commit to user 3
melakukan penelitian tentang pengaruh antara kemandirian belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar di DIV Kebidanan FK UNS.
Dengan adanya kemandirian belajar dan motivasi belajar siswa akan mempengaruhi perubahan sikap dalam proses belajar diharapkan
berhubungan dengan peningkatan prestasi belajar. Hal itu yang mendukung peneliti untuk mengambil judul hubungan antara
kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar pada mahasiswa DIV Kebidanan UNS.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.”Apakah ada hubungan
antara kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar pada mahasiswa DIV Kebidanan UNS?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan kemandirian
belajar dengan prestasi belajar pada mahasiswa DIV Kebidanan UNS. 2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar pada mahasiswa DIV Kebidanan UNS
b. Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar pada mahasiswa DIV Kebidanan UNS.
commit to user 4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan wawasan yang lebih jelas tentang hubungan kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar pada
mahasiswa DIV kebidanan UNS. 2. Manfaat Aplikatif
a. Sebagai masukan bagi mahasiswa agar dapat menanamkan sikap kemandirian baik di sekolah maupun di masyarakat.
b. Bagi institusi pendidikan DIV Kebidanan FK UNS sebagai masukan positif bagi institusi pendidikan untuk lebih berupaya memacu
motivasi dalam diri mahasiswa untuk dapat berprestasi.
commit to user 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP
A. Tinjauan Pustaka
1. Kemandirian belajar
a. Pengertian Pribadi yang mandiri adalah pribadi yang mampu memiliki
pandangan yang jelas tanpa mengabaikan saran dan nasehat, mampu mengambil keputusan sendiri, bebas dari pengaruh berlebihan dari
orang lain, mampu bertindak sesuai dengan nilai baik yang dihayati dalam lubuk hatinya dan bilamana perlu melawan arus Kartono,
2006. Pribadi mandiri mempunyai sikap untuk menentukan pilihannya sendiri.
Nawawi 2005 menandaskan bahwa kemandirian adalah kemampuan mengakomodasikan sifat-sifat baik manusia untuk
ditampilkan didalam sikap dan perilaku yang tepat berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh seorang individu.
Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi
suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki. Penetapan kompetensi sebagai tujuan
belajar dan cara pencapaiannya baik penetapan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar, maupun evaluasi
belajar dilakukan oleh peserta didik sendiri Haris, 2005.
commit to user 6
Kemandirian belajar seseorang menurut Samana dikutip oleh Huda 2007 adalah bagaimana ia mengatur serta mengendalikan
kegiatan belajarnya atas dasar pertimbangan, keputusan dan tanggung jawab sendiri. Kemandirian belajar merupakan keadaan kesiapan
belajar siswa yang berasal dari dalam diri siswa untuk bertindak dan mereaksi terhadap obyek-obyek yang berhubungan dengan bagaimana
seseorang mengatur serta mengendalikan kegiatan belajarnya atas. Pertimbangan, keputusan dan tanggung jawab sendiri.
Dari beberapa definisi di atas maka kemandirian belajar adalah suatu prinsip belajar yang bertumpu pada kegiatan dan tanggung
jawab sendiri demi keberhasilan dalam belajar. Di sini belajar mandiri lebih dimaknai sebagai usaha peserta didik untuk melakukan kegiatan
belajar yang didasari oleh niatnya untuk menguasai suatu kompetensi tertentu. Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri. Seringkali
orang menyalah artikan belajar mandiri sebagai belajar sendiri. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif, dengan ataupun
tanpa bantuan orang lain, dalam belajar. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian antara lain:
Menurut Basri 2000 kemandirian belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang terdapat di dalam dirinya sendiri
factor endogen dan faktor-faktor yang terdapat di luar dirinya faktor eksogen.
