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.

c) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading.

d) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi

merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.


(41)

27 2.2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

Weston dan Brigham (1993:25) menyatakan bahwa perusahaan perlu untuk memperjuangkan kesejahteraan pemengang saham, maka perusahaan memusatkan perhatian pada laba per lembar, bukan pada laba total. Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham (EPS) yang diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Hal ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi, sehingga harga saham perusahaan akan meningkat. Saat atau waktu diperolehnya laba merupakan alasan yang sangat penting untuk memusatkan perhatian pada kekayaan yang diukur dengan harga saham, bukan hanya dengan laba semata.

Masalah lainnya berkaitan dengan risiko. Risiko yang terkandung pada laba per lembar saham yang diproyeksikan juga tergantung pada bagaimana pola pembiayaan perusahaan. Banyak perusahaan yang bangkrut dan semakin besar penggunaan hutang, semakin besar pula ancaman untuk bangkrut. Karena itu, meskipun pembiayaan dengan menggunakan hutang bisa menaikkan laba per lembar saham yang diproyeksikan, namun hutang juga memperbesar risiko atas laba dimasa mendatang. Apabila tingkat risiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi harga saham


(42)

28

perusahaan. Biasanya semakin tinggi risiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham yang diterima.

Masalah lainnya lagi adalah menyangkut pembayaran dividen kepada pemengang saham yang bertentangan dengan penahanan laba dan penginvestasiannya kembali dalam perusahaan guna meningkatkan pertumbuhan laba. Pemengang saham menginginkan dividen tunai tetapi mereka juga menghendaki pertumbuhan EPS yang dihasilkan dari laba yang diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Manager harus memutuskan seberapa besar dari laba periode berjalan yang akan dibayarkan sebagai dividen dan berapa yang ditahan dan diinvestasikan kembali. Ini disebut sebagai keputusan tentang pembagian dividen. Pembagian dividen yang terbaik adalah keputusan yang memaksimumkan harga saham.

Menurut Brigham dan Houston (2006:101) menyatakan bahwa rata-rata harga saham sebuah perusahaan akan naik tidak berapa lama setelah perusahaan mengumumkan adanya pemecahan atau dividen saham. Jika sebuah perusahaan mengumumkan adanya pemecahan atau dividen saham, harga sahamnya cenderung naik. Namun jika selama beberapa bulan kedepan perusahaan tidak mengumumkan adanya kenaikan laba dan dividen, maka harga sahamnya akan kembali jatuh ke tingkat sebelumnya.

Dengan demikian, menurut Weston dan Brigham (1993:26) harga saham perusahaan tergantung pada faktor-faktor berikut :


(43)

29

a) Proyeksi laba per saham b) Saat diperolehnya laba

c) Tingkat risiko dan proyeksi laba

d) Proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas e) Kebijakan pembagian dividen

Setiap keputusan perseroan yang penting harus dianalisis dengan memperhatikan pengaruhnya terhadap faktor-faktor tersebut, yang karenanya juga mempengaruhi harga saham.

2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Harga saham sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor-faktor secara makro dalam artian pengaruh internal perusahaan dan pengaruh eksternal. Dalam penelitian ini harga saham dilihat secara mikro yaitu kinerja atau prestasi perusahaan, yang dalam penelitian ini adalah informasi dari laporan arus kas perusahaan. Perusahaan harus menyajikan laporan arus kas sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan dan laporan arus kas merupakan alat untuk mengukur kinerja perusahaan. Laporan arus kas merupakan pilihan yang paling tepat dalam menilai kinerja perusahaan.

Jika para investor memperoleh informasi yang memadai dari pelaporan arus kas yang terpisah dari laba-rugi dan neraca, maka perilaku


(44)

30

investor dapat diamati melalui pengembalian pasar sekuritas dengan demikian komponen arus kas tersebut berpengaruh terhadap harga saham.

Salah satu tujuan penyajian data arus kas adalah menyediakan informasi yang diasumsi akan membantu investor meramalkan jumlah arus kas yang mungkin didistribusikan pada waktu yang akan datang dalam bentuk dividen. Dan juga membantu investor dalam mengevaluasi risiko yang meliputi veriabilitas yang diharapkan dalam pengembalian mendatang maupun kemungkinan insolvabilitas. Oleh karena itu, data arus kas dianggap menyajikan informasi yang utama dalam penentuan harga saham di pasar modal.

Hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan terhadap harga saham:

a) Pengaruh arus kas total terhadap harga saham

Total arus kas adalah kas total yang diperoleh perusahaan dalam satu tahun, yang merupakan penjumlahan dari arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan. Laporan arus kas pada umumnya melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas dan perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas investasi maupun aktivitas pendanaan. Pelaporan kenaikan dan penurunan bersih kas sangat berguna bagi para investor, kreditor dan pihak lainnya sebab mereka ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yaitu


(45)

31

kas. Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha, melunasi kewajiban dan membagi dividen kepada para investor.

Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Indrayanti (2009) terhadap 18 Perusahaan food and beverages sampel yang terdaftar di BEI periode 2005-2007 yaitu pengaruh arus kas operasi, investasi dan pendanaan terhadap harga saham pada perusahaan food and beverages yang go public di bursa efek Indonesia dengan menggunakan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara parsial variabel total arus kas berpengaruh terhadap harga saham. Dan penelitian yang dilakukan oleh Keni (2008) yaitu pengaruh arus kas dan laba akuntansi terhadap harga saham perusahaan industri kimia yang terdaftar di bursa efek Jakarta dengan mengunakan uji regresi berganda dengan metode ordinary least square

(OLS), menunjukkan bahwa laba akuntansi, berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan total arus kas, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap harga saham.

b) Pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham

Aktivitas arus kas operasi merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan


(46)

32

melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (2013) terhadap 119 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010 untuk mengetahui pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta laba bersih terhadap return saham dengan alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda, uji F dan uji t hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas opersai, investasi, pendanaan dan perubahan laba terhadap return saham dengan nilai sig< 0,05. Hasil uji t masing-masing variabel bebas arus kas dari aktivitas opersai, investasi, pendanaan dan perubahaan laba berpengaruh terhadap return saham dengan nilai sig< 0,05.

Penelitian yang dilakukan Meythi (2006) yaitu “Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham dengan Persistensi Laba sebagai Variabel Intervening”. Dengan tujuan penelitian untuk menguji dan menemukan bukti empiris mengenai pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan Persistensi Laba sebagai Variabel Intervening. Variabel-variabel penelitian ini yaitu arus kas operasi, harga saham dan persistensi. Hasil dari penelitian ini yaitu arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap harga saham dan persistensi laba, persistensi laba juga tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan hasil output SPSS nilai koefisien standardized masing-masing sebesar 0,005, 0,024, -0,010 dan tidak signifikan (p≥0.05) yaitu


(47)

33

0,626 sebagai variabel intervening sehingga hipotesis penelitian tidak mendapat dukungan bukti empiris.

c) Pengaruh arus kas investasi terhadap harga saham

Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi berisi informasi yang menyangkut perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan peneriman dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Indrayanti (2009) terhadap 18 Perusahaan food and beverages sampel yang terdaftar di BEI periode 2005-2007 yaitu pengaruh arus kas operasi, investasi dan pendanaan terhadap harga saham pada perusahaan food and beverages yang go public di bursa efek Indonesia dengan menggunakan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara parsial variabel arus kas investasi berpengaruh terhadap harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (2013) dengan regresi linear berganda, uji F dan uji t, hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi terhadap return saham


(48)

34

dengan nilai sig< 0,05. Hasil uji t variabel bebas arus kas investasi berpengaruh terhadap return saham dengan nilai sig< 0,05.

d) Pengaruh arus kas pendanaan terhadap harga saham

Pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan berisi informasi aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Indrayanti (2009) terhadap 18 Perusahaan food and beverages sampel yang terdaftar di BEI periode 2005-2007 yaitu pengaruh arus kas operasi, investasi dan pendanaan terhadap harga saham pada perusahaan food and beverages yang go public di bursa efek Indonesia dengan menggunakan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara parsial variabel arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap variabel harga saham.

2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis

Arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan terhadap harga saham dapat disusun menjadi sebuah kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut :


(49)

35

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis 2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka, rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha1 Ha

: arus kas total berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

2 Ha

: arus kas operasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

3 Ha

: arus kas investasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

4 : arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

ARUS KAS TOTAL ( AT )

ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI ( AO )

HARGA SAHAM ( HS) ARUS KAS

AKTIVITAS INVESTASI ( AI )

ARUS KAS AKTIVITAS PENDANAAN


(50)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara atau teknik yang dilakukan sebagai upaya memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip guna mewujudkan kebenaran dari suatu permasalahan yang ada.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI yang melaporkan data arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tahun 2010 sampai tahun 2012.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian 3.2.1 Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah perusahaan yang melaporkan laporan arus kas periode tahun 2010 sampai tahun 2012.

