Penelitian Relevan Kerangka Pikir

35

B. Penelitian Relevan

Berdasarkan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis belum menemukan yang mengkaji secara khusus pada penelitian ini yang berjudul Persepsi Siswa tentang Pembelajaran Sastra Terhadap Kemampuan Apresiasi Sastra Siswa Kelas X SMK Negeri se- Kabupaten Kebumen. Namun demikian, ada penelitian yang memiliki relevansi dengan pebelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Aji Dian Pertiwi 2011 mahasiswi UNY, tentang “Pengaruh Persepsi tentang Pembelajaran Sastra terhadap Kemampuan Meresepsi Cerpen Siswa Kelas IX SMP Negeri se-Kabupaten Banyumas”, 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang pembelajaran sastra terhadap kemampuan meresepsi cerpen pada siswa kelas IXSMP Negeri se-Kabupaten Banyumas yang ditunjukkan dengan koefisien pengaruh R 0,506 dan koefisien determinasi R 2 sebesar 0,256 dan F sebesar 35,267. Penelitian di atas relevan dengan penelitian ini karena sifat penelitian yang sama hanya beda topik yang diteliti. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dwi Aji Dian Pertiwi topik yang diambil yaitu kemampuan meresepsi cerpen untuk siswa kelas IX SMP Negeri se-Kabupaten Banyumas, sedangan dalam penelitian ini topik yang diambil yaitu kemampuan apresiasi sastra untuk siswa kelas XI SMK Negeri se-Kabupaten Kebumen. 36

C. Kerangka Pikir

Pembelajaran apresiasi sastra merupakan bagian integral dari pembelajaran komponen pemahaman bahasa. Artinya, pembelajaran sastra terpusat pada pemahaman, penghayatan, dan penikmatan atas karya sastra. Prinsip-prinsip pembelajaran apresiasi sastra yang perlu diperhatikan sebagai berikut: 1 pembelajaran sastra dapat meningkatkan kepekaan rasa terhadap budaya bangsa, khususnya bidang kesenian; 2 pembelajaran sastra memberikan kepuasan batin dan keterampilan pengajaran karya estetis melalui bahasa ; 3 pembelajaran sastra bukan merupakan pengajaran sejarah sastra, aliran, dan teori tentang sastra; 4 pembelajaran sastra merupakan pembelajaran untuk memahami nilai kemanusiaan dari karya-karya tersebut. Pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningk atkan kemampuan siswa mengapresiasi karya sastra. Kegiatan mengapresiasikan karya sastra berkaitan erat dengan pelatihan mempertajam perasaan, penalaran, dan daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya, dan lingkungan hidup. Dalam hal ini, guru harus pandai menentukan karya sastra yang baik, bermutu, dan layak dibaca peserta didik. Aspek keragaman tema, nilai-nilai estetika dan etika, budaya, moral, dan nilai- nilai humanisme yang lain menjadi bahan pertimbangan guru dalam menentukan karya sastra. Dengan demikian, semain berhasil pembelajaran sastra, maka siswa akan berpersepsi baik dan akan semakin memberikan kepuasan bagi siswa dalam pembelajaran. Indikator dari kepuasan siswa adalah siswa mampu menerima, 37 memahami, dan manguasai materi yang telah disampaikan guru serta memberikan hasil pembelajaran atau mutu hasil belajar yang baik.

D. Hipotesis Penelitian