Pengertian Evaluasi Program Evaluasi Program

53 proses sebuah program kegiatan Suharsimi Cepi, 2014 : 45. Menurut Endang Mulyatiningsih 2012 : 121 model CIPP dilakukan untuk mengevaluasi apakah program telah dilaksanakan dengan langkah-langkah yang benar dan dilakukan secara komprehensif untuk memahami aktivitas-aktivitas program mulai dari munculnya ide program sampai pada hasil yang dicapai setelah program dilaksanakan. Sesuai dengan namanya, ada empat macam fokus evaluasi dengan model CIPP, yaitu. a Evaluasi Konteks Menghasilkan informasi tentang macam-macam kebutuhan yang telah diatur prioritasnya, agar tujuan dapat diprioritaskan. Sehingga menghasilkan keputusan yang mempengaruhi pemilihan tujuan umum dan tujuan khusus. b Evaluasi Input Menyediakan infoemasi tentang masukan yang terpilih, butir-butir kekuatan dan kelemahan, strategi dan desain untuk merealisasikan tujuan. c Evaluasi Proses Menyediakan informasi untuk para evaluator melakukan prosedur monitoring terpilih yang mungkin baru diimplementasi sehingga butir yang kuat dapat dimanfaatkan dan yang lemah dapat dihilangkan. Di mana pada keputusan ini para evaluator 54 mengusahakan sarana prasarana untuk menghasilkan dan meningkatkan pengambilan keputusan atau eksekusi, rencana, metode, dan strategi yang hendak dipilih. d Evaluasi Produk Mengakomodasi informasi untuk meyakinkan dalam kondisi apa tujuan dapat dicapai, dan juga untuk menentukan jika strategi yang berkaitan dengan prosedur dan metode yang diterapkan guna mencapai tujuan sebaiknya berhenti. 3 Evaluasi Model Dyscrepancy Kata discrepancy adalah istilah bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “kesenjangan”. Model yang dikembangkan oleh Malcom Provus ini merupakan model yang menekankan pada pandangan adanya kesenjangan di dalam pelaksanaan program Suharsimi Cepi, 2014 : 48. Menurut Fernandes 1984 : 10 Dyscrepancy model terdiri dari lima tahap, yaitu : 1 Design, 2 Installation, 3 Process, 4 Product, dan 5 comparision. Langkah pertama yaitu design, design adalah mengorganisir gambaran tujuan, proses, ata aktivitas dan kemudian menggambarkan sumber daya yang diperlukan. Kedua installation, desaindefinisi program menjadi standar baku untuk diperbandingkan dengan penilaian operasi awal program. Gagasannya adalah untuk menentukan sama dan sebangun, sudah atau tidaknya program telah diterapkan sebagaimana desainnya. 55 Ketiga proses, pada tahap ketiga adalah pengumpulan data untuk menjaga keterlaksanaan program, tujuannya untuk memperhatikan kemajuan kemudian menentukan dampak awal, pengaruh, atau efek dari program tersebut. Keempat product, dalam tahap ini melihat tingkat pencapaian suatu program dengan harapan untuk follow up jangka panjang pemahaman atas dampak. Kelima adalah comparation, untuk membandingkan hasil yang dicapai. Jika terdapat kesenjangan maka selanjutnya memberikan rekomendasi untuk direvisi berdasarkan temuan tersebut. 4 Evaluasi Model CSE-UCLA CSE-UCLA merupakan singkatan dari Center for the Study of Evaluation – University of California in Los Angeles. Ciri dari model ini adalah adanya lima tahap yang dilakukan dalam evaluasi, yaitu perencanaan, pengembangan, implementasi, hasil, dan dampak. Fernandes dalam Suharsimi Cepi 2014 : 44 memberikan penjelasan tentang model CSE-UCLA menjadi empat tahap, yaitu a needs assessment, dalam tahap ini evaluator memusatkan pada penentuan masalah; b program planning, pada tahap ini evaluator melakukan pengumpulan data yang terkait langsung dengan pembelajaran dan mengarah pada pemenuhan kebutuhan yang telah diidentifikasikan pada tahap pertama; c formative evaluation, evaluator memusatkan pada keterlaksanaan; dan d summative