3.2.2 Objek penelitian

Objek penelitian adalah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan harga saham.


(51)

37 3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan data dari objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan data tentang arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan harga saham penutupan dari semua emiten yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dan dapat dianggap mewakili keseluruhan populasi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini :

a. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2012.

b. Perusahaan tersebut melaporkan laporan arus kas periode tahun 2010 sampai tahun 2012.

c. Perusahaan tersebut melaporkan harga saham penutupan periode tahun 2010 sampai tahun 2012.

3.4 Data yang dibutuhkan

1. Laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2012.


(52)

38

2. Data harga saham penutupan periode tahun 2010 sampai tahun 2012.

3. Data arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan periode tahun 2010 sampai tahun 2012.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dengan melihat pada fakta tertulis berupa dokumen, catatan dan arsip yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2012.

Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara purpose sampling untuk mendapatkan sampel yang memenuhi kriteria yang ditentukan yaitu keseluruhan data tentang arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan harga saham penutupan dari perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2012.

3.6 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.6.1 Variabel Dependen


(53)

39 3.6.2 Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan meliputi arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan.

3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distibusi normal atau tidak.

2) Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi maka terjadi masalah Multikolinieritas

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas mengartikan bahwa nilai varians berbeda dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik dibuktikan dengan tidak terjadinya heteroskedastisitas dan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji

Glejser. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik tidak mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi tidak terjadi heteroskedastisitas.


(54)

40 3.8 Pengujian

3.8.1 Pengujian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.

Garis regresi berganda dinyatakan dengan persamaan : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X

Keterangan :

4

Y = Rata-rata harga saham

β1–β4 X

= Koefisien variabel independen (harga saham)

1 X

= Arus kas total

2 X

= Arus kas operasi

3 X

= Arus kas investasi

4

� =∑ � − � ∑ �

β= n( ∑XY )− ( ∑X )( ∑Y ) n ( ∑X2)− (∑X)2

= Arus kas pendanaan

Keterangan :

b = Jumlah variabel independen n = Jumlah data

3.8.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan bertujuan untuk menguji apakah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan berpengaruh positif terhadap harga saham.


(55)

41

a. Menentukan besarnya Koefisien Determinasi (R2

Koefisien determinasi merupakan suatu alur untuk mengukur besarnya persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

).

b. Menentukan formulasi Ho dan Ha. Ho, β1, β2, β3, β4

Ha, β

<0 tidak terdapat pengaruh positif antara arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan terhadap harga saham.

1, β2, β3, β4

c. Menentukan Taraf Keyakinan (Level of Significant)

>0 terdapat pengaruh positif antara arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan terhadap harga saham.

Taraf keyakinan dalam penelitian ini menggunakan 95% atau alpha = 5% dengan degree of freedom = (n-1)

d. Menentukan t

Level of significant (α) sebesar 5% tabel

Degree of freedom = n-1

e. Menentukan t

Menentukan t hitung

hitung

f. Membuat keputusan

dengan menggunakan SPSS

Mengambil keputusan dengan membandingkan ttabel dengan thitung dengan criteria sebagai berikut :


(56)

42

Ha diterima jika : thitung < t Ho ditolak jika :

tabel thitung > t

g. Menyusun kesimpulan

tabel

Apabila Ha diterima, maka arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Apabila Ho ditolak, maka arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.


(57)

43 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah arus kas total, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan harga saham perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2012.

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan data tentang laporan arus kas dan harga saham penutupan dari perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2012. Sampel yang digunakan adalah yang berasal dari populasi dan kriteria yang ditentukan.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel perusahaan menggunakan cara purposive sampling yang berdasarkan pada kriteria yang telah ditentukan.

Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel adalah :

a. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2012.

b. Perusahaan tersebut melaporkan laporan arus kas periode tahun 2010 sampai tahun 2012.


(58)

44

c. Perusahaan tersebut melaporkan harga saham penutupan periode tahun 2010 sampai tahun 2012.

