Instrumen Penelitian Karakteristik Responden

commit to user 31 Variabel Deskripsi Indikator Nomor Item Jumlah Positif Negatif Kemandirian Belajar Kemandirian belajar adalah suatu prinsip belajar yang bertumpu pada kegiatan dan tanggungjawa b sendiri demi keberhasilan belajarnya, sejauh ada motivasi diri yang mendorong kegiatan belajar, maka disitulah terjadinya proses belajar mengajar. 1. Kecenderungan berpendapat secara bebas 2. Keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan 3. Tekun untuk mewujudkan harapan 4. Berfikir penuh inisiatif 5. Mencoba menyelesaikan masalah sendiri 1,3,5,6, 8,9,10,12, 13,34 14,16,19,2 0,21 22,23,26,2 7 31,32,33 7,4 2,11,36 15,18,17 24,28 25,29,30 10 11 8 6 6 c. Prestasi belajar Definisi : Hasil pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan yaitu dengan nilai indeks prestasi kumulatif IPK. Skala : Interval

D. Instrumen Penelitian

1. Variabel Independen Kemandirian Belajar dan Motivasi Belajar Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket. Sebelum penyusunan instrumen berupa angket terlebih dahulu menyusun kisi- kisi angket dari kemandirian belajar dan motivasi belajar. Angket commit to user 32 kemandirian belajar dan motivasi belajar masing-masing terdiri dari 50 butir pernyataan atau pertanyaan. Untuk pengisian angket setiap responden memberi tanda check √ satu diantara alternatif jawaban. Adapun kisi-kisi selengkapnya ada pada tabel berikut : Pemberian skor dalam angket ini menggunakan model skala Likert. Menurut Hidayat 2007 jawaban pertanyaan maupun pernyataan yang masuk dalam kategori skala Likert adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Penskoran Angket dengan skala Likert Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan Positif Nilai Pernyataan Negatif Sangat Baik 4 1 Baik 3 2 Tidak Baik 2 3 Sangat Tidak Baik 1 4 Untuk menghindari ketidakseriusan dari responden yang seringkali terjadi dalam pengisisan angket, maka pada angket dibuat dua pertanyaan, yaitu pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi 2003.

E. Analisis Instrumen

1. Uji Validitas

Alat ukur atau instrumentasi penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data. Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment, hal ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antar skor tiap butir pertanyaan dengan rumus sebagai berikut: commit to user 33 r = koefisien korelasi N = jumlah responden ∑ X = jumlah skor item ∑Y = jumlah skor total item Uji validitas awal dilakukan terhadap 20 responden, hasilnya kemudian dikonsultasikan ke r tabel untuk N = 20 pada taraf signifikansi 95, dimana nilai r tabel sebesar 0,440. Pada lampiran menunjukkan variabel kemandirian ada 7 item pertanyaan yang gugur karena mempunyai r hitung r tabel sehingga hanya 34 item pertanyaan yang valid, item yang valid dengan r hitung 0,803 – 0,505 . Sedangkan pada item pertanyaan variabel motivasi sebanyak 10 item yang gugur sehingga ada 31 item pertanyaan yang dinyatakan valid, pada motivasi didapatkan r hitung yaitu 0,507 – 0,812. Item-item yang gugur dihapus dari kuesioner karena sudah terwakili oleh item-item yang valid.

2. Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini uji reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006 dapat menggunakan rumus Alpha sebagai berikut : commit to user 34 Suatu instrument dapat disebut reliable apabila memiliki nilai Alpha Cronbranch lebih besar dari 0,6. Hasil uji reliabilitas untuk semua butir soal masing-masing kategori pertanyaan dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Nilai alpha Keterangan 1. Kemandirian 0,939 Reliabel 2. Motivasi 0,947 Reliabel Sumber: Data Primer, diolah 2011 Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan analisis Cronbach’s Alpha didapatkan semua nilai alpha 0.6 sehingga dinyatakan semua item pertanyaan adalah reliable atau dapat diandalkan.

