Hubungan Kemandirian Belajar X1 dan Prestasi Belajar Y

commit to user 47 stabil dibandingkan dengan mahasiswa wanita dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi ketika belajar. Sehingga diasumsikan bahwa jenis kelamin akan memoderasi pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa tidak membandingkan antara pencapaian prestasi pria dan wanita. Hasil dari penelitian Chaput dan Dunn 2001 pria memiliki standar internal sendiri dalam pencapaian prestasi dan tidak terlalu terpengaruh oleh lingkungan belajar yang ada, sedangkan wanita pencapaian prestasi secara signifikan berkaitan dengan lingkungan belajar yang ada. Wanita akan berespon jika lingkungan belajar yang ada tidak mendukung, misalkan mereka cenderung tidak suka pada dosen yang sibuk dan tidak pernah memberikan bimbingan atau feedback, sebaliknya pria kurang peduli apakah dosen atau sarana belajar yang ada mencukupi atau tidak karena mereka punya standar internal sendiri.

B. Hubungan Kemandirian Belajar X1 dan Prestasi Belajar Y

Koefisien korelasi Pearson Product Moment menunjukkan sebesar 0,692 dengan kategori kuat. Hal ini memberikan makna bahwa kemandirian mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar, yang berarti besar kecilnya kemandirian belajar pada peserta didik dapat menentukan prestasi belajar. Hasil perhitungan t statistik untuk variabel kemandirian diperoleh nilai t hitung sebesar 4,645, sedangkan t tabel sebesar 1,985, karena t hitung commit to user 48 4,645 lebih besar dari 1,960 maka Ho ditolak, artinya variabel kemandirian berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Sehingga kemandirian belajar yang tinggi akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Dalam meningkatkan prestasi belajar perlu adanya kemandirian belajar dalam diri peserta didik. Menurut Kartini Kartono 2000 kemandirian yang diartikan sebagai self standing yaitu kemampuan berdiri di atas kaki sendiri dengan kemandririan dan tanggungjawab atas segala tingkah laku sebagai manusia dalam melaksanakan kewajiban guna memenuhi kebutuhan sendiri. emandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi individu Individu yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu menghadapi segala permasalahan karena individu yang mandiri tidak tergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalah yang ada. Dengan demikian yang dimaksud dengan kemandirian dalam penelitian ini adalah perilaku peserta didik dalam mewujudkan kehendak atau keinginannya secara nyata dengan tidak bergantung pada orang lain, dalam hal ini adalah siswa tersebut mampu melakukan belajar sendiri, dapat menentukan cara belajar yang efektif, mampu melaksanakan tugas-tugas belajar dengan baik dan mampu untuk melakukan aktivitas belajar secara mandiri. Pada penelitian Fitriana 2011 ada hubungan positif antara kemandirian belajar commit to user 49 dengan prestasi belajar mata diklat motor otomotif siswa kelas XII Mekanik Otomotif di SMK PIRI I Yogyakarta yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,605 dengan kategori kuat. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Sapii 2009 dengan judul hubungan antara penggunaan lembar kerja siswa LKS dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar sharaf siswa kelas VII MTs Ali Maksum Krapyak Yogyakarta, ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,731 dan dikategorikan kuat.

C. Hubungan Motivasi Belajar X2 dan Prestasi Belajar Y