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh 14 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman yang menjadi sampel dalam penelitian yaitu :

Tabel 4.1 Data Sampel Perusahaan Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES PT Ades Water Indonesia Tbk

2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

3 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk

4 DAVO PT Davomas Abadi Tbk

5 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

6 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

7 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk

8 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk

9 MYOR PT Mayora Indah Tbk

10 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk

11 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk

12 SKLT PT Sekar Laut Tbk

13 STTP PT Siantar Top Tbk

14 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk

Sumber : www.idx.co.id

4.2 Hasil Proses Statistik


(59)

45

Analisis deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi dari variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian.

Hasil analisis data penelitian akan diuraikan dengan statistik deskriptif. Hasil analisis deskriptif variabel penelitian pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan minuman dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 disajikan sebagai berikut :

Table 4.2 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AKT 42 -532595000000 5942550000000 409648104139.74 1067756316126.912

AKO 42 -607939545937 7407134000000 738469917814.33 1761780281281.760

AKI 42 -5077920000000 865907248 -462543853774.52 946901776871.209

AKP 42 -5920602000000 1397757000000 -79024621048.79 1091359345062.347

HS 42 50 740000 46870.33 135490.228

Valid N (listwise)

42

Sumber : Data sekunder diolah dengan SPSS versi 21

Hasil analisis deskriptif tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Arus Kas Total

Dari tabel statistik diatas dapat diketahui bahwa nilai minimum arus kas total sebesar –Rp 532.595.000.000 dan nilai maksimum Rp 5.942.550.000.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya arus kas total yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara –Rp 532.595.000.000 sampai Rp 5.942.550.000.000 dengan rata-rata sebesar


(60)

46

Rp 409.648.104.139,74 dan standar deviasi sebesar Rp

1.067.756.316.126,912. 2. Arus Kas Operasi

Dari tabel statistik diatas dapat diketahui bahwa nilai minimum arus kas operasi sebesar –Rp 607.939.545.937 dan nilai maksimum Rp 7.407.134.000.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya arus kas operasi yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara –Rp 607.939.545.937 sampai Rp 7.407.134.000.000 dengan rata-rata sebesar

Rp 738.469.917.814,33 dan standar deviasi sebesar Rp

1.761.780.281.281,760. 3. Arus Kas Investasi

Dari tabel statistik diatas dapat diketahui bahwa nilai minimum arus kas investasi sebesar –Rp 5.077.920.000.000 dan nilai maksimum Rp 865.907.248. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya arus kas investasi yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara –Rp 5.077.920.000.000 sampai Rp 865.907.248 dengan ratarata sebesar Rp -462.543.853.774,52 dan standar deviasi sebesar Rp 946.901.776.871,209. 4. Arus Kas Pendanaan

Dari tabel statistik diatas dapat diketahui bahwa nilai minimum arus kas pendanaan sebesar –Rp 5.920.602.000.000 dan nilai maksimum Rp 1.397.757.000.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya arus kas pendanaan yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara –Rp


(61)

47

5.920.602.000.000 sampai Rp 1.397.757.000.000 dengan rata-rata sebesar

Rp -79.024.621.048,79 dan standar deviasi sebesar Rp

1.091.359.345.062,347.

5. Harga Saham

Dari tabel statistik diatas dapat diketahui bahwa nilai minimum harga saham sebesar Rp 50 dan nilai maksimum Rp 740.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya harga saham yang menjadi sampel penelitian ini berkisar antara Rp 50 sampai Rp 740.000 dengan rata-rata sebesar Rp 46.870,33 dan standar deviasi sebesar Rp 135.490,228

4.3 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik merupakan syarat utama dalam persamaan regresi. Maka harus dilakukan pengujian terhadap 4 asumsi klasik berikut ini : 1) data berdistribusi normal, 2) tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen, 3) tidak terdapat heteroskedastisitas dan 4) tidak terdapat autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan teknik analisis Kolmogorov-Smirnow dan untuk perhitungannya menggunakan program SPSS Version 21 for windows.


(62)

48

Hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel penelitian disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LNAKT LNAKO LNAKI LNAKP LNHS

N 35 25 22 21 42

Normal Parameters

Mean a,b

25.30551 26.30580 26.32237 25.57358 7.75858 Std.