1 Faktor endogen internal
commit to user 7
Faktor endogen internal adalah semua pengaruh yang bersumber dari dalam dirinya sendiri, seperti keadaan keturunan
dan konstitusi tubuhnya sejak dilahirkan dengan segala perlengkapan yang melekat padanya. Segala sesuatu yang dibawa
sejak lahir adalah merupakan bekal dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan individu selanjutnya. Bermacam-macam sifat dasar
dari ayah dan ibu mungkin akan didapatkan didalam diri seseorang, seperti bakat, potensi intelektual dan potensi pertumbuhan
tubuhnya. 2 Faktor eksogen eksternal
Faktor eksogen eksternal adalah semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan
dengan faktor lingkungan. Lingkungan kehidupan yang dihadapi individu sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian
seseorang, baik dalam segi negatif maupun positif. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam bidang nilai
dan kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk kepribadian, termasuk pula dalam hal kemandiriannya.
c. Indikator Kemandirian Belajar Mahasiswa 1 Kecenderungan berpendapat secara bebas serta tidak tergantung
oleh orang lain 2 Punya keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan
3 Membuat perencanaan, ulet, tekun untuk mewujudkan harapannya
commit to user 8
4 Mampu berfikir penuh inisiatif dan tidak sekedar menerima 5 mencoba menyelesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain
Kartono, 2006
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi belajar dari perkataan motif motive yang artinya
adalah rangsangan dorongan dan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memperlihatkan perilaku
tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan motivasi adalah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan maupun pembangkit
tenaga pada seseorang ataupun sekelompok masyarakat mau berbuat dan bekerjasama secara optimal melaksanakan sesuatu yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Azrul, 2002.
Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan Winkel, 2004.
Siswa belajar karena didukung oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian kemauan atau cita-
cita. Ada ahli pendidikan yang menyebutkan kekuatan yang mendorong belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Dalam motivasi
terkandung keinginan
untuk mengaktifkan,
menggerakkan,
commit to user 9
meyalurkan serta mengarahkan sikap dan perilaku belajar Dimyati dan Mudjiono, 2006
b. Jenis motivasi menurut Syah 2002 motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik :
1 Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah merupakan hal dorongan dari diri
seseorang untuk melakukan sesuatu demi tujuan yang ingin dicapai. Termasuk dalam motivasi intrinsik adalah perasaan
menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan peserta didik yang
bersangkutan. 2 Motivasi ekstrinsik
Merupakan hal dan keadaan yang datang dari luar individu yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Pujian dan hadiah, tata tertib sekolah, suri teladan orangtua, guru dan seterusnya merupakan contoh-contoh konkret motivasi
ekstrinsik yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik bersifat internal
maupun yang bersifat eksternal akan menyebabkan kurangnya semangat peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran
materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah.
commit to user 10
c. Ciri-ciri motivasi Menurut Sardiman 2006 bahwa motivasi yang ada dalam diri
seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam
waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2 Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa.
3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah minat untuk sukses.
4 Mempunyai orientasi ke masa depan. 5 Lebih senang bekerja mandiri.
6 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif.
7 Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu.
8 Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini. 9 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Apabila seseorang telah memiliki ciri-ciri motivasi di atas maka orang tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam
kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan
hambatan secara mandiri. Selain itu siswa juga harus peka dan responsif terhadap masalah umum dan bagaimana memikirkan
pemecahannya. Siswa yang telah termotivasi memiliki keinginan dan
commit to user 11
harapan untuk berhasil dan apabila mengalami kegagalan mereka akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan itu yang ditunjukkan
dalam prestasi belajarnya. Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang
yang belajar akan melahirkan prestasi belajar yang baik Bentuk- bentuk motivasi.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar menurut
Hapsari 2010 diantaranya adalah sebagai berikut : 1 Cita–cita dan aspirasi
Cita–cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah semangat sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam belajar.
2 Kemampuan peserta didik Kemampuan yang dimaksud adalah segala potensi yang
berkaitan dengan intelektual atau intelegensi, termasuk kemampuan psikomotor.
3 Kondisi peserta didik Kondisi jasmani dan rohani yang sehat akan mendukung
pemusatan perhatian dan gairah dalam belajar. 4 Kondisi lingkungan belajar
Kondisi lingkungan belajar dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, kemasyarakatan, dan
lingkungan institusi penyelenggara pendidikan
commit to user 12
5 Unsur – unsur dinamis dalam pembelajaran Peserta didik memiliki perasaan, perhatian, ingatan,
kemauan, dan pengalaman hidup yang turut mempengaruhi minat dan motivasi dalam belajar baik secara langsung maupun tidak
langsung. 6 Upaya pengajar dalam membelajarkan peserta didik
Pengajar merupakan salah satu stimulus yang sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi peserta didik untuk belajar.
e. Cara menumbuhkan motivasi : Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi
dalam belajar di sekolah seperti memberi angka, hadiah, saingan atau kompetisis, ego involvement,memberi ulangan, mengetahui hasil,
pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui : 1 Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Bagi siswa angka-angka itu merupakan motivasi yang
kuat. Sehingga yang biasa dikejar siswa adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.
