Jenis dan Pendekatan Penelitian
66
Indikator 11: Setiap anak berkebutuhan khusus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Standar Penilaian
Indikator 12: Penentuan SKL dan KKM yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap anak berkebutuhan khusus
Indikator 13: Setiap anak berkebutuhan khusus mengikuti UN dan USEK sesuai dengan kebutuhan kemampuan anak berkebutuhan
khusus. Indikator 14: Setiap anak berkebutuhan khusus yang dinyatakan lulus
USEK mendapatkan STTB. Indikator 15: Setiap satu bulan sekali sekolah melaporkan hasil
pembelajaran anak berkebutuhan khusus secara rutin kepada orangtua, yang tidak hanya berupa angkaskor
namun disertai dengan beberapa komentar naratif. Indikator 16: Semua pihak Guru, GPK dan orangtua selalu terlibat
dalam proses penyesuaianpengembangan penilaian hasil belajar anak.
5. Standar Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan
Indikator 17: Perwakilan guru dari sekolah telah mengikuti semua pelatihan
tentang pendidikan
inklusif dan
anak berkebutuhan khusus.
67
Indikator 18: Guru reguler yang telah menerima pelatihan telah melakukan sosialisasi pendidikan inklusif kepada rekan
sejawat, masyarakat, dan sekolah lain. Indikator 19: GPK yang membantu program pendidikan inklusif
memiliki kualifikasi pendidikan sarjana S1 pendidikan luar biasa ortopedagog dan telah berpengalaman di
bidangnya dalam memahami ABK. GPK dating ke sekolah lebih dari dua kali dalam seminggu dan memberikan
dampingan konsultatif kepada guru reguler. Serta setiap ABK mendapatkan pendampingan pembelajaran yang
optimal. 6.
Standar Sarana Prasarana Indikator 20: Sarana dan prasarana belajar tersedia sesuai dengan seluruh
jenis disabilitas ABK. 7.
Standar Pengelolaan Indikator 21: Sekolah terbuka untuk menerima semua jenis disabilitas
anak berkebutuhan khusus. Indikator 22: Sekolah telah memasukkan komponen pendidikan inklusi
ke dalam dokumen Rencana Pengembangan Sekolah RPS dan telah terlaksana
Indikator 23: Sekolah memiliki koordinatormanajer pendidikan inklusif yang aktif.