Deviation

1.925360 1.824077 1.542862 1.965746 2.461712

Most Extreme Differences

Absolute .115 .121 .114 .152 .115

Positive .115 .121 .090 .112 .115

Negative -.064 -.106 -.114 -.152 -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .679 .603 .536 .698 .743

Asymp. Sig. (2-tailed) .745 .860 .936 .714 .639

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data sekunder diolah dengan SPSS

Hasil uji normalitas variabel penelitian dapat diketahui bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (sig >0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Dan berdasarkan pengujian normal probability plot of standardized residual, hasilnya sebagai berikut :


(63)

49 Grafik Normal Probability Plot

Sumber : Data Sekunder diolah dengan SPSS

Gambar 4.4 Grafik Normal Probability Plot

Dari gambar 4 menunjukan bahwa titik-titik data berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini sudah terdistribusi normal atau sudah memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel bebas (independen). Jika terjadi multikolinearitas, akan mengakibatkan timbulnya kesalahan standard penaksir dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar. Untuk pengujian ini digunakan fasilitas uji Variance Inflation Factor (VIF) yang


(64)

50

terdapat dalam program SPSS Versi 21. Analisis regresi berganda dapat dilanjutkan apabila nilai VIF-nya kurang dari 10 dan nilai tolerance-nya diatas 0,1. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS atas data yang diperoleh, dapat disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Data sekunder diolah dengan SPSS

Dari tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen mempunyai nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10. Hal ini membukt ikan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi atau tidak terdapat gejala multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance F

1

(Constant) -11.393 9.281 -1.228 .307

LNAKT -.015 .509 -.018 -.029 .979 .265 3.775

LNAKO -.191 .502 -.229 -.381 .729 .279 3.583

LNAKI .379 .428 .371 .885 .441 .573 1.744

LNAKP .535 .235 .767 2.274 .108 .887 1.128


(65)

51

tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji Glejser. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik tidak mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel berikut ini merupakan hasil uji heteroskedastisitas terhadap model regresi pada penelitian ini.

Tabel 4.5.1 :Uji Glesjer (1)

ANOVAa

Model Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

1

Regression .419 5 .084 .190 .941b

Residual .881 2 .441

Total 1.300 7

a. Dependent Variabel: RES2

b. Predictors: (Constant), LNHS, LNAKO, LNAKI, LNAKP, LNAKT

Sumber : Data Sekunder diolah dengan SPSS

Tabel 4.5.2 : Uji Glesjer (2)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.045 5.863 .349 .761

LNAKT .130 .262 .563 .498 .668

LNAKO -.019 .265 -.082 -.073 .949

LNAKI -.182 .248 -.633 -.733 .540

LNAKP .034 .200 .174 .171 .880

LNHS -.046 .298 -.163 -.154 .892


(66)

52

Sumber : Data Sekunder diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel 5.1 nilai signifikan Uji F sebesar 0,941 yang berarti nilai signifikan uji F lebih besar dari alpha yang telah ditentukan sebesar 0,05 dan tabel 5.2 yang merupakan tabel uji parsial dalam uji Glejser menunjukkan bahwa tidak satupun yang signifikan terhadap variabel dependen, dimana semua variabel independen dalam penelitian mempunyai nilai signifikansi diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi atau hubungan yang terjadi antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (data time series) maupun tersusun dalam rangkaian ruang atau disebut data cross sectional. Salah satu pengujian yang umum digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah uji statistik

Durbin Watson.

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .835a .697 .294 1.288118 1.431

a. Predictors: (Constant), LNAKP, LNAKI, LNAKO, LNAKT b. Dependent Variabel: LNHS


(1)

72

LNHS

Lampiran 7. Hasil Uji Multikolinearitas

UJI MULTIKOLINEARITAS

Regression

Variables Entered/Removed

Model

a

Variables Entered Variables Removed Method

1 LNAKP, LNAKI,

LNAKO, LNAKTb

. Enter

a. Dependent Variable: LNHS b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .835a .697 .294 1.288118


(2)

73

ANOVA

Model

a

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 11.468 4 2.867 1.728 .341b

Residual 4.978 3 1.659

Total 16.446 7

a. Dependent Variable: LNHS

b. Predictors: (Constant), LNAKP, LNAKI, LNAKO, LNAKT

Lampiran 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Regression

Variables Entered/Removed

Model

a

Variables Entered Variables Removed Method

1

LNHS, LNAKO, LNAKI, LNAKP, LNAKTb

. Enter

a. Dependent Variable: RES2 b. All requested variables entered.