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Asumsi dasar dalam metode regresi digunakan uji asumsi klasik, yaitu meliputi: uji normalitas data, uji multikolinieritas, auto korelasi, dan heteroskedastisitas. commit to user 35 a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode parametrik maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikasi Asymp.Sig0.05 lebih besar dari 0,05 atau 5 Priyanto, 2009. Kemudian dapat dilihat dari nilai Z, jika Z hitung Z tabel dengan pemikiran H o diterima yang artinya data berdistribusi normal Riwidikdo, 2007. Proses uji normalitas data dibantu dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows. b. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui keadaan dimana seluruh faktor pengguna tidak memiliki varians yang sama untuk seluruh pengamatan atas seluruh independen. Heteroskedasitas berarti penyabaran titik data populasi pada bidang regresi tidak konstan. Pemeriksaan asumsi heteroskedastisitas dengan meng- gunakan melihat hasil scatter plot.

2. Analisis Data

Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar ini menggunakan analisi regresi ganda dua prediktor. Skala variabel tersebut adalah interval dan interval yang pada pelaksanaannya akan dibantu dengan SPSS 17.0 for windows. commit to user 36 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian dari jumlah responden 112 responden didapatkan karakteristik responden menurut umur dan jenis kelamin. Umur responden sejumlah 112 orang ada pada rentang umur 19 tahun sampai dengan 23 tahun, dimana menurut menurut Stanley Hall dalam Santrock, 2003 pada usia tersebut termasuk usia remaja. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin dari 112 responden semua berjenis kelamin perempuan.

2. Uji Asumsi Klasik

Menurut Tommi asumsi dasar dalam metode regresi digunakan uji asumsi klasik, yaitu meliputi: uji normalitas data dan heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan kolmogorov smirnov maka diperoleh hasil sebagai berikut: commit to user 37 Tabel 4.1 Uji Normalitas No. Variabel Nilai Normalitas 1. Kemandirian .514 2 Motivasi .791 3 Prestasi .653 Sumber: Data Primer, diolah 2011 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai KS-Z dari ketiga variabel tersebut mempunyai p-value 0.05, dimana pada variabel kemandirian menunjukkan 0,514 0,005, variabel motivasi yaitu 0,791 0,05, dan variabel prestasi yaitu 0,653 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. b. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui keadaan dimana seluruh faktor pengguna tidak memiliki varians yang sama untuk seluruh pengamatan atas seluruh independen. Heteroskedasitas berarti penyabaran titik data populasi pada bidang regresi tidak konstan. Pemeriksaan asumsi heteroskedastisitas dengan meng- gunakan melihat hasil scatter plot. Gambar scatter plot menunjukkan pencaran data menyebar secara acak, sehingga dapat disimpulkan tidak ada heteros-kedastisitas pada residual. commit to user 38

3. Pengujian Hipotesis

Pada penelitian ini digunakan metode analisis regresi linier berganda untuk mengukur pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen. a. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda dengan variabel dependen prestasi belajar dengan variabel independen motivasi belajar dan kemandirian belajar dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Varibel independen Koefisien Beta t hitung P-value Keterangan Konstanta 0,525 2,155 0,033 Kemandirian 0,020 4,645 0,000 Signifikan Motivasi 0,015 3,129 0,002 Signifikan Variabel dependen = Prestasi belajar F hitung = 59,504 Sig = 0,000 R 2 = 0,522 Sumber: Data Primer, diolah 2011 Dari tabel 4.2 yang merupakan hasil pengujian regresi liner berganda dengan menggunakan bantuan komputasi SPSS 17 dengan variabel dependen prestasi belajar di atas, diperoleh hasil persamaan regresi berganda sebagai berikut: commit to user 39 Y = α + β 1 x 1 + β 2 x 2 + e Y = 0,525 + 0,20x1 + 0,015x2 Keterangan: Y = variabel prestasi belajar α = konstanta regresi berganda 1 X = variabel Kemandirian 2 X = variabel Motivasi e = error faktor residu Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat dibuat interpretasi sebagai berikut: α = 0,525 Nilai konstanta untuk persamaan regresi adalah 0,525 dengan parameter positif. Hal ini berarti tanpa adanya variabel variabel independen kemandirian belajar dan motivasi belajar maka prestasi belajar sebesar 0.525. 1 b = 0,020 Besar koefisien regresi untuk variabel kemandirian belajar adalah 0,020 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap penambahan tanda + variabel kemandirian belajar maka prestasi belajar akan meningkat. 2 b = 0,015 Besar koefisien regresi untuk variabel motivasi belajar adalah 0,015 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap penambahan commit to user 40 tanda + variabel motivasi belajar maka prestasi belajar akan meningkat. Berdasarkan interpretasi data di atas, menunjukkan variabel kemandirian mempunyai koefisien beta lebih besar yaitu 0.020 dibandingkan dengan variabel motivasi belajar, yaitu sebesar 0,015, hal ini menunjukkan variabel kemandirian merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap prestasi belajar. 1 Uji t Uji t digunakan untuk pengujian pengaruh masing-masing variabel independen kemandirian dan motivasi terhadap variabel dependen prestasi belajar dengan langkah – langkah pengujian hipotesis sebagai berikut : a Pengaruh Variabel X 1 Kemandirian dengan Variabel Y Prestasi. 1 Hipotesis Ho: 1 b = 0, artinya variabel kemandirian tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi belajar. Ha: 1 b ≠ 0, artinya variabel kemandirian berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi belajar. 2 Menentukan nilai signikansi Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara individu dengan cara commit to user 41 membandingkan hitung t dengan tabel t , dengan nilai signikansi, α = 0,05, adapun nilai t tabel adalah: tabel t = α2; n-k-1 = 0,052; 112-3-1 = 0,025; 108 = 1,960 3 Kriteria pengujian Ho diterima apabila: -1,960 ≤ hitung t ≤ 1,960 Ho ditolak apabila: hitung t 1,960 atau hitung t - 1,960 4 Hasil perhitungan Hasil perhitungan didapatkan nilai hitung t sebesar 4,645 5 Kesimpulan Hasil perhitungan t statistik untuk variabel kemandirian diperoleh nilai hitung t sebesar 4,645, sedangkan tabel t sebesar 1,960, karena hitung t 4,645 tabel t 1,960 maka Ho ditolak, artinya variabel kemandirian berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. b Pengaruh Variabel X 2 motivasi dengan Variabel Y prestasi belajar. 1 Hipotesis Ho: 2 b = 0, artinya variabel motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi belajar commit to user 42 Ha: 2 b ≠ 0, artinya variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi belajar. 2 Menentukan nilai signikansi Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara individu dengan cara membandingkan hitung t dengan tabel t , dengan signikansi, α = 0,05, adapun nilai t tabel adalah: tabel t = α2; n-k-1 = 0,052; 112-3-1 = 0,025; 108 = 1,960 3 Kriteria pengujian Ho diterima apabila: -1,960 ≤ hitung t ≤ 1,960 Ho ditolak apabila: hitung t 1,960 atau hitung t - 1,960 4 Hasil perhitungan Hasil perhitungan didapatkan nilai hitung t sebesar 3,129 5 Kesimpulan Hasil perhitungan t statistik untuk variabel motivasi diperoleh nilai hitung t sebesar 3,129, sedangkan tabel t sebesar 1,960, karena hitung t 3,129 tabel t 1,960 maka Ho ditolak, artinya variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. commit to user 43 2 Uji F Uji F digunakan untuk menyatakan ada tidaknya pengaruh variabel independen kemandirian belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama keseluruhan terhadap variabel dependen prestasi belajar. Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut: a Hipotesis Ho: 1 b = 2 b =0, artinya variabel independen kemandirian belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar. Ha: 1 b = 2 b ≠ 0, artinya variabel independen kemandirian dan prestasi secara bersama-sama ber- pengaruh terhadap prestasi belajar. b Menentukan nilai signifikansi Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara individu dengan cara membandingkan hitung F dengan tabel F , dengan nilai signifikansi, α = 0,05, adapun nilai tabel F adalah: tabel F = α; k; n-k-1 = 0,05; 2; 112-2-1 = 0,05; 2;109 = 3,07 commit to user 44 c Kriteria pengujian Ho diterima apabila: hitung F ≤ 3,07 Ho ditolak terima: hitung F 3,07 d Hasil perhitungan Hasil perhitungan didapatkan nilai hitung F sebesar 59,504 e Kesimpulan Hasil perhitungan F statistik untuk variabel kemandirian dan motivasi diperoleh nilai hitung F sebesar 59,504 sedangkan tabel F sebesar 3.07, karena hitung F 59,504 tabel F 3,07 maka Ho ditolak, artinya variabel independen kemandirian dan motivasi secara bersama-sama ber- pengaruh terhadap variabel dependen prestasi belajar. 3 Koefisien Determinasi R square Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui berapa besar variasi Y yang dapat dijelaskan oleh variasi , dengan menggunakan komputer program SPSS versi 17.00 diperoleh hasil koefisien determinasi R square sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi R square Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .722 .522 .513 .14700 Sumber: Data Primer, diolah 2011 commit to user 45 Hasil perhitungan koefisien determinasi R 2 diperoleh nilai sebesar 0,522. ini dapat diartikan bahwa 52,20 perubahan variasi Y prestasi dikarenakan oleh adanya perubahanvariasi variabel X kemandirian dan motivasi sedangkan sisanya 47,80 dijelaskan oleh variabel lain diluar model. commit to user 46 BAB V PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Umur responden pada penelitian ini berkisar antara 19-23 tahun. Menurut Stanley Hall dalam Santrock, 2003 usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Pada usia ini dikategorikan sebagai masa dewasa muda, menurut Dhona 2004 kemampuan seseorang baik fisik maupun mental tidak bisa dipisahkan dari faktor umur. Umur muda relatif mempunyai kemampuan semangat dan ide yang segar, namun disisi lain usia muda relatif belum stabil mental dan emosinya. Hubungan produktifitas dengan umur bahwa produktifitas seseorang akan menurun disebabkan bertambahnya umur. Mahasiswa yang usianya masih muda membutuhkan bimbingan dan asuhan serta menumbuhkan motivasi mereka agar kapasitas, kemampuan dan energi yang mereka miliki bisa dioptimalkan dalam rangka meningkatkan prestasi dan kemampuan belajarnya. Dalam penelitian ini dari 112 responden semuanya berjenis kelamin perempuan, jenis Kelamin diindikasikan memoderasi pengaruh dari kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa. Seorang mahasiswa pria diindikasikan lebih dapat mengontrol berbagai bentuk elemen kecerdasan emosi atau lebih memiliki kecenderungan EI Emotional Intelligence yang relatif commit to user 47 stabil dibandingkan dengan mahasiswa wanita dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi ketika belajar. Sehingga diasumsikan bahwa jenis kelamin akan memoderasi pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa tidak membandingkan antara pencapaian prestasi pria dan wanita. Hasil dari penelitian Chaput dan Dunn 2001 pria memiliki standar internal sendiri dalam pencapaian prestasi dan tidak terlalu terpengaruh oleh lingkungan belajar yang ada, sedangkan wanita pencapaian prestasi secara signifikan berkaitan dengan lingkungan belajar yang ada. Wanita akan berespon jika lingkungan belajar yang ada tidak mendukung, misalkan mereka cenderung tidak suka pada dosen yang sibuk dan tidak pernah memberikan bimbingan atau feedback, sebaliknya pria kurang peduli apakah dosen atau sarana belajar yang ada mencukupi atau tidak karena mereka punya standar internal sendiri.

B. Hubungan Kemandirian Belajar X1 dan Prestasi Belajar Y