2 Hadiah Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu
karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat
dalam pekerjaan tersebut.
commit to user 13
3 Saingan atau kompetisi Saingan atau kompetisi dapat dijadikan sebagai alat
motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar. 4 Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan sehingga bekerja
keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha
dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
5 Memberi ulangan Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Memberi ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi. 6 Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin
mengetahui grafik hasil belajar semakin meningkat maka ada motivasi dalam diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan
hasilnya terus meningkat.
commit to user 14
7 Pujian Pujian ini merupakan suatu bentuk reinforcement yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar
serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. 8 Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
9 Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada
maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar sehingga hasilnya akan
baik. 10 Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat
kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
11 Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik olah siswa,
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, karena dirasa berguna dan
commit to user 15
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar Sardiman, 2006
f. Indikator motivasi belajar Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1 adanya hasrat dan keinginan berhasil 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
3 adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4 adanya penghargaan dalam belajar,
5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif,
Uno, 2008.
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Menurut Ahmadi 2004 indek prestasi IP didapatkan dengan
pertimbangan nilai akhir peserta didik dan besarnya harga skala yang diperoleh untuk mata kuliah yang dimaksud. IP dihitung baik pada
akhir program pendidikan semester dengan hasilnya disebut IP semester maupun pada akhir program pendidikan lengkap satu jenjang
dengan hasilnya yang disebut IP lengkap atau IP kumulatif. b. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada hakikatnya sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar,
karena prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai seorang individu
commit to user 16
merupakan hasil yang dicapai dalam kegiatan belajar itu sendiri. Slameto 2003 mengemukakan faktor–faktor yang mempengaruhi
belajar dibedakan menjadi 2 macam yaitu faktor intern dan faktor ekstern .
1 Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar, meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis sebagai berikut :
a Faktor Fisiologis Faktor fisiologis dalam belajar ini menurut Sumadi
Suryabarata 2002 masih dapat dibedakan lagi menjadi dua macam, yakni keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan
fungsi fisiologis tertentu. Lebih lanjut dijabarkan sebagai berikut 1 Keadaan jasmani
Keadaan jasmani yang dimaksudkan disini adalah berkaitan dengan kondisi fisik individu belajar, yakni
kondisi badan saat belajar. Keadaan fisik yang segar dengan yang tidak baik, akan berpengaruh tersendiri dalam belajar
mengenai keadaan jasmani ini, Sumadi Suryabrata 2002 mengemukakan dua hal yang dianggap berkaitan dengan
kondisi fisik, yakni nutrisi dan kesehatan. Proses belajar memerlukan nutrisi yang cukup mengingat proses belajar
memerlukan energi, dimana energi tersebut dihasilkan oleh
commit to user 17
nutrisi yang dikonsumsi oleh individu yang bersangkutan. Proses belajar juga akan dipengaruhi oleh beberapa faktor
kesehatan individu yang sedang belajar, dimana beberapa penyakit yang diderita sedikit banyak juga akan
berpengaruh terhadap belajar. Proses belajar akan terganggu apabila kesehatannya terganggu, sehingga akan berpengaruh
pula pada hasil belajar yang akan dicapai. 2 Fungsi fisiologis
Keadaan fungsi fisiologis yang dimaksudkan di sini adalah segala sesuatu yang berkaitan erat dengan fungsi
panca indera. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan panca indera dalam memperoleh pengetahuan atau
pengalaman akan mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan atau stimulus dalam proses
belajar. b Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu, yang berkaitan erat dengan sisi
kejiwaannya. Faktor psikologis ini lebih lanjut merupakan faktor yang mendorong mengapa seseorang melakukan perbuatan
belajar. Ada beberapa faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor tersebut
adalah : intelegensi, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan
commit to user 18
dan kemandirian. Uraian berikut akan membahas faktor-faktor tersebut, yaitu :
1 Intelegensi Menurut Slameto 2003 intelegensi adalah kecakapan
yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyelesaikan ke dalam situasi yang baru
dengan cepat dan efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya
dengan cepat.
Intelegensi besar
pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi
maka lebih berhasil dari pada siswa yang memiliki tingkat intelegensi rendah.
2 Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat pada dasarnya dapat mempengaruhi kualitas pencapaian
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu. Apabila siswa menaruh perhatian yang besar terhadap mata
pelajaran yang diskainya maka ia akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dibandingkan siswa lainnya.
Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa belajar
commit to user 19
lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan Slameto, 2003.
3 Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan
itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar dan berlatih. Jika bahan pelajaran yang
dipelajari siswa sesuai dengan bakat, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pasti selanjutnya ia
lebih giat lagi dalam belajarnya Slameto, 2003. 4 Motif
Menurut Sardiman 2001 motif adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dalam proses belajar harus diperhatikan yang dapat mendorong siswa agar belajar dengan baik atau mempunyai
motif untuk
berfikir dan
memusatkan perhatian,
merencanakan dan
melaksanakan kegiatan
yang berhubungan atau menunjang belajar. Motif yang kuat
sangat perlu di dalam belajar, untuk membentuk motif yang kuat itu dapat dilaksanakan dengan adanya latihan-latihan
atau kebiasaankebiasaaan dan pengaruh lingkungan. 5 Kematangan
Kematangan adalah tingkat perkembangan pada individu atau organ-organnya sehingga sudah berfungsi
commit to user 20
sebagaimana mestinya. Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat menentukan. Oleh karena itu, setiap
usaha belajar akan lebih berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu Sardiman, 2001.
6 Kesiapan Kesiapan adalah ketersediaan untuk memberi respon
atau reaksi. Ketersediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan.
Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya
akan baik Sardiman, 2001. 7 Kemandirian
Kemandirian adalah suatu sikap dimana seseorang mampu berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain.
Kemandirian dalam
belajar mempengaruhi
prestasi belajarnya karena anak akan berusaha memecahkan
kesulitan belajarnya sendiri, mencari sumber belajar sendiri sehingga akan dapat menambah ilmunya yang nantinya
akan dapat meningkatkan prestasi Sardiman, 2001.
c Faktor kelelahan Kelelahan dapat mempengaruhi belajar, karena apabila
jasmani dan rohani mengalami kelelahan maka sulit sekali
commit to user 21
untuk berkonsentrasi, seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja. Kelelahan jasmani terlihat dari lemah lunglainya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dari adanya
kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Factor ini sering timbul pada anak yang
membantu orang tuanya untuk mencari nafkah, sehingga disaat ia harus belajar ia sudah kelelahan dan menjadikannya malas
belajar. 2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar. Menurut Slameto 2003 faktor eksternal
tersebut dikelompokan menjadi tiga faktor, yaitu : faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Uraian berikut membahas
ketiga faktor tersebut. a Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa tingkat pendidikan orang tua, hubungan
emosional orang tua dan anak, kondisi ekonomi keluarga dan cara mendidik anak.
1 Tingkat pendidikan orang tua
commit to user 22
Tingkat pendidikan orang tua sangat mempengaruhi pandangan anak-anaknya dalam menempuh pendidikan
yang dijalaninya sebab semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua semakin tinggi pula kemampuan untuk
membimbing dan mengarahkan anaknya untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu di dalam masyarakat maupun di
lingkungan sekolahnya. 2 Hubungan emosional orang tua dan anak
Hubungan emosional antara orang tua dan anak juga berpengaruh dalam keberhasilan belajar anak. Dalam
suasana rumah yang selalu ribut dengan pertengkaran akan mengakibatkan
terganggunya ketenanangan
dan konsentrasi anak, sehingga anak tidak bisa belajar dengan
baik. Orang tua yang terlalu keras pada anak dapat menyebabkan jauhnya hubungan mereka yang pada
akhirnya menghambat
proses belajar.
Sebaliknya hubungan anak dan orang tua yang terlalu dekat
mengakibatkan anak menjadi bergantung. 3 Kondisi ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Pada anak yang kondisi ekonominya
kurang biasanya berakibat pada kekurangan gizi dan kebutuhan – kebutuhananak tidak dapat terpenuhi. Selain
commit to user 23
itu faktor kekuangan ekonomi dapat menyebabkan hilangnya keinginan anak untuk belajar. Di sisi lain pada
tingkat ekonomi yang berlebihan, orang tua biasanya memenuhi
semua kebutuhan
anak menyebabkan
berkurangnya perhatian anak terhadap kegiatan belajar. Sehingga hasil belajar anak kurang maksimal.
4 Cara mendidik anak Setiap keluarga mempunyai cara tersendiri mendidik
anaknya. Ada keluarga yang menjalankan cara mendidik anaknya secara otoriter, demokratis, dan liberal. Ketiga
cara mendidik ini berpengaruh pada proses belajar anak. b Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup :
1 Metode mengajar Cara-cara mengajar harus tepat, efisien dan seefektif
mungkin sehingga anak dapat menerima pelajaran dengan baik dan dapat mencapai prestasi belajar yang baik.
2 Sarana dan prasarana Dalam proses belajar mengajar diperlukan sarana dan
prasarana yang dapat memperlancar penerimaan materi pelajaran yang diberikan pada siswa dan siswa pun akan
commit to user 24
lebih giat dan maju sehingga akan berpengaruh pada hasil belajarnya.
3 Disiplin sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan
kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Apabila seluruh staf sekolah mengikuti tata tertib dan
bekerja dengan disiplin maka siswa akan menjadi disiplin juga, selain itu juga memberi pengaruh yang positif
terhadap belajar siswa. 4 Metode belajar
Siswa perlu menggunakan cara belajar yang tepat yaitu dengan belajar teratur setiap hari dengan pembagian
waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat maka akan meningkatkan hasil belajar.
c Faktor Masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Hal-hal yang
berpengaruh tersebut antara lain kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
Pada masa-masa remaja, anak cenderung mendengarkan dan mengacu perbuatannya pada teman sebayanya atau peer group
sehingga anak sebaiknya memilih teman bergaul yang baik,
commit to user 25
karena pengaruh teman bergaul sangat kuat daripada pengaruh orang lain.
B. Kerangka Konsep
1. Kerangka Konsep
Motivasi sangat penting bagi seorang peserta didik dalam menempuh kegiatan belajarnya. Tanpa ada motivasi, maka tidak terarah
tujuan yang dicapainya. Adapun motivasi dapat berasal dari manapun, antara lain dari diri sendiri, keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Semakin kuatnya motivasi pada seorang peserta didik diharapkan dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik.
Begitu juga kemandirian belajar, apabila seorang peserta didik mempunyai tingkatan kemandirian yang tinggi dapat diduga akan
mendapatkan prestasi yang tinggi pula. Kemandirian yang bisa dikatakan keniatan dalam belajar. Orang yang mempunyai kemandirian belajar
tinggi, motivasi yang tinggi dapat diduga memperoleh hasil belajar yang tinggi. Maka kedua variabel ini sangat kuat pengaruhnya untuk
memperoleh prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi intelegensi, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan dan kemandirian. Dalam hal ini faktor internal berupa motivasi
dan kemandirian berkaitan erat pada diri mahasiswa, dimana dituntut untuk lebih mandiri dalam belajar dan dengan adanya motivasi yang tinggi
pada diri peserta mahasiswa maka diduga kemandirian belajar juga akan
commit to user 26
menjadi tinggi sehingga jika keduanya dapat berjalan dengan baik, maka diduga prestasi belajar juga dapat menjadi baik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka konsep berikut :
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep Hubungan Kemandirian, Motivasi dan Prestasi
2. Kerangka Berpikir
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Hubungan Kemandirian, Motivasi dan Prestasi
commit to user 27
3. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara motivasi belajar dan
kemandirian belajar dengan prestasi belajar mahasiswa DIV Kebidanan UNS.
commit to user 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik
dengan pendekatan crosssectional untuk mempelajari hubungan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar.
2. Tempat dan Waktu Tempat penelitian dilaksanan di DIV Kebidanan UNS dan penelitian
dilakukan pada bulan Maret-Juni 2011.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi a. Populasi Target
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Diploma Kebidanan FK UNS.
b. Populasi Aktual Populasi aktual dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Program Studi DIV FK UNS jalur reguler. 2. Teknik Sampling dan Estimasi Besar Sampel
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampling diambil secara
acak tanpa memperhatikan strata populasi Sugiyono, 2006.
commit to user 29
Menurut Notoatmodjo 2005 apabila jumlah sampel kurang dari 10.000 maka estimasi besar sampel dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan : N = Besar populasi
n = Besar sampel d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan
3. Kriteria Restriksi a. Kriteria Inklusi
1 Mahasiswa DIV Kebidanan FK UNS 2 Mahasiswa
yang bersedia
menjadi responden
yang menandatangani lembar informed concern.
b. Kriteria Eksklusi 1 Mahasiswa yang tidak hadir.
C. Definisi Operasional