Model Summary Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance IF

1

(Constant) -11.393 9.281 -1.228 .307

LNAKT -.015 .509 -.018 -.029 .979 .265 3.775

LNAKO -.191 .502 -.229 -.381 .729 .279 3.583

LNAKI .379 .428 .371 .885 .441 .573 1.744

LNAKP .535 .235 .767 2.274 .108 .887 1.128


(3)

74

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .567a .322 -1.373 .66385

a. Predictors: (Constant), LNHS, LNAKO, LNAKI, LNAKP, LNAKT

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression .419 5 .084 .190 .941b

Residual .881 2 .441

Total 1.300 7

a. Dependent Variable: RES2

b. Predictors: (Constant), LNHS, LNAKO, LNAKI, LNAKP, LNAKT

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.045 5.863 .349 .761

LNAKT .130 .262 .563 .498 .668

LNAKO -.019 .265 -.082 -.073 .949

LNAKI -.182 .248 -.633 -.733 .540

LNAKP .034 .200 .174 .171 .880

LNHS -.046 .298 -.163 -.154 .892

a. Dependent Variable: RES2

Lampiran 9. Hasil Uji Autokorelasi

UJI AUTOKORELASI

Regression

Variables Entered/Removed

Model

a

Variables Entered Variables Removed Method

1 LNAKP, LNAKI,

LNAKO, LNAKTb

. Enter


(4)

75

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .835a .697 .294 1.288118 1.431

a. Predictors: (Constant), LNAKP, LNAKI, LNAKO, LNAKT b. Dependent Variable: LNHS

ANOVA

Model

a

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 11.468 4 2.867 1.728 .341b

Residual 4.978 3 1.659

Total 16.446 7

a. Dependent Variable: LNHS

b. Predictors: (Constant), LNAKP, LNAKI, LNAKO, LNAKT

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -11.393 9.281 -1.228 .307

LNAKT -.015 .509 -.018 -.029 .979

LNAKO -.191 .502 -.229 -.381 .729

LNAKI .379 .428 .371 .885 .441

LNAKP .535 .235 .767 2.274 .108

a. Dependent Variable: LNHS

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 4.08425 7.97970 6.01876 1.279955 8

Residual -1.153937 1.267895 .000000 .843271 8

Std. Predicted Value -1.511 1.532 .000 1.000 8

Std. Residual -.896 .984 .000 .655 8


(5)

76

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) LNAKT LNAKO LNAKI LNAKP

1

1 4.990 1.000 .00 .00 .00 .00 .00

2 .006 29.521 .00 .02 .03 .02 .81

3 .003 42.325 .46 .11 .04 .05 .11

4 .001 63.573 .49 .02 .06 .93 .03

5 .001 82.837 .05 .85 .86 .00 .05

a. Dependent Variable: LNHS

Lampiran 10. Hasil Uji Regresi Berganda

UJI REGRESI BERGANDA

Regression

Variables Entered/Removed

Model

a

Variables Entered Variables Removed Method

1 LNAKP, LNAKI,

LNAKO, LNAKTb

. Enter

a. Dependent Variable: LNHS b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .835a .697 .294 1.288118

a. Predictors: (Constant), LNAKP, LNAKI, LNAKO, LNAKT b. Dependent Variable: LNHS

ANOVA

Model

a

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 11.468 4 2.867 1.728 .341b

Residual 4.978 3 1.659

Total 16.446 7


(6)

77

b. Predictors: (Constant), LNAKP, LNAKI, LNAKO, LNAKT

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -11.393 9.281 -1.228 .307

LNAKT -.015 .509 -.018 -.029 .979

LNAKO -.191 .502 -.229 -.381 .729

LNAKI .379 .428 .371 .885 .441

LNAKP .535 .235 .767 2.274 .108


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Arus Kas terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 62 101

Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI

5 82 90

Pengaruh Komponen Laporan Laba Rugi dan Komponen Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011

4 67 109

Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Tingkat Likuiditas Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 106 91

Pengaruh Arus Kas Terhadap Perubahan Dividen, Studi Empiris Pada Perusahaan – Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 70 91

Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Operasi, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 33 97

Pengaruh Informasi Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 60 88

Pengaruh Informasi Arus Kas Operasi, Investasi Dan Pendanaan Terhadap Volume Perdagangan Saham (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur Di BEI)

0 72 75

Pengaruh laporan arus kas dan likuiditas perusahaan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI

0 8 82

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI, ARUS KAS PENDANAAN DